Negeri Orang Baik

`(Sebenarnya) Negeri Orang Baik´
´Mau taruh dimana muka kita ini´ kata seorang pemimpin negeri, Al-Quran saja di korupsi. Indonesia itu ´negara gagal´ kata survei internasional. Indonesia itu negeri yang sulit maju, terlalu banyak ´pungli´, seloroh supervisor kami disini. Kata dia, saya dulu pernah ke Indonesia, ketika mau pulang ke Jerman, di bandara Jakarta, saya dihadang pegawai imigrasi, dengan alasan yang ´macam-macam´ akhirnya saya harus beri uang sekitar 20 dollar agar bisa berangkat. Media-media barat selalu melaporkan suasana yang carut-marut di negeri, Kata mereka Indonesia itu diskriminasi terhadap minoritas, orang mudah dibunuh, banyak kekerasan, perampokan dan banyak lagi cerita yang buruk diberikan pada bangsa tercinta ini.
Namanya sebut saja Pak Rizal, beliau hidup di Jerman sejak kuliah Dipl.Ing dan saat ini menetap di Perlen, Texas, USA sudah 5 tahun. Hampir tiga perempat hidupnya dihabiskan di luar negeri. Kata beliau, kalaupun pulang ke Indonesia,1-2 tahun sekali,dan sekitar 1 bulan libur disana. Hidup di Jerman selama 25 tahun, membawa beliau menjadi orang yang akhirnya harus mandiri, segala sesuatu rutinnya dikerjakan sendiri, tidak banyak berharap dari tetangga, menyapa tetangga pun jarang, karena hidup bermodel ´flat haus´. Kalaupun ingin bantuan baik urusan gangguan listrik, air macet (walau sangat jarang), cukup telepon perusahaan dan petugasnya akan datang. Bahkan sampai urusan kematian sekalipun,nantinya akan dijemput ambulans,apabila beragama kristen, akan dibawa ke gereja dan dinyanyikan lagu rohani, kemudian dikubur atau dikremasi oleh pihak yayasan, fertig!!.
Ada cerita unik kehidupan disini, beliau cerita bagaimana petugas atau polisi mengetahui kalau ada orang yang meninggal, caranya dengan melihat apakah tumpukan koran didepan pintu rumahnya sudah menumpuk,itu pertanda kalau orang rumahnya sudah ´tot´ alias wassalamJ.
Bulan lalu beliau pulang liburan ke Indonesia, Beliau sempatkan mengambil titipan oleh2 dari eyangnya khalid di kampus UGM,Yogyakarta. Bertemulah pak rizal dengan `satpam` fakultas, sesaat mengambil titipan kami, sang satpam bertanya padanya, bapak tinggal dimana di yogya?, jawab pak rizal,saya mau cari penginapan. Ya udah pak, saya antarin nyari hotelnya di sekitar jalan kaliurang ini, akhirnya didapatlah penginapan tersebut. Pak rizal ingin memberikan sesuatu ucapan terima kasih, namun sang satpam kampus ini sudah kembali ke fakultas. Sesampai di Jerman dan bersilaturahmi ke apartemen kami, beliau langsung menanyakan apakah mungkin saya bisa mencari tahu nama satpam itu, saya tanya ke pak rizal,memangnya kenapa pak?jawaban beliau yang membuat saya dan bundanya khalid tersenyum dan terheran, kata beliau ´saya baru lihat ada orang baik´:| straight face. Kemudian beliau berucap, kelak kalau semua ikhtiar saya di luar negeri ini sudah dirasa cukup,saya ingin pulang ke Indonesia,tepatnya di sekitar pelabuhan ratu, kami tanya,kenapa akhirnya memilih pulang ke Indonesia?kata beliau singkat,saya suka ´ritme hidupnya´!!!.
Minggu lalu,ketika kami hendak keluar rumah, saya dan bundanya khalid sedang ngobrol,dari tingkat atas flat sebelah rumah kami,ada seorang anak muda Jerman memanggil kami (hal ini sangat tidak lazim dilakukan oleh orang Jerman), kata dia, Hallo,kalian berbahasa Indo ya,kalian orang indonesia ya?iya kata saya, dia bilang, saya sudah pernah ke Indonesia,saya pernah ke Bali dan Yogyakarta, saya pernah belajar bahasa Indonesia. Lalu anak muda itu dengan semangatnya mengatakan,`saya cinta sekali dengan Indonesia` tapi yang ´baik-baik´, ucapan itu buat saya dan bundanya khalid pun tertawa,dan dia sangat yakin bahwa orang yang diajak ngobrol pastilah orang2 yang ramah dan bersahabat, karena itulah yang dia rasakan ketika ada di Indonesia.
Ahh,jadi rindu pulang,´nikmati bersama suasana yogya´.Selamat berpuasa ya
Mit freundlichen Grüßen
Ayahnya Khalid

komentar:
:)...senyum dulu deh...
selamat puasa juga..mohon maaf lahir dan bathin....
sama pak..rindu juga Indonesia...baru aja nih telp....omak di kampung...:)

Indonesia...sedang di uji banyak masalah...namun dalam prespektif positif..ini pertanda banyaknya peluang yang mucul dari masalah masalah tersebut....obat nyamuk aja bisa jadi industri besar yg memperkerjakan ratusan bahkan ribuan orang karena adanya nyamuk...coba di Jerman ngak ada nyamuk...ngak ada industri obat nyamuk deh...dan banyak contoh lainnya....
dan bisa jadi kita yang ditakdirkan Allah melihat bumi Allah bernama Jerman dan eropa ini...bisa lebih jernih melihat Indonesia yg hari ini banyak masalah...sekali lagi namun banyak kearifan lokal..dan potensi serta peluang yang dihadirkan negara bernama Indonesia....

akhirnya ..sejauh-jauh bangau terbang akhirnya kembali ke sarangnya...ketika terbang...hendaknya semakin banyak pengetahuan dan ilmu yang didapatkan...untuk diadaptasi menjadi pengetahuan...dan hal yang bermanfaat bagi negara besar bernama Indonesia....

dan jangan lupa, negara Indonesia mempunyai potensi umat Islam terbesar di dunia...artinya pengabdian bagi Indonesia adalah...pengabdian pada umat Islam...ikut berkontribusi memajukan Indonesia adalah kontribusi memajukan umat Islam...semoga menjadi amal jariyah sebagai bekal diakhirat kelak....

lho....kok jadi serius nih.....:)
wassalam......
jahar

,

0 comments

Write Down Your Responses

catatan2 universitas Kehidupan

"Inti dari Kecerdasan adalah Bermanfaat" . Powered by Blogger.