6 bulan lebih…
Secara ragawi kita tidak pernah bertemu….
Menjadi hari-hari yg sulit dan berat bagi hamba ini….
Sinar cerah, mulai memberikan isyarat….
Bahwa pertemuan segera terwujud....
Seorang lelaki akan tertunduk lesu.....
Jika...sang istri tercinta jauh...darinya.....
Tidak bisa dipungkiri......
Kondisi tersebut....sangatlah berat....
Cinta.....
Satu kata penuh makna....
Yang belum tentu mampu teruraikan dengan baik....
Dalam 5 bab tesis.......
Belum tentu....
Mampu diuraikan dengan baik.....
Dalam satu disertasi sekalipun......
Cinta....
Membuat hidup....
Penuh gairah.....
Penuh pesona….
Penuh….gelora…….
Gelora jiwa …sang pejantan…dan betina…….
Cinta……..
Kata yang mudah di ucapkan….
Namun belum tentu mampu dimaknai dengan tepat.....
Cinta.....
Sebuah kata...
Yang mampu menghidupkan.....
Seseorang yang sudah mati suri........
Cinta....
Terkadang membuat ....jadi marah...
terkadang membuat...jadi ketawa....
terkadang....membuat jadi syahdu,...
terkadang membuat.....jihad.....dan syahid.....
Hangatnya matahari....bisa menjadi dingin... jika dibumbui cinta...
Dinginnya salju....bisa menjadi bara... karena cinta....
Sesuatu yang tidak mungkin...menjadi mungkin karena cinta......
Sesuatu yg biasa saja ...menjadi indaaahhhh.....
Keindahan yg selalu di tunggu insani.............
Jakarta, 21 November 2010 (dua hari sebelum terbang ke Hannover, Jerman)
Saat ini saya sedang berada di bandara international Lotnisco Chopina Polandia, keberuntungan yang mengantarkan saya ke airport ini karena beberapa hari ini saya diundang teman-teman mahasiswa berdiskusi tentang banyak hal tentang kehidupan di dua kota di Polandia, yaitu di Warsawa dan Mikolajki.
Warsawa sudah pernah saya kenal melalui beberapa film yang beberapa kali ku tonton, bayangan saya tentang kota Warsawa adalah kota yang dipenuhi dengan salju karena sedang musim dingin, kemudian bangunannya bangunan kuno yang tidak terawat karena sepengetahuan ku Polandia adalah salah satu sekutu Uni Soviet dalam membendung arus kapitalisme di dunia, artinya saya tidak berharap banyak akan menemukan modernitas seperti Negara Jerman misalnya. Saya berada di kota Warsawa selama tiga hari, sempat mengunjungi beberapa sudut kota seperti centrum, disana terdapat gedung science dan culture di jantung kota Warsawa.
Karena tidak mempunyai ekspektasi tinggi terhadap kota ini, maka saya datang dengan kondisi biasa-biasa saja, dan memang saya mendapatkan kondisi transportasi satu tingkat dibawah Jerman. Namun masih jauh di atas Jakarta. Sebagian dari dugaan saya tidak terbukti, karena di central kota Warsawa saya menemukan mall besar disana, saya juga menemukan beberapa gedung mencakar langit, dan termasuk beberapa diantaranya industri bisnis dan jasa berbasis US seperti JW Mariot, Novotel, dll. Kemudian saya juga menemukan beberapa perusahaan yang juga ada di Jerman seperti C & A, HM, Lidl, dll. Kemudian saya juga menemukan Carefour dan Makro di kota ini.
Lumyan maju dan modern, apalagi bandaranya yang saat ini saya duduk di salah satu sudutnya, seperti layaknya bandara berkelas international, beberapa tingkat di atas bandara Soekarno Hatta. Saya menduga terdapat kemajuan yang berarti di Polandia dari sebelumnya.
Keunikan kota ini adalah culture yang tidak mementingkan mengecat bagian luar rumahnya, tidak terlalu mudah bagi anda yang ingin menemukan rumah yang megah dan anggun di kota ini, karena ternyata setelah saya tanyakan kepada teman yang menemani perjalanan saya, orang Polandia tidak mementingkan bentuk rumah dari luar, mereka lebih mementingkan bentuk dalam rumahnya. Jadi anda akan menemukan rumah yang megah dikawasan tengah kota sekalipun, namun kalau dari luar tidak menunjukkan kemewahannya. Hal yang sama akan anda temui juga dengan bagian luar transportasi publik di kota Warsawa. Namun sedikit berbeda dengan bangunan tua di kota tua kota Warsawa, atau dan beberapa bangunan di seputar pusat kota Warsawa, bagus layaknya kota-kota lainnya.juga sempat meng
Saya juga sempat mengunjungi kota Mikolajki, Mazury, sebuah kota wisata di utara Warsawa, untuk mencapai kota ini anda bisa naik bus atau kereta api dengan lama perjalan sekitar 5 jam, saya sempat dua hari dikota ini untuk berdiskusi dengan teman-teman mahasiswa di acara Perhimpunan Musim Sejuk (PMS) 2011. Kota Mikolajki merupakan kota peristirahatan, dimana dikota ini banyak terdapat hotel, arena wisata dan sarana wisata lainnya. Namun saat ini tidak terlalu ramai karena sedang musim dingin, walaupun untuk tahun ini belum turun salju, penghujung tahun ini biasanya sudah tebal salju menyelimuti.
Dikota ini saya berdiskusi dengan mahasiswa fakultas kedokteran dari Polandia dan Check republic, ada sekitar 30an orang, mereka adalah calon dokter yang ditugaskan negaranya belajar di sini.
Saya cukup kaget dengan semangat mereka yang tinggi, mereka orang-orang yang selain mempelajari dengan sunngguh-sungguh disiplin ilmunya, saat yang sama sangat peduli dengan Islam, dan punya keinginan kuat untuk mengajak orang lain juga menjadi seorang muslim yang baik, saya sempat bertanya di dalam hati, mengapa mereka mampu mempertahankan identitas beragamanya dengan baik, bahkan bersemangat untuk mengajak yang lain, padahal mereka jauh dari orang tua, tinggal di Polandia yang tidak mudah menemukan masjid, termasuk makanan halal, bahkan ternyata sebagian dari mereka terpaksa sholat di gereja (salah satunya di gereja yang tersedia di airport Chopina warsawa ini).
Saya mendapatkan cerita sebagian mereka terpaksa sholat digereja, karena gereja yang disediakan oleh airport (seperti layaknya masjid di Indonesia) di bandara ini, sering kali kosong, jadi dari pada kosong dan tidak tersedia musholla apalagi masjid di bandara ini, akhirnya mereka sholat di dalam gereja tersebut.
Kenapa mereka mampu mempertahankan keimanannya, sementara mereka adalah anak-anak muda yang wajar saja jika mempunyai keinginan untuk jalan-jalan ke Negara lain, mumpung di eropa?, namun yang mereka lakukan adalah melaksanakan pelatihan bagaimana agar mahasiswa Islam lebih berkualitas dan bermanfaat bagi umat Islam, padahal minggu depan mereka akan menghadapi ujian di kampus masing-masing. Ternyata mereka adalah orang-orang yang melakukan proses pembinaan diri (tarbiyah) dan mempunyai kesadaran bahwa tidak cukup hanya pintar dalam disiplin ilmu yang itu adalah kebutuhan akal mereka, dan mereka adalah pribadi-pribadi yang sehat secara fisik karena mereka adalah calon dokter, mereka sangat sadar bahwa hati mereka perlu di isi kebutuhannya yaitu selalu mengingat Allah.
Dan mereka merasakan nikmatnya berilmu, sehat dan beribadah, akhirnya perasaan senang itulah yang ingin mereka bagi kepada teman-teman mahasiswa lainnya. luar biasa!.
Jazakallah khairan katsiro kepada sehabat mahasiswa Polandia dan Check Republik, semoga pertemuan kita beberapa hari ini menjadi amal ibadah, dan saling menguatkan untuk berkontribusi membangun masa depan yang lebih baik, saya mendo’akan anda semua semoga menjadi orang sukses, dan sholeh, selalu berjuang untuk kebaikan manusia dan menjadi batu bata bangunan Islam yang agung, semoga Allah mempertemukan kita kembali dengan suasana yang jauh lebih baik di masa mendatang. Terima kasih atas semua kebaikan anda semua, saya sangat bangga dengan anda semua, dan semoga menjadi motivasi lebih bagi saya untuk terus mengembangkan diri dan berkontribusi bagi kejayaan umat Islam dan kemanusiaan.
Semoga bermanfaat.
Jaharuddin
Jum’at, Musim dingin, 30 desember 2011, Pukul 17.23 CET, saat menunggu penerbangan Warsawa – Frankfurt mengunakan Lufthansa LH 1353/063 pk 18.45, kemudian melanjutkan penerbangan dengan Lufthansa LH 058/055 ke Hannover, Insya Allah sampai di Hannover pukul 21.30 CET
![]() |
di Taman Bunga Kuekonhof, Belanda |
Di Jugend...Berlin |
Di Autostad Wolfsburg, Jerman |
Di Autostadt, Wolfsburg |
Gerbang masuk Menara Mobil (Turmfahrt) |
Tunggangan masa depan |
Di dalam Turmfahrt, autostadt Wolfsburg |
di atas kapal di sungai Seine Paris |
Di atas danau belakang Rathaus Hannover, karena membeku, 2012 |
![]() |
Di hbf Bremen, tahun 2012 |
Di Bremen |
Masih di Bremen |
Mengantar Pak Teguh dan Keluarga pulang ke tanah air |
Menemani Ust Sarifudin Mustafa, ketika berkunjung ke Hannover |
dr. Rully A Med.Ed sedang berkunjung ke Hannover |
Tim Hannover, Braunschweig sedang berpose |
Naik Boat di Machsche Hannover |
![]() |
Milad kantornya Stefan/Anna |
![]() |
Boys band Hannover, lagi berpose di Bremen,,,:) |
![]() |
Makan basamo di Kuekenhof, Belanda |
Tulisan ini ditulis berdasarkan realitas di Jerman, bahwa, berhasil atau tidaknya seorang mahasiswa S3 lulus tepat waktu atau tidak, atau bahkan tidak lulus sama sekali, sangat dipengaruhi siapa profesor yang anda pilih. Disisi lain, jika calon mahasiswa sudah mendapatkan LoA dari seorang profesor, calon mahasiswa S3 dari Indonesia, biasanya sudah sujud syukur berkali-kali. Padahal berhasilnya mendapatkan LoA dan dilanjutkan terdaftar di salah satu institut atau universitas di Jerman, serta mendapatkan beasiswa merupakan rangkaian awal anda sukses atau tidak studi s3 di Jerman.
Banyak mahasiswa Indonesia berhasil di Jerman, namun tidak sedikit juga yang bermasalah dengan berbagai kadar masalahnya, bisa berbentuk tidak diakui sebagai mahasiswa oleh seorang profesor, padahal sudah bekerja beberapa bulan, bahkan ada yang tahunan, ada juga yang komunikasinya tidak nyambung dengan profesor/supervisor, ada juga yang tidak merasa in grup di grup risetnya, ada pula yang didiskriminasikan karena imigran, ada yang sudah menghabiskan beasiswa 3 tahun dan pulang tanpa kejelasan, ada pula yang mengerjakan riset profesor awalnya A, berubah jadi AB, atau B, atau A,B,C dan seterusnya tanpa berkesudahan bertahun-tahun, ada pula yang menyelamatkan diri dengan cara pindah profesor, bisa juga pindah universitas, dan lain-lain,
Ada yang bisa selesai kurang dari 3 tahun, namun juga ada yang sudah 6 tahun belum ada tanda-tanda diminta untuk menulis hasil risetnya, agar bisa dijadikan disertasi, untuk diuji. Jadi beragamlah nasib mahasiswa Indonesia di Jerman.
Untuk itu, perlu benar-benar direncanakan dengan matang untuk menyelesaikan studi S3 di Jerman, termasuk salah satu yang terpenting adalah mendapatkan profesor dan supervisor yang ideal. Untuk mendapatkan profesor yang ideal tersebut, ada beberapa aspek yang perlu anda perhatikan, seperti:
- Minat/keterkaitan terhadap tema proyek riset.
- Ini menjadi persyaratan mutlak bagi anda ketika mencari profesor pembimbing, karena akan menjadi berat jika anda asal mendapatkan pembimbing saya, sementara temanya anda tidak minati, lebih bahaya lagi jika anda berfikir, pokoknya kuliah S3 di Jerman lagi, nanti pulang ke tanah air dianggap keren, sebaiknya ini dihindari.
- Kemampuan supervisor dalam membimbing (dugaan)
- Perlu anda menduga kemampuan dan ketersediaan waktu profesor anda dalam membeimbing anda, karena secara umum sistim pendidikan di Jerman, mengharapkan mahasiswa untuk mandiri, bahkan kalau perlu tanpa bimbingan. Makanya jangan kaget kalau profesor/supervisor anda tidak membimbing anda, bahkan kesannya "jika anda mau sukses, cari sendiri". Pernah ada teman yang mendapatkan pembimbingnya ternyata tidak mengetahui lebih dalam tentang tema riset yang diajukan mahasiswa S3 nya, bahkan sang pembimbing bilang "saya malah ingin belajar dari risetnya kamu ini". Disisi lain, sebagian mahasiswa Indonesia, sangat membutuhkan bimbingan, karena sisitim pendidikan di Indonesia, membentuk mahasiswa yang butuh bimbingan.
- Kepakaran/keahlian di tema riset yang anda teliti
- Seperti yang saya singgung diatas, maka dari awal hendaknya anda mengetahui kualifikasi pembimbing yang anda tuju, karena ini akan sangat membantu anda ketika mengerjakan riset S3 anda. Jika ternyata pembimbing anda sedang mencoba-coba tema baru yang sebetulnya bukan bidangnya, implikasinya adalah andalah yang harus banting tulang mandiri untuk bisa merencanakan, mengerjakan, mengevaluasi dan menuliskan proyek anda dengan baik.
- Kontinyuitas proyek (minimal 5 tahun yang akan datang)
- Chemistry (dugaan) kecocokan komunikasi
- Fasilitas di lab mendukung riset
- Track record meluluskan doktorand
- Seberapa besar tim/grup riset
- Turn over anggota grup riset
- Funding riset pasca beasiswa anda selesai
- Manfaat untuk instansi anda di Indonesia
Masalah selanjutnya adalah, bagaimana caranya melakukan pengkajian yang mendalam terhadap profesor yang memberikan LoA kepada kita, padahal kita masih berada di Indonesia, yang bisa dilakukan adalah pengkajian melalui internet, dan semoga saja ada lulusan dari profesor tersebut yang anda bisa kontak, dan anda yakini datanya benar. Namun jika ternyata susah, bisa juga disiasati, untuk awal, agar anda mendapatkan beasiswa dan bisa mendaftar pada Universitas di Jerman, maka LoA dari profesor mana saja, ok dulu aja, namun setelah anda benar-benar masuk dalam bimbingan profesor tersebut, anda benar-benar amati dan pelajari profesor anda dengan baik, apakah ini benar-benar akan membantu anda atau tidak. Jika anda meyakini tidak, maka bersegeralah untuk mencari profesor lain, yang labih baik. Dari beberapa kasus yang saya lihat dari teman-teman, langkah ini bisa menyelamatkan studinya.
Musim Panas, Hannover, 29 Juli 2013
Kanan ke kiri: Annisa, Firman, Santi,? (lupa namanya),Jahar dan Reza selepas interviw di DAAD Bonn 9 Juli 2012 |
Perjalan dari Hannover, Bielefeld, Haam, Dortmund, Essen, Dusseldorf, Duisburg,Koln, Bonn.
Perjalanan ini adalah perjalanan pertama saya ke wilayah NR. Perjalanan menentukan bagi hidup saya dan keluarga. Berangkat dari Hannover 8/07/12 pukul 14.40 dengan IC 2440, sampai di Koln pukul 18.45. Menunggu 8 menit, saya melanjutkan perjalanan dengan IC 2213, pukul 18.53 dari Koln ke Bonn, ternyata perjalanan Koln ke Bonn tersebut hanya 19 menit mengunakan IC, saya mengunakan waktu untuk membaca, karena baru pertama kali, jadi saya memanfaatkan waktu untuk melanjutkan membaca dan sholat ashar.
nah, ternyata, ketika saya sholat kereta sudah meluncur meneruskan perjalalan, jadilah sya harus turun distasiun selanjutnya, yaitu Koblenz hbf. Dalam perjalanan ke Koblenz, saya menelpon pak Taufiq, untuk mengasih tahu saya kelewatan, awalnya pak Taufiq ingin menjemput, tapi saya ngak enak hati, saya bilang ke pak Taufiq biar saya aja nanti yang balik lagi ke Bonn hbf, jadi minta toling ke pak Taufiq menunggu saja di Bonn hbf.
Akhirnya saya mendapatkan tambahan perjalanan ke arah koblenz, perjalanan Bonn - Koblenz memakan waktu 29 menit, perjalanan sore ini mengikuti aliran sungai Reine yang indah dan menakjubkan, sunggai yang jernih dilalui kapal-kapal pengangkut gas ke pangkalannya. Disisi kiri dan kanan sungai Reine diitari perbukitan dan rumah penduduk yang asri nan indah.
Sesampai di Koblenz saya dapat kabar dari akh Reza yang juga sudah sampai di Bonn hbf bersama pak Taufiq, kereta IC ke arah Bonn selanjutnya pukul 20.13, saya langsung mencari reise buro (kantor perlayanan db Bahn), untuk meminta keterangan, saya kelewatan dan berharap tidak musti beli tiket lagi.
Namun ternyata jam segitu kantor db Bahn sudah tutup, dan dimeja informasipun juga antri, akhirnya saya beli tiket IC ke Bonn seharga 10,50 euro.
Akhirnya pukul 20.13 saya berangkat dari Koblenz hbf ke arah Bonn, sekali lagi saya diberi kesempatan untuk menyaksikan panorama alam yang sempurna ciptaan Allah, sungai reine, perbukitan, dan kapal-kapal di sore hari yang masih sangat terang dimusim panas ini. Saya sampai di Bonn hbf pukul 20.42, bertemulah dengan pak Taufiq, Reza mas Agung Hamburg dan perwakilan PPI Bonn.
Dari hbf kita naik bus ke rumah akh Taufiq di Paris strasse, naik bus beberapa menit kami sampai ke rumah asri akh Taufiq di lantai4. sesamapai di rumah ternyata Fathiyya putri sulung akh taufiq (+/- 5 tahun), masih bangun menunggu tamu-tamunya..:). dirumah juga sudah siap-siap mbak Andri PhD, lulusan MHH yang sedang menunggu kelahiran putri keduanya.
Beramah tamah sebentar, langsung kita menikmati hidangan martabak yang dibuat mbak Andri, dilanjutkan dengan makan malam yang penuh kenikmatan. Mas Sigit dan mas Agung pamit, dan kami meneruskan makan malam sambil ngobrol, tentang Hannover, dakwah dll, berasa ketemu teman lama. Maklumlah dulu keluarga akh Taufiq dan mbak andri lama di Hannover, bahkan fathiyya lahir di MHH.
Setelah bercerita, ternyata jam menunjukkan pukul 01.00 malam, akhirnya kami berangsur bersiap-siap untuk tidur, dan sebelum tidur saya sempatkan sholat makam, sholat hajat dan witir, karena khawatir tidak bisa bangun sebelum shubuh, karena shubuh pukul 03.00 pada musim panas ini. Dengan do'a tersebut semoga Allah memudahkan interview di DAAD besok harinya. Amin.
Setelah itu kami tidur dan bangun pukul 04.00, kami melaksanakan sholat shubuh berjama'ah dilanjutkan al matsurat kubro setelah itu dilanjutkan belajar untuk persiapan interview.
Setelah itu melanjutkan ngobrol dengan akh Taufiq dan siap-siap mandi, serta sholat dhuha dan melanjutkan do'a agar dimudahkan interview dan menyampaikan nazar yang dipanjatkan ke rabb semesta alam. Tibalah saatnya sarapan pagi yg nikmat, dan menunggu Fathiyya bagun untuk siap-siap berangkat ke DAAD. Kami mengantar Fathiyya dulu ke TK dan melanjutkan perjalanan ke DAAD.
Hannover, musim panas, 9 juli 2012, pukul 21.59 CET di ketik ulang pada Musim Panas, 29 Juli 2013, pk 04.25
nah, ternyata, ketika saya sholat kereta sudah meluncur meneruskan perjalalan, jadilah sya harus turun distasiun selanjutnya, yaitu Koblenz hbf. Dalam perjalanan ke Koblenz, saya menelpon pak Taufiq, untuk mengasih tahu saya kelewatan, awalnya pak Taufiq ingin menjemput, tapi saya ngak enak hati, saya bilang ke pak Taufiq biar saya aja nanti yang balik lagi ke Bonn hbf, jadi minta toling ke pak Taufiq menunggu saja di Bonn hbf.
Akhirnya saya mendapatkan tambahan perjalanan ke arah koblenz, perjalanan Bonn - Koblenz memakan waktu 29 menit, perjalanan sore ini mengikuti aliran sungai Reine yang indah dan menakjubkan, sunggai yang jernih dilalui kapal-kapal pengangkut gas ke pangkalannya. Disisi kiri dan kanan sungai Reine diitari perbukitan dan rumah penduduk yang asri nan indah.
Sesampai di Koblenz saya dapat kabar dari akh Reza yang juga sudah sampai di Bonn hbf bersama pak Taufiq, kereta IC ke arah Bonn selanjutnya pukul 20.13, saya langsung mencari reise buro (kantor perlayanan db Bahn), untuk meminta keterangan, saya kelewatan dan berharap tidak musti beli tiket lagi.
Namun ternyata jam segitu kantor db Bahn sudah tutup, dan dimeja informasipun juga antri, akhirnya saya beli tiket IC ke Bonn seharga 10,50 euro.
Akhirnya pukul 20.13 saya berangkat dari Koblenz hbf ke arah Bonn, sekali lagi saya diberi kesempatan untuk menyaksikan panorama alam yang sempurna ciptaan Allah, sungai reine, perbukitan, dan kapal-kapal di sore hari yang masih sangat terang dimusim panas ini. Saya sampai di Bonn hbf pukul 20.42, bertemulah dengan pak Taufiq, Reza mas Agung Hamburg dan perwakilan PPI Bonn.
Dari hbf kita naik bus ke rumah akh Taufiq di Paris strasse, naik bus beberapa menit kami sampai ke rumah asri akh Taufiq di lantai4. sesamapai di rumah ternyata Fathiyya putri sulung akh taufiq (+/- 5 tahun), masih bangun menunggu tamu-tamunya..:). dirumah juga sudah siap-siap mbak Andri PhD, lulusan MHH yang sedang menunggu kelahiran putri keduanya.
Beramah tamah sebentar, langsung kita menikmati hidangan martabak yang dibuat mbak Andri, dilanjutkan dengan makan malam yang penuh kenikmatan. Mas Sigit dan mas Agung pamit, dan kami meneruskan makan malam sambil ngobrol, tentang Hannover, dakwah dll, berasa ketemu teman lama. Maklumlah dulu keluarga akh Taufiq dan mbak andri lama di Hannover, bahkan fathiyya lahir di MHH.
Setelah bercerita, ternyata jam menunjukkan pukul 01.00 malam, akhirnya kami berangsur bersiap-siap untuk tidur, dan sebelum tidur saya sempatkan sholat makam, sholat hajat dan witir, karena khawatir tidak bisa bangun sebelum shubuh, karena shubuh pukul 03.00 pada musim panas ini. Dengan do'a tersebut semoga Allah memudahkan interview di DAAD besok harinya. Amin.
Setelah itu kami tidur dan bangun pukul 04.00, kami melaksanakan sholat shubuh berjama'ah dilanjutkan al matsurat kubro setelah itu dilanjutkan belajar untuk persiapan interview.
Setelah itu melanjutkan ngobrol dengan akh Taufiq dan siap-siap mandi, serta sholat dhuha dan melanjutkan do'a agar dimudahkan interview dan menyampaikan nazar yang dipanjatkan ke rabb semesta alam. Tibalah saatnya sarapan pagi yg nikmat, dan menunggu Fathiyya bagun untuk siap-siap berangkat ke DAAD. Kami mengantar Fathiyya dulu ke TK dan melanjutkan perjalanan ke DAAD.
sampai di DAAD pukul 10.an, langsung isi presensi dan kami ke lantai 2 gedung DAAD Nord, disana sudah ada beberapa peserta lainnya. Saya dipanggil nomor 2 yang pertama selesai, tibalah saatnya saya yang dipanggil untuk wawancara. Mulai masuk kedalam ruangan, telah ada 7 orang pewawancara, dimulai dari virifikasi data, dilanjutkan dengan pertanyaan oleh salah seorang profesor seputar proposal saya yang berjudul "Cultural Dynamics of
Peasants and their impact on deforestation in the area of National Park Bukit
Dua Belas (TNBD)-Jambi and National Park Bukit Tiga Puluh(TNBT)-Jambi and Riau". with Promotor: Prof. Dr.
Heiko Faust.
Seru, dan semoga jawaban saya bis amemuaskan para pewawancara. Sudah 20 menit interview berlangsung dan saya sudah habis waktunya , akhirnya saya keluar ruang. Keluar ruang interview, beragam rasanya. alhamdulillah sudah selesai dan selanjutnya perbanyak do'a agar saya mendapatkan beasiswa IGSP-DAAD ini, dan saya yakin saya mendapatkannya.
Dan tantangan selanjutnya menanti, saya harus memperbaiki kemampuan bahasa inggris saya, agar lebih percaya diri berdiskusi, berargumen dan berdebat dengan profesor.
Jumlah yang diwawancara pada periode 9 juli 2012 ini ada 13 orang, diantaranya Jahar, Reza, Santi, Annisa, Firman, Doni, Agung, dll, satu persatu di panggil dan menyelesaikan tugasnya masing-masing.
Jam makan siang kami diajak bang Sukri Tamma (mahasiswa s3 dari makasar) ke mensa uni Bonn untuk makan siang, berbaur dengan mahasiswa lainnya. Bagi kami yang muslim bisa mengambil menu vegetarian yang terdiri dari sayur mayur, kentang yang lumayan nikmat.
Selepas makan siang kami diajak bang Sukri Tamma, melihat building (rektorat) uni Bonn, foto-foto sebentar, trus kami diajak melihat jembatan Kennedy yang menghubungkan sungai Reine. Kemudian sebagian dari kami pulang dan saya dan Reza serta bang Sukri Tamma masih jalan-jalan karena kerreta saya sore pukul 18.44. Jadi sambil menunggu jadwal kerreta, kami sempat sholat zhuhur kerumah Zuhra (anak Aceh mahasiswa master IT di Bonn), setelah itu kami jalan-jalan ke Centrum sampai waktunya pulang.
Ternyata kereta yang akan saya tumpangi ke Koln di cancel, namun pihak petugas Bahn menaikkan kami ke Taxi, untuk menuju salahs atu stasiun di Bonn, dari stasiun ini saya bisa menaiki kereta ke Koln.
Tepat pukul 19.26, ICE 947 menuju Hannover jalan dan sampai Hannover pukul 22.28. Diperjalanan saya menelepon akh taufiq, bang Sukri Tamma untuk berterima kasih dan juga SMS ke kang Asep dan Zuhra untuk berterima kasih.
Semoga Allah menjadikan shilatruhami ini sebagai amal ibadah pemberat timbangan amak di akhirat kelak. Secara khusus saya mengucapkan jazakillah khairan katsiro kepada istri tercinta yang sudah menssuprot penuh persiapan untuk ke Bonn, mulai menyiapkan bahan, edit bahasa, menyiapkan pakaian dan di'a yang tulus dari istri sholehah. dan terima kasih juga kepada omak, mama dan pak Makky dan semua yang ikut mendo'akan. Semoga Allah memudahkan langkah-langkah kita. Amin.
"jangan pernah takut pada makhluk Alah, takulah dan taatlah pada yang menciptakan makhluk tersebut"
Hannover, musim panas, 9 juli 2012, pukul 21.59 CET di ketik ulang pada Musim Panas, 29 Juli 2013, pk 04.25
Kali ini saya menceritakan pelaksanaan berbuka puasa bersama di salah satu masjid di kota Hannover. Masjid ini merupakan masjid paling dekat dengan rumah saya, dan ngak jauh dari pusat kota Hannover. Hampir semua masjid di Jerman adalah masjid komunitas, dan Masjid Shalaheddin el-Eyyubi ini adalah masjid komunitas pendatang dari Kurdi. Makanya masjid ini bagi kami komunitas Indonesia di kota Hannover lebih dikenal dengan masjid Kurdi. Walaupun yang menjadi jama'ah sholat dan masjid ini heterogen dari berbagai negara.
Masjid Kurdi ini mengadakan buka puasa bersama setiap hari selama bulan ramadhan ini. Rangkaian buka puasa bersama diawali dengan sholat ashar berjama'ah dan dilanjutkan dengan tadarusan. ada beberapa orang yang rutin tadarusan di masjid ini, dan biasanya setiap hari tadarusan satu juz.
Sholat ashar dimusim panas ini dilakukan sekitar pukul 17.45 Central Europe Time (CET), dilanjutkan dengan tadarusan 1 juz, layaknya tadarusan di Indonesia, satu orang membaca, kemudian yang lain menyimak, saya termasuk yang diajak untuk ikut tadarusan. Awalnya agak ragu, karena khawatir bacaan al-Qur'an saya belum terlalu bagus, makhroj dan tadwjidnya. Namun karena diajak, saya mau aja, dan setelah dijalani, ternyata tidak semua sahabat dari negara lain, juga fasih seperti yang saya bayangkan, singkat cerita kalau kita dari Indonesia di ajak untuk tadarusan jangan minder dulu lah, beranikan aja, insya Allah kita tidak malu-maluin lah...:).
Setelah Tadarusan, masih ada waktu untuk melanjutkan tilawah mandiri, dan baru mendekati maghrib, yang saat ini sekitar pukul 21.33 CET. Sekitar 10 menit sebelum maghrib, semakin banyak orang yang datang untuk ikut ifthar jama'i bersama, saya perkirakan bisa jumlah yag datang bisa mencapai 100-an orang.
Rangkaian ifthar, ini diawali dengan membatalkan puasa dengan ta'ajil yaitu kurma dan air putih dilantai tempat berlangsungnya sholat, setelah membatalkan puasa dengan ta'ajil seadanya, dilanjutkan dengan sholat magrib berjamaah.
Setelah sholat maghrib berjama'ah, baru jama'ah turun ke lantai bawah (semacam ruang serba guna) yang cukup luas. Di ruang ini, telah tersedia makanan untuk berbuka puasa. Para jama'ah antri mengambil bubur bulgur, yang menjadi menu tetap setiap hari. Bubur ini, bubur hangat yang membuat kita bertambah segar, dimakan dengan roti, dan sayur yang telah disiapkan diatas meja masing-masing.
Setelah selesai makan bubur, kembali antri mengambil makanan selanjutnya, yaitu nasi dan satu jenis lauk, setelah diambil, maka kembali kemeja masing-masing untuk menyantap hidangan.
Disudut ruangan disediakan minuman hangat, teh, kopi dan susu, tinggal diambil oleh masing-masing. Rangkaian ifthar jama'i ini diakhiri dengan do'a bersama yang di pimpin oleh imam masjid. Semua jama'ah yang sedang menikmati hidangan, berhenti sejenak untuk mengaminkan do'a. setelah do'a selesai, baru melanjutkan menikmati hidangan.
Setelah rangkaian ifthar selesai, masih ada waktu untuk istirahat sebentar, baru setelah itu dilanjutkan dengan sholat Isya, dan tarawih. Tarawih di masjid ini dilaksanakan 18 rakaat dilanjutkan witir 3 rakaat. Karena pelaksanaan sudah larut, maka sholat tarawihnya cukup cepat.
Hannover, Jerman, Musim Panas, 15 Ramadhan 1434 H/24 Juli 2013
Rangkaian ifthar, ini diawali dengan membatalkan puasa dengan ta'ajil yaitu kurma dan air putih dilantai tempat berlangsungnya sholat, setelah membatalkan puasa dengan ta'ajil seadanya, dilanjutkan dengan sholat magrib berjamaah.
Setelah selesai makan bubur, kembali antri mengambil makanan selanjutnya, yaitu nasi dan satu jenis lauk, setelah diambil, maka kembali kemeja masing-masing untuk menyantap hidangan.
Hannover, Jerman, Musim Panas, 15 Ramadhan 1434 H/24 Juli 2013