Keutamaan Silaturahim
Dari abu ayyub Al-Anshori r.a (Kholid bin Zaid), bahwa ada seorang berkata kepada Nabi SAW, “beritahukanlah kepadaku tentang satu amalan yg memasukkan aku ke surga. Seseorang berkata, “ada apa dia? Ada apa dia?”. Rasulullah SAW berkata “apakah dia ada keperluan? Beribadahlah kamu kepada Allah jangan kamu menyekutukannya dengan sesuatu apapun, tegakkan sholat, tunaikan zakat dan bershilaturahmilah” (HR Bukhari).
Hadist ini memberikan pelajaran bahwa, salah satu amalan para penghuni surga adalah orang-orang yang mengamalkan shilatruahmi, tentunya di ikuti dengan jangan melakukan syirik, menegakkan sholat dan menunaikan zakat.
Pada kali ini kita akan membahas tentang shilaturahmi. Shilaturahmi berasal dari dua kata, yaitu ’alaqah artinya hubungan dan al rahmi artinya kerabat. Atau singkatnya hubungan kerabat. Sedangkan shilaturahim adalah memberikan yang baik kepada orang lain dan menolak sedapat mungkin hal-hal yang buruk terhadap orang lain sesuai kemampuan. Dapat berbentum berbuat baik kepada kerabat, menyebarkan salam, ziarah, dll.
Keutamaan Shilaturahmi.
1. Ibadahnya ahli surga
Seperti di ungkapkan dalam hadist diatas, maka shilaturahmi merupakan amalannya para penghuni surga.
2. dilapangkan rezeki dan panjang umur
”barang siapa ingin dilapangkan baginya rezekinya dan dipanjangkan untuknya umurnya hendaknya ia melakukan shilaturahim” (HR Bukhori dan Muslim)
Ada dua pelajaran utama dalam hadist ini yaitu dilapangkan rezeki dan panjang umur. Dilapangkan rezeki tersebut maksudnya adalah dengan bershilaturahim akan membuka pintu-pintu rezeki kepada orang yang terbiasa melakukannya. Diera modern ini substansi dari shilaturahmi juga bisa berbentuk bertemu investor, bertemu klien, bertemu kolega, konfrensi, seminar , dll.
Kemudian tentang panjang umur. Ulama mempunyai tiga pendapat tentang perkara ini, yaitu (1). Hidup yang berkah, artinya umur orang tersebut sama saja dengan rata-rata umur kebanyakan orang lain, namun dengan umur tersebut Allah mengkaruniai keberkahan dalam umurnya, dengan mampu menghadirkan karya-karya besar dan semakin meningkat keimanannya. Sebagai contoh Imam Al Bukhori, beliau meninggal di mur 62 tahun kurang 13 hari. Namun beliau mampu membuat karya-karya besar, salah satunya dalah kita Jam’i as shohih (kita Al Bukhori). Pada umur 18 tahun Imam Al Bukhori sudah mampu menerbitkan kitab pertamanya yang berjudul Qodoya as sahabah wa tabi’in. Cotnoh lain adalah Ibn Katsir, dengan umurnya 74 tahun, pada umur 11 tahun beliau sudah hapal al qur’an, dan beliau juga meninggalkan banyak karya besar, seperti Tafsir Ibn Katsir. (2). Perpanjangan Hakiki. (3). Namanya Harum setelah meninggal.
3. Mendapatkan dua pahala
Hal ini didasarkan hadist riwayat Tirmidzi ”sedekah terhadap orang miskin adalah sedekah terhadap keluarga sendiri mendapatkan dua pahala: sedekah dan shilaturahim”.
4. Allah menghubungkan shilaturahim, orang-orang yang biasa bershilaturahim
”sesungguhnya rahim itu berasal dari arrahman lalu Allah berfirman ”siapa menyambungmu aku menyambungnya dan barang siapa memutusmu aku memutusnya” (HR Bukhari)
Menurut Qurtubi ada dua macam rahim: (1). Rahim secara umum, mencakup makna saling cinta saling kasih sayang dan berlaku adil. (2). Rahim secara khusus, mencakup memberikan nafkah kepada kerabat, memperhatikan keadaan mereka, pura-pura tidak tahu dengan kesalahan mereka
5. Pahalanya lebih besar dari membebaskan budak.
Dari ummul mukminin Maimunah binti al-Harits ra, bahwasanya dia memerdekakan budak yang dimilikinya dan tidak memberi kabar kepada Nabi SAW sebelumnya, maka tatkala pada hari yang menjadi gilirannya, ia berkata : Apakah engkau merasa wahai Rasulullah bahwa sesungguhnya aku telah memerdekakan budak (perempuan) milikmu? : Beliau bertanya: Apakah sudah engkau lakukan?” dia menjawab: Ya. Beliau bersabda: Adapun jika engkau memberikannya kepada paman-pamanmu niscaya lebih besar pahalanya untukmu”. (HR Bukhori dan Muslim).
Referensi : dari berbagai sumber
Awal musim semi, 17 april 2011
Disampaikan pada acara tasyakuran kedatangan keluarga Bapak Eko Cahyadi dan Ibu Irma, di bardowicker str 6, Hannover, Jerman.
Yg hadir: pak eko sekeluarga, pak hamdan sekeluarga, pak teguh sekeluarga minus yumna, pak johar sekeluarga, pak agus, yudi, ezza, haikal, kamal, dika, aci, dodi berserta adik dan keponakannya, fajri, rachmat, saya sekeluarga (jahar,nana,alif,zaky) dan pak hendry, namun telat, semoga tidak ada yg tidak tersebutkan.
0 comments
Write Down Your Responses