Kamar 222 Hotel Reuterhof Darmstadt
sabtu, 22 oktober 2010, pagi sekitar pukul 08.00 CET, saya membuka handphone yang kebetulan sedang mati, karena kehabisan batry, setelah dibuka ada beberapa pesan masuk dan yang menandakan ada yang menghubungi saya malam sebelumnya, langsung saja saya coba kontak yang menghubungi tadi malam. dari perbincangan singkat melalui telepon tersebut, diambil kesimpulan pagi itu juga saya berangkat ke Darmstadt untuk mengikuti training, mewakili region 1 jerman. wah, sebenarnya agak gelagapan, tapi bismillah, saya berangkat pagi ini juga.
langsung cari tiket melalui internet di www.bahn.de, dan alhamdulillah dapat yang harganya masih tergolong terjangkau, naik IC tanpa berganti kereta seharga 102 euro PP. saat yang sama di bantu dan di support penuh oleh istri tercinta, pakaian dan makanan diperjalanan disiapkan.
IC 2279 pukul 10.01 dari Gleis 4 berangkat dari Hannover Hbf, kereta dengan cepat dan tepat waktu meluncur ke Goettingen, Kassel, Giesen, Frankfurt dan ke Darmstadt Hbf. saya baru pertama kali melewati jalur ini. mungkin dulu bulan november 2010 saat pertama kali sampai di Jerman, saya pernah naik ICE dari Frankfurt ke Hannover, waktu itu belum tahu nama wilayah dan kota-kota di Jerman, mungkin saja ini jalur kebalikannya.
setelah berhenti di Frankfurt hbf sekitar 10 menit, kereta meluncur menuju Darmstadt hbf, tidak lama sekitar 10-15 menit sampai di Darmstadt hbf. tepat pukul 13.35 kereta IC 2279 memasuki Gleis 11. tiba di Darmstadt mencari bus 5513, dicari-cari ngak ketemu ternyata ke arah samping kanan hbf. akhirnya ketemu juga, menunggu beberapa saat. tepat pukul 14.04 bus 5513 tiba dan saya naik, berdasarkan informasi maka Hotelnya berada di Mainzer Strasse 168, maka logikanya turun di jalan Mainzer Strasse. setelah sampai di Halte Mainzer Strasse saya turun.
coba lihat-lihat kiri dan kekanan, mana Hotelnya?...ternyata saya harus jalan dulu, sekitar 1,5 km...lumayan capek, tapi alhamdulillah berkat di pandu akh Aldi, sampai juga di tempat acara. Hotel tempat acara persis berada di samping Masjid Emir Sulthan Darmstatd. surprise!!!, ada bangunan masjid utuh?, ada menaranya? di Jerman?. alhamdulillah...ternyata sekuat apapun upaya membendung arus agama Islam, Allah akan membuka kan jalan-jalannya untuk dakwah Islam sampai di bumi Jerman ini. perlu pembaca ketahui sebagian besar masjid-masjid di Jerman, biasanya berbentuk appartemen yg di modifikasi menjadi masjid, atau ruang yang dimodifikasi menjadi masjid, jadi kalau di lihat dari luar, anda tidak akan menemukan ciri-ciri masjid di bangunan tersebut. namun ternyata di Darmstadt masjidnya ala di Indonesia dan negara timur tenggah. Allahu akbar 3x.
alhamdulillah sampai di lokasi acara, acara Dauroh Rabthul Amm, belum di mulai, dan beberapa saat kemudian di mulai dengan paserta sekitar 9 orang perwakilan region di Jerman, saya mewakili region 1. Dauroh ini berbentuk Training for Trainers (TFT) untuk Rabthul Amm, kami mendapatkan tentir langsung dari ust. Samim Barkah, Lc dari Jakarta. beliau menyampaikan materi: pengantar Rabthul Amm, komunikasi Humanis,Sosiologi Dakwah, dan kaifa Naj'alul Islam rahmatan lil alamin.
materi yang disampaikan sangat bagus, dan merupakan cara pandang baru dalam berdakwah, setelah seharian bahkan sampai malam kami diskusi dengan ustadz, akhirnya capek juga dan kami ke kamar masing-masing. saya tidur sekamar dengan ustadz di kamar 222, dan ternyata ngobrol-ngobrol beliau semasa di Kairo pernah satu kos dengan ustadz Abduh ZA, teman sekantor dulu di Pustaka Al kautsar.
semoga ilmu yang ustadz berikan bermanfaat bagi kami di Jerman, dan tugas selanjutnya menanti yaitu meneruskan bahan-bahan training tersebut ke pegiat dakwah lainnya di Jerman.
jahar
0 comments
Write Down Your Responses