Maksimalisasi Anggaran Pemerintah
tulisan ini terinspirasi dari pengalaman tinggal berkeluarga di kota Hannover, Jerman. sebagai warga asing yang tinggal untuk beberapa tahun di kota ini, kami merasa dihargai, dan diperhatikan. sebagai contoh: assuransi. dengan bergabungnya kita menjadi peserta assuransi (dan di Jerman , setiap warga negara wajib berassuransi), maka setiap ke dokter, yg berumur dibawah 16 tahun gratis. kalau di atas 16 tahun, bayar 10 euro.
fasilitas assuransi tersebut meng-cover kesehatan secara umum, gigi, mata , yang intinya sudah sangat baik dan layak. kemudian suatu ketika saya shilaturahmi dengan teman dosen FT UI yang sedang mengambil s3 di kota Braunsweig (cuma 45 menit dari Hannover), beliau saat ini punya 2 anak, anak yang pertama sudah berumur 5 tahun, dan saat ini sudah masuk TK, saat yang sama ada kelas persiapan bahasa 2 kali dalam seminggu, untuk masuk SD tahun depan. karena istrinya sedang hamil anak ke-3, maka anaknya di sewakan taxi oleh sekolahnya dari tempat persiapan bahasa ke TK nya. subhanallah...begitunya mereka memperhatikan warganya....
di bidang pendidikan, banyak sekali kemudahan dan fasilitas yang diberikan kepada para mahasiswa oleh pemerintah kota, seperti: setiap mahasiswa yang terdaftar menjadi mahasiswa, dengan menunjukkan kartu mahasiswa,maka mahasiswa tersebut gratis naik semua moda tranportasi kelas ekonomi, ke semua kota dalam satu propinsi. jika ada seminar, konfrensi, para mahasiswa juga diberikan fasilitas gratis, appartemen juga diberikan dengan tarif mahasiswa, dan dilengkapi fasilitas yang sangat memadai.
bahkan, untuk orang Jerman, bagi mahasiswa diberikan kredit yang dibayarkan setelah mahasiswa tersebut bekerja, dan besarnya setiap bulan sangat memadai. sekitar 800 euro, padahal untuk hidup normal seorang mahasiswa cukup dengan 500 euro.
makanan pokok, seperti susu, roti, daging disubsidi oleh pemerintah, makanya tidak heran, anda akan mudah menemukan makanan dengan harga murah, dengan gizi yang juga baik. kemudian transportasi umum terkelola dengan baik, tepat waktu dan bersih.
teringat dengan beberapa sahabat yang saat ini sudah menjadi anggota legislatif dan sebagian menjadi eksekutif di Indonesia...saya sangat yakin, para sahabat yang sekarang menjadi legislatif, eksekutif...masih mempunyai idealisme yang tinggi, bahwasanya kekuasaan tersebut diarahkan untuk men sejahterakan masyarakat....
nah, anda sedang diuji, apakah idealisme yang dulu membuncah saat masih dikampus, masih dipegang dengan erat dan sekarang ada kesempatan untuk menerapkannya...silakan...saatnya mengaplikasikan idealisme untuk kesejahteraan rakyat ....mulailah dengan memberikan kemudahan-kemudahan untuk masyarakat berpendidikan...bukan hanya pendidikan gratis...tapi arahkan anggaran pemerintah meng"istimewa"kan orang yang berpendidikan...seperti jika anda sekolah (mulai dari dasar sampai tinggi), maka anda dengan mudah mendapatkan berbagai fasilitas..seperti pendidikan gratis, assuransi dengan standar baik, transportasi gratis dalam propinsi, sewa rumah disubsidi, buku-buku disediakan gratis, jika mahasiswa butuh modal diberikan pinjaman tanpa agunan oleh bank yg dijamin oleh pemerintah...
saat yang sama...jaga kesehatan masyarakat dengan assuransi, dan sekali lagi bukan hanya assuransi jika ada kematian....namun assuransi yang membuat rasa aman kepada masyarakat, jika terjadi sakit...untuk semua penyakit.
arahkan pula anggaran pemerintah untuk mensubsidi makanan pokok, pastikan makanan pokok bisa dijangkau dengan murah dan berkwalitas tinggi,....kemudian tata transportasi masyarakat sehingga transportasi nyaman, tepat waktu.
mungkin, ada yang bertanya ...kan anggaran pemerintah terbatas...nah disinilah tantangannya...cari sebanyak mungkin alternatif sumber pendanaan pemerintah, jangan hanya berharap dari peningkatan pajak, karena dalam taraf tertentu pajak malah menghambat majunya perekonomian...bentuk tim khusus yang mengkaji dengan serius untuk membuat alternatif-alternatif pendanaan ini, libatkan akademisi dan LSM.
saat yang sama, kurangi belanja pemerintah untuk proyek-proyek yang belum tentu bermanfaat maksimal...sebagai contoh, saya pernah menemukan kantor pemerintahan kabupaten yang dibangun mentereng di suatu daerah, lengkap. namun setelah dibangun bertahun-tahun kantor-kantor yang megah tersebut, tidak di tempati, akhirnya tidak terurus. kalaulah kantor-kantor yang megah tersebut belum mendesak, jangan dianggarkan....
satu lagi hal yg perlu di perhatikan: pastikan pembuatan regulasi, obyektif untuk kepentingan rakyat, bukan karena lobi dan pengaruh para pengusaha. dan ini sangat mendasar, kalaulah regulasi yg dibuat karena pengaruh dan lobi para pengusaha, maka ketika di kembalikan kepada hukum, maka yg selalu menang adalah pengusaha. bukan berarti anti pengusaha, namun tugas negara adalah berpihak kepada rakyat kebanyakan (rakyat kelas menengah dan bawah).
semoga bermanfaat...
musim gugur, kamis, 29 september 2011
jahar
0 comments
Write Down Your Responses