Oleh: Jaharuddin
Pada kali ini saya akan menulis tentang sepeda kita, yaitu alat transportasi yang saya duga dimiliki oleh semua rumah tangga di Hannover. Sepeda merupakan salah satu transportasi andalan di Hannover dan eropa pada umumnya. Pilihan bersepeda bukan karena transportasi umum tidak baik, namun ini pilihan dari masing-masing individu punya alasan tersendiri mengapa memilih sepeda sebagai transportasi, bisa berupa lebih ekonomis, bisa pula alasan lebih sehat, atau karena menikmati cuaca musim semi dan panas yang sayang dilewatkan begitu saja, atau bisa pula alasan rekreasi, atau malah budaya yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan setiap individu yang ada dikota ini.
Termasuk kami sekeluarga, di Jakarta saya sempat punya sepeda, namun itu digunakan beberapa kali saja, karena berbagai alasan, seperti panas, tidak efektif, dan lain-lain. Kami sekeluarga disini mempunyai sepeda, kecuali istri saya, yang sampai hari ini masih konsisten untuk tidak bersepda, apa alasannya...mungkin suatu saat dbahas...:).
Saya sendiri selama hampir 2 tahun di Hannover, sudah mempunyai 2 sepeda, pernah beli satu sepeda awal saya sampai di Hannover, sepedanya bagus dan saya suka dengan sepeda ini, sudah mempunyai jasa mengantarkan Alif ke TK nya di rathaus, kemudian mengantarkan Zaky ke TK nya di MHH (lebih kurang setengah jam perjalanan dari rumah saya), berjasa pula mengantarkan alif dan Zaky berkeliling danau machsee, dan banyak kenangan lain bersama sepeda ini. namun sayang musim dinggin 2011 yang lalu, saya parkir di dekat halte steintor, dan saya kelupaan mengambilnya pada sore harinya, akhirnya esoknya tinggal kuncinya saja yang masih tersisa. Sepertinya ada orang yang lebih suka dan membutuhkan sepeda tersebut. semoga bisa dimanfaatkan lebih optimal oleh orang tersebut.
Beberapa bulan setelah itu, saya ditemani Dodie, menghadiri lelang sepeda yang diadakan pemerintah kota Hannover, pada kesempatan ini, saya berhasil mendapatkan sepeda lagi, seharga 28 euro, saya mendapatkan sepeda yang menurut saya bagus dan seharusnya harganya lebih mahal dari harga tersebut. dan alhamdulillah, sepeda ini sampai sekarang masih saya pakai. Sangat berjasa mengiringi perjalan Alif ke SDnya di Goetheplatz, dan menjemput Zaky dari Getheplatz.
Anak saya, Alif dan Zaky, juga mempunyai sepedanya sendiri, dan sepeda ini pula yang menghantarkan alif akhirnya bisa naik sepeda sendiri dan Zaky sampai sekarang masih belajar.
semoga bermanfaat.
Hannover, musim gugur, 17 sept 2012, pukul 00.03 CET
Dengan kegagalan kapitalisme membangun kesejahteran umat manusia di muka bumi, maka isu kematian ilmu ekonomi semakin meluas di kalangan para cendikiawan dunia. Banyak pakar yang secara khusus menulis buku tentang The Death of Economics tersebut, antara lain Paul Omerod, Umar Ibrahim Vadillo, Critovan Buarque, dsb.
Adalah Paul Omerod menulis buku berjudul The Death of Economics (1994) (Matinya Ilmu Ekonomi). Omerrod menandaskan bahwa ahli ekonomi terjebak pada ideologi kapitalisme yang mekanistik yang ternyata tidak memiliki kekuatan dalam membantu dan mengatasi resesi ekonomi yang melanda dunia. Mekanisme pasar yang merupakan bentuk dari sistem yang diterapkan kapitalis cenderung pada pemusatan kekayaan pada kelompok orang tertentu.
Mirip dengan buku Omerod, muncul pula Umar Vadillo dari Scotlandia yang menulis buku, ”The Ends of Economics” yang mengkritik secara tajam ketidakadilan sistem moneter kapitalisme. Kapitalisme justru telah melakukan ”perampokan” terhadap kekayaan negara-negara berkembang melalui sistem moneter fiat money yang sesungguhnya adalah riba.
Dari berbagai analisa para ekonom dapat disimpulkan, bahwa teori ekonomi telah mati karena beberapa alasan. Pertama, teori ekonomi Barat (kapitalisme) telah menimbulkan ketidakadilan ekonomi yang sangat dalam, khususnya karena sistem moneter yang hanya menguntungkan Barat melalui hegemoni mata uang kertas dan sistem ribawi.Kedua, Teori ekonomi kapitalisme tidak mampu mengentaskan masalah kemiskinan dan ketimpangan pendapatan. Ketiga, paradigmanya tidak mengacu kepada kepentingan masyarakat secara menyeluruh, sehingga ada dikotomi antara individu, masyarakat dan negara. Keempat, Teori ekonominya tidak mampu menyelaraskan hubungana antara negara-negara di dunia, terutama antara negara-negara maju dan negara berkembang.Kelima, terlalaikannya pelestarian sumber daya alam.
Alasan-alasan inilah yang oleh Mahbub al-Haq (1970) dianggap sebagai dosa-dosa para perencana pembangunan kapitalis. Kesimpulan ini begitu jelas apabila pembahasan teori ekonomi dihubungkan dengan pembangunan di negara-negara berkembang. Sementara itu perkembangan terakhir menunjukkan bahwa kesenjangan antara negara-negara berpendapatan tinggi dan negara-negara berpendapatan rendah, tetap menjadi indikasi bahwa globalisasi belum menunjukkan kinerja yang menguntungkan bagi negara miskin. (The World Bank, 2002).
Sejalan dengan Omerod dan Vadillo, belakangan ini muncul lagi ilmuwan ekonomi terkemuka bernama E.Stigliz, pemegang hadiah Nobel ekonomi pada tahun 2001. Stigliz adalah Chairman Tim Penasehat Ekonomi President Bill Clinton, Chief Ekonomi Bank Dunia dan Guru Besar Universitas Columbia. Dalam bukunya “Globalization and Descontents, ia mengupas dampak globalisasi dan peranan IMF (agen utama kapitalisme) dalam mengatasi krisis ekonomi global maupun lokal. Ia menyatakan, globalisasi tidak banyak membantu negara miskin. Akibat globalisasi ternyata pendapatan masyarakat juga tidak meningkat di berbagai belahan dunia. Penerapan pasar terbuka, pasar bebas, privatisasi sebagaimana formula IMF selama ini menimbulkan ketidakstabilan ekonomi negara sedang berkembang, bukan sebaliknya seperti yang selama ini didengungkan barat bahwa globalisasi itu mendatangkan manfaat.. Stigliz mengungkapkan bahwa IMF gagal dalam misinya menciptakan stabilitas ekonomi yang stabil.
Karena kegagalan kapitalisme itulah, maka sejak awal, Joseph Schumpeter meragukan kapitalisme. Dalam konteks ini ia mempertanyakan, “Can Capitalism Survive”?.No, I do not think it can. (Dapatkah kapitalisme bertahan ?. Tidak, saya tidak berfikir bahwa kapitalisme dapat bertahan). Selanjutnya ia mengatakan, ” Capitalism would fade away with a resign shrug of the shoulders”,Kapitalisme akan pudar/mati dengan terhentinya tanggung jawabnya untuk kesejahteraan (Heilbroner,1992).
Sejalan dengan pandangan para ekonom di atas, pakar ekonomi Fritjop Chapra dalam bukunya, The Turning Point, Science, Society and The Rising Culture (1999) dan Ervin Laszio dalam buku 3rd Millenium, The Challenge and The Vision (1999), mengungkapkan bahwa ekonomi konvensional (kapitalisme) yang berlandaskan sistem ribawi, memiliki kelemahan dan kekeliruan yang besar dalam sejumlah premisnya, terutama rasionalitas ekonomi yang telah mengabaikan moral. Kelemahan itulah menyebabkan ekonomi (konvensional) tidak berhasil menciptakan keadilan ekonomi dan kesejahteraan bagi umat manusia. Yang terjadi justru sebaliknya, ketimpangan yang semakin tajam antara negara-negara dan masyarakat yang miskin dengan negara-negara dan masyarakat yang kaya, demikian pula antara sesama anggota masyarakat di dalam suatu negeri. Lebih lanjut mereka menegaskan bahwa untuk memperbaiki keadaan ini, tidak ada jalan lain kecuali mengubah paradigma dan visi, yaitu melakukan satu titik balik peradaban, dalam arti membangun dan mengembangkan sistem ekonomi yang memiliki nilai dan norma yang bisa dipertanggungjawabkan.
Titik balik peradaban versi Fritjop Chapra sangat sesuai dengan pemikiran Kuryid Ahmad ketika memberi pengantar buku Umar Chapra, ”The Future of Economics : An Islamic Perspective (2000), yang mengharuskan perubahan paradigma ekonomi. Hal yang sama juga ditulis oleh Amitai Etzioni dalam buku, ”The Moral Dimension : Toward a New Economics”(1988), yakni kebutuhan akan paradigm shift (pergeseran paradigma) dalam ekonomi.
Sejalan dengan pandangan para ilmuwan di atas, Critovan Buarque, ekonom dari universitas Brazil dalam buknya, “The End of Economics” Ethics and the Disorder of Progress(1993), melontarkan sebuah gugatan terhadap paradigma ekonomi kapitalis yang mengabaikan nilai-nilai etika dan sosial.
Paradigma ekonomi kapitalis tersebut telah menimbulkan efek negatif bagi pembangunan ekonomi dunia, yang disebut Fukuyama sebagai ”Kekacauan Dahsyat”dalam bukunya yang paling monumental, “The End of Order”.(1997), yakni berkaitan dengan runtuhnya solidaritas sosial dan keluarga.
Meskipun di Barat, ada upaya untuk mewujudkan keadilan sosial, namun upaya itu gagal, karena paradigmanya tetap didasarkan pada filsafat materialisme dan sistem ekonomi ribawi. Kemandulan yang dihasilkan elaborasi teori dan praktek Filsuf Sosial Amerika, John Rawis dalam buku “The Theory of Justice” (1971) yang ditanggapi oleh Robert Nozik dalam bukunya “Anarchy, State and Utopia” (1974), telah menjadi contoh yang mempresentasikan kegagalan teori keadilan versi Barat.
Ketika sistem ekonomi kapitalisme mengalami kerapuhan dan ”kematian”, maka sekali lagi ditegaskan, bahwa peluang (chance) ekonomi syariah makin terbuka luas untuk berkembang dan menjadi solusi sistem perekonomian dunia. Gejala tersebut semakin menunjukkan realitanya ketika 75 negara di dunia telah mempraktekkan sistem ekonomi dan keuangan Islam, baik di Asia, Eropa, Amerika maupun Australia. Demikian pula dalam bidang akademis, beberapa universitas terkemuka di dunia sedang giat mengembangkan kajian akademis tentang ekonomi syariah. Harvard University merupakan universitas yang aktif mengembangkan forum dan kajian-kajian ekonomi syariah tersebut. Di Inggris setidaknya enam universitas mengembangakan kajian-kajian ekonomi syari’ah. Demikian pula di Australia oleh Mettwally dan beberapa negara Eropa seperti yang dilakukan Volker Ninhaus. Para ilmuwan ekonomi Islam, bukan saja kalangan muslim, tetapi juga non muslim.
Di Indoinesia, malah sebaliknya, masih banyak pakar ekonomi dari kaum muslimin yang masih memiliki paradigma sekuler sehingga belum tertarik kepada ekonomi Islam karena belum mempelajari dan belum mengerti tentang ekonomi Islam tersebut. Seandainya mereka secara jujur dan pikiran yang jernih mempelajarinya, niscaya mereka akan tertarik dan berdecak kagum melihat keunggulan ekonomi ilahiyah ini. Indonesia Syariah Expo merupakan momentum paling strategis untuk menarik perhatian para pakar dan seluruh masyarakat untuk melihat produk dan keunggulan ekonomi syariah tersebut yang pada gilirannya menerapkan ekonomi syariah dalam seluruh aktivitas ekonomi dan keuangannya baik dalam konteks individu, keluarga, perusahaan maupun negara.
sumber: http://www.pesantrenvirtual.com
Saya yakin Antum semua di bulan Ramadhan kemarin telah mengkhatamkan Alquran. Tinggal masalahnya, berapa kali khatam?
Ikhwah fillah. Interaksi kita dengan Alquran baru akan terwujud ketika kita merasa dibimbing Alquran dalam setiap interaksi kita, termasuk pengalaman-pengalaman hidup kita. Pola interaksi kita dengan Alquran itulah yang harus kita tingkatkan, agar Alquran benar-benar memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita.Ikhwah fillah. Salah satu kandungan Alquran adalah sejarah yang berisi fakta-fakta kemudian ditafsirkan. Tujuan utamanya bukan menguasai fakta-fakta itu, tetapi bagaimana kita mengambil pelajaran dari fakta-fakta sejarah tersebut.
Kisah Alquran yang erat kaitannya dengan kehidupan bernegara, di antaranya adalah kisah Nabi Yusuf, Nabi Sulaiman, dan Nabi Musa vs Penguasa kala itu.
Nabi Musa mengajarkan kepada kita tentang bagaimana memposisikan diri sebagai oposisi. Nabi Yusuf mengajarkan kepada kita konsep dan aplikasi tentang "musyarakah" sehingga kisahnya yang berawal di penjara dapat berujung di istana. Berbeda lagi kisah tentang Nabi Sulaiman, yang bercerita tentang bagaimana jika agama telah mampu menguasai negara.
Ketiga cerita tersebut meskipun berbeda, tetapi mempunyai persamaan:
(1) Konflik
Baik ketika beroposisi, bermusyarokah, maupun menguasai negara, konflik itu selalu ada. Bahkan (cikal bakal) konflik antara Nabi Musa dan Fir'aun telah ada jauh sebelum Nabi Musa lahir, yaitu keinginan Fir'aun melenyapkan setiap bayi laki-laki karena dikhawatirkan akan menyingkirkan kekuasaannya.
Konflik adalah salah satu bentuk cobaan Allah kepada manusia. Manusia yang paling keras cobaannya adalah para nabi dan orang-orang yang paling "mirip" dengan para nabi itu (orang-orang shalih).
Konflik itu biasa, bahkan konflik antara Yusuf dan Benyamin (satu ibu-satu bapak) dengan saudara-saudaranya yang juga anak-anak keturunan Nabi (keluarga Yusuf, 4 generasi ke atas adalah Nabi semua) hingga berujung pada skenario pembunuhan. Apalagi hanya dalam sebuah organisasi atau negara. Kata Sayid Qutb: kita tidak bisa memilih untuk tidak berkonflik, yang bisa kita pilih adalah di kubu mana kita berada.
Khusus cerita Yusuf kita dapati konflik terjadi karena kecemburuan akan kadar keikhlasan saudara-saudaranya. Maka, prinsip dakwah kita yang pertama dan utama adalah salamatush-shadr (lapang dada, wujud ukhuwah paling minimal -ed).
(2) Konspirasi
Hal yg patut dicatat: ayat-ayat yang berkaitan dengan konspirasi kepada para nabi itu dikaitkan dengan keimanan kepada Allah dan kepada taqdir, supaya kita punya keyakinan bahwa Allah-lah yang mengendalikan semuanya. Dia-lah sebaik-baik pembuat tipu daya.
Kita lihat bagaimana kisah Nabi Musa yang diselamatkan Allah dengan mengantarkan beliau ke istana Fir'aun melalui Sungai Nil kemudian ditemukan oleh isteri Fir'aun. Siapakah yang mengendalikan pikiran isteri Fir'aun sehingga Musa diselamatkan dan diijinkan menikmati hidup di istana? Bukankah sebelumnya Fir'aun ingin agar setiap bayi laki-laki dibunuh? Mengapa dia justeru setuju untuk membesarkan Musa di istananya? Allah telah mengubah persepsi Fir'aun dan isterinya sehingga menyelisihi niatnya sendiri.
Ingat pertempuran Fir'aun dan Musa, ketika Musa terjepit Ia justru lari ke laut. Logika perang modern dimana-mana kalau terjepit larinya ke gunung atau hutan bukan ke laut. Maka tatkala Fir'aun mengetahui hal itu, ia dan pasukannya besorak karena sangat mudah menghancurkan Musa dan pengikutnya. Tapi Allah punya rencana, diperintahkan Musa memukulkan tongkat ke laut dan terbelah-lah lautan. Fir'aun pun tak sempat berpikir panjang, mengejar ke tengah lautan yang terbuka, dan ia pun binasa ditelan lautan.
Demikian pula, siapakah yang mengendalikan pikiran saudara Yusuf sehingga mereka hanya menceburkan Yusuf ke dalam sumur, dan bukan membunuhnya? Ingat, sebab utama konflik antara Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya adalah KECEMBURUAN, yang berakhir pada konspirasi untuk membunuh Yusuf as.
Jika kita punya kesadaran tentang kekuasaan Allah, tidak boleh ada ancaman yang membuat kita berhenti bergerak dan berjuang. Maka, jangan pernah memandang besar dan kuat terhadap musuh-musuh kita. Allah-lah yang memberikan kita kekuatan dan persepsi itu.
(3) Jarak
Yang dimaksud di sini adalah jarak antara mimpi dan realisasi atas mimpi itu. Kita harus punya optimisme bahwa mimpi kita pasti terwujud. Harus punya nafas perjuangan yang panjang agar mimpi kita terwujud. Berapa lama jarak antara mimpi Nabi Yusuf dan realisasi kekuasaan beliau? Salah satu riwayat menjelaskan, jarak itu adalah 40 tahun. Kesabaran Yusuf itulah yang menjadikannya dimenangkan oleh Allah SWT.
Kesabaran adalah faktor yang sangat penting dalam suatu perjuangan. Kisah nabi Yusuf antara dibuang saudara-saudaranya dengan realitas mimpi ayahnya nabi Yakub, bahwa saudara-saudara akan menyembah/sujud ke nabi Yusuf, adalah sekitar 40 tahun (8x pemilu), riwayat lain 80 tahun (16x pemilu).
Jatuh bangun dalam pilkada, pileg, adalah biasa dalam pendakian menuju kemenangan. Yang pasti, kita harus terus naik, meskipun dlm perjalanan naik itu kadangkala butuh istirahat. Kalaupun kita menang pilkada bahkan memenangkan negara ini masih akan panjang perjuangan (tantangan dan konfliknya). Usai memenangi negara kita harus berjuang dan berkonflik memenangkan tahap berikutnya hingga sampai ustadziyatul ’alam.
Jadi miliki nafas yang panjang, jangan pernah patah arang apalagi hanya karena survey.
Siapa yang akan menang, adalah mereka yang berumur lebih panjang: stamina tetap, teknik semakin baik. Pemimpin Bosnia kala tahun 1994 diwawancarai oleh Fox News ditanya tentang masa depan Bosnia, beliau mengatakan, "Yang memenangi peperangan ini bukanlah yang membunuh lebih banyak jiwa, tetapi siapa yang bisa hidup lebih lama." Fakta sejarah menunjukkan bahwa pada akhirnya Serbia pergi dan Bosnia berdiri merdeka.
Yakinlah kapanpun itu kita akan tetap menang pada akhirnya. Mana lebih lama umur negara atau agama? Imperium Romawi-Yunani sekarang mana? Tapi agama yang dulu pernah mereka kalahkan sampai hari ini masih tetap ada. Maka karena kita berjuang untuk agama ia akan selalu menang! Politisi menciptakan voters, tapi agama menciptakan Followers. Kuat mana voters dan followers?
(4) Mindset
Baik Nabi Yusuf, Musa, maupun Sulaiman, ketiganya punya mindset sebagai PEMENANG, bukan pengabdi. Coba perhatikan, Doa Nabi Sulaiman yang sangat dahsyat: Robbii hablii mulkan laa yanbaghii li ahadin min ba'dii. Sulaiman minta negara dan ia minta negara itu tidak diberikan kepada selainnya.
Kita doanya apa? kita doa minta istri, anak-anak sholeh, dan semua itu diberikan oleh Allah. Tapi pernahkah kita berdoa minta negara?
*Sulaiman bukan hanya minta negara, tapi negara/kekuasaan yang tak diberikan Allah kepada setelahnya*
Kalau kita tak pernah meminta (berdoa) minta negara akankah Allah berikan kita negara ini? Oleh karena itu mari kita tambah doa-doa kita dengan doa Sulaiman.
*Kalau kita minta negara maka Allah akan sertakan segala isinya, tapi kalau kita hanya minta suami, istri, anak sholeh belum tentu negara akan diberikan pada kita. Sulaiman karena doanya itu menurut riwayat istrinya 99, bahkan Daud istrinya 1000*
Berdoalah kepada Allah agar kita diberikan kekuasaan yang dengannya kita memperbaiki umat dan bangsa ini. Bahkan lebih daripada itu, kita akan tunjukkan peran kita di muka bumi ini.
Apakah Antum siap untuk mengubah mindset sebagai pemenang? Apakah Antum siap memenangkan dakwah ini? Yakinkah Antum dengan kemenangan yang akan Allah berikan?
(disampaikan pada Halal bi halal Kader PKS Se-Tangsel. Ciputat, 2 September 2012.)sumber: http://pksmesir.blogspot.de/2012/09/konflik-konspirasi-jarak-dan-mindset.html
Beberapa waktu yang lalu, Seorang kader dakwah di Jerman tampak kecewa dengan keputusan jamaah yang memilih mendukung Fauzi Bowo (Foke), mengeluh galau kepada saya:
Kader: Pak, saya kecewa karena PKS mendukung Foke, seolah melawan arus perubahan yang mendukung Jokowi...Hanya karena Ahok itu kristen...?? Coba lihat di Mesir, Presiden Moersi saja memilih wapresnya seorang Kristen koptik. Itu wapres lho...bukan hanya setingkat wagub. Lalu apa kurang shalehnya ikhwah Mesir...? negeri dimana pusat dakwah ini dimulai dan berkembang. Kenapa kita tidak bisa menjadikan mereka sebagai qudwah..??
Saya: Bak disambar geledek, terus terang saya agak terkejut mendapat pertanyaan itu tiba-tiba.
Saya menjawab: Akhi, itulah bedanya kualitas kader dakwah di Mesir dan kader dakwah di Indonesia, atau kader dakwah dari Indonesia yang sedang di Jerman. Setelah ada keputusan syura, mereka semua sami'na wa atha'na, tidak atau masih mempertentangkan seperti antum. Coba bayangkan, "Mereka disana diinstruksikan untuk MEMILIH WAPRES YANG KRISTEN (aksi aktif) tapi bisa bersepakat untuk itu tapi kita di Jakarta hanya diintruksikan untuk TIDAK MEMILIH SEORANG WAGUB YANG KRISTEN (aksi pasif) saja kita tidak bisa tsiqoh dengan qiyadah kita sendiri", jadi wajar kalau Allah berikan kemenangan bagi ketsiqohan mereka di Mesir sana.
Coba antum renungi kata-kata saya tadi ya akhi...
Sebelumnya, secara pribadi saya juga mendukung Jokowi tapi ketika keputusan telah dibuat oleh majelis syura maka tidak ada lagi pilihan pribadi, berganti dengan keikhlasan untuk menjalankan keputusan syura jama'ah.
Dalam setiap jamaah wajib ada sebuah majelis syura, dan tidak semua orang harus menjadi anggota majelis syura itu. Mereka yang ada dimajelis itu adalah orang-orang terpilih yang diajukan oleh seluruh anggota jamaah, mereka tidak pernah mengajukan diri untuk berada disana. Mereka adalah orang-orang terbaik yang dimiliki jamaah ini.
Sebuah keputusan syura bisa saja salah karena anggotanya bukan barisan para malaikat melainkan manusia biasa tapi itu masih lebih baik dari fikiran-fikiran pribadi dan pembangkangan yang dilakukan jundi-jundinya. Kita harus siap jatuh bangun bersama barisan dakwah ini. Mereka yang tidak siap untuk jatuh bangun bersama jamaah adalah mereka yang tidak cocok berada di jalan dakwah ini.
Pertanyaan berikutnya adalah; sudahkah kita siap untuk tsiqoh kepada qiyadah seperti di Mesir...???
(entah dari mana jawaban ini tiba-tiba hadir ke dalam fikiran saya, saya juga tidak tau. namun satu hal yang pasti, bahwa kita harus siap bila sewaktu-waktu diminta penjelasan oleh kader yang mencintai barisan dakwah ini dengan sifat kritis yg mereka miliki...)
Wallahu'alam....
dikutip dari tulisan seorang sahabat di Niedersachsen, Jerman
Kader: Pak, saya kecewa karena PKS mendukung Foke, seolah melawan arus perubahan yang mendukung Jokowi...Hanya karena Ahok itu kristen...?? Coba lihat di Mesir, Presiden Moersi saja memilih wapresnya seorang Kristen koptik. Itu wapres lho...bukan hanya setingkat wagub. Lalu apa kurang shalehnya ikhwah Mesir...? negeri dimana pusat dakwah ini dimulai dan berkembang. Kenapa kita tidak bisa menjadikan mereka sebagai qudwah..??
Saya: Bak disambar geledek, terus terang saya agak terkejut mendapat pertanyaan itu tiba-tiba.
Saya menjawab: Akhi, itulah bedanya kualitas kader dakwah di Mesir dan kader dakwah di Indonesia, atau kader dakwah dari Indonesia yang sedang di Jerman. Setelah ada keputusan syura, mereka semua sami'na wa atha'na, tidak atau masih mempertentangkan seperti antum. Coba bayangkan, "Mereka disana diinstruksikan untuk MEMILIH WAPRES YANG KRISTEN (aksi aktif) tapi bisa bersepakat untuk itu tapi kita di Jakarta hanya diintruksikan untuk TIDAK MEMILIH SEORANG WAGUB YANG KRISTEN (aksi pasif) saja kita tidak bisa tsiqoh dengan qiyadah kita sendiri", jadi wajar kalau Allah berikan kemenangan bagi ketsiqohan mereka di Mesir sana.
Coba antum renungi kata-kata saya tadi ya akhi...
Sebelumnya, secara pribadi saya juga mendukung Jokowi tapi ketika keputusan telah dibuat oleh majelis syura maka tidak ada lagi pilihan pribadi, berganti dengan keikhlasan untuk menjalankan keputusan syura jama'ah.
Dalam setiap jamaah wajib ada sebuah majelis syura, dan tidak semua orang harus menjadi anggota majelis syura itu. Mereka yang ada dimajelis itu adalah orang-orang terpilih yang diajukan oleh seluruh anggota jamaah, mereka tidak pernah mengajukan diri untuk berada disana. Mereka adalah orang-orang terbaik yang dimiliki jamaah ini.
Disana tentu sudah terjadi diskusi dan perdebatan tentang manfaat dan mudharat pencalonan ini, baik bagi warga Jakarta, bagi dakwah, dan pastinya bagi tegaknya agama Allah dibumi Jakarta. Untuk strategi dan kemashlahatan dakwah, tidak semua hasil dan proses syuro disampaikan ke semua kader dan masyarakat umum. Perlu kita ingat bahwa setiap organisasi punya amniah yang harus dijaga, dan itu sangat bisa dimaklumi dan normal-normal saja.
Sebuah keputusan syura bisa saja salah karena anggotanya bukan barisan para malaikat melainkan manusia biasa tapi itu masih lebih baik dari fikiran-fikiran pribadi dan pembangkangan yang dilakukan jundi-jundinya. Kita harus siap jatuh bangun bersama barisan dakwah ini. Mereka yang tidak siap untuk jatuh bangun bersama jamaah adalah mereka yang tidak cocok berada di jalan dakwah ini.
Pertanyaan berikutnya adalah; sudahkah kita siap untuk tsiqoh kepada qiyadah seperti di Mesir...???
(entah dari mana jawaban ini tiba-tiba hadir ke dalam fikiran saya, saya juga tidak tau. namun satu hal yang pasti, bahwa kita harus siap bila sewaktu-waktu diminta penjelasan oleh kader yang mencintai barisan dakwah ini dengan sifat kritis yg mereka miliki...)
Wallahu'alam....
dikutip dari tulisan seorang sahabat di Niedersachsen, Jerman
26 Syawal 1433H
![]() |
presseportal.de |
Alhamdulillah, setelah sekian lama menginginkan untuk melihat pesta kembang api di Herrenhauser, Hannover, akhirnya malam ini kesampaian juga. Pesta Kembang api di Herrenhauser ini, merupakan agenda pariwisata pemerintah kota Hannover setiap tahunnya. Biasanya Pesta Kembang Api ini diadakan pada setiap musim Panas sampai musim gugur.
Bagi anda yang mempunyai waktu dan sedang berada di Hannover, saya merekomendasikan untuk melihat event ini, apalagi bagi anda yang berkeluarga dan mempunyai anak kecil, sungguh mnearik dan memberikan hiburan murah meriah kepada keluarga anda. Agenda ini setiap tahunnya diadakan, dan untuk jadwalnya anda bisa melihat di http://www.hannover.de/english/tourism_culture/angebote_reiseveranstalter/Feuerwerk/index.html
sebetulnya agenda tahunan ini juga bagian dari perlombaan, dan setiap kali diadakan akan mewakili negara tertentu, selama musim panas dan gugur diadakan beberapa kali, jadi jangan khwatir , jika anda mau melihatnya tinggal memperhatikan dengan jeli, tanggal-tanggal pelaksanaannya.
![]() |
pressking.com |
![]() |
german-property-sales.com |
Hannover
Musim Gugur, 8 September 2012
Pengalaman Mendapat Visa Kumpul Keluarga:
Assalamu'alaikum wr.wb.
Bapak/Ibu dan saudara sekalian warga keluarga Muslim Hannover (KMH)
yang dirahmati Allah, tak terasa sudah setengah bulan kita meninggalkan bulan Ramadhan. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan di bulan suci itu mendapat rahmat dan pahala berlimpah dari Allah dan setelahnya kita mampu menjaga amalan-amalan seperti di bulan Ramadhan. Amiin.
yang dirahmati Allah, tak terasa sudah setengah bulan kita meninggalkan bulan Ramadhan. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan di bulan suci itu mendapat rahmat dan pahala berlimpah dari Allah dan setelahnya kita mampu menjaga amalan-amalan seperti di bulan Ramadhan. Amiin.
Bulan Ramadhan selain merupakan bulan suci yang penuh rahmat, ternyata juga membawa berkah tersendiri bagi kehidupan saya, karena Alhamdulillah setelah proses selama hampir 4 bulan, akhirnya visa keluarga dapat selesai juga dan saya berhasil memboyong keluarga ke hannover. Disini saya ingin sharing sedikit tentang pengalaman saya yang sedikit berliku dalam memperoleh visa untuk keluarga. Semoga pengalaman ini dapat bermanfaat bagi Bapak/Ibu dan saudara sekalian yang ingin mendatangkan family juga ke Hannover.
Pertama, sebelum memasukkan berkas ke kedutaan, ada baiknya kita menyiapkan syarat-syarat sesuai yang tertera di website kedutaan , yaitu :
- Mengisi form aplikasi visa (mengisi form applikasi ini harus asli, tidak boleh difotokopi, formnya bisa saja fotokopi atau hasil print, tapi isiannya harus menggunakan bolpoint asli).
Form bisa didownload di sini (http://www.jakarta.diplo.de/ contentblob/3453968/Daten/ 1926/antrag_national.pdf )
- Menyiapkan foto (harus memenuhi syarat yang sudah ditentukan kedutaan).
Syarat foto seperti tertera di sini (http://www.germanvac-cn.com/ photo.aspx )
- Membawa Paspor.
- Membawa serifikat bahasa Jerman A1 (dalam kasus lain ada yang bisa lolos tanpa sertifikat A1 ini).
- Surat nikah (dilegalisir di Depkumham, Deplu, dan Kedutaan, sebelumnya harus dilegalisir di KUA setempat). Dalam kasus saya, saya pernah tanya langsung ke kedutaan via email, dan mereka jawab tidak perlu, namun hal itu menjadi bomerang bagi saya karena setelah saya apply, imigrasi di Hannover mensyaratkan harus legalisir. Menurut kedutaan di Jakarta, tiap kota mempunyai perlakuan berbeda tentang hal ini (ada yang tidak perlu legalisir).
- Akta lahir bagi anak. (Sama dengan surat nikah akta lahir harus di legalisir, sebelum dibawa ke Jakarta, lebih baik dilegalisir dulu di catatan sipil setempat). Untuk surat nikah dan akta lahir harus di translate ke dalam bahasa Jerman oleh translator yang tersumpah setelah dilegalisir.
Berkas tambahan yang harus dibawa adalah :
- Undangan dari keluarga yang sudah ada di Jerman (undangan ini dibuat personal, waktu saya bawa contoh bahasa Inggris ke Imigrasi di Hannover, mereka meminta untuk merubah dalam bahasa Jerman). Sementara untuk yang akan mengundang keluarga kurang dari 3 bulan (visa turis), harus menggunakan surat undangan dari imigrasi (sudah ada formnya).
- Bukti sewa tempat tinggal (dalam kasus saya waktu itu menggunakan alamat Bischof 431).
- Pernyataan penghasilan.
Setelah kelengkapan tersebut ada, barulah kita dapat apply ke kedutaan. Untuk proses ini, sekarang diberlakukan peraturan baru untuk melakukan perjanjian (termine) sebelum datang ke kedutaan. Harus diingat bahwa termin ini dibuat oleh masing-masing pelamar visa, dalam kasus saya, karena akan membuat 4 visa berarti harus membuat 4 termin, termasuk anak-anak dan bayi. Pembuatan termine dapat dilihat di (https://service2.diplo.de/ rktermin/extern/choose_ realmList.dolocationCode=jaka& request_locale=de ).
Setelah semua berkas masuk..... dimulailah proses menunggu. Pengalaman saya, proses ini berjalan selama hampir satu bulan (ada yang tiga bulan), baru saya mendapatkan surat panggilan. Itu juga setelah saya minta bantuan supervisor untuk menghubungi pihak imigrasi. Jadi… saran saya, sebaiknya ditanyakan secara langsung proses kelanjutan visa ini imigrasi Hannover. Pengalaman waktu itu saya mendapat surat panggilan ke alamat rumah untuk verifikasi.
Yang diminta di dalam surat itu adalah:
1. Kontrak rumah yang baru
2. Kontrak kerja/beasiswa
3. Print out tabungan 3 bulan
4. Surat pernyataan dari kantor tentang pendapatan setelah keluarga datang
5. Paspor
Waktu verifikasi itu, semua terlihat lancar tidak ada masalah, dan seharusnya proses apply visa selesai disini dan tinggal menunggu visa keluar sekitar 1 atau 2 minggu kemudian.
Namun…, untuk kasus saya sedikit berbeda, saya harus menunggu hampir dua bulan untuk mendapatkan berita. Waktu itu ada telepon dari kedutaan Jerman di Jakarta ke istri bahwa immigrasi di hannover minta berkas (surat nikah dan akte) di legalisir. Waktu itu saya memang sengaja tidak melegalisir, karena informasi via email dengan kedutaan di Jakarta mengatakan tidak perlu. Setelah saya tanyakan lagi, mereka bilang beberapa kota khusus yang mewajibkannya, kemungkinan hannover salah satunya, katanya (bentuk jawaban ngeles atau benar, saya tidak tahu-red). Setelah semua lengkap, saya apply lagi (tanpa membuat termine), dan setelah setiap hari menelpon ke kedutaan hingga selama dua minggu untuk menanyai kabar visa, ternyata.... visa keluarga blum keluar juga.
Dalam waktu menunggu hampir dua minggu itu, ternyata pihak imigrasi Hannover mengirim surat lagi kesaya dan mengatakan bahwa luasan rumah yang saya tempati kurang besar. Perhitungan mereka adalah untuk 2 orang dewasa dengan 3 anak adalah 56 m2, dan saya mendapat torelansi sebesar 10 % dari luas itu, jadi mereka minta luas minimal adalah 50,4 m2, padahal luas rumah saya 48 m2. Waktu itu saya sedikit strees juga, namun…setelah di bantu supervisor, ternyata ada UU atau peraturan mengenai syarat-syarat luas tempat tinggal di Jerman.
Alamatnya dapat dilihat disini:
Bisa dilihat di pasal 17.4 tentang Wohnraumerfordernis
Kesimpulan dari peraturan itu, luas tempat tinggal di Jerman adalah disesuaikan dengan umur, yaitu :
- Umur diatas 6 tahun : 12 m2
- Umur antara 2 - 6 tahun : 10 m2
- Umur di bawah 2 tahun : tidak dihitung
Jadi untuk kasus saya, hintungannya adalah minimal 46 m2 dan bisa dikurangi lagi 10% hingga 41,4 m2. Dari situ, kemudian saya bersama pak Johar mencoba memperjuangkan untuk tetap menggunakan rumah yang sudah ada, dan Alhamdulillah berhasil…!!!. Akhirnya setelah seminggu kemudian, visa keluarga saya keluar dan sekarang sudah ada di Hannover.
Itu mungkin sedikit pengalaman saya tentang cara mendatangkan keluarga ke Hannover. Semoga bermanfaat bagi bapak-bapak atau ibu-ibu yang ingin membawa keluarga ke Jerman. Minta doanya juga, agar saya bersama keluarga selalu dilindungi dan diberkahi Allah SWT.
Terima kasih.
Wassalam,
-wiyono-
sumber; Milis Keluarga Muslim Hannover (KMH)