Resiko Pemimpin

Hari-hari ini kita dihadapkan pada fragmen kehidupan, banyak pemimpin di Indonesia yang akhirnya harus mempertanggung jawabkan kerjanya ke pengadilan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR), yang sebagian besar berujung dengan ganjaran penjara.

Bisakah kita mengambil hikmah yang tepat dari fragmen ini?, sebagian orang merasa senang karena, lawan-lawan poltik satu persatu dipreteli oleh lembaga yang bernama KPK, sebagian orang merasa resah dan jenuh, kok setiap hari berita Indonesia tentang para pemimpin yang menyalahkan kekuasaannya. bagi saya prihatin, kok masa transisi ini semakin hari semakin banyak membutuhkan tumbal ya?, apa yang salah? dan bagaimana seharusnya?

yang lebih mengkhawatirkan lagi, jangan sampai banyak orang baik-baik yang akhirnya takut untuk menjadi pemimpin karena resikonya bisa masuk penjara. kalau ini terjadi maka bangsa Indonesia akan masuk dalam lingkaran rumit yang tidak mengalami perbaikan.

saya sangat yakin dibutuhkan banyak orang baik dan mempunyai ilmu untuk membawa Indonesia kearah yang lebih baik, namun saat yang sama, harus ada upaya perbaikan, jangan sampai orang-orang yang baik yang mau berkontribusi dalam perbaikan, berakhir di dalam penjara.

atau dari awal harus disadari oleh setiap orang-orang baik yang mau menjadi pemimpin, bagian dari resiko perjuangan dimasa transisi ini adalah masuk penjara.
atau dari sekarang masyarakat juga harus di edukasi, bahwa seorang pejabat/mantan pejabat yang masuk penjara belum tentu, melakukan korupsi dalam pengertian memperkaya diri sendiri dengan cara merampok uang negara, dan ini memang menjijikkan. namun, bisa jadi seseorang pejabat, jika salah dalam mengambil kebijakan, maka itu juga dikatakan korupsi dan tetap bisa berakhir pada penjara.
lihatlah definisi korupsi ???

---belum selesai---dan belum diedit---

Labels: Beranda, catatan jaharuddin