Genetik Pengusaha

Oleh: Jaharuddin
Profesi pengusaha dideskripsikan sebagai profesi prestise dengan berbagai fasilitas, mobil mewah, rumah mewah, istri cantik, mempunyai assisten prbadi yang siap melayani... Suatu profesi yang mulia sekaligus kelihatannya enak. Menurut saya itu tidak salah, dan bisa jadi memang enak, dan membahagiakan, karena mampu memberikan kontribusi besar, seperti membuka lapangan pekerjaan.

Bagi saya profesi pengusaha adalah profesi mulia, disaat banyak orang mencari pekerjaan, ada sekelompok orang yang mendedikasikan dirinya untuk menyediakan lapangan pekerjaan. Dengan profesi pengusaha, banyak hal yang bisa dilakukan, mulai dari kebaikan termasuk juga "kejahatan", jika pengusaha menginvestasikan hartanya pada sektor perjudian, prostitusi dan kejahatan lainnya, maka itu bisa menjadi musibah bagi kemanusiaan.

Lihatlah data 10 pengusaha top di Indonesia, sebagian besarnya adalah non muslim, apalagi daftar 10 pengusaha top dunia, tidak ada yang muslim. Tulisan saya ini bukan dalam rangka meyibak rasa iri umat Islam terhadap sekelompok orang yang saat ini top dijajaran pengusaha, tulisan ini saya buat berusaha untuk mengungkap dengan obyektif keadaan yang ada sehingga, bisa diambil pelajaran dengan baik dan objektif, bukan emosi.

Saya jadi merenung, pantaskah mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, namun jajaran top pengusahanya bukan dari kalangan mayoritas, adakah yang salah dari kalangan mayoritas sehingga ketimpangan terjadi?, ataukah secara genetik hanya kelompok tertentu yang dilahirkan sebagai pengusaha?, mari kita telusuri satu persatu.

Renungan Kaum Mayoritas Indonesia
Pemahaman terhadap uang dan harta sepertinya, tidak banyak mendapat perhatian serius dikalangan ulama Islam,
Anis Matta dalam salah satu makalahnya pernah melakukan identifikasi kenapa umat muslim sebagian besar miskin: (1). Karena pemahaman zuhud yang tidak tepat. (2). Umat muslim tumbuh dalam lingkungan pendidikan yang tidak mengajarkan kita dasar-dasar yang benar untuk menegakkan kehidupan. (3). Umat muslim memiliki ciri-ciri orang miskin dalam kepribadian. (4).

Anis Matta, ciri orang miskin: (1). Orang miskin itu tidak pernah bermimpi jadi kaya. (2). Umumnya umat muslim tidak ulet. (3). tidak tahu bagaimana memulai membangun kehidupan financial kita.

Anis Matta, cara membangun kehidupan financial: (1). Perbaiki ide kita tentang uang. (2). menyiapkan diri untuk jadi kaya. (3). bergaullah dengan orang-ornag kaya, perbanyak teman dari orang kaya. (4). Mulailah melakukan bisnis riil.

Genetik Pengusaha
Coba kita telusuri satu persatu sejarah umat Islam, anda akan menemukan bahwa dalam genetik tubuh umat Islam dari awal dilahirkan sebagai pengusaha, sebagai bukti selain Rasulullah, sebagian besar sahabat utama adalah pengusaha besar, sebutlah Abu bakar shiddiq, Umar Bin Khattab, ustman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, dan masih banyak sahabat lainnya yang pengusaha kaya raya.

Sejarah Islam mencatat rahasia umat Islam generasi awal disegani dan mempunyai kekuatan yang tidak tertandingi oleh siapapun, adalah: Berkumpulnya 5 kekuatan pada individu, atau kelompok orang, apa itu 5 kekuatan tersebut:
(1). Kekuatan Keimanan
Kekuatan keimanan ini merupakan modal pertama dan paling utama, kekuatan keimanan ini menghasilkan orang-orang sholeh, ini menjadi dasar dan landasan dari kekuatan selanjutnya, sehinga 5 kekuatan ini menjadi bangunan yang kokoh hidup dalam diri generasi awal.
(2). Kekuatan Ilmu
Kekuatan ilmu yang dilandasi keimanan yang kuat, akan melahirkan orang-orang yang alim (berilmu), dan perlu dipertegas bahwa pengertian orang alim (berilmu) bukan hanya karena mempunyai ilmu yang mumpuni terhadap ilmu syariah, juga dikatakan alim, orang-orang yang mempunyai ilmu yang mumpuni disegala bidang, seperti teknologi, medis, dan segala ilmu yang bermanfaat lainnya.
(3). Kekuatan Ukhuwah (persaudaraan Islam)
Ukhuwah Islamiyah ini yang akhirnya membuat izzah (harga diri) umat Islam tidak ada yang berani mengusik, diibaratkan umat Islam adalah satu tubuh, ada bagiannya walaupun ujung kuku yang sakit, namun tubuh yang lain ikut merasakan, dan reflek bergerak untuk melakukan perbaikan. Realisasi kongret saat ini adalah jika ada satu orang saja umat Islam di lecehkan, dihina dan diperlakukan tidak sepantasnya dimanapun dia berada, direspon dengan tepat oleh ummat Islam sedunia, inilah bentuk riil ukhuwah Islamiyah. Realisasi kongret lainnya dalam kontek entrepreneurship adalah dimanapun ada umat Islam yang perlu diberdayakan, maka umat Islam dari manapun, tidak terikat geografis, suku bangsa apalagi ras.
(4). Kekuatan Harta
(5). Kekuatan angkatan Perang.

Lima kekuatan inilah yang terkumpul dalam individu-individu generasi awal Islam, sebagai contoh, kita lihat pribadi Muhammad Rasulullah SAW: Beliau adalah seorang yang kuat dari sisi Keimanan, beliau adalah orang kuat dari sisi ilmu, beliau adalah orang yang kuat ukhuwahnya, beliau adalah kaya raya, dan beliau adalah seorang tentara.

Terkait dengan topik pengusaha, mari kita lihat diri Rasululullah sebagai pengusaha yang kaya raya, disaat umur 12 tahun beliau sudah aktif sebagai eksportir ke Syam, pada umur 17-19 tahun sudah bisa menjadi pengusaha yang mandiri, di usia 22 tahun beliau sudah sangat terkenal dijazirah arab sebagai professional, dan umur 25 tahun beliau menikah, mendapatkan gelar al amin, gelar pretisius dizamannya, tokoh arbitrer dan konsultan perdagangan Internasional.

Mari kita sama-sama lihat para sahabat: Abu Bakar as shiddiq, sejarh menuliskan dengan tinta emas, aspek keimanan, keilmuan, ukhuwah dan jiwa tentara dalam diri Abu Bakar, dan yang perlu saya uraikan adalah aspek kekuatan hartanya Abu Bakar. Saya ambilkan satu contoh saja, Ketika diawal keIslamannya saja, Abu Bakar ra menghabiskan dana sekitar 40.000 dirham (+/- Rp. 2,8M) untuk membebaskan budak. Coba kita bayangkan bagaimana kuatnya harta Abu Bakar.

Umar Bin Khattab ra, juga terkmpul didalam dirinya 5 kekuatan tersebut. Untuk membuktikan kuatnya harta Umar bin Khattab, saya ambilkan satu contoh, yaitu Umar Bin Khattab ra telah mewasiatkan 1/3 hartanya yang nilainya melebihi nilai 40.000 (dinar atau dirham), atau totalnya melebihi 120.000 (dinar atau dirham), setara dalam dirham Rp. 8,4 M, sedankan dalam diar Rp. 294 M.

Bagaimana kekuatan harta Ustman bin Affan ra, saat perang Tabuk beliau menyumbangkan 300 ekor unta (Rp. 3 M), serta dana sebesar 1.000 dinar emas (Rp. 2,4M). Saat beliau terbunuh Ustman bin Affan, masih mempunyai harta yang disimpan penjaga gudangnya, yaitu 30.500.000 dirham (Rp. 2.135T), dan 100.000 dinar (245,4 M).

dan satu lagi sahabat yang terkenal dengan sifat pengusahanya yaitu Abdurrahman bin Auf. ????


Saat ini, kekuatan tersebut tercerai berai dari individu dan tubuh umat Islam, ada yang mempunyai kekuatan keimanan, namun lemah kekuatan lainya, ada yang mempunyai kekuatan harta, namun jauh dari kekuatan keimanan misalnya, akibatnya kekuatan umat Islam tidak bersatu padu, sehingga tidak menjadi arus yang besar yang mengetarkan.

Agenda bersama
Teridentifikasi sudah masalah yang saat ini dialami umat Islam, yaitu tercerai berainya kekuatan umat menjadi individu-individu dengan kelemahannya masing-masing. Terobosan yang bisa dilakukan adalah, membangun kesadaran bersama bahwa masing-masing kekuatan yang sekarang tercerai berai tersebut, dikumpulkan dalam simpul kekuatan.


masih dalam proses penulisan, belum di edit, dan akan dilanjutkan
Musim semi bersalju, Hannover,  Maret 2013
Referensi: (1). Anis Matta, Pandangan Islam terhadap harta. (2). Jaharuddin, Islamic Entrepreneurship; yuk jadi pengusaha.

, ,

0 comments

Write Down Your Responses

catatan2 universitas Kehidupan

"Inti dari Kecerdasan adalah Bermanfaat" . Powered by Blogger.