Bonn, 9 Juli 2012

Kanan ke kiri: Annisa, Firman, Santi,? (lupa namanya),Jahar dan Reza selepas interviw di DAAD  Bonn 9 Juli 2012
Catatan ini, sebetulnya sudah ditulis satu tahun yang lalu dalam perjalanan pulang naik ICE 947 tujuan Koln - Hannover, namun karena kesedihan yang mendalam, baru sanggup saya tuliskan kembali saat ini, biarkanlah menjadi sejarah kehidupan yang suatu hari saya yakin sekali, akan saya dapatkan pelajaran besar dari perjalanan ini. Aamiin.
Perjalan dari Hannover, Bielefeld, Haam, Dortmund, Essen, Dusseldorf, Duisburg,Koln, Bonn.
Perjalanan ini adalah perjalanan pertama saya ke wilayah NR. Perjalanan menentukan bagi hidup saya dan keluarga. Berangkat dari Hannover 8/07/12 pukul 14.40 dengan IC 2440, sampai di Koln pukul 18.45. Menunggu 8 menit, saya melanjutkan perjalanan dengan IC 2213, pukul 18.53 dari Koln ke Bonn, ternyata perjalanan Koln ke Bonn tersebut hanya 19 menit mengunakan IC, saya mengunakan waktu untuk membaca, karena baru pertama kali, jadi saya memanfaatkan waktu untuk melanjutkan membaca dan sholat ashar.
nah, ternyata, ketika saya sholat kereta sudah meluncur meneruskan perjalalan, jadilah sya harus turun distasiun selanjutnya, yaitu Koblenz hbf. Dalam perjalanan ke Koblenz, saya menelpon pak Taufiq, untuk mengasih tahu saya kelewatan, awalnya pak Taufiq ingin menjemput, tapi saya ngak enak hati, saya bilang ke pak Taufiq biar saya aja nanti yang balik lagi ke Bonn hbf, jadi minta toling ke pak Taufiq menunggu saja di Bonn hbf.
Akhirnya saya mendapatkan tambahan perjalanan ke arah koblenz, perjalanan Bonn - Koblenz memakan waktu 29 menit, perjalanan sore ini mengikuti aliran sungai Reine yang indah dan menakjubkan, sunggai yang jernih dilalui kapal-kapal pengangkut gas ke pangkalannya. Disisi kiri dan kanan sungai Reine diitari perbukitan dan rumah penduduk yang asri nan indah.
Sesampai di Koblenz saya dapat kabar dari akh Reza yang juga sudah sampai di Bonn hbf bersama pak Taufiq, kereta IC ke arah Bonn selanjutnya pukul 20.13, saya langsung mencari reise buro (kantor perlayanan db Bahn), untuk meminta keterangan, saya kelewatan dan berharap tidak musti beli tiket lagi.
Namun ternyata jam segitu kantor db Bahn sudah tutup, dan dimeja informasipun juga antri, akhirnya saya beli tiket IC ke Bonn seharga 10,50 euro.
Akhirnya pukul 20.13 saya berangkat dari Koblenz hbf ke arah Bonn, sekali lagi saya diberi kesempatan untuk menyaksikan panorama alam yang sempurna ciptaan Allah, sungai reine, perbukitan, dan kapal-kapal di sore hari yang masih sangat terang dimusim panas ini. Saya sampai di Bonn hbf pukul 20.42, bertemulah dengan pak Taufiq, Reza mas Agung Hamburg dan perwakilan PPI Bonn.
Dari hbf kita naik bus ke rumah akh Taufiq di Paris strasse, naik bus beberapa menit kami sampai ke rumah asri akh Taufiq di lantai4. sesamapai di rumah ternyata Fathiyya putri sulung akh taufiq (+/- 5 tahun), masih bangun menunggu tamu-tamunya..:). dirumah juga sudah siap-siap mbak Andri PhD, lulusan MHH yang sedang menunggu kelahiran putri keduanya.
Beramah tamah sebentar, langsung kita menikmati hidangan martabak yang dibuat mbak Andri, dilanjutkan dengan makan malam yang penuh kenikmatan. Mas Sigit dan mas Agung pamit, dan kami meneruskan makan malam sambil ngobrol, tentang Hannover, dakwah dll, berasa ketemu teman lama. Maklumlah dulu keluarga akh Taufiq dan mbak andri lama di Hannover, bahkan fathiyya lahir di MHH.
Setelah bercerita, ternyata jam menunjukkan pukul 01.00 malam, akhirnya kami berangsur bersiap-siap untuk tidur, dan sebelum tidur saya sempatkan sholat makam, sholat hajat dan witir, karena khawatir tidak bisa bangun sebelum shubuh, karena shubuh pukul 03.00 pada musim panas ini. Dengan do'a tersebut semoga Allah memudahkan interview di DAAD besok harinya. Amin.
Setelah itu kami tidur dan bangun pukul 04.00, kami melaksanakan sholat shubuh berjama'ah dilanjutkan al matsurat kubro setelah itu dilanjutkan belajar untuk persiapan interview.
Setelah itu melanjutkan ngobrol dengan akh Taufiq dan siap-siap mandi, serta sholat dhuha dan melanjutkan do'a agar dimudahkan interview dan menyampaikan nazar yang dipanjatkan ke rabb semesta alam. Tibalah saatnya sarapan pagi yg nikmat, dan menunggu Fathiyya bagun untuk siap-siap berangkat ke DAAD. Kami mengantar Fathiyya dulu ke TK dan melanjutkan perjalanan ke DAAD.
sampai di DAAD pukul 10.an, langsung isi presensi dan kami ke lantai 2 gedung DAAD Nord, disana sudah ada beberapa peserta lainnya. Saya dipanggil nomor 2 yang pertama selesai, tibalah saatnya saya yang dipanggil untuk wawancara. Mulai masuk kedalam ruangan, telah ada 7 orang pewawancara, dimulai dari virifikasi data, dilanjutkan dengan pertanyaan oleh salah seorang profesor seputar proposal saya yang berjudul "Cultural Dynamics of Peasants and their impact on deforestation in the area of ​​National Park Bukit Dua Belas (TNBD)-Jambi and National Park Bukit Tiga Puluh(TNBT)-Jambi and Riau". with Promotor: Prof. Dr. Heiko Faust.
Seru, dan semoga jawaban saya bis amemuaskan para pewawancara. Sudah 20 menit interview berlangsung dan saya sudah habis waktunya , akhirnya saya keluar ruang. Keluar ruang interview, beragam rasanya. alhamdulillah sudah selesai dan selanjutnya perbanyak do'a agar saya mendapatkan beasiswa IGSP-DAAD ini, dan saya yakin saya mendapatkannya.
Dan tantangan selanjutnya menanti, saya harus memperbaiki kemampuan bahasa inggris saya, agar lebih percaya diri berdiskusi, berargumen dan berdebat dengan profesor. 
Jumlah yang diwawancara pada periode 9 juli 2012 ini ada 13 orang, diantaranya Jahar, Reza, Santi, Annisa, Firman, Doni, Agung, dll, satu persatu di panggil dan menyelesaikan tugasnya masing-masing. 
Jam makan siang kami diajak bang Sukri Tamma (mahasiswa s3 dari makasar) ke mensa uni Bonn untuk makan siang, berbaur dengan mahasiswa lainnya. Bagi kami yang muslim bisa mengambil menu vegetarian yang terdiri dari sayur mayur, kentang yang  lumayan nikmat.
Selepas makan siang kami diajak bang Sukri Tamma, melihat building (rektorat) uni Bonn, foto-foto sebentar, trus kami diajak melihat jembatan Kennedy yang menghubungkan sungai Reine. Kemudian sebagian dari kami pulang dan saya dan Reza serta bang Sukri Tamma masih jalan-jalan karena kerreta saya sore pukul 18.44. Jadi sambil menunggu jadwal kerreta, kami sempat sholat zhuhur kerumah Zuhra (anak Aceh mahasiswa master IT di Bonn), setelah itu kami jalan-jalan ke Centrum sampai waktunya pulang.
Ternyata kereta yang akan saya tumpangi ke Koln di cancel, namun pihak petugas Bahn menaikkan kami ke Taxi, untuk menuju salahs atu stasiun di Bonn, dari stasiun ini saya bisa menaiki kereta ke Koln.
Tepat pukul 19.26, ICE 947 menuju Hannover jalan dan sampai Hannover pukul 22.28. Diperjalanan saya menelepon akh taufiq, bang Sukri Tamma untuk berterima kasih dan juga SMS ke kang Asep dan Zuhra untuk berterima kasih.
Semoga Allah menjadikan shilatruhami ini sebagai amal ibadah pemberat timbangan amak di akhirat kelak. Secara khusus saya mengucapkan jazakillah khairan katsiro kepada istri tercinta yang sudah menssuprot penuh persiapan untuk ke Bonn, mulai menyiapkan bahan, edit bahasa, menyiapkan pakaian dan di'a yang tulus dari istri sholehah. dan terima kasih juga kepada omak, mama dan pak Makky dan semua yang ikut mendo'akan. Semoga Allah memudahkan langkah-langkah kita. Amin.
"jangan pernah takut pada makhluk Alah, takulah dan taatlah pada yang menciptakan makhluk tersebut"

Hannover, musim panas, 9 juli 2012, pukul 21.59 CET di ketik ulang pada Musim Panas, 29 Juli 2013, pk 04.25

0 comments

Write Down Your Responses

catatan2 universitas Kehidupan

"Inti dari Kecerdasan adalah Bermanfaat" . Powered by Blogger.