Rumah Sakit dan Sekolah Gratis



Oleh: Jaharuddin
Akhir-akhir ini negara Indonesia banyak dirundung masalah politik, ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Padahal masalah-masalah ini menjadi sangat penting dalam pembangunan bangsa. Namun dibalik berbagai masalah tersebut terdapat peluang besar dan menantang bagi generasi muda Indonesia. bukankah kita belajar, tidak ada kesuksesan gemilang dalam berbagai hal tanpa diawali dengan masalah.

Dengan masalah,, akhirnya timbul alternatif solusi, semakin besar masalah semakin banyak alternatif solusi yang bisa dihidangkan sebagai solusi. Untuk masalah kesehatan dan pendidikan, pengadaan rumah sakit dan pendidikan gratis bisa menjadi alternatif solusi. Saya tidak bermaksud melempar masalah itu kepada pihak manapun, namun seharusnya pemerintahlah yang terdepan dalam pengadaan masalah ini.

Rumah Sakit Gratis
Mengapa rumah sakit gratis, karena dengan sistim yang sekarang,  masyarakat diberikan kartu untuk berobat gratis, dengan persyaratan masyarakat miskin. Sadar tidak sadar program ini merendahkan martabat sekelompok masyarakat, pemerintah "menghina" masyarakatnya sendiri, atau dengan kata lain, pemerintah mengakui bahwa pemerintah telah gagal dalam menghilangkan kelompok miskin. Bukankah seharusnya  masyarakat dibangun percaya diri dan harga dirinya (Izzah) oleh pemerintah.

Alasan lain, layanan kesehatan yang baik berkualitas dan bisa dijangkau oleh masyarakat bukan hanya untuk golongan tertentu saja, layanan kesehatan merupakan hak setiap warga negara, tidak peduli anda kaya secara materi atau belum.

Dengan sistim rumah sakit gratis, akan mengurangi upaya pihak tertentu yang menjadikan kesehatan menjadi komunitas perdagangan, dengan dalih layanan yang lebih baik, cepat, bersih dan lain-lain, sebagian orang menjadikan rumah sakit sebagai salah satu alternatif bisnis. Seharusnya ada perasaan malu dan tidak elok, jika ada pihak yang mengeruk keuntungan dengan "menjual" jasa kesehatan, mulai dari para pengusaha, dokter, perusahaan farmasi, assuransi, dan semua pihak yang terkait dengan dunia kesehatan.

Dengan adanya rumah sakit gratis, maka sistim "menjual" jasa kesehatan, yang semakin mengkhawatirkan dan  membebani masyarakat, setahap demi setahap bisa dihilangkan. Kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan dipenuhi dengan baik dan layak oleh pemerintah.

Pendidikan Gratis
Sama halnya dengan kesehatan, maka pendidikan merupakan hak setiap warga negara, dan merupakan salah satu cara yang paling ampuh, mengeluarkan masyarakat dari keterbelakangan. dengan demikian  menjadi kewajiban pemerintah yang diberi amanah oleh masyarakat dalam bentuk kuasa untuk mengelola berbagai potensi bangsa untuk menghadirkan pendidikan gratis, baik dan berkwalitas, bagi seluruh warga negara.

Pendidikan Gratis bukan hanya komoditi politik menjelang pemilu/pilkada, namun pendidikan gratis merupakan amanah pendiri bangsa Indonesia. Melalui pendidikan gratis setiap warga mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkwalitas, dimanapun rakyat berada, konsep rekruitmen siswa yang memperioritaskan masayarakat yang berada di wilayah sekolah berada menjadi konsep yang tetap relevan untuk diterapkan. Dalam tahapan ini pemerintah mempunyai kepedulian yang tinggi dan merasa bersalah jika masih ada rakyatnya tidak bersekolah, jika perlu polisi dan aparat negara, dilibatkan dalam memantau anak-anak umur sekolah pada jam sekolah yang tidak sekolah, kalau perlu diminta klarifikasi dari orang tuanya, dan jika benar seorang anak umur sekolah namun tidak bersekolah, maka orang tuanya bisa dikenakan sanksi.

Selanjutnya, setelah setiap masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama dalam pendidikan, maka pemerintah harus menyiapkan program "bangga berpendidikan", program ini dirancang agar setiap anak sekolah bangga jika sekolah, caranya adalah memberikan berbagai fasilitas kemudahan bagi setiap orang yang sekolah, misalnya: bantuan dari pemerintah berupa uang kepada orang tua yang mempunyai anak-anak sekolah, gratis transportasi umum bagi anak-anak sekolah, potongan harga bagi anak sekolah jika membeli buku dan kelengkapan sekolah, potongan harga bagi anak-anak sekolah jika membeli kebutuhan pokok (beras, telur, susu, daging, dll), potongan harga bagi anak-anak sekolah yang mau rekreasi ke tempat hiburan edukatif, dll. Singkatnya setiap anak dan orang tua merasa terbantu jika mempunyai anak yang sekolah.

Bagaimana caranya?
Mulailah, membuat proyek percontohan, dengan cara menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), menjadi rumah sakit gratis untuk semua warga negara, dan pastikan para dokter, karyawan di gaji dengan sangat layak. dan pemerintah juga berupaya untuk memaksimalkan pengadaaan fasilitas yang terbaik bagi warga negaranya.

Setelah pemerintah sukses dengan menjadikan RSUD menjadi percontohan, maka secara bertahap pemerintah harus mengembangkannya ke pelosok daerah, dengan cara menjadikan puskesmas sebagai rumah sakit gratis, dengan layanan yang prima, jauh lebih baik dari saat ini, misalnya dengan menyediakan dokter spesialis, rawat inap setara rumah sakit swasta, dan pelayanan rumah sakit swasta standar internasional.

Untuk pendidikan, hal yang sama juga dilakukan dengan masif, pastikan tidak ada biaya sepeserpun yang dibebankan kepada siswa, siswa belajar dengan ceria, setiap orang tua merasa terbantu dengan anaknya yang bersekolah.

Darimana dananya?
Pemerintah sudah puluhan tahun, menyusun anggaran dengan cara menyusun program terlebih dahulu, artinya  kalau pemerintah yakin bahwa rumah sakit gratis dand pendidikan gratis menjadi penting, mendesak dan kebutuhan utama masyarakat, maka tinggal dibuat hirung-hitungan berapa dana APBN/APBD yang dibutuhkan untuk program tersebut, dan selanjutnya tinggal mencari sumber pembiayaan.

Saya sangat berkeyakinan, jika pemerintah mempunyai ikhtiar yang kuat untuk melaksanakan program ini, jangan-jangan dengan melakukan relokasi distribusi anggaran pendapatan dan belanja negara saja, program ini sudah bisa dilaksanakan, sebagai contoh, dengan cara re distribusi anggaran fasilitas pejabat negara, ke program ini.

Kemudian, saat yang sama harus ada upaya-upaya mengali potensi pendanaan baru, misalnya optimalisasi zakat,Infaq, shadaqah dan wakaf. Saat yang sama, jangan terlalu banyak membebankan pajak pada masyarakat, karena pada prinsipnya pajak yang tinggi dan banyak, akan mengurangi gairah masyarakat dalam berusaha dan bekerja.

Mungkin ada yang berfikir, wah berat amat amanah yang diberikan kepada pejabat negara?, hal inilah yang seharusnya disadari oleh setiap orang yang akan menjadi pejabat negara, menjadi pejabat negara adalah amanah untuk bekerja keras, berbuat maksimal dalam rangka membuat sejahtera dan bahagia stake holder utama bangsa yaitu rakyat banyak. Maka, seharusnya yang terjadi adalah orang tidak berebut menjadi pejabat negara, karena tahu konsekuensi logis menjadi pejabat negara, menjadi pejabat negara adalah peran berkontribusi maksimal, bukan kesempatan untuk menambah kekayaan pribadi, namun kesempatan untuk memberikan kekayaan pribadi untuk diberikan ke masyarakat banyak.

Idealnya, jika seorang pejabat sudah menjabat selama 5 tahun di pemerintahan, maka dilaporan kekayaannya, kelihatan bahwa kekayaannya berkurang sekian triliun....bukan malah bertambah.....?

Saat ini diperlukan inisiator dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta untuk memberi contoh pada banyak orang bahwa rumah sakit gratis dan pendidikan gratis bukan utopia, tetapi merupakan program yang layak dan bisa dilaksanakan. Saat ini Rumah Sehat di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, sudah mulai memberikan contoh dari rumah sakit gratis, begitu juga Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Republika, di sisi pendidikan beberapa LSM sudah menginisiasi munculnya sekolah gratis di beberapa daerah. Dengan mengelola dana masyarakat dan dana pribadi, lembaga-lembaga tersebut mampu  melaksanakan program ini. Kenapa pemerintah yang mempunyai dana di APBN/APBD tidak mampu?.  Mari bersama-sama mengazzamkan diri untuk menjadi bagian solusi dari masalah ini. Akhirnya kita berharap Indonesia berproses menjadi negara kuat dan maju, dengan tetap menjaga karakteristik bangsa yang besar dan majemuk. majulah Indonesiaku. Amin ya robbil alamin.

Semoga bermanfaat.
Musim semi, Hannover, 14 Juni 2012, pukul 15.07 CET.

,

0 comments

Write Down Your Responses

catatan2 universitas Kehidupan

"Inti dari Kecerdasan adalah Bermanfaat" . Powered by Blogger.