Beasiswa Islamic Development Bank (IDB); Beasiswa dengan Tunjangan Hidup Keluarga

Untuk rekan-rekan yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri, tetapi sering terkendala dengan masalah tidak bisa mengajak serta keluarga karena dana beasiswa yang terbatas, beasiswa dari Islamic Development Bank ini bisa menjadi alternatif untuk bisa studi lanjut keluar negeri . Islamic Development Bank (IDB)  adalah sebuah organisasi ekonomi yang berpusat di Jeddah, Saudi Arabia. IDB memberikan program beasiswa ini kepada negara-negara anggota dan muslim communitydi negara-negara non-anggota IDB sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan sumber daya manusia di negara-negara tersebut.
Ada 3 tipe beasiswa yang ditawarkan oleh IDB, meliputi:
1. Scholarship Programme for Muslim Communities in Non-member Countries
2. M.Sc Scholarship Programme in Science and Technology for IDB Least Developed Member Countries
3. Merit Scholarship Programme for High Technology
Untuk pelamar dari Indonesia, hanya program no. 3 yang dapat diikuti untuk saat ini, yaitu Merit Scholarship Programme for High Technology. Program ini menawarkan beasiswa untuk mengikuti Program PhD (untuk 3 tahun) dan Post Doc (untuk 6-12 bulan).

Persyaratan dan Fasilitas dari beasiswa IDB

IDB menetapkan beberapa kriteria bagi seseorang untuk bisa melamar pada program Merit Scholarship Programme for High Technology, yaitu:
    1. Berusia tidak lebih dari 35 tahun (untuk program PhD) dan 40 tahun (untuk program Post Doc)
    2. Merupakan anggota institusi penelitian atau institusi akademik di negara asal. Untuk Indonesia, IDB lebih menyukai dosen atau peneliti di lembaga penelitian.
    3. Memiliki pengalaman kerja dan penelitian di bidang yang relevan yaitu science dan technology minimal 2 tahun. Ini dibuktikan dengan menyertakan copy publikasi ilmiah atau penelitian yang relevan.
    4. Mempunyai proposal riset yang baik dan jelas, terkait dengan pembangunan science dan technology di negara asal.
    5. Mempunyai kemampuan bahasa yang memenuhi kriteria untuk menempuh pendidikan di negara tujuan.
Untuk kriteria bidang Science dan Technology dari IDB, biasanya akan berubah setiap tahunnya. Sehingga untuk memastikan bidang yang tercakup dalam beasiswa ini, sekiranya rekan-rekan bisa melihat ke website IDB scholarship. Tautan:
Akan lebih baik juga jika rekan-rekan sudah memilki offer letter (conditional atau unconditional) dari sebuah universitas. IDB lebih menyukai pelamar yang sudah memiliki offer letter dari universitas yang masuk dalam rangking 200 besar versi Times Higher Education (THES), sehingga sebelum melamar, hendaknya rekan-rekan bisa merujuk pada rangking universitas di THES. Tautan:
Jika belum memiliki offer letter, tidak ada salahnya juga tetap mencoba. IDB menetapkan kriteria penilaian tersendiri untuk menyeleksi calon penerima beasiswa IDB atau yang dikenal dengan IDB Scholars. Jika proposal riset yang kita susun baik dan jelas dan memenuhi kriteria IDB, proses mencari institusi tempat belajar bisa dilanjutkan setelah dinyatakan diterima sebagai IDB Scholars. IDB memberikan waktu selama 12 bulan sejak dinyatakan menerima beasiswa IDB, untuk mencari institusi tempat belajar. Jika tidak bisa memenuhi dalam jangka waktu 12 bulan, dengan berat hati IDB akan mencabut hak beasiswa ini.
Fasilitas yang diberikan oleh IDB untuk IDB scholars juga cukup baik, tidak kalah dengan beasiswa yang lain. Fasilitas ini meliputi:
    1. Pembayaran tuition fee dan/atau research bench fee.
    2. Tunjangan hidup, jumlahnya tergantung negara tujuan. Untuk UK, saat ini tunjangan hidup adalah £975 per bulan. Untuk yang membawa keluarga, ada tunjangan untuk spouse (suami/istri) sebesar £400 per bulan ditambah tunjangan hidup untuk anak sebesar 15% per anak (dicover hingga anak ke empat).
    3. Tunjangan untuk buku dan pakaian, saat ini sebesar USD 100 per bulan.
    4. Tunjangan pembelian computer, saat ini sebesar USD 1200
    5. Tunjangan mengikuti konferensi, saat ini sebesar USD 1500, untuk digunakan selama masa studi.
    6. Tunjangan untuk settlement saat pertama datang, besarnya 1 (satu) kali tunjangan hidup perbulan.
    7. Tunjangan untuk thesis preparation, besarnya USD 250.
    8. Tiket pulang dan pergi dari negara asal ke negara tujuan, digunakan saat berangkat dan pulang setelah selesai studi.
    9. Asuransi kesehatan. Untuk UK, tidak diberikan karena asuransi kesehatan sudah dicover oleh NHS.
Dengan fasilitas ini, bagi rekan-rekan yang ingin studi lanjut ke luar negeri dengan tetap membawa serta keluarga, beasiswa IDB ini kiranya bisa memberikan alternatif untuk tetap melanjutkan pendidikan ke luar negeri.

Langkah-langkah mendaftar beasiswa IDB

Beasiswa IDB ini dibuka mulai bulan September setiap tahunnya. Untuk proses seleksi awal dilakukan di negara asal. Untuk Indonesia, seleksi dilakukan oleh pejabat yang berwenang di Departemen Keuangan.
Setelah mengisi formulir aplikasi beasiswa (bisa dilihat atau download dari tautan ini – klik), sebagai berikut:
aplikasi dan dokumen pelengkap dikirimkan ke Departemen Keuangan, sebelum bulan Desember tiap tahunnya. Untuk alamat tujuan di Indonesia, bisa dilihat disini:
Jika lolos seleksi di Indonesia, maka kita akan dihubungi oleh Departemen Keuangan untuk melengkapi berkas. Pihak Departemen Keuangan yang nantinya mengirimkan dokumen yang sudah kita lengkapi langsung ke IDB di Jeddah. Hendaknya tidak mengirimkan aplikasi langsung ke IDB di Jeddah, karena dipastikan IDB akan langsung menolaknya karena tanpa ada seleksi di negara asal.
Setelah tahap ini, seleksi mulai mengerucut. Jika lolos seleksi dari IDB, IDB akan menghubungi kandidat, mereka menyebutnya sebagai Shortlisted Candidates, biasanya dilakukan sekitar Bulan April. Hanya kandidat yang masuk dalam shortlisted ini yang akan dihubungi via e-mail atau telepon. IDB akan memverifikasi lagi dokumen yang kita kirimkan sebelumnya, termasuk offer letter (terbaru atau up date) dari universitas tujuan. Pada tahap ini, IDB juga minta brief proposal tentang research yang kita ajukan meliputi judul, tujuan, benefit for your country, benefit for your institution dan benefit for for future career. IDB juga meminta copy publikasi ilmiah atau sertifikat yang relevan dengan pengalaman kerja untuk dikirimkan. Jika aktif dalam organisasi yang terkait dengan bidang science, technology atau sosial kemasyarakatan, bukti tersebut juga bisa diikusertakan dalam kelengkapan berkas. Seluruh dokumen bersama aplikasi form (lagi), kemudian diminta dikirimkan ke IDB. Untuk kali ini langsung dikirimkan ke IDB di Jeddah, tanpa melalui perantara Departemen Keuangan. Untuk menjamin dokumen sampai dengan cepat dan aman, rekan-rekan bisa menggunakan jasa dokumen pengiriman luar negeri seperti JNE atau DHL.
Tahap ini adalah tahap seleksi terakhir. IDB akan menghubungi kandidat yang sukses untuk menerima beasiswa  sekitar akhir Agustus atau awal September melalui e-mail atau telepon. Tiap tahunnya IDB mengambil sekitar 2 hingga 5 kandidat untuk tiap negara.
Jika dinyatakan lolos seleksi, kandidat akan menerima offer letter dari IDB yang menjelaskan tentang kondisi beasiswa dan fasilitas-fasilitas yang diberikan. Jika kita menerima, yang dilakukan adalah cukup mengisi dan menandatangani surat pernyataan menerima beasiswa dari IDB dan surat tersebut dikembalikan lagi ke IDB. Sebaliknya, jika ingin menolak beasiswa IDB, cukup mengirimkan e-mail berisi penolakan beasiswa IDB melalui sekretaris IDB scholarship program.
Berikut time-table proses pendaftaran beasiswa IDB:
    • September:  Pengumuman pembukaan pendaftaran dan aplikasi melalui Departemen Keuangan
    • Oktober-Desember :  Seleksi di dalam negeri, oleh Departement Keuangan. Pengiriman berkas ke IDB, Jeddah oleh Departemen Keuangan.
    • Januari-Maret : Proses seleksi oleh IDB, Jeddah
    • April-Mei:  Pengumuman shortlisted candidates. Pengiriman kelengkapan berkas ke IDB, Jeddah.
    • Juni- Juli: Proses seleksi oleh IDB, Jeddah
    • Agustus: Pengumuman hasil seleksi akhir. Pengiriman offer letter scholarship. Penandatanganan persetujuan atau penolakan offer scholarship dari IDB
    • September: Kontrak scholarship dimulai dan berjalan (jika menerima).

Tips untuk Sukses Mendaftar Beasiswa IDB

Sebagaimana beasiswa yang lain untuk PhD program, proposal riset adalah kunci utama untuk bisa lolos beasiswa IDB. Proposal riset harus jelas, lengkap dan tidak bertele-tele, sehingga iDB juga akan mudah untuk melakukan penilaian.
Usahakan juga untuk menampilkan keunggulan-keunggulan penelitian yang akan kita lakukan, dan menyatakan keuntungan untuk negara Indonesia secara kuantitatif dan jelas. Time-table untuk penelitian juga hendaknya dibuat secara rinci, jelas namun singkat dan menyebutkan apa yang akan kita lakukan untuk tahun pertama, kedua dan ketiga.
IDB melakukan kerjasama dengan beberapa institusi pendidikan di luar negeri. Sehingga jika kita bisa mendapatkan offer letter dari institusi yang bekerjasama dengan IDB ini, maka akan memperbesar kemungkinan untuk diterima beasiswa IDB. IDB biasanya akan mengumumkan nama institusi kerjasama ini mendekati bulan September atau saat aplikasi beasiswa mulai di buka. Untuk UK, saat ini IDB bekerjasama dengan University of Oxford, University of Cambridge, dan University of Nottingham. Untuk University of Nottingham, beasiswa IDB ini sudah masuk dalam salah satu skema beasiswa di University of Nottingham untuk International Students. Tautan:
Jika belum bisa mendapatkan offer letter, rekan-rekan bisa tetap mengirimkan aplikasi beasiswa sembari berusaha untuk mendapatkan offer letter dari institusi di luar negeri. Sehingga jika nanti rekan-rekan masuk dalam shortlisted candidates, dokumen ini bisa di dikirimkan bersama update dokumen yang lain. Hal yang sama juga dilakukan jika masih mendapatkan conditional offer letter. Tetaplah berusaha untuk menjadikannya unconditional offer letter, sembari menunggu proses seleksi beasiswa dari IDB.
Kemampuan bahasa sesuai dengan negara tujuan, hendaknya juga disiapkan. Sehingga jika dinyatakan diterima beasiswa IDB, tidak ada kendala bahasa lagi untuk segera berangkat ke institusi tujuan. IDB tidak memberikan biaya untuk kursus bahasa dan test bahasa sebagai persyaratan masuk universitas di luar negeri.
Seleksi IDB scholarship ini diikuti oleh banyak negara, bukan hanya dari Indonesia saja. Oleh karena itu, hendaklah semua dokumen pelengkap ditata secara teratur, sistematis dan jelas, jika perlu: beri highlight pada bagian yang penting, untuk mempermudah pihak IDB melakukan proses seleksi. Dokumen yang dikirimkan semuanya hendaknya berbahasa Inggris atau Perancis, karena hanya 2 bahasa ini yang diterima oleh management IDB. Jika dokumen masih ada yang berbahasa Indonesia, hendaknya diterjemahkan dulu dalam bahasa Inggris atau Perancis. Beri cover pada dokumen yang dikirim meliputi nama kandidat, nomer kandidat (akan diberitahukan setelah masuk shortlisted candidates), negara asal, dan daftar dokumen yang disertakan. Selama proses aplikasi beasiswa, sejak dari seleksi di Departement Keuangan hingga IDB, ada kemungkinan diminta mengirimkan aplikasi form atau dokumen pelengkap lagi. Sehingga ada baiknya sebelum dikirimkan, semua dokumen termasuk application form yang sudah diisi di photocopy terlebih dahulu dan disimpan sebagai arsip.
Selama proses aplikasi, diharapkan juga secara teratur membuka e-mail, karena semua pengumuman yang berkaitan dengan beasiswa ini akan dikirimkan lewat e-mail. Termasuk juga ke e-mail pimpinan institusi asal kita, karena IDB sering meminta konfirmasi dari pimpinan kita di institusi asal. Untuk itu, hendaknya kita memberitahu pimpinan di institusi asal saat kita mulai mendaftar beasiswa IDB .

Pengalaman sebagai Penerima Beasiswa IDB

Saya dinyatakan diterima sebagai penerima beasiswa IDB sejak 1 September 2008. Sejak tanggal ini kontrak mulai berjalan, dan saya diberi waktu 12 bulan untuk mencari institusi tempat belajar hingga September 2009. Saat mengirim aplikasi ke IDB tahun 2007, saya belum memiliki institusi tujuan untuk belajar, sehingga yang saya lakukan adalah mengirimkan proposal penelitian disertai proposed institution, yaitu institusi yang nanti akan saya tuju, tanpa adanya offer letter.
Offer letter pertama saya dapatkan dari University of Bath. Tetapi setelah saya ajukan ke IDB, ternyata institusi ini ditolak oleh IDB karena selain harus membayar tuition fee (saat itu £12,000 per tahun), saya juga diharuskan membayar research bench fee sebesar £6000 per tahun.  Selain itu, University of Bath berada di ranking relatif bawah dari THES, sehingga oleh IDB, saya meminta untuk mengganti institusi. Offer kedua saya dapatkan dari University of Nottingham, dan langsung di setujui oleh IDB karena saat itu posisi University of Nottingham berada pada ranking 76 versi THES. Mulai 1 October 2009, saya memulai program PhD di School of Pharmacy, University of Nottingham. Bidang yang menjadi area of interest saya adalah Drug Delivery and Tissue Engineering, yaitu system penghantaran obat untuk stem cell, yang nantinya digunakan untuk mengganti organ atau jaringan tubuh yang rusak.
Beasiswa IDB adalah salah satu beasiswa dari luar yang diakui oleh pihak University of Nottingham. Saya beserta 5 orang IDB scholars yang lain (tahun 2009), kami diikutsertakan dalam Scholarship Event bersama penerima beasiswa yang lain seperti dari Chevening, Erasmus, Commonwealth Scholarship untuk menerima sertifikat beasiswa dalam sebuah upacara.
Untuk saat ini, jumlah IDB scholars di University of Nottingham adalah 25 orang, berasal dari berbagai negara. Kami juga memilki asosiasi di University of Nottingham, dibawah naungan International Office. Menjadi bagian dari IDB Students Association di University of Nottingham merupakan pengalaman tersendiri, karena di asosiasi ini tidak berdasarkan negara, sehingga kami bisa saling berinteraksi dan bertukar budaya dengan teman-teman dari negara lain. Setiap 2 bulan sekali, kami melaksanakan meeting atau gathering untuk sekedar bertemu atau membicarakan masalah-masalah yang terkait dengan studi dan beasiswa.
Kami juga memiliki asosiasi untuk IDB scholars di UK, saat ini beranggotakan 75 orang. Untuk UK-IDB Students Association, meeting dijadwalkan setiap tahun, dan dihadiri oleh perwakilan management IDB. IDB management juga akan lebih cepat menanggapi jika kami mengajukan sebuah issue melalui asosiasi, seperti kenaikan biaya hidup, urusan VISA dan pengelolaan jurnal oleh IDB scholars.
IDB selaku sponsor beasiswa, dalam hal ini lebih bertindak sebagai parent atau orang tua bagi IDB scholars. Setiap 6 bulan, kami diminta untuk mengirimkan laporan studi, dan jika ada masalah, kami bisa melaporkan ke IDB. IDB yang nantinya akan mengontak pihak Universitas untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pihak management IDB juga cepat dan sigap dalam menindak lanjuti setiap masalah yang sampai ke IDB, seperti kenaikan biaya hidup, perpanjangan visa, perpanjangan beasiswa dan sebagainya. Fasilitas-fasilitas yang dijanjikan oleh IDB dalam kontraknya juga dipenuhi oleh IDB, seperti tunjangan pembelian computer dan tunjangan untuk mengikuti konferensi. Dengan adanya tunjangan ini, saya bisa mengikuti beberapa Konferensi Internasional di luar UK.
Dengan fasilitas yang ditawarkan ini, kiranya bisa menjadi pertimbangan bagi teman-teman untuk memilih beasiswa IDB sebagai alternatif untuk study lanjut ke luar negeri, terutama bagi yang ingin membawa serta keluarga.

Pustaka:

    1. Islamic Development Bank, Scholarship and Assistance:
      http://www.isdb.org/irj/portal/anonymous?NavigationTarget=navurl://5ffaebd539e6818daffef7bff9d770cb
    2. PhD Handbook, 2008, IDB scholarship, Islamic Development Bank.

Anita Sukmawati, 15 September 2012

Anita SukmawatiAnita adalah mahasiswa PhD di School of Pharmacy, The University of Nottingham. Memulai program PhD nya di bidang Drug Delivery and Tissue Engineering sejak Oktober 2009 dengan sponsor dari University of Nottingham dan Islamic Development Bank. Berharap segera menyelesaikan studinya awal tahun 2013, Anita akan kembali ke Indonesia dan mengajar di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

,

0 comments

Write Down Your Responses

catatan2 universitas Kehidupan

"Inti dari Kecerdasan adalah Bermanfaat" . Powered by Blogger.