Rahasia Ummat Islam pernah dan akan menjadi Super Power
"dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan KEKUATAN yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat mengentarkan musuh Allah, musuhmu, dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan)". (QS Al-Anfal (8): 60).
Oleh: Jaharuddin
Islam pernah menjadi super power, disegani bangsa manapun di dunia, bahkan menjadi inspirasi dan sumber kemajuan dunia. Saya membayangkan saat itu, semua bangsa menjadikan Islam sebagai acuan dalam segala hal.
Apa rahasia Islam pernah dan sekarang kembali berproses menjadi super power?. Dalam sejarah kita akan menemukan 5 kekuatan yang menjadi rahasia, yaitu:
1. Kekuatan Iman
Inilah yang pertama dan paling utama, umat Islam hendaknya memahami darimana, untuk apa, sedang dimana dan kemana tujuan akhir kehidupan ini. Kita semua diciptakan oleh Allah, untuk beribadah kepadanya..."aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka beribadah kepadaku"(QS Ad-dzariyat (51): 56). dan kita akan kembali kepada sang pencipta kita yaitu Allah SWT.
Maka totalitas menyerahkan diri, hanya mencari ridho Allah SWT, Kekuatan keimanan inilah yang menjadi dasar kekuatan perubahan Umar bin Khattab, sang "Singa Padang Pasir" yang berhati keras dan jiwa yang tegar yang awalnya kokoh memegang agama ajaran nenek moyangnya, bahkan berencana akan membunuh Muhammad, berbalik menjadi orang yang terdepan membela Rasulullah SAW. Kekuatan Iman ini pulalah yang menguatkan Mus'ab bin Umair meninggalkan limpahan fasilitas, harta dan kesenangan dari orang tuanya, untuk ikut berjuang bersama Rasulullah SAW.
2. Kekuatan Ilmu
Maka totalitas menyerahkan diri, hanya mencari ridho Allah SWT, Kekuatan keimanan inilah yang menjadi dasar kekuatan perubahan Umar bin Khattab, sang "Singa Padang Pasir" yang berhati keras dan jiwa yang tegar yang awalnya kokoh memegang agama ajaran nenek moyangnya, bahkan berencana akan membunuh Muhammad, berbalik menjadi orang yang terdepan membela Rasulullah SAW. Kekuatan Iman ini pulalah yang menguatkan Mus'ab bin Umair meninggalkan limpahan fasilitas, harta dan kesenangan dari orang tuanya, untuk ikut berjuang bersama Rasulullah SAW.
2. Kekuatan Ilmu
Saat dunia Barat masih kelam dalam gulitanya peradaban, Islam mencatat sejarah keilmuan yang menakjubkan, cobalah dengan jujur melihat fakta sejarah, maka kemajuan dunia hari ini dalam berbagai bidang sesungguhnya didasarkan dan diilhami dari kemajuan keilmuan Islam pada zamannya.
Sekitar tahun 1000, seorang dokter Al Zahrawi mempublikasikan 1500 halaman ensiklopedia berilustrasi tentang operasi bedah yang digunakan di eropa sebagai referensi medis selama 500 tahun. dia juga yang melakukan operasi ceasar dan menciptakan sepasang alat jepit pembedahan. Pada tahun 859 seorang putri muda bernama Fatimah Al Firhi mendirikan universitas Al-Qarawwiyyin di Fez Maroko dan berjalan hingga 1200 tahun kemudian. Dan masih banyak khazanah ilmu dalam sejarah Islam seperti adanya kitab al Jabr wal Muqabala (The Book a Reasoning and Balancing) pada abad ke-9, Penemuan Optik oleh Ibn Haitam, Pembuatan konstruksi sebuah pesawat terbang dan menerbangkannya oleh Abbas Ibn Firnas pada abad ke-9.
3. Kekuatan Ukhuwah
Sekitar tahun 1000, seorang dokter Al Zahrawi mempublikasikan 1500 halaman ensiklopedia berilustrasi tentang operasi bedah yang digunakan di eropa sebagai referensi medis selama 500 tahun. dia juga yang melakukan operasi ceasar dan menciptakan sepasang alat jepit pembedahan. Pada tahun 859 seorang putri muda bernama Fatimah Al Firhi mendirikan universitas Al-Qarawwiyyin di Fez Maroko dan berjalan hingga 1200 tahun kemudian. Dan masih banyak khazanah ilmu dalam sejarah Islam seperti adanya kitab al Jabr wal Muqabala (The Book a Reasoning and Balancing) pada abad ke-9, Penemuan Optik oleh Ibn Haitam, Pembuatan konstruksi sebuah pesawat terbang dan menerbangkannya oleh Abbas Ibn Firnas pada abad ke-9.
3. Kekuatan Ukhuwah
Islam mengakui kemajemukan, dari berbagai sisi, dan Islam sangat menghargai hal tersebut, yang perlu dilakukan adalah memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk berkembang dalam bingkai Iman.
Ukhuwah secara sederhana digambarkan ibarat tubuh kita, satu organ yang sakit, maka tubuh yang lain merasakan sakit. Dimanapun umat Islam yang mengalami kesedihan, maka umat Islam di kawasan lain juga merasakan kesedihan tersebut, apalagi di dzalimi, begitupun sebaliknya.
Dengan konsep Ukhuwah ini, melahirkan izzah ummat Islam, Umat Islam tidak bisa ditindas begitu saja, ada suadara-saudaranya sesama muslim yang bersedia menjadi tameng dan mengadvokasi kepentingan umat Islam dimanapun berada.
4. Kekuatan Harta
Ummat cukup lama menerima deskripsi yang kurang tepat terhadap harta, umat Islam menerima persepsi bahwa "harta adalah sumber dari berbagai macam kejahatan", "harta yang banyak menyebabkan seseorang susah masuk surga", dan seterusnya. Padahal, pada prinsipnya harta bersifat netral, dia menjadi obyek yang jika dikelola dengan baik, maka bisa menjadi asbab seseorang masuk surga, dan sebaliknya bisa juga menyebabkan seseorang masuk neraka.
Apakah kita lupa bahwa sejarah mengambarkan begitu mulia dan pentingnya harta kekayaan umat Islam dalam perjuangan Islam. sebagai contoh:
-Ibnu Umar ra, menceritakan diawal masuknya Abu Bakar ra, dia menghabiskan dana sekitar 40.000 dirham (Rp. + 2,8M) untuk memerdekakan budak.
-Usman bin Affan r.a menginfakkan 940 ekor unta (Rp. + 9,4M), ditambah 60 ekor kuda saat persiapan perang Tabuk. dalam riwayat lain ditambah 1.000 dinar emas (Rp. + 2,4M).
Dan masih banyak contoh lainnya, bahwa dalam sejarah Islam terukir dengan tinta emas, Rasulullah, keluarganya serta para sahabat adalah orang-orang yang super kaya, namun mereka tetaplah orang-orang yang zuhud, seperti ungkapan al Imam Ahmad bin Hambal, "Lelaki itu dikatakan zuhud apabila ada 2 sifat: (1). Tidak terlalu bergembira ketika hartanya bertambah, (2). Tidak terlalu berduka cita apabila hartanya berkurang".
Dengan demikian ummat Islam bukanlah orang-orang yang menjauhi harta, bagi mereka, harta hanyalah, sampai di tangan, tidak merasuk ke hati, mereka bersuka cita membagikan harta-hartanya, seperti yang dilakukan Ummahatul Mukminin Aisyah ra:
"Abdullah bin Umair mengirim uang sebanyak 180.000 dirham (Rp. +12,6M ), kepada Aisyah ra, ketika itu dia sedang berpuasa. uang itu lalu dibagi-bagikan hingga petang dan tidak bersisa. Ketika sudah petang, Aisyah ra, berkata kepada pembantunya, "sediakan untuk berbuka puasa". Disediakanlah roti dan minyak Zaitun oleh pembantunya sambil berkata "apakah engkau tidak dapat membeli daging dari uang yang dibagi-bagikan itu walau hanya sedirham?". Aisyah menjawab: "sudahlah, jangan marah kepadaku. Sekiranya engkau mengingatkan, tentu aku dapat mengerjakan itu".
Luar biasa bukan, seperti kisah fiksi, namun ini nyata dan faktanya demikian, Indah jadinya jika harta yang berlimpah ditangan orang beriman, berkah, dengan sendirinya terdistribusi pada jalan yang benar dan membahagiakan lingkungannya. Tidak ada larangan umat Islam menjadi kaya raya didasarkan keimanan. Bahkan kekayaan harta tersebut, merupakan kekuatan yang mengetarkan musuh-musuh Islam.
5. Kekuatan angkatan perang.-Ibnu Umar ra, menceritakan diawal masuknya Abu Bakar ra, dia menghabiskan dana sekitar 40.000 dirham (Rp. + 2,8M) untuk memerdekakan budak.
-Usman bin Affan r.a menginfakkan 940 ekor unta (Rp. + 9,4M), ditambah 60 ekor kuda saat persiapan perang Tabuk. dalam riwayat lain ditambah 1.000 dinar emas (Rp. + 2,4M).
Dan masih banyak contoh lainnya, bahwa dalam sejarah Islam terukir dengan tinta emas, Rasulullah, keluarganya serta para sahabat adalah orang-orang yang super kaya, namun mereka tetaplah orang-orang yang zuhud, seperti ungkapan al Imam Ahmad bin Hambal, "Lelaki itu dikatakan zuhud apabila ada 2 sifat: (1). Tidak terlalu bergembira ketika hartanya bertambah, (2). Tidak terlalu berduka cita apabila hartanya berkurang".
Dengan demikian ummat Islam bukanlah orang-orang yang menjauhi harta, bagi mereka, harta hanyalah, sampai di tangan, tidak merasuk ke hati, mereka bersuka cita membagikan harta-hartanya, seperti yang dilakukan Ummahatul Mukminin Aisyah ra:
"Abdullah bin Umair mengirim uang sebanyak 180.000 dirham (Rp. +12,6M ), kepada Aisyah ra, ketika itu dia sedang berpuasa. uang itu lalu dibagi-bagikan hingga petang dan tidak bersisa. Ketika sudah petang, Aisyah ra, berkata kepada pembantunya, "sediakan untuk berbuka puasa". Disediakanlah roti dan minyak Zaitun oleh pembantunya sambil berkata "apakah engkau tidak dapat membeli daging dari uang yang dibagi-bagikan itu walau hanya sedirham?". Aisyah menjawab: "sudahlah, jangan marah kepadaku. Sekiranya engkau mengingatkan, tentu aku dapat mengerjakan itu".
Luar biasa bukan, seperti kisah fiksi, namun ini nyata dan faktanya demikian, Indah jadinya jika harta yang berlimpah ditangan orang beriman, berkah, dengan sendirinya terdistribusi pada jalan yang benar dan membahagiakan lingkungannya. Tidak ada larangan umat Islam menjadi kaya raya didasarkan keimanan. Bahkan kekayaan harta tersebut, merupakan kekuatan yang mengetarkan musuh-musuh Islam.
Dalam menata angkatan perang, Islam bukan hanya berpaku pada kelengkapan Alat Utama Sistem Persenjataan (alutsista), dan jumlah personil, namun yang sangat penting adalah keimanan dan mentalitas prajurit, seperti yang pernah digambarkan dalam sejarah di zaman Khalifah Abubakar ra, dideskripsikan sebagai berikut: "aku datang kepadamu membawa berita tentang suatu kaum yang lembut, mereka mengendarai kuda yang telah tua dan lemah, pada malam hari mereka laksana rahib-rahib ahli ibadah dan disiang hari mereka adalah penunggang kuda yang tangguh, mereka sibuk memperbaiki anak panah dan meruncingkan tombak. Jika kamu mengajak teman dudukmu untuk berbicara, maka dia tidak akan paham apa yang dikatakan, disebabkan riuh rendahnya suara mereka membaca Al-Qur'an dan berdzikir".
Bekal ruhiyah dalam angkatan perang menjadi utama, tentara yang lemah lembut, sopan dan tegas, saat yang sama hati dan bibir mereka selalu melafazkan dzikir kepada Allah, malam-malam mereka dihiasi dengan ibadah sholat malam, dan membaca al-Qur'an.
Tentunya kita menginginkan Islam kembali tampil sebagai kekuatan, maka kelima hal tersebutlah yang menjadi perhatian semua pihak, jika saja kekuatan tersebut terkumpul pada satu pribadi, maka sungguh akan melahirkan pribadi unggulan, dan jika ada beberapa orang menjadi komunitas, dan terus bergulir menjadi bangsa yang unggul dan inilah rahasia Islam menjadi super power.
Referensi: diolah dari berbagai sumber
Referensi: diolah dari berbagai sumber
Hannover, Jerman
Musim semi yang bersalju, 22 maret 2013
0 comments
Write Down Your Responses