Keimanan dibawah 10 euro perjam

Oleh: Jaharuddin
Tulisan ini terinspirasi dari beratnya melaksanakan sholat shubuh berjama'ah di masjid. Di negara minoritas seperti Jerman dibumbui dengan cuaca yang dinggin ketika memasuki musim gugur dan cuaca sampai pada titik beku jika musim dinggin. Padahal banyak diantara kita yang tahu mengenai keutamaan sholat shubuh, salah satunya hadist Rasulullah yang artinya "Barang siapa yang melaksanakan sholat Isya secara berjama'ah, maka ia seperti sholat malam separoh malam. Dan barang siapa yang melaksanakan sholat Shubuh berjama'ah, maka ia seperti sholat malam satu malam penuh" (HR Muslim).

Dalam hadist lain dikatakan bahwa, keutamaan melaksanakan sholat shubuh berjama'ah yaitu akan mendapatkan sumber cahaya dihari kiamat yang akan menerangi hingga mereka masuk surga. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, "Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (waktu Isya dan Shubuh) menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat". HR . Abu Dawud, At Tarmidzi, dan Ibnu Majah.

Dan begitu pula sholat sunnah sebelum (qobla) sholat fardhu shubuh, juga mempunyai keutamaan. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda "Sholat sunnah dua rakaat sebelum sholat shubuh lebih baik dari seluruh dunia dan isinya". Diriwayatkan dari Aisyah ra ia berkata "Tidak ada sholat sunnah yang lebih diperhatikan Rasulullah SAW selain sholat sunnah sebelum shubuh" (HR Bukhari).

Dan masih banyak manfaat lainnya dari sholat shubuh seperti mengejar berkahnya shubuh, menghilangkan rasa malas, memperlancar aliran darah untuk kesehatan, dan manfaat lainnya. Saya fikir banyak ulasan yang membahas manfaat sholat shubuh, namun sepertinya belum mampu mengerakkan banyak orang untuk memaksa dirinya agar bangun sebelum shubuh dan bergerak menghalau berbagai rintangan yang menghadang untuk datang ke masjid, bersimpuh dihadapan Allahu robbi sebagai bentuk penghambaan, dan mengakui maha besar, maha pemurah, maha tahu, serta berbagai sifat maha lainnya Allah.

Di Indonesia saja, yang udaranya kondusif, jamaah sholat shubuh rata-rata satu shaf, apalagi di Jerman, saat musim gugur dan dinggin, semakin sedikit, apalagi disini masjid tidak bisa ditemui dengan mudah. Kalau keutamaannya tentunya disamping keutamaan yang tadi sebagiannya saya sebutkan di atas, untuk kasus Jerman saya fikir semakin besar lagi keutamaannya, karena harus menghalau udara dinggin yang menusuk sampai ketulang dan mendatangi masjid yang bisa jadi jauh dari rumah, tentulah Allah tidak akan pernah lalai untuk menghitung jerih payah dan usaha yang dilakukan ummatnya dalam rangka beribadah kepadanya.

Beberapa hari ini, saya menemukan orang-orang yang ternyata telah melaksanakan aktivitas bekerja di kota Hannover, Jerman, sebelum waktu sholat shubuh. Saya teringat dulu, di Jakarta beberapa kali pulang dari pengajian sekitar pukul 02.00  dini hari, saya sering berpapasan dengan para pedagang yang sudah bergerak untuk kepasar menjual dagangannya, atau para pembeli sayur mayur di pasar-pasar induk yang menginginkan sayur mayur yang segar. Mereka juga telah melaksanakan aktivitasnya sebelum sholat shubuh.

Di Hannoverpun demikian, saya menemukan tim distribusi surat kabar yang telah bekerja mulai pukul 03.00 dini hari, padahal cuaca saat ini memasuki musim gugur, pada dini hari suhu bisa mencapai angka 0 - 10 derajat celcius. Apakah saat musim dingin nanti, yang suhunya disiang hari minus, mereka ini berhenti bekerja?, ternyata tidak! mereka terus bekerja walaupun menurut ukuran kita dari Indonesia suhunya sangat ekstrim, bisa menusuk-nusuk sampai ke tulang.

Saya mencari tahu berapakah mereka dibayar untuk bekerja dengan suhu yang ekstrim tersebut, ternyata mereka mendapatkan upah 7 - 10 euro perjam. Setahu saya itu standar umum upah perjam untuk pekerjaan paruh waktu di Hannover, Jerman. Para pekerja ini sebagiannya adalah mahasiswa yang berasal dari Indonesia. Sebuah perjuangan dalam skenario menyelesaikan studi mereka di Jerman.

Kalau mahasiswa kita, maka tentunya mereka adalah sebagian besar juga seorang muslim, maka akan mempunyai nilai yang tidak terkira, jika perjuangan tersebut juga dibingkai dalam kerangka ibadah. Bentuk riilnya adalah sebelum melaksanakan pekerjaan usahakan untuk sholat malam (tahajud) paling tidak dua rakaat, dan rencanakan distribusi surat kabar telah selesai sebelum sholat shubuh. Dan itu sangat memungkinkan, karena pada musim gugur seperti saat ini sholat shubuh di Hannover, baru masuk pukul 06.00 CET, dan biasanya masjid-masjid komunitas Turki yang bermadzhabkan Hambali baru melaksanakan sholat shubuh berjama'ah 30 menit sebelum shuruk, artinya saat ini sholat shubuh berjama'ah di masjid Turki baru dilaksanakan pada pukul 07.00 CET.

Pada jam tersebut, biasanya para pekerja paroh waktu distribusi surat kabar, sudah selesai melaksanakan tugasnya, karena para pelanggan menginginkan surat kabar telah sampai di rumah mereka sebelum pukul 06.30 CET. Menjadi nilai yang tidak terkira jika pekerjaan sebelum shubuh dimaknai dengan semangat ibadah, bukan hanya uang yang didapatkan namun keutamaan sholat malam, sholat sunnah qobla shubuh, dan sholat shubuh berjama'ah di masjid. Lengkap sudah keberkahan yang Allah berikan bagi anda yang berjuang sejak dini hari, semoga Allah memberikan kemudahan studi para pejuang dini hari ini, dan menambahkan berkah dalam setiap langkah kehidupan mereka. Amin ya robbil alamin.

Saya teringat dengan sebagian orang, yang belum tergerak untuk mendatangi masjid pada shubuh hari, serendah itukah keimanan kita, apakah keimanan kita ternyata bisa dinominalkan kurang dari 10 euro perjam? karena waktu untuk melaksanakan sholat shubuh di masjid tidak lebih dari 1 jam. Banyak alasan yang bisa dikemukakan, dan kita sendiri pulalah yang bisa menjawab alasan tersebut, apakah benar-benar alasan yang nyata atau sebagai bentuk dari upaya untuk membela diri. Wallahualam bishawab.
Semoga Bermanfaat.
Hannover, Jerman, Musim gugur, 11 Oktober 2012
CET = Central Europe Time

,

0 comments

Write Down Your Responses

catatan2 universitas Kehidupan

"Inti dari Kecerdasan adalah Bermanfaat" . Powered by Blogger.