Serial: Ilmuan Indonesia di Eropa
Saya beruntung bisa bertemu dan berinteraksi dengan Bapak Dr.rer.nat Makky Sandra Jaya, Putra asli Indonesia yang saat ini melakukan penelitian bidang Geothermal (panas bumi). Indonesia merupakan negara nomor dua terbesar di dunia yang mempunyai cadangan panas bumi.
Saya beruntung bisa bertemu dan berinteraksi dengan Bapak Dr.rer.nat Makky Sandra Jaya, Putra asli Indonesia yang saat ini melakukan penelitian bidang Geothermal (panas bumi). Indonesia merupakan negara nomor dua terbesar di dunia yang mempunyai cadangan panas bumi.
Bidang ini menjadi sangat strategis dimasa kini dan masa mendatang, karena Indonesia saat ini sedang menghadapi masalah besar di bidang energi, saat ini Indonesia sedang menghadapi net importir minyak, artinya saat ini Indonesia merupakan negara pengimpor minyak bumi, implikasinya adalah cukup besar anggaran negara yang digunakan untuk subsidi energi, saat ini saja sekitar 100-an Triliun anggaran APBN, dan diperkirakan akhir tahun 2012 ini anggaran APBN yang digunakan untuk subsidi energi adalah sebesar Rp. 305 Triliun, ini berarti sekitar 20% APBN digunakan hanya untuk subsidi energi. alangkah sayangnya anggaran sebesar itu hanya dialokasikan untuk subsidi energi.
Terkait dengan panas bumi, di darat saja, 40% cadangan panas bumi dunia berada di Indonesia, belum termasuk cadangan yang berada di laut. Melihat peluang ini Dr.-rer.nat Makky S Jaya, merekrut putra-putri terbaik bangsa untuk mengadakan penelitian sebagai mahasiswa Doktoran (S3) di Jerman, agar panas bumi di Indonesia bukan hanya menjadi cadangan, namun benar-benar menjadi nyata bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
Dr.-rer.nat Makky Sandra Jaya merupakan Doktor lulusan Geophysical Institute, University of Karlsruhe, Germany, beliau lulusan dari ITS Surabaya Jurusan Fisika, kemudian meneruskan Master dan Doktor di Jerman. Judul Disertasi beliau "Imaging Reflection Seismic Data using the Method of Velocity Continuation", selama berkarir di Jerman sangat banyak Konferensi dan Pelatihan yang beliau ikuti. Puluhan paper ilmiah juga sudah beliau terbitkan di jurnal-jurnal Internasional.
Sehari-hari beliau sebagai Senior Scientist and project management pada GFZ (GeoForschungZentrum) Postdam, Berlin, dan juga ketua pengurus masjid Al-Falah di Berlin, dulu waktu saya kuliah, saya punya gantungan kunci bertuliskan "Otak Jerman, Hati Mekkah", mungkin sangat tepat kata-kata ini dialamatkan ke beliau, karena disamping Dr.-rer.nat Makky mempunyai ilmu yang dalam dibidangnya, beliau juga mengalokasikan waktunya untuk mengurusi umat dengan cara aktif mengelola masjid dan umat Islam di Berlin, bahkan di Jerman.
Dr.-rer.nat Makky Sandra Jaya merupakan Doktor lulusan Geophysical Institute, University of Karlsruhe, Germany, beliau lulusan dari ITS Surabaya Jurusan Fisika, kemudian meneruskan Master dan Doktor di Jerman. Judul Disertasi beliau "Imaging Reflection Seismic Data using the Method of Velocity Continuation", selama berkarir di Jerman sangat banyak Konferensi dan Pelatihan yang beliau ikuti. Puluhan paper ilmiah juga sudah beliau terbitkan di jurnal-jurnal Internasional.
Sehari-hari beliau sebagai Senior Scientist and project management pada GFZ (GeoForschungZentrum) Postdam, Berlin, dan juga ketua pengurus masjid Al-Falah di Berlin, dulu waktu saya kuliah, saya punya gantungan kunci bertuliskan "Otak Jerman, Hati Mekkah", mungkin sangat tepat kata-kata ini dialamatkan ke beliau, karena disamping Dr.-rer.nat Makky mempunyai ilmu yang dalam dibidangnya, beliau juga mengalokasikan waktunya untuk mengurusi umat dengan cara aktif mengelola masjid dan umat Islam di Berlin, bahkan di Jerman.
A.5.1 Leibnizhaus,
Ramadhan 1433H, Hannover, 23 Juli 2012
Jaharuddin
Oleh: Jaharuddin
Beruntunglah anda yang saat ini sedang di tanah air, gegap gempita menyambut ramadhan mengharu biru, menjadikan suasana bergembira, syahdu untuk menyambut bulan agung bernama ramadhan. Mulai dari rumah, kantor, event-event menyambut ramadhan dan suasana acara TVpun dirancang dengan suasana ramadhan, berasa sudah ramadhan. Kami yang sedang berada di negeri bernama Jerman, berupaya juga untuk membuat suasana menyambut ramadhan dengan antusias dan gembira, kami berupaya semakin meningkatkan kegiatan-kegiatan keIslaman, kami juga menyiapkan agenda berbuka bersama, penceramah ramadhan dan lain-lain. walaupun demikian, kami tetap saja merindukan tanah air, suasananya, kehangatannya, jauh lebih kental, bisa bershilaturahmi dengan orang tua, sanak family dan teman-teman.
Beruntunglah anda yang saat ini sedang di tanah air, gegap gempita menyambut ramadhan mengharu biru, menjadikan suasana bergembira, syahdu untuk menyambut bulan agung bernama ramadhan. Mulai dari rumah, kantor, event-event menyambut ramadhan dan suasana acara TVpun dirancang dengan suasana ramadhan, berasa sudah ramadhan. Kami yang sedang berada di negeri bernama Jerman, berupaya juga untuk membuat suasana menyambut ramadhan dengan antusias dan gembira, kami berupaya semakin meningkatkan kegiatan-kegiatan keIslaman, kami juga menyiapkan agenda berbuka bersama, penceramah ramadhan dan lain-lain. walaupun demikian, kami tetap saja merindukan tanah air, suasananya, kehangatannya, jauh lebih kental, bisa bershilaturahmi dengan orang tua, sanak family dan teman-teman.
Di kota Hannover, berbagai rangkaian acara telah disiapkan mulai dari penyambutan, saat ramadhan itu sendiri, bahkan sampai setelah ramadhan pun sudah direncanakan, berupa:
(1). Layaknya di Indonesia di kota kami Hannover, melalui Keluarga Muslim Hannover (KMH) kami juga rutin setiap tahun mengadakan tarhib ramadhan. Hal ini dilakukan untuk me refresh pengetahuan kami, warga muslim Indonesia di kota Hannover, agar lebih siap menghadapi ramadhan, apalagi beberapa tahun ini kami memasuki ramadhan pada musim panas, dengan implikasi waktu siang lama sekali, sementara waktu malamnya sedikit. Kami akan memulai puasa sejak 03.00 CET dan akan berbuka pada pukul 21.34 CET, jadi, kami akan berpuasa selama 18,5 jam. Implikasi lain dari berpuasa dimusim panas adalah waktu sholat isya dan waktu sholat shubuh yang relatif dekat. Kami akan sholat Isya sekitar pukul 23.44 CET, dan setelah itu dilanjutkan tarawih, larut malam sekali tentunya, dan tepat pukul 03.00 CET sudah shubuh, ini berarti hampir seluruh waktu malam terpakai untuk tarawih, tilawah dan siap-siap untuk sahur, nah kalau habis tarawih tidur dulu, bisa-bisa sahurnya kelewat, jadi alternatifnya adalah setelah tarawih tidak tidur, gunakan untuk ibadah seperti baca al-Qur'an, sahur dan menunggu waktu sholat shubuh. Untuk sholat shubuh berjama'ah di Masjid, ada budaya di masjid Komunitas Turki (ini yang paling banyak di Jerman), mereka baru sholat shubuh berjama'ah 1/5 jam sebelum matahari terbit, kalau saat ini matahari terbit 5.21 CET, maka sholat shubuh berjama'ah akan dilaksanakan pukul 04.50 CET, jadi jangan kaget kalau pukul 03.00 saat waktu sholat shubuh sudah masuk, anda datang ke masjid, masjidnya masih gelap dan terkunci, karena takmirnya belum datang. Beginilah gambaran perjuangan ramadhan di musim panas, namun kami berkeyakinan , pahalanya pun insya Allah berlipat ganda, dan kami sangat yakin kami sanggup dan mampu melaksanakan ibadah di bulan ramadhan ini dangan baik. Amin-Amin-Amin ya robbil alamin.
(2). Tentang bagaimana kami meng-awali bulan ramadhan biasanya ada beberapa referensi yang kami jadikan rujukan, seperti pendapat Komisi Fatwa Eropa, Dewan Muslim di Jerman, biasanya hasil keputusan kedua lembaga ini dipublikasikan di www.islam.de , dan bagi kami di Hannover akan ditambah dengan pengumuman dari Masjid-masjid di kota Hannover, yang biasanya diumumkan setelah sholat maghrib. Untuk beberapa tahun belakangan ini tidak ada perbedaan penentuan awal dan akhir ramadhan di Jerman. Untuk Ramadhan tahun 2012 ini, Komisi Fatwa Eropa dan Dewan Muslim di Jerman, sudah mengumumkan bahwa 1 Ramadhan 1433H, jatuh pada hari Jum'at, 20 Juli 2012, dan untuk memperkuat pendapat ini, pengurus Keluarga Muslim Hannover (KMH) akan mengutus utusan untuk mencari informasi pada waktu maghrib besok hari ke masjid-masjid, informasi yang didapatkan itu, akan langsung di rilis oleh KMH di Milis KMH dan fb KMH.
(3). Layaknya di Indonesia kami di Hannover, juga rutin setiap pekan mengadakan berbuka puasa bersama di salah satu rumah warga secara bergiliran, insya Allah, sabtu, 21 Juli 2012 nanti, akan diadakan dirumah kami. Sebetulnya acara ini diadakan pada waktu yang sudah larut, namun dalam rangka menjaga shilaturahmi dan menguatkan sesama muslim di tanah rantau, acara tetap akan kami lakukan, setiap warga biasanya berdatangan dengan bergembira pada acara-acara seperti ini, paling tidak sejenak kami merasakan nuansa ramadhan yang kental diantara kami, berbuka puasa ini juga diawali dengan ceramah dari salah satu ustadz yang sedang belajar atau bekerja di Jerman. Nah, moment seperti ini kami nanti-nantikan, salah satu alasannya adalah kami akan mencicipi aneka ragam masakan Indonesia diacara seperti ini, seperti siomay, bakso, sate, rendang, yang dibawa oleh masing-masing warga.
(4). Mendatangkan ustadz dari Indonesia. Untuk tahun ini alhamdulillah kota kami dan beberapa kota lainnya di Jerman dan eropa, akan kedatangan Ustadz Dr. Abas Mansur Tamam, MA dari Indonesia, beliau pengajar pascasarjana Universitas Indonesia (UI), alumni S3 Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Kedatangan ustadz ke eropa untuk tahun ini difasilitasi oleh Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU). Tentunya kedatangan ustadz dari Indonesia ini akan menjadi penyemangat kami di tanah rantau, untuk lebih giat melaksanakan amal ibadah ditengah keringnya nuansa keIslaman, dan semakin giat berdakwah mengajak kepada Islam. Secara khusus saya mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PKPU dan seluruh tim yang telah bersusah payah merencanakan dan menjalankan safari ustadz PKPU tahun 2012 ini, semoga menjadi amal ibadah pemberat timbangan amal sholeh di akhirat kelak.Amin.
(5). Mengadakan Idul Fitri dan Halal bi Halal. Kalau Idul fitri jatuh di akhir pekan, maka kami secara otomatis akan mengadakan sholat idul fitri. namun jika pada hari kerja, biasanya kami ikut dengan masjid yang mengadakan, karena kalau dihari kerja, baik mahasiswa maupun yang bekerja, tidak ada libur, jadi terpaksa setelah sholat idul fitri, masing-masing kembali kepada kerjanya/tugasnya masing-masing. termasuk anak-anak kita, kalau idul fitri jatuh dihari sekolah, mereka tetap bersekolah seperti biasanya.
Indah bukan bagi anda yang saat ini sedang ditanah air, disamping anda mendapatkan cuti bersama paling tidak seminggu, bisa digunakan untuk bertemu orang tua dan sanak family, biasanya juga diikuti dengan adanya Tunjangan Hari Raya (THR). Kalau ada yang mengeluh ternyata tidak "cukup", cobalah melihat kami-kami yang dirantau, jangankan THR, libur untuk sholat saja, kadang-kadang harus berdebat dulu dengan atasan atau Profesor, jadi apapun kondisi anda yang sedang di tanah air syukurilah, dan kami yang sedang di tanah rantau Jerman ini juga bersabar dan bersyukur, sambil banyak tersenyum dan memperbanyak amal ibadah. Amin.
(2). Tentang bagaimana kami meng-awali bulan ramadhan biasanya ada beberapa referensi yang kami jadikan rujukan, seperti pendapat Komisi Fatwa Eropa, Dewan Muslim di Jerman, biasanya hasil keputusan kedua lembaga ini dipublikasikan di www.islam.de , dan bagi kami di Hannover akan ditambah dengan pengumuman dari Masjid-masjid di kota Hannover, yang biasanya diumumkan setelah sholat maghrib. Untuk beberapa tahun belakangan ini tidak ada perbedaan penentuan awal dan akhir ramadhan di Jerman. Untuk Ramadhan tahun 2012 ini, Komisi Fatwa Eropa dan Dewan Muslim di Jerman, sudah mengumumkan bahwa 1 Ramadhan 1433H, jatuh pada hari Jum'at, 20 Juli 2012, dan untuk memperkuat pendapat ini, pengurus Keluarga Muslim Hannover (KMH) akan mengutus utusan untuk mencari informasi pada waktu maghrib besok hari ke masjid-masjid, informasi yang didapatkan itu, akan langsung di rilis oleh KMH di Milis KMH dan fb KMH.
(3). Layaknya di Indonesia kami di Hannover, juga rutin setiap pekan mengadakan berbuka puasa bersama di salah satu rumah warga secara bergiliran, insya Allah, sabtu, 21 Juli 2012 nanti, akan diadakan dirumah kami. Sebetulnya acara ini diadakan pada waktu yang sudah larut, namun dalam rangka menjaga shilaturahmi dan menguatkan sesama muslim di tanah rantau, acara tetap akan kami lakukan, setiap warga biasanya berdatangan dengan bergembira pada acara-acara seperti ini, paling tidak sejenak kami merasakan nuansa ramadhan yang kental diantara kami, berbuka puasa ini juga diawali dengan ceramah dari salah satu ustadz yang sedang belajar atau bekerja di Jerman. Nah, moment seperti ini kami nanti-nantikan, salah satu alasannya adalah kami akan mencicipi aneka ragam masakan Indonesia diacara seperti ini, seperti siomay, bakso, sate, rendang, yang dibawa oleh masing-masing warga.
(4). Mendatangkan ustadz dari Indonesia. Untuk tahun ini alhamdulillah kota kami dan beberapa kota lainnya di Jerman dan eropa, akan kedatangan Ustadz Dr. Abas Mansur Tamam, MA dari Indonesia, beliau pengajar pascasarjana Universitas Indonesia (UI), alumni S3 Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Kedatangan ustadz ke eropa untuk tahun ini difasilitasi oleh Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU). Tentunya kedatangan ustadz dari Indonesia ini akan menjadi penyemangat kami di tanah rantau, untuk lebih giat melaksanakan amal ibadah ditengah keringnya nuansa keIslaman, dan semakin giat berdakwah mengajak kepada Islam. Secara khusus saya mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PKPU dan seluruh tim yang telah bersusah payah merencanakan dan menjalankan safari ustadz PKPU tahun 2012 ini, semoga menjadi amal ibadah pemberat timbangan amal sholeh di akhirat kelak.Amin.
(5). Mengadakan Idul Fitri dan Halal bi Halal. Kalau Idul fitri jatuh di akhir pekan, maka kami secara otomatis akan mengadakan sholat idul fitri. namun jika pada hari kerja, biasanya kami ikut dengan masjid yang mengadakan, karena kalau dihari kerja, baik mahasiswa maupun yang bekerja, tidak ada libur, jadi terpaksa setelah sholat idul fitri, masing-masing kembali kepada kerjanya/tugasnya masing-masing. termasuk anak-anak kita, kalau idul fitri jatuh dihari sekolah, mereka tetap bersekolah seperti biasanya.
Indah bukan bagi anda yang saat ini sedang ditanah air, disamping anda mendapatkan cuti bersama paling tidak seminggu, bisa digunakan untuk bertemu orang tua dan sanak family, biasanya juga diikuti dengan adanya Tunjangan Hari Raya (THR). Kalau ada yang mengeluh ternyata tidak "cukup", cobalah melihat kami-kami yang dirantau, jangankan THR, libur untuk sholat saja, kadang-kadang harus berdebat dulu dengan atasan atau Profesor, jadi apapun kondisi anda yang sedang di tanah air syukurilah, dan kami yang sedang di tanah rantau Jerman ini juga bersabar dan bersyukur, sambil banyak tersenyum dan memperbanyak amal ibadah. Amin.
semoga bermanfaat
Hannover, Musim Panas, 18 Juli 2012, pukul 19.44 CET
Leibnizhaus A.5.1
Oleh: Jaharuddin
Kata-kata di atas terinspirasi saat diskusi agak berat dengan istri sehabis sholat shubuh dan dzikir Al-Matsurat, kita diskusi tentang fenomena kritikan, celaan, mungkin hinaan dari orang yang dulu katanya 100% dukung dakwah, namun belakangan ini dari perenungan yang dilakukannya, dia sudah memastikan 2014 tidak akan mendukung. Sedih rasanya, mendengar kata-kata yang seperti ini.
Dua hari yang lalu, saya juga mendapat masukan, kritikan yang halus tapi tajam dari seorang sahabat di Hannover, anak muda yang banyak beramal sholeh, semangat dan pintar. Dia mengkritik saya dan kebijakan aktifis dakwah yang sepakat dengan sistim demokrasi dan turunannya. Pedih rasanya...disaat berharap Ustadz HNW menjadi DKI 1, dan ternyata menjadi urutan ketiga, tema ini diungkit kembali. Bab ini bagi aktifis dakwah yang sekarang aktif digelanggang politik praktis sebenarnya sudah lewat, namun sahabat ini, malah mempertanyakan "benarkah pilihan ikut dalam demokrasi" menjadi pilihan yang sesuai dengan syariah?
Sekali lagi, bab ini sesungguhnya sudah lama dibahas, dan saat ini aktifis dakwah sudah memasuki bab berkontribusi nyata untuk kemaslahatan, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat. Idealisme bahwasanya Islam adalah solusi, saat ini ditawarkan secara nyata melalui tangan-tangan para aktifis dakwah ditengah masyarakat, bukan hanya di forum-forum pengajian.
Kehadiran aktifis dakwah diberbagai bidang, termasuk politik, sesungguhnya upaya mewujudkan idealisme Islam sebagai solusi. Kalau ada yang bertanya, lho... kalau begitu kok ada yang ???, itulah kenyataan yang sedari awal yang harusnya disadari oleh semua aktifis dakwah, idealisme yang ada di dalam grup pengajian, yang merupakan nilai-nilai Islam yang pasti kebenarannya, ditawarkan dalam bentuk operasional ditengah masyarakat, hal ini agar nilai-nilai Islam yang universal, benar-benar dirasakan dalam bentuk kesejahteraan, keadilan sosial, kemakmuran, pemberdayaan, alokasi yang tepat, dan seterusnya.
Nah dalam menawarkan Islam sebagai solusi ke berbagai segmen, berbagai reaksi alami muncul ditengah masyarakat, ada yg ahlan wa sahlan, ada yang biasa aja, ada yang wait and see, ada yang resisten, ada yang melihat ini salah jalan, ada yang melihat idealisme sudah luntur, ada yang melihat agama hanya kedok dalam rangka menarik simpati masyarakat, dan berbagai pandangan lainnya. Ini realita yang dihadapi oleh aktifis dakwah.
Disisi lain, dalam berbagai tantangan yang dihadapi aktifis dakwah dilapangan, ada juga akitifis dakwah yang akhirnya dengan perjuangan tenaga, waktu, uang dan airmata ditakdirkan Allah menjadi DPR, Gubernur, Walikota/Bupati, dll. Dan setelah mendapatkan amanah tersebut, tantangan semakin berat, bagaimana menerapkan Islam sebagai solusi ditengah-tengah masyarakat yang butuh pembinaan lebih lanjut, akhirnya ada yang berhasil, ada yang biasa saja, dan jangan kaget ada yang akhirnya larut, bahkan menjadi korban.
Kalaulah mau "aman" lebih baik tidak menyentuh hiruk pikuk politik, mungkin anda lebih nyaman, jauh dari intrik, namun aktifis dakwah yang sekarang sedang berjuang didunia politik, malah semakin yakin bahwa dunia politik, harus semakin banyak dihiasi dengan orang-orang yang sholeh dan kuat menghadapi berbagai tantangan didalamnya.
Melalui masuknya aktifis dakwah didunia politik, semakin tahu dengan persis dan detil, bagaimana negara dikelola, bagaimana anggaran dibuat, dan bagaimana alokasi dana didistribusikan, bagaimana keberpihakan anggaran terhadap rakyat, para dhuafa, bagaimana umat Islam dijadikan ancaman oleh lembaga tertentu, bagaimana negosiasi dan diplomasi internasional, dan lain-lain. Banyak aktifis dakwah yang awalnya terkaget-kaget dengan berbagai praktek yang selama ini lazim dilakukan, dan sampai saat ini masih berlangsung, namun sebagai aktifis dakwah tidak cukup hanya terkaget-kaget, namun dituntut juga memberikan akternatif solusi yang lebih baik, dan saat yang sama juga berupaya mengakomodasi kepentingan "orang lama". pada tataran inilah akhirnya muncul istilah kompromi, ini riil terjadi.
Coba anda bayangkan bangaimana kompleknya masalah aktifis dakwah yang saat ini diterjunkan ke gelanggang politik, makanya sebagian akitifis dakwah, setelah merasakan, mengetahui dengan riil kondisi dunia politik, maka minta kepada qiyadah untuk tidak lagi diamanahkan maju ke gelanggang politik. Mengapa? "ngak kuat", atau ada juga yang mengatakan "itu bukan kolamnya". atau ada juga yang akhirnya mengunakan do'a memasuki WC ketika menginjak pintu masuk gedung DPR.
Relatif lebih mudah dan lebih aman, bagi diri anda pribadi, keluarga anda, jika hanya menjadi da'i pengisi kajian-kajian keislaman saja, anda tidak menjadi objek pemberitaan yang setiap gerak gerik anda dicari sensasinya. Ada aktifis dakwah yang mengatakan beruntunglah antum yang diamanah berdakwah pada struktur yang rendah, seperti DPRa, karena anda lebih banyak mengurusi masyarakat saja, tidak dilibatkan dalam lobi-lobi, dan kompromi politik, yang bisa jadi memakan korban.
Pada akhirnya, tindakan kita sebagai seorang da'i menghendaki perubahan secara terus menerus pada diri, keluarga yang Islami, akhirnya masyarakat juga terwarnai dengan nilai Islam, dan seterusnya, dengan demikian tugas ini tugas yang besar, tugas yang mulia, tugas para nabi, dan sunnatullahnya menghadapi tantangan dan membutuhkan waktu yang panjang, serta niat dan amal yang ikhlas, untuk itu teruslah beramal sholeh...dan perbaiki diri, keluarga, dan masyarakat...yakinlah al-haq suatu hari akan mendapatkan momentumnya yang tepat sesuai dengan skenario yang telah ditentukan Allah SWT. tetap semangat dan selamat beramal sholeh.
semoga bermanfaat.
Hannover, Musim panas, 13 Juli 2012, pukul 06.38 CET
Disisi lain, dalam berbagai tantangan yang dihadapi aktifis dakwah dilapangan, ada juga akitifis dakwah yang akhirnya dengan perjuangan tenaga, waktu, uang dan airmata ditakdirkan Allah menjadi DPR, Gubernur, Walikota/Bupati, dll. Dan setelah mendapatkan amanah tersebut, tantangan semakin berat, bagaimana menerapkan Islam sebagai solusi ditengah-tengah masyarakat yang butuh pembinaan lebih lanjut, akhirnya ada yang berhasil, ada yang biasa saja, dan jangan kaget ada yang akhirnya larut, bahkan menjadi korban.
Kalaulah mau "aman" lebih baik tidak menyentuh hiruk pikuk politik, mungkin anda lebih nyaman, jauh dari intrik, namun aktifis dakwah yang sekarang sedang berjuang didunia politik, malah semakin yakin bahwa dunia politik, harus semakin banyak dihiasi dengan orang-orang yang sholeh dan kuat menghadapi berbagai tantangan didalamnya.
Melalui masuknya aktifis dakwah didunia politik, semakin tahu dengan persis dan detil, bagaimana negara dikelola, bagaimana anggaran dibuat, dan bagaimana alokasi dana didistribusikan, bagaimana keberpihakan anggaran terhadap rakyat, para dhuafa, bagaimana umat Islam dijadikan ancaman oleh lembaga tertentu, bagaimana negosiasi dan diplomasi internasional, dan lain-lain. Banyak aktifis dakwah yang awalnya terkaget-kaget dengan berbagai praktek yang selama ini lazim dilakukan, dan sampai saat ini masih berlangsung, namun sebagai aktifis dakwah tidak cukup hanya terkaget-kaget, namun dituntut juga memberikan akternatif solusi yang lebih baik, dan saat yang sama juga berupaya mengakomodasi kepentingan "orang lama". pada tataran inilah akhirnya muncul istilah kompromi, ini riil terjadi.
Coba anda bayangkan bangaimana kompleknya masalah aktifis dakwah yang saat ini diterjunkan ke gelanggang politik, makanya sebagian akitifis dakwah, setelah merasakan, mengetahui dengan riil kondisi dunia politik, maka minta kepada qiyadah untuk tidak lagi diamanahkan maju ke gelanggang politik. Mengapa? "ngak kuat", atau ada juga yang mengatakan "itu bukan kolamnya". atau ada juga yang akhirnya mengunakan do'a memasuki WC ketika menginjak pintu masuk gedung DPR.
Relatif lebih mudah dan lebih aman, bagi diri anda pribadi, keluarga anda, jika hanya menjadi da'i pengisi kajian-kajian keislaman saja, anda tidak menjadi objek pemberitaan yang setiap gerak gerik anda dicari sensasinya. Ada aktifis dakwah yang mengatakan beruntunglah antum yang diamanah berdakwah pada struktur yang rendah, seperti DPRa, karena anda lebih banyak mengurusi masyarakat saja, tidak dilibatkan dalam lobi-lobi, dan kompromi politik, yang bisa jadi memakan korban.
Pada akhirnya, tindakan kita sebagai seorang da'i menghendaki perubahan secara terus menerus pada diri, keluarga yang Islami, akhirnya masyarakat juga terwarnai dengan nilai Islam, dan seterusnya, dengan demikian tugas ini tugas yang besar, tugas yang mulia, tugas para nabi, dan sunnatullahnya menghadapi tantangan dan membutuhkan waktu yang panjang, serta niat dan amal yang ikhlas, untuk itu teruslah beramal sholeh...dan perbaiki diri, keluarga, dan masyarakat...yakinlah al-haq suatu hari akan mendapatkan momentumnya yang tepat sesuai dengan skenario yang telah ditentukan Allah SWT. tetap semangat dan selamat beramal sholeh.
semoga bermanfaat.
Hannover, Musim panas, 13 Juli 2012, pukul 06.38 CET
Jgnlah terlalu fokus dgn sebab-sebab materi untuk meraih kemenangan, tetapi kurang fokus pd "Rabbul asbab" (pemilik segala sebab / Allah).
Jangan semata fokus pd manajemen, idariyah, takhtith (perencanaan), tapi kurang fokus dalam hak-hak Allah.
Takhtith dan manajemen baru efektif jika dilakukan oleh tangan yang berwudhu, kening yg banyak sujud, jiwa yg khusyu', hati yg tenang dan tunduk pd Allah. Tanpa itu sehebat-hebatnya manajemen dan takhtith yg dilakukan tak akan memberi kemenangan.
Apa yg dianggap org sbg nafilah (sunnah), bagi kalian bernilai faridhah (wajiB). Di mana posisi kalian dalam hal tilawah minimal 1 juz perhari? Di mana posisi antum dalam rakaat-rakaat malam? Di mana posisi antum dalam infaq maliyah? Di mana posisi antum dalam rakaat dhuha?
Lawanlah politik uang yg biasa dijadikan senjata lawan-lawan antum dengan akhlak, ukhuwwah dan cinta serta ubudiyyah.... BUkan dengan uang juga!!
Senjata antum hanya dua: hubungan baik dg Allah dan akhlak mulia dengan manusia. Dengan itu dua cinta berhimpun: cinta Allah dan cinta manusia.
Ustad Al Banna mengatakan, "nahnu nuqaatil an naas bil hubb" (Kita menaklukan manusia dg cinta)
Ada saat suatu titik yang mempertemukan kita dalam sebuah jalan perjuangan dan mengisi catatan kehidupan dalam ranah idealisme. Yang mengingatkan kita akan visi perubahan tuk Jakarta yg kita Cintai.
Padatnya aktivitas perjuangan ini mungkin melebihi jadwal ketika bercengkrama dengan keluarga dan itu tak menjadi halangan tuk terus melangkah.
Mempertahankan cahaya nurani agar diri mampu menapak surga. Agar tetap menjadi bintang yang menerangi kegelapan.
Perjuangan ini telah menjadi saksi kehidupan untuk merajut mimpi untuk sebuah perubahan. Mimpi- mimpi menjadi sang al banna. Yakinlah Batik Beresin Jakarta akan selalu memeriahkan aktivitas kita sampai kapanpun.
Saudaraku adalah sebuah kehormatan dapat mengenal dan berjuang bersama kalian yang dalam lelahnya masih dapat tetap berupaya, tidak hanya bisa bicara tapi juga bekerja mengkritisi tapi juga memberi solusi tidak merasa rendah ketika dihina, dan tidak merasa tinggi bila dipuji, yang telah menjadikan Perjuangan sebagai urusan keluarganya
Saudaraku Tetaplah berdiri tegak karena kalian adalah petarung....Teruslah bergerak karena kalian adalah pejuang....masih banyak tugas lain menanti kita.....Terima kasih Sahabat Hidayat + Didik untuk Perjuangan ini, semoga Allah mencatatkannya sebagai amal bagi kita semua...aamiin
Padatnya aktivitas perjuangan ini mungkin melebihi jadwal ketika bercengkrama dengan keluarga dan itu tak menjadi halangan tuk terus melangkah.
Mempertahankan cahaya nurani agar diri mampu menapak surga. Agar tetap menjadi bintang yang menerangi kegelapan.
Perjuangan ini telah menjadi saksi kehidupan untuk merajut mimpi untuk sebuah perubahan. Mimpi- mimpi menjadi sang al banna. Yakinlah Batik Beresin Jakarta akan selalu memeriahkan aktivitas kita sampai kapanpun.
Saudaraku adalah sebuah kehormatan dapat mengenal dan berjuang bersama kalian yang dalam lelahnya masih dapat tetap berupaya, tidak hanya bisa bicara tapi juga bekerja mengkritisi tapi juga memberi solusi tidak merasa rendah ketika dihina, dan tidak merasa tinggi bila dipuji, yang telah menjadikan Perjuangan sebagai urusan keluarganya
Saudaraku Tetaplah berdiri tegak karena kalian adalah petarung....Teruslah bergerak karena kalian adalah pejuang....masih banyak tugas lain menanti kita.....Terima kasih Sahabat Hidayat + Didik untuk Perjuangan ini, semoga Allah mencatatkannya sebagai amal bagi kita semua...aamiin
Oleh: Jaharuddin
Pagi tadi waktu Jerman, saya semangat sekali untuk membuka TV Indonesia, sebelumnya saya tahu akan ada quick count pilkada DKI dengan harapan hasil kerja kader dakwah di Jakarta dan juga dibantu oleh daerah lain bahkan luar negeri berhasil menjadikan Ustadz Hidayat menjadi DKI 1.
Pagi tadi waktu Jerman, saya semangat sekali untuk membuka TV Indonesia, sebelumnya saya tahu akan ada quick count pilkada DKI dengan harapan hasil kerja kader dakwah di Jakarta dan juga dibantu oleh daerah lain bahkan luar negeri berhasil menjadikan Ustadz Hidayat menjadi DKI 1.
Namun hasil sementara menunjukkan angka Ust Hidayat masih di urutan ketiga, ketika saya menulis ini, saya masih menyisakan harapan semoga ada perbaikan angka, sehingga pasangan Ust. Hidayat + Didik, masuk dalam putaran kedua. Namun jika tidak, sebagai manusia biasa, bolehlah kita bersedih, namun jangan larut dalam kesedihan, karena itu belum tentu baik untuk dakwah ini.
Saya dan istri dalam perjalanan ke kampus MHH sempat diskusi, kenapa tokoh sekaliber Ust. Hidayat pun akhirnya, para pemilih belum menjatuhkan pilihan kepada nya?.
Ada beberapa analisa yang bisa dilakukan. (1). Relatif singkatnya waktu Ust. Hidayat mensosialisasikan diri bisa jadi berpengaruh pada penerimaan masyarakat. (2). Masyarakat Jakarta, termasuk saya, memang sudah jenuh dengan kondisi kota yang semakin semberawut, karenanya masyarakat sebenarnya mengharapkan ada figur yang benar-benar diyakini memberikan perubahan yang significan bagi Jakarta kedepan, kalau berbicara perubahan, paling tidak Jokowi melakukan aksi nyatanya di Solo, dan ini sesungguhnya menjadi etalase kampanye bagi Jokowi kemanapun dia pergi. Saya mengamati melalui media, ketika kampanye pilkada yang lalu, Jokowi tidak terlalu heboh, tema kampanyenya hanya seputar kartu sehat, yang diperlihatkan kemana-mana ketika dia kampanye. artinya dipilihnya Jokowi saat ini yang paling dominan, bukanlah kerja kampanye saat pilkada ini, namun ini hasil investasi Jokowi dari dulu dia bekerja nyata di Solo.
Pelajarannya adalah, bagi siapapun saat ini yang mendapatkan amanah sebagai pemimpin, bukan hanya di wilayah politik, maka ini kesempatan bagi anda untuk membuktikan bahwa anda bekerja, dan riil manfaatnya dirasakan masyarakat. ketika itu anda lakukan, saat anda membutuhkan suara rakyat anda akan mendapatkan suara rakyat, karena saat ini masyarakat semakin cerdas.
Pelajaran lain
Kalaulah hasil akhir dari pilkada DKI ini ternyata menetapkan Ust. Hidayat berada pada urutan ketiga, maka kita semua menyakini bahwa perjuangan dalam bentuk tenaga, uang bahkan airmata yang selama ini dilakukan, tidak akan pernah sia-sia. Allah tidak pernah tidur dan lalai mencatat setiap amal yang dilakukan. Amalan yang telah dilakukan adalah bekal akhirat kelak. karenanya tidak perlu bersedih berlebih-lebihan, tidak usah mencari pintu-pintu kesalahan siapapun, karena itu belum tentu produktif.
Kita sangat yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita semua, artinya kemenangan tersebut dalam terminologi Allah bukan hanya dalam bentuk diberikannya amanah mengelola DKI kepada kader dakwah, namun banyak bentuk lain yang bisa diberikan Allah kepada kader dakwah, dan itu rahasia Allah.
Peluang
Dengan kondisi yang terjadi hari ini, terdapat beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan sebagai akselerasi dakwah kedepan. (1). Kalau Ust. Hidayat belum ditakdirkan menjadi DKI 1, padahal sudah diusahakan disosialisasikan segencar mungkin kepada warga DKI beberapa pekan terakhir, ini sesungguhnya menjadi modal bagi DPP untuk melakukan kajian mendalam, agar Ust. Hidayat dari jauh-jauh hari dicalonkan oleh PKS sebagai calon presiden dari PKS, artinya tugas selanjutnya dari Ust. Hidayat adalah untuk melakukan sosialisasi keberbagai daerah di Nusantara. Namun jika suara PKS saat pemilu nanti kurang dari 20%, maka masih mungkin Ust. Hidayat menjadi cawapres, dan yang terpenting adalah sudah disosialisasikan jauh-jauh hari. dengan cara seperti ini cukup waktu bagi kader untuk mensosialisasikan capresnya, secara langsung akan menguatkan kader-kader dakwah juga bekerja untuk pemenangan pemilu 2014. (2). DPP memberikan arahan yang sejelas-jelasnya bahkan jika perlu dengan contoh, kepada semua kepala daerah dari PKS untuk melakukan kerja-kerja nyata yang significan dirasakan manfaat untuk rakyat, karena ini modal dasar dalam pemenangan selanjutnya. (3). Kalaulah Allah mentakdirkan yang akan menjadi pemenang pilkada DKI pada putaran kedua adalah Jokowi, maka sesungguhnya rakyat merasa terakomodasi kepentingannya yaitu harapan perubahan yang nyata. maka sesungguhnya itu juga bagian dari tujuan PKS mengajukan calon pada pilkada DKI, untuk itu Jokowi membutuhkan dukungan PKS saat benar-benar melaksanakan tugasnya di DKI, karena PKS pemenang no. 2 di DKI. dari awal saya yakin Jokowi menyadari posisi penting PKS di Jakarta. Ini menjadi peluang bagi PKS untuk kembali menjadi pemenang di pemilu di wilayah DKI, mengapa demikian, karena saya menduga suara demokrat akan turun, seiring dengan kasus yang mendera partai demokrat, dan belum tentu PDIP dan Gerindra sebagai partai pendukung utama Jokowi bisa meraup suara dominan di Jakarta, karena saya meyakini, pemilih suka terhadap Jokowi namun belum tentu berkorelasi positif terhadap dipilihnya PDIP dan Gerindra di Jakarta.
Semoga bermanfaat.
Hannover, Musim Panas ,11 Juli 2012, pukul 12.02 CET.
Pelajaran lain
Kalaulah hasil akhir dari pilkada DKI ini ternyata menetapkan Ust. Hidayat berada pada urutan ketiga, maka kita semua menyakini bahwa perjuangan dalam bentuk tenaga, uang bahkan airmata yang selama ini dilakukan, tidak akan pernah sia-sia. Allah tidak pernah tidur dan lalai mencatat setiap amal yang dilakukan. Amalan yang telah dilakukan adalah bekal akhirat kelak. karenanya tidak perlu bersedih berlebih-lebihan, tidak usah mencari pintu-pintu kesalahan siapapun, karena itu belum tentu produktif.
Kita sangat yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita semua, artinya kemenangan tersebut dalam terminologi Allah bukan hanya dalam bentuk diberikannya amanah mengelola DKI kepada kader dakwah, namun banyak bentuk lain yang bisa diberikan Allah kepada kader dakwah, dan itu rahasia Allah.
Peluang
Dengan kondisi yang terjadi hari ini, terdapat beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan sebagai akselerasi dakwah kedepan. (1). Kalau Ust. Hidayat belum ditakdirkan menjadi DKI 1, padahal sudah diusahakan disosialisasikan segencar mungkin kepada warga DKI beberapa pekan terakhir, ini sesungguhnya menjadi modal bagi DPP untuk melakukan kajian mendalam, agar Ust. Hidayat dari jauh-jauh hari dicalonkan oleh PKS sebagai calon presiden dari PKS, artinya tugas selanjutnya dari Ust. Hidayat adalah untuk melakukan sosialisasi keberbagai daerah di Nusantara. Namun jika suara PKS saat pemilu nanti kurang dari 20%, maka masih mungkin Ust. Hidayat menjadi cawapres, dan yang terpenting adalah sudah disosialisasikan jauh-jauh hari. dengan cara seperti ini cukup waktu bagi kader untuk mensosialisasikan capresnya, secara langsung akan menguatkan kader-kader dakwah juga bekerja untuk pemenangan pemilu 2014. (2). DPP memberikan arahan yang sejelas-jelasnya bahkan jika perlu dengan contoh, kepada semua kepala daerah dari PKS untuk melakukan kerja-kerja nyata yang significan dirasakan manfaat untuk rakyat, karena ini modal dasar dalam pemenangan selanjutnya. (3). Kalaulah Allah mentakdirkan yang akan menjadi pemenang pilkada DKI pada putaran kedua adalah Jokowi, maka sesungguhnya rakyat merasa terakomodasi kepentingannya yaitu harapan perubahan yang nyata. maka sesungguhnya itu juga bagian dari tujuan PKS mengajukan calon pada pilkada DKI, untuk itu Jokowi membutuhkan dukungan PKS saat benar-benar melaksanakan tugasnya di DKI, karena PKS pemenang no. 2 di DKI. dari awal saya yakin Jokowi menyadari posisi penting PKS di Jakarta. Ini menjadi peluang bagi PKS untuk kembali menjadi pemenang di pemilu di wilayah DKI, mengapa demikian, karena saya menduga suara demokrat akan turun, seiring dengan kasus yang mendera partai demokrat, dan belum tentu PDIP dan Gerindra sebagai partai pendukung utama Jokowi bisa meraup suara dominan di Jakarta, karena saya meyakini, pemilih suka terhadap Jokowi namun belum tentu berkorelasi positif terhadap dipilihnya PDIP dan Gerindra di Jakarta.
Semoga bermanfaat.
Hannover, Musim Panas ,11 Juli 2012, pukul 12.02 CET.
Kalau anda melihat dan mengagumi seseorang yang anda anggap sukses, tentunya sesuai ukuran yang anda sematkan untuk orang tersebut, agar kekaguman anda punya daya ubah pada diri anda, maka hal yang harus anda cari tahu dan selanjutnya bisa anda adaptasi, tiru dan modifikasi sesuai dengan kebutuhan anda adalah, apa saja kerja keras yang pernah dilakukan tokoh tersebut.
Saya menyakini bahwa setiap orang sukses selalu diiringi dengan pengorbanan dan kerja keras orang-orang tersebut, seperti menahan diri untuk tidak banyak dan larut dalam permainan-permainan yang tidak bermanfaat, memperbanyak amalan ibadah, bukan hanya wajib namun ditambah dengan yang sunnah, seperti sholat tahajud, sholat hajat, sholat tasbih, puasa senin dan kamis, bahkan dengan puasa nabi Daud. Puasa nabi Daud adalah puasa sehari dan berbuka sehari, begitu seterusnya secara konsisten.
Pernah saya mendengar salah satu tokoh nasional Prof. Amien Rais, secara konsisten melakukan puasa Nabi Daud, ini bukan perkara mudah, namun ini perkara besar yang sadar tidak sadar akan mendorong dan mengarahkan kesuksesan pelakunya. dan banyak lagi contoh lain, pernah juga terdengar ada seorang tokoh, yang sebetulnya dia mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kekayaan dari jabatannya dengan cara yang halal, namun dia menahan diri untuk tidak menjadi kaya raya, dengan cara mengambil gajinya seperlunya saja, dan sebagian lainnya dishadaqahkan di jalan dakwah.
Dan biasanya tokoh-tokoh yang sukses seperti itulah yang melegenda, dan selalu mendapat tempat yang baik di hati rakyat, dengan belajar dari kerja keras orang-orang sukses maka, kita akan mendapatkan semacam pelajaran utama bahwasanya, orang-orang sukses tersebut adalah orang-orang yang siapa bekerja keras di atas rata-rata, orang lain, dan saat yang sama dia juga mampu mengendalikan dirinya juga diatas rata-rata orang lain.
Nah, kalau anda tidak mempu melakukan itu, maka ciri-ciri orang sukses belum ada pada diri anda, namun tidak usah sedih, masih banyak waktu dan kesempatan bagi anda untuk terus belajar dan melakukan perubahan dalam diri anda.
semoga bermanfaat.
oleh: Jaharuddin
Hannover, Musim panas, 6 Juli 2012. pukul 09.06 CET
´Mau taruh dimana muka kita ini´ kata seorang pemimpin negeri, Al-Quran saja di korupsi. Indonesia itu ´negara gagal´ kata survei internasional. Indonesia itu negeri yang sulit maju, terlalu banyak ´pungli´, seloroh supervisor kami disini. Kata dia, saya dulu pernah ke Indonesia, ketika mau pulang ke Jerman, di bandara Jakarta, saya dihadang pegawai imigrasi, dengan alasan yang ´macam-macam´ akhirnya saya harus beri uang sekitar 20 dollar agar bisa berangkat. Media-media barat selalu melaporkan suasana yang carut-marut di negeri, Kata mereka Indonesia itu diskriminasi terhadap minoritas, orang mudah dibunuh, banyak kekerasan, perampokan dan banyak lagi cerita yang buruk diberikan pada bangsa tercinta ini.
Namanya sebut saja Pak Rizal, beliau hidup di Jerman sejak kuliah Dipl.Ing dan saat ini menetap di Perlen, Texas, USA sudah 5 tahun. Hampir tiga perempat hidupnya dihabiskan di luar negeri. Kata beliau, kalaupun pulang ke Indonesia,1-2 tahun sekali,dan sekitar 1 bulan libur disana. Hidup di Jerman selama 25 tahun, membawa beliau menjadi orang yang akhirnya harus mandiri, segala sesuatu rutinnya dikerjakan sendiri, tidak banyak berharap dari tetangga, menyapa tetangga pun jarang, karena hidup bermodel ´flat haus´. Kalaupun ingin bantuan baik urusan gangguan listrik, air macet (walau sangat jarang), cukup telepon perusahaan dan petugasnya akan datang. Bahkan sampai urusan kematian sekalipun,nantinya akan dijemput ambulans,apabila beragama kristen, akan dibawa ke gereja dan dinyanyikan lagu rohani, kemudian dikubur atau dikremasi oleh pihak yayasan, fertig!!.
Ada cerita unik kehidupan disini, beliau cerita bagaimana petugas atau polisi mengetahui kalau ada orang yang meninggal, caranya dengan melihat apakah tumpukan koran didepan pintu rumahnya sudah menumpuk,itu pertanda kalau orang rumahnya sudah ´tot´ alias wassalamJ.
Bulan lalu beliau pulang liburan ke Indonesia, Beliau sempatkan mengambil titipan oleh2 dari eyangnya khalid di kampus UGM,Yogyakarta. Bertemulah pak rizal dengan `satpam` fakultas, sesaat mengambil titipan kami, sang satpam bertanya padanya, bapak tinggal dimana di yogya?, jawab pak rizal,saya mau cari penginapan. Ya udah pak, saya antarin nyari hotelnya di sekitar jalan kaliurang ini, akhirnya didapatlah penginapan tersebut. Pak rizal ingin memberikan sesuatu ucapan terima kasih, namun sang satpam kampus ini sudah kembali ke fakultas. Sesampai di Jerman dan bersilaturahmi ke apartemen kami, beliau langsung menanyakan apakah mungkin saya bisa mencari tahu nama satpam itu, saya tanya ke pak rizal,memangnya kenapa pak?jawaban beliau yang membuat saya dan bundanya khalid tersenyum dan terheran, kata beliau ´saya baru lihat ada orang baik´. Kemudian beliau berucap, kelak kalau semua ikhtiar saya di luar negeri ini sudah dirasa cukup,saya ingin pulang ke Indonesia,tepatnya di sekitar pelabuhan ratu, kami tanya,kenapa akhirnya memilih pulang ke Indonesia?kata beliau singkat,saya suka ´ritme hidupnya´!!!.
Minggu lalu,ketika kami hendak keluar rumah, saya dan bundanya khalid sedang ngobrol,dari tingkat atas flat sebelah rumah kami,ada seorang anak muda Jerman memanggil kami (hal ini sangat tidak lazim dilakukan oleh orang Jerman), kata dia, Hallo,kalian berbahasa Indo ya,kalian orang indonesia ya?iya kata saya, dia bilang, saya sudah pernah ke Indonesia,saya pernah ke Bali dan Yogyakarta, saya pernah belajar bahasa Indonesia. Lalu anak muda itu dengan semangatnya mengatakan,`saya cinta sekali dengan Indonesia` tapi yang ´baik-baik´, ucapan itu buat saya dan bundanya khalid pun tertawa,dan dia sangat yakin bahwa orang yang diajak ngobrol pastilah orang2 yang ramah dan bersahabat, karena itulah yang dia rasakan ketika ada di Indonesia.
Ahh,jadi rindu pulang,´nikmati bersama suasana yogya´.Selamat berpuasa ya
Mit freundlichen Grüßen
Ayahnya Khalid
komentar:
:)...senyum dulu deh...
selamat puasa juga..mohon maaf lahir dan bathin....
sama pak..rindu juga Indonesia...baru aja nih telp....omak di kampung...:)
Indonesia...sedang di uji banyak masalah...namun dalam prespektif positif..ini pertanda banyaknya peluang yang mucul dari masalah masalah tersebut....obat nyamuk aja bisa jadi industri besar yg memperkerjakan ratusan bahkan ribuan orang karena adanya nyamuk...coba di Jerman ngak ada nyamuk...ngak ada industri obat nyamuk deh...dan banyak contoh lainnya....
dan bisa jadi kita yang ditakdirkan Allah melihat bumi Allah bernama Jerman dan eropa ini...bisa lebih jernih melihat Indonesia yg hari ini banyak masalah...sekali lagi namun banyak kearifan lokal..dan potensi serta peluang yang dihadirkan negara bernama Indonesia....
akhirnya ..sejauh-jauh bangau terbang akhirnya kembali ke sarangnya...ketika terbang...hendaknya semakin banyak pengetahuan dan ilmu yang didapatkan...untuk diadaptasi menjadi pengetahuan...dan hal yang bermanfaat bagi negara besar bernama Indonesia....
dan jangan lupa, negara Indonesia mempunyai potensi umat Islam terbesar di dunia...artinya pengabdian bagi Indonesia adalah...pengabdian pada umat Islam...ikut berkontribusi memajukan Indonesia adalah kontribusi memajukan umat Islam...semoga menjadi amal jariyah sebagai bekal diakhirat kelak....
lho....kok jadi serius nih.....:)
wassalam......
jahar
2 Juli 2012
Dear Applicant!
Once again we would like to thank you for your interest in our IGSP programme. We are pleased to inform you that your application has been accepted for the final selection, i.e. an interview.
The interview will take place at the DAAD Head office in Bonn on 9 July 2012. We will let you know the exact time for your interview within next week and will also give you further information.
Best regards
i.A. M G-J
3 juli 2012Dear Mr Damunar
As we have already informed you, we would like to invite you to a interview on 9 July 2012 which will take place in Bonn, Kennedyalle 105, Room 241 (“Haus Nord”) at 10:20 am (10:20 Uhr).
The interview will take around 20 minutes.
Please find attached the description of how to get to the DAAD Head Office. We would like to kindly ask you to arrive in time – if you should be delayed for some reason, please call us and inform us about the delay. Please bring your ID card with you, other documents are not necessary.
Please shortly confirm the receipt of this email!
If you should have any questions, please do not hesitate to contact me. We are looking forward to meeting you in Bonn next Monday!
Best regards
i.A. M G-J
Menjadi titik sejarah baru bagi saya dan keluarga, ini merupakan salah satu pintu masuk selanjutnya untuk mengarungi perjalanan penuh tantangan, dan dari awal saya yakin berkat pertolongan Allah, saya akan menghadapi dengan baik dan mendapatkan yang di cita-citakan.Amin. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Rintangan demi rintangan dalam kehidupan, itu biasa...dan itu menguji ketekunan, konsistensi, kesabaran anda dalam menghadapi kehidupan ini. obatnya sangat jelas...yaitu jangan pernah menyerah...jika anda kepentok..berhenti..sejenak...untuk selanjutnya maju lagi...
sampai kapan?...sampai anda bahagia.
sampai kapan?...sampai anda bahagia.