Stop!, Pembunuhan akal sehat

lonesomemercury.com
Oleh: Jaharuddin
Sepertinya pertama kali saya mendengar kata diatas, dari wawancara Dahlan Iskan di acara Kick Andy, Metro TV. Saya jadi tercenung juga dengan kata-kata tersebut, seingat saya topik yang ditanyakan Andy F Noya, Hostnya Kick Andy adalah alasan Dahlan Iskan, membuka pintu tol dan menggratiskan mobil-mobil yang sedang antri pada jam sibuk. Alasan Dahlan Iskan sederhana, ..."masak...orang mau bayar saja bersusah-susah, melayani orang yang mau membayar saja lambat, ..bagaimana kondisinya jika melayani orang yang tidak bayar"...menurut Dahlan Iskan ini pembunuhan akal sehat. artinya kalau berfikiran mengunakan akal sehat seharusnya adalah melayani orang yang tidak membayar baik dan yang mau membayar lebih baik, dan tidak kalah dengan keadaan yang melingkupi saat ini.

Saya juga jadi tercenung, dan banyak data dinegara kita yang seolah-olah dibuat menjadi benar, padahal itu sesungguhnya belum tentu benar, namun kebanyakan masyarakat tidak bisa berbuat banyak, akhirnya menerima saja. sebagai contoh: dibuatkannya jembatan penyebrangan untuk pejalan kaki dibanyak kota besar. sebagai contoh di Jakarta. Kita akan menemukan banyak jembatan penyeberangan untuk pejalan kaki, yang dibuat untuk membantu pejalan kaki, agar tidak tertabrak kendaraan bermotor.

Saya kebetulan diberi kesempatan untuk tinggal di Jerman, dan dari beberapa kota yang saya kunjungi di Jerman, saya sulit menemukan jembatan penyebrangan untuk pejalan kaki di Jerman, akhirnya saya baru tersadar, kenapa di Indonesia begitu banyaknya jembatan penyeberangan pejalan kaki, dan benarkah itu sesungguhnya memberikan pelayanan pada pejalan kaki, atau malah melanggar hak azasinya pejalan kaki?, kalau menurut saya, lebih cendrung berpendapat bahwa adanya jembatan penyeberangan untuk pejalan kaki, melanggar hak azasi pejalan kaki, mengapa demikian?, karena para pejalan kaki diharuskan bersusah payah memanjat jembatan penyeberangan untuk menyeberang, padahal kita bisa menyaksikan jembatan penyeberangan untuk pejalan kaki semakin panjang, bukankah ini sesungguhnya mengorbankan hak dasar para perjalan kaki?.

Bukankah seharusnya yang benar itu adalah, pejalan kaki disediakan Zebra Cross untuk menyeberang, dan dijamin keselamatan dan kenyamanannya oleh negara. dengan demikian para pejalan kaki tidak harus bersusah payah memanjat jembatan penyeberangan. Mengapa penduduk yang mempunyai kendaraan bermotor (baik mobil maupun motor), seolah-olah lebih diutamakan dari pejalan kaki. bukankah seharusnya mereka sama di mata negara.

Saya mencari di internet seputar protes masyarakat tentang pengunaan jembatan penyeberangan pejalan kaki, yang saya temukan adalah protes seputar keluhan terhadap perawatan, penerangan, kebersihan, keamanan, dan seterusnya. Ada juga yang protes tidak perlu lagi membangun jembatan penyeberangan karena biayanya besar bila dibandingkan pembuatan zebra cross, dan kenyataanya walaupun ada jembatan penyeberangan, masih sangat banyak orang yang menerabas untuk menyeberang seenak dirinya saja. Ini salah satu bukti bahwa sesungguhnya ada yang salah dari diadakannya jembatan penyeberangan, dan bagi saya yang lebih mendasar lagi, jembatan penyeberangan untuk pejalan kaki, melanggar hak azasi pejalan kaki, ini berarti pemerintah lebih memprioritaskan para pemilik kendaraan bermotor dibanding pejalan kaki, dan ini sesungguhnya bentuk ketidak adilan. Jadi buatlah zebra cross yg aman dan nyaman untuk pejalan kaki.

Hal lain yang juga membunuh akal sehat adalah, sudah menjadi lazim dimasyarakat, bahwa kalau ingin berpendidikan berkwalitas maka harus bersedia membayar mahal. apakah ini benar? belum tentu, menurut saya yang benar adalah pendidikan berkwalitas tinggi dan murah, kalau perlu gratis, karena ini adalah kebutuhan dasar warga negara yang juga hak dasar warga negara, harus disediakan dan difasilitasi oleh pemerintah.

Hal yang sama juga terjadi pada dunia kesehatan, ada istilah "jangan sakit, karena sakit itu mahal". atau "orang miskin dilarang sakit". Istilah yang lazim diucapkan, saking seringnya diucapkan seolah-olah istilah ini menjadi benar, padahal saya sangat yakin yang benar itu adalah siapapun warga negara yang sakit, maka kewajiban negara untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang baik dan murah, kalau perlu gratis. Mengapa demikian, karena kesehatan merupakan kebutuhan dasar warga negara, agar bisa produktif, berusaha dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa.

Jadi, sektor-sektor yang merupakan kebutuhan dasar warga negara dan mempengaruhi hajat hidup orang banyak harus benar-benar disediakan dengan pelayanan dan kualitas yang baik oleh negara. Dan ini adalah amanat pancasila dan UUD 45. Jangan logika berfikir dibalik-balik, sehingga sektor-sektor yang menyangkut hajat hidup orang banyak diserahkan kepada sektor swasta yang bermaksud mencari keuntungan sebesar-besarnya.

Logika berfikir yang benar, hendaknya dimiliki oleh pejabat negara yang digaji dari uang rakyat, karena digaji oleh rakyat maka logika yang benar adalah mengabdi sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat, dengan cara memberikan kepastian bahwa kebutuhan dasar rakyat dipenuhi dan dilayani dengan baik, dan merasa berdosa dan gagal, kalau rakyat masih bersusah payah mendapatkan hak-hak dasarnya.

Bagi rakyat, jangan diam saja, kita semua berhak menuntut perbaikan pelayanan dan kualitas dalam pemenuhan hak-hak dasar, karena bagi rakyat adalah hak dan bagi pemerintah adalah kewajiban yang harus ditunaikan.

Sebagai tambahan informasi, pembunuhan akal sehat, bukan hanya terjadi di negara berkembang seperti Indonesia, hal yang sama juga terjadi dinegara maju seperti Jerman, dengan bentuk lain, seperti: Jika anda sedang belanja di supermarket atau minimarket, coba perhatikan, berapa orang dari pengunjung yang membeli alkhohol dengan berbagai merk, saya pernah memperhatikan, dan ternyata banyak, seperti layaknya orang membeli air minum dalam kemasan di Indonesia. jadi sangat lazim bagi mereka membeli dan meminum alkhohol, dimana-mana kita dengan mudah menemukan kedai/toko yang menjual alkhohol, sangat sulit menemukan party yang bebas dari alkhohol, dan dengan mudah pula kita menemukan orang minum alkhohol. Padahal angka kecelakaan akibat minum alkhohol di Jerman tinggi. Ini kebiasaan yang juga membunuh akal sehat, yang benar adalah karena alkhohol membahayakan dan bukti-bukti ilmiah banyak sekali yang mendukung, seharusnya kalaupun penjualan, distribusi dan minum alkhohol tidak dilarang, minimal seharusnya dibatasi dengan ketat.

Semoga bermanfaat.
Hannover, Jerman, Musim panas, 22 Agustus 2012

,

0 comments

Write Down Your Responses

catatan2 universitas Kehidupan

"Inti dari Kecerdasan adalah Bermanfaat" . Powered by Blogger.