Akhir Tahun 2012
Akhir tahun ini saya dan keluarga masih di Hannover, seperti tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada persiapan khusus di keluarga kami mengakhiri tahun dan menyambut tahun baru, karena memang dikeluarga kami menganggap perubahan waktu tersebut hanya biasa saja, yang sedikit berbeda hanyalah, harapan-harapan positif untuk tahun depan.
Walaupun suasana lingkungan, mengkondisikan kami seolah-olah juga ikut dalam meresapi perpindahan waktu tersebut. Di Hannover, akhir tahun biasanya dirangkai dengan perayaan natal, dan liburan panjang akhir tahun, anak-anak sekolah libur 2 pekan dalam rangka menyambut natal dan tahun baru. Namun dari pengamatan saya perayaan natal di Indonesia terutama kota besar seperti Jakarta, jauh lebih heboh dibanding perayaan natal di Hannover, bahkan di Jerman secara umum.
Sebagai pembanding, natal di Hannover, tidak terlalu kentara jika dilihat di mall, biasanya perbedaannya adalah di pasar malam menyambut natal (weinachmarkt) yang diadakan disetiap kota, kalau di Hannover disekeliling rumah kami, selama sebulan pasar malam diadakan. Isinya sebagian besar adalah makanan dan minuman, dan memang pasar malam ini sangat meriah dan ramai dikunjungi. Namun, tidak sebanding dengan banyaknya orang yang masuk ke dalam gereja yang megah dan besar-besar di kota Hannover.
Seratus meter dari rumah saya terdapat gereja tertua dan terbesar di kota Hannover, saya menyaksikan sepinya gereja tersebut pada natalan tahun ini, dan tahun-tahun sebelumnya. Entah mengapa?, salah satu alasan yang pernah saya dengarkan adalah, mereka tidak lagi menjadikan moment natalan sebagai mement ibadah yang penting, natalah bagi sebagian penganutnya, hanya sebagai sarana untuk bisa berkumpul lagi dengan keluarga, itupun bagi mereka yang masih berkeluarga. Seperti layaknya idul fitri di Indonesia, sebagian orang Jerman, menjadikan natalan sebagai sarana untuk pulang kampung, makan malam bersama keluarga dan berkumpul bersama keluarga.
Teringat beberapa tahun yang lalu di Jakarta, jika natalan, semua gereja mempersiapkan diri dengan serius, dan para penganutnya mempersiapkan diri dan bersegera untuk datang ke gereja melaksanakan rangkaian ibadahnya. Sepertinya itu tidak kita dapati di Jerman.
Yang juga menonjol lainnya, adalah kebiasaan mereka memberikan hadiah saat natalan, memang ini sepertinya masih dipertahankan sampai sekarang, anak-anak disekolah mendapatkan hadiah bisa berupa kue, coklat, dan lain-lain. Kemudian pasar-pasar mengadakan discount.
Kembali kediri kita.....
Semoga Allah menjadikan tahun depan semakin baik untuk kita semua, semakin banyak ibadah unggulan yang bisa dilakukan dan semakin banyak manfaat yang kita berikan baik untuk keluarga kita, maupun masyarakat umum. Tahun baru dengan semangat baru dan semakin menyala semangat dan energi positif dalam diri kita, untuk berkontribusi bagi kebaikan umat manusia. Amin ya robbil alamin.
Musim dingin, 30 Desember 2012
Teringat beberapa tahun yang lalu di Jakarta, jika natalan, semua gereja mempersiapkan diri dengan serius, dan para penganutnya mempersiapkan diri dan bersegera untuk datang ke gereja melaksanakan rangkaian ibadahnya. Sepertinya itu tidak kita dapati di Jerman.
Yang juga menonjol lainnya, adalah kebiasaan mereka memberikan hadiah saat natalan, memang ini sepertinya masih dipertahankan sampai sekarang, anak-anak disekolah mendapatkan hadiah bisa berupa kue, coklat, dan lain-lain. Kemudian pasar-pasar mengadakan discount.
Kembali kediri kita.....
Semoga Allah menjadikan tahun depan semakin baik untuk kita semua, semakin banyak ibadah unggulan yang bisa dilakukan dan semakin banyak manfaat yang kita berikan baik untuk keluarga kita, maupun masyarakat umum. Tahun baru dengan semangat baru dan semakin menyala semangat dan energi positif dalam diri kita, untuk berkontribusi bagi kebaikan umat manusia. Amin ya robbil alamin.
Musim dingin, 30 Desember 2012
0 comments
Write Down Your Responses