Oleh: Jaharuddin
Alhamdulillah ini kali kedua saya mengikuti i'tikaf pada malam ke 27 ramadhan di Masjid Muhammad, Vahrenwalderstarsse, Hannover, Jerman. Walaupun Islam di negeri ini minoritas, disaat anda berpuasa dengan mudah mendapatkan orang makan-minum seperti layaknya hari-hari biasa, diperparah dengan suasana musim panas, yang berakibat waktu puasa menjadi panjang, udara panas mendorong para perempuan berpakaian ala kadarnya, suasana taman-taman di pinggir danau dijadikan arena berjemur bagi banyak orang ala pantai. Niat harus diperkuat, mata harus dijaga, dan komitment untuk menjaga puasa harus dibentengi dengan keimanan yang kuat.
Alhamdulillah ini kali kedua saya mengikuti i'tikaf pada malam ke 27 ramadhan di Masjid Muhammad, Vahrenwalderstarsse, Hannover, Jerman. Walaupun Islam di negeri ini minoritas, disaat anda berpuasa dengan mudah mendapatkan orang makan-minum seperti layaknya hari-hari biasa, diperparah dengan suasana musim panas, yang berakibat waktu puasa menjadi panjang, udara panas mendorong para perempuan berpakaian ala kadarnya, suasana taman-taman di pinggir danau dijadikan arena berjemur bagi banyak orang ala pantai. Niat harus diperkuat, mata harus dijaga, dan komitment untuk menjaga puasa harus dibentengi dengan keimanan yang kuat.
Syukur alhamdulillah, di masjid-masjid dan di komunitas muslim, nuansa ramadhan tetap saja kami rasakan dengan kental, beberapa masjid mengadakan berbuka puasa setiap hari, sholat jama'ah biasanya juga lebih banyak jama'ahnya, sholat taraweh diadakan dengan rutin, beberapa komunitas Islam seperti Keluarga Muslim Hannover (KMH), juga rutin pada setiap pekan mengadakan buka puasa bersama, plus ceramah agama yang diisi oleh da'i lokal, maupun da'i dari Indonesia. Da'i dari Indonesia yang tahun ini berkesempatan hadir di Hannover adalah Ustadz Dr. Abas Mansur Tamam, MA dari PKPU dan Ustadz Syarifudin Mustafa Lc,MA yang tahun ini diundang Masjid Al-Falah, Berlin. Sempat pula bershilaturahmi ke Hannover.
Di penghujung ramadhan ini, saya mendapatkan kesempatan kembali untuk mengikuti i'tikaf di masjid Muhammad, Vahrenwalderstrasse. Ada sekitar 70-an orang yang i'tikaf di masjid Muhammad dari berbagai bangsa. Acara I'tikaf di Masjid Muhammad di mulai dari sholat maghrib, sholat Isya, Taraweh, Sholat Tahajud, Sholat Tasbih, diselinggi dua kali ceramah. Bacaan imam di masjid Muhammad ini sungguh merdu, membuat suasana menjadi khusyu dan syahdu.
Sekitar 03.30 sholat-sholat sunnah sudah selesai, jama'ah melanjutkan dengan dzikir dan tilawah al-Qur'an, sambil panitia menyiapkan hidangan sahur ala timur tenggah. Sahur di hidangkan di atas alas yang telah disediakan, diatas alas ini disediakan makanan berupa salami, roti, keju, potongan mentimun, Zaitun dan buah semangka. Jadi sahurnya sangat sehat, dan nuansa berjamaah terasa sangat kental.
I'tikaf tahun ini, untuk orang Indonesianya tidak sebanyak tahun kemarin, karena tahun ini malam 27 ramadhan jatuh pada malam hari kerja, akhirnya sebagian warga Indonesia tidak hadir, yang hadir tahun ini pak Johar, Ustadz Syarifudin Mustafa, Amru, Rachmat, Faris dan Saya.
Tidak lama setelah sahur selesai, jama'ah siap-siap untuk melaksanakan sholat shubuh, kemudian sebagian besar jama'ah pulang kerumahnya masing-masing, mungkin istirahat sebentar untuk memulihkan stamina, agar bisa beraktifitas.
Kami, rehat sejenak di masjid, sambil menunggu waktu syuruk, untuk sholat dhuha, setelah itu baru kami pulang ke rumah masing-masing. Semoga Allah mempertemukan kita kembali pada ramadhan yang akan datang, dan bisa melaksanakan i'tikaf lebih ideal dimasa mendatang. Amin ya robbil alamin.
semoga bermanfaat.
Hannover, 27 Ramadhan 1433H.
Sekitar 03.30 sholat-sholat sunnah sudah selesai, jama'ah melanjutkan dengan dzikir dan tilawah al-Qur'an, sambil panitia menyiapkan hidangan sahur ala timur tenggah. Sahur di hidangkan di atas alas yang telah disediakan, diatas alas ini disediakan makanan berupa salami, roti, keju, potongan mentimun, Zaitun dan buah semangka. Jadi sahurnya sangat sehat, dan nuansa berjamaah terasa sangat kental.
I'tikaf tahun ini, untuk orang Indonesianya tidak sebanyak tahun kemarin, karena tahun ini malam 27 ramadhan jatuh pada malam hari kerja, akhirnya sebagian warga Indonesia tidak hadir, yang hadir tahun ini pak Johar, Ustadz Syarifudin Mustafa, Amru, Rachmat, Faris dan Saya.
Tidak lama setelah sahur selesai, jama'ah siap-siap untuk melaksanakan sholat shubuh, kemudian sebagian besar jama'ah pulang kerumahnya masing-masing, mungkin istirahat sebentar untuk memulihkan stamina, agar bisa beraktifitas.
Kami, rehat sejenak di masjid, sambil menunggu waktu syuruk, untuk sholat dhuha, setelah itu baru kami pulang ke rumah masing-masing. Semoga Allah mempertemukan kita kembali pada ramadhan yang akan datang, dan bisa melaksanakan i'tikaf lebih ideal dimasa mendatang. Amin ya robbil alamin.
semoga bermanfaat.
Hannover, 27 Ramadhan 1433H.
Oleh: Jaharuddin
Ini mungkin sebagai kegundahan saya pribadi, dengan fenomena tindakan sebagian dari orang yang melihat pragmatisme dalam politik, walaupun tidak punya bukti yang valid tapi dengan sangat yakin menduga ada "mahar" politik dalam setiap tindakan politik yang dilakukan sebuah partai, muncullah berbagai keluhan.
Ini mungkin sebagai kegundahan saya pribadi, dengan fenomena tindakan sebagian dari orang yang melihat pragmatisme dalam politik, walaupun tidak punya bukti yang valid tapi dengan sangat yakin menduga ada "mahar" politik dalam setiap tindakan politik yang dilakukan sebuah partai, muncullah berbagai keluhan.
Dari berbagai keluhan tersebut...biasanya akan berujung pada ...dulu saya simpati...bahkan saya juga ikut berjuang, ikut juga mempengaruhi keluarga, teman dan seterusnya.....namun melihat perkembangan saat ini...akhirnya saya mengambil sikap untuk tidak memilih partai itu lagi ....walaupun...jujur saya sendiri juga tidak menjatuhkan pilihan pada partai yang mengaku nasionalis, dan partai sekuler lainnya.
Fenomena curhat dan kegalauan umat, terhadap sikap dan pilihan PKS, yang paling anyar adalah: PKS memutuskan berkoalisi dengan Foke-Nara pada putaran kedua, muncul beragam reaksi ada yang sepakat dan langsung bekerja, ada yang biasa saja dan siap bekerja, ada yang kecewa, ada yang bingung dan seterusnya.
Kalau membahas topik kecewa, mungkin Ustadz HNW adalah orang yang paling kecewa dengan gagalnya menjadi pemenang pilkada DKI, dan sekarang akhirnya harus tampil ke depan bersama Foke-Nara untuk mensupport penuh Foke-Nara, lupakah khalayak dengan black campaig pihak tertentu yang menuduh HNW anti maulid, dan seterusnya, namun HNW berjiwa besar, tegar dan terus berjuang.
Sudah hilangkah keyakinan kita, bahwa para qiyadah, tidak bermain-main dalam memutuskan sesuatu. Rasa dan perasaan para kader dan simpatisan masuk dalam pertimbangan-pertimbangan mereka dalam memutuskan suatu perkara, namun sebagai manusia (bukan para malaikat) kita pun harus sadar, salah satu fungsi dari qiyadah itu adalah memutuskan suatu perkara, walaupun perkara itu rumit.
Bukankah perkara pilihan pilkada putaran kedua ini perkara yang rumit, paling tidak ada tiga pilihan yang disajikan: (1). Berkoalisi dengan Foke-Nara. (2). Berkoalisi dengan Jokowi-Ahok. (3). Golput. Pilihan Golput dalam mengelola negara, bukanlah pilihan enak dan mudah, bukankah ini juga sesungguhnya pernyataan sikap, tidak memihak kemanapun, artinya apapun hasil dari pilkada nanti, maka PKS tidak bisa berbuat apa-apa, apakah ini sikap terbaik?, jawabanya bisa didiskusikan panjang lebar, begitu pula dengan pilhan nomor 1 dan nomor 2.
Nah, jangan sampai karena merasa jago, pintar, kritis, berpendidikan, dan seterusnya, didasarkan data dan informasi yang berserakan di media, langsung membuat keputusan yang seolah-olah pasti benar. Bukankah keputusan yang baik itu, diawali dengan data dan fakta yang valid, bukan hanya dari media, dan menurut saya inilah yang dilakukan PKS, bertemu langsung, memverivikasi data, menemukan fakta tentang pilihan-pilihan tersebut, setelah itu dibawa ke meja musyawarah, didiskusikan di musyawarah tersebut, sampai akhirnya menghasilkan keputusan.
Kemudian, qiyadah memutuskan, dan sedari awal juga diketahui dengan sadar bahwa setiap keputusan, tidak akan mampu menyenangkan semua orang. Kalau prosesnya sudah benar dan menjadi produk musywarah, selanjutnya keputusan dijalankan dengan harapan berkah Allah SWT. Nah, pihak-pihak yang tidak sependapat dengan keputusan, tentunya tidak bisa di bungkam, namun juga jangan berlebih-lebihan dalam menolak, seolah-olah lebih tahu dan lebih akurat data dan faktanya dari yang dimiliki DPP.
Jangan sampai kegundahan dan kegalauan umat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu, sehingga umat Islam a politis. Dan kalau ini terjadi, yang dirugikan umat Islam. Saya berkeyakinan ada pihak tertentu yang sedari awal membuat desain bahwa ketika umat Islam tidak mau berpolitik, maka ini kesempatan emas bagi pihak tertentu untuk menguasai legislatif, yang sadar tidak sadar akan berpengaruh pada kehidupan umat.
Ada pihak terntentu yang bertepuk tangan dan merasa bahagia, jika umat Islam saling cakar cakaran, saling menyalahkan, saling berdebat yang tidak berujung dan meniadakan amal, akhirnya politik diisi oleh orang-orang yang bermental kurang baik. Dan kalau ini terjadi, jangan disalahkan jika undang-undang seperti legalisasi nikah sesama jenis, penjualan asset negara dan kekayaan alam, dll akhirnya dengan mudah di syahkan menjadi produk hukum di Indonesia.
Marilah kita bekerja pada hal yang kita sepakati, bahwasanya legislatif, eksekutif dan yudikatif membutuhkan banyak orang-orang sholeh, profesional dan mampu melaksanakan tugas dengan baik, nah caranya bagaimana? salah satu caranya adalah melalui sarana partai politik.
kalau anda melihat tidak ada satu partaipun di Indonesia yang ideal, maka jangan menutup mata untuk menjatuhkan pilihan pada partai yang dalam pandangan anda mudharatnya lebih kecil, dan kalau anda mempunyai kekuatan lebih, tidak ada larangan bagi anda untuk mengumpulkan orang dan membuat partai, dan rasakan bagaimana tantangan yang timbul ketika anda terjun di dunia amal siyasi.
Namun kalau anda hanya bisa berkomentar, dan sedikit beramal, maka tetaplah kritis, teruslah asah kemampuan diri dan berkontribusilah dalam membangun umat, dan tidak jatuh pada jebakan yang berujung umat menjadi a politis. karena sesungguhnya politik bagian yang tidak bisa dipisahkan dari umat Islam.
Namun kalau anda hanya bisa berkomentar, dan sedikit beramal, maka tetaplah kritis, teruslah asah kemampuan diri dan berkontribusilah dalam membangun umat, dan tidak jatuh pada jebakan yang berujung umat menjadi a politis. karena sesungguhnya politik bagian yang tidak bisa dipisahkan dari umat Islam.
semoga bermanfaat.
Hannover, Musim Panas, 24 ramadhan 1433 H/ 12 agustus 2012, pukul 02.28 CET
Seperti Masjid-masjid dikota besar di Indonesia, hampir disemua masjid di kota Hannover, setiap hari mengadakan berbuka puasa bersama, yang mengundang jama'ah dan umat muslim di kota Hannover. Tahun lalu saya tidak bisa menghadiri acara ini karena sang istri tercinta juga menyiapkan hidang buka puasa yang luar biasa enak, dan tentunya bisa bersama-sama istri, alif serta Zaky.
Ada dua masjid didaerah rumah saya (dari rumah sekitar 800m), satu masjid Shalaheddin (masjid komunitas Kurdi) dan Masjid komunitas Turki. yang paling dekat dengan rumah saya adalah masjid Shalaheddin, jadi saya rutin menjadi jama'ah di masjid ini, pada awal ramadhan kemarin, saya di datangi oleh salah seorang pengurus masjid untuk hadir berbuka puasa bersama di masjid ini, saya mengiyakan. dan alhamdulillah kemarin saya hadir dalam berbuka puasa di masjid ini.
Umat muslim mulai berdatangan ke masjid sebelum maghrib, langsung ke ruang utama masjid (ruang tempat sholat), menunggu magrib diruang ini, sambil dibagikan kurma dan air putih, sambil menunggu sebagian ada yang ngobrol, ada yang membaca al-Qur'an dan ada juga yang dzikir. Saya cukup suprise dengan jumlah ornag yang hadir, ada sekitar 70-an orang yang hadir, artinya kalau saya bandingkan dengan jumlah jama'ah sholat wajib lainnya, ternyata jama'ah sholat magrib di bulan ramadhan ini adalah jama'ah yang paling banyak, biasanya sampai 3 shaf.
Ketika magrib masuk, kami langsung berbuka dengan kurma dan air putih, selanjutnya kami melaksanakan sholat maghrib berjama'ah. selepas sholat sunnah rawatib, kami turun ke lantai bawah masjid shalaheddin, disini terdapat aula, yang berkapasitas 200-an orang, di aula inilah telah tersedia makanan untuk melepaskan laparnya puasa, yang rata-rata kami disini berpuasa 17-18 jam.
Jama'ah mengantri untuk mengambil makanan, biasanya diawali dengan makanan pembuka, semacam bubur dimsum (saya belum tahu persis namanya apa), Bubur hangat ini dimakan dengan roti dan ditambah dengan potongan sayuran yang telah disediakan diatas meja, seperti layaknya restoran.
Setelah makan bubur selesai, bagi ornag Indonesia, bisa jadi makan bubur ini saja sudah mengenyangkan, jama'ah bergerak lagi untuk antri mengambil makanan utama, setiap hari bervariasi, saya pernah mendapatkan nasi briyani dan ayam, ditambah gulai kacang, pernah juga saya mendapatkan dikombinasikan dengan daging kambing.
Selanjutnya Jama'ah kembali makan dimeja-meja yang telah disediakan oleh panitia, ...alhamdulillah...kenyang...., begitulah yang di rasakan, yang unik dari berbuka puasa bersama ini, setiap kali kita berbuka puasa, ditengah-tengah acara berlangsung sebelum berakhir, biasanya akan ada do'a bersama yang dipimpin oleh imam masjid.
Dipojok ruang juga telah disediakan minuman hangat seperti kopi dan teh, bagi anda yang menginginkan minuman hangat tinggal mengambil sendiri dan menghangatkan tumbuh anda.
belumselesaimasihdiedit
Hannover
Musim Panas, Ramadhan 1433H / 9 agustus 2012, pk. 11.34 CET
belumselesaimasihdiedit
Hannover
Musim Panas, Ramadhan 1433H / 9 agustus 2012, pk. 11.34 CET
Serial: Ilmuan Indonesia di Eropa
Saya beruntung bisa bertemu dan berinteraksi dengan Bapak Dr.rer.nat Makky Sandra Jaya, Putra asli Indonesia yang saat ini melakukan penelitian bidang Geothermal (panas bumi). Indonesia merupakan negara nomor dua terbesar di dunia yang mempunyai cadangan panas bumi.
Saya beruntung bisa bertemu dan berinteraksi dengan Bapak Dr.rer.nat Makky Sandra Jaya, Putra asli Indonesia yang saat ini melakukan penelitian bidang Geothermal (panas bumi). Indonesia merupakan negara nomor dua terbesar di dunia yang mempunyai cadangan panas bumi.
Bidang ini menjadi sangat strategis dimasa kini dan masa mendatang, karena Indonesia saat ini sedang menghadapi masalah besar di bidang energi, saat ini Indonesia sedang menghadapi net importir minyak, artinya saat ini Indonesia merupakan negara pengimpor minyak bumi, implikasinya adalah cukup besar anggaran negara yang digunakan untuk subsidi energi, saat ini saja sekitar 100-an Triliun anggaran APBN, dan diperkirakan akhir tahun 2012 ini anggaran APBN yang digunakan untuk subsidi energi adalah sebesar Rp. 305 Triliun, ini berarti sekitar 20% APBN digunakan hanya untuk subsidi energi. alangkah sayangnya anggaran sebesar itu hanya dialokasikan untuk subsidi energi.
Terkait dengan panas bumi, di darat saja, 40% cadangan panas bumi dunia berada di Indonesia, belum termasuk cadangan yang berada di laut. Melihat peluang ini Dr.-rer.nat Makky S Jaya, merekrut putra-putri terbaik bangsa untuk mengadakan penelitian sebagai mahasiswa Doktoran (S3) di Jerman, agar panas bumi di Indonesia bukan hanya menjadi cadangan, namun benar-benar menjadi nyata bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
Dr.-rer.nat Makky Sandra Jaya merupakan Doktor lulusan Geophysical Institute, University of Karlsruhe, Germany, beliau lulusan dari ITS Surabaya Jurusan Fisika, kemudian meneruskan Master dan Doktor di Jerman. Judul Disertasi beliau "Imaging Reflection Seismic Data using the Method of Velocity Continuation", selama berkarir di Jerman sangat banyak Konferensi dan Pelatihan yang beliau ikuti. Puluhan paper ilmiah juga sudah beliau terbitkan di jurnal-jurnal Internasional.
Sehari-hari beliau sebagai Senior Scientist and project management pada GFZ (GeoForschungZentrum) Postdam, Berlin, dan juga ketua pengurus masjid Al-Falah di Berlin, dulu waktu saya kuliah, saya punya gantungan kunci bertuliskan "Otak Jerman, Hati Mekkah", mungkin sangat tepat kata-kata ini dialamatkan ke beliau, karena disamping Dr.-rer.nat Makky mempunyai ilmu yang dalam dibidangnya, beliau juga mengalokasikan waktunya untuk mengurusi umat dengan cara aktif mengelola masjid dan umat Islam di Berlin, bahkan di Jerman.
Dr.-rer.nat Makky Sandra Jaya merupakan Doktor lulusan Geophysical Institute, University of Karlsruhe, Germany, beliau lulusan dari ITS Surabaya Jurusan Fisika, kemudian meneruskan Master dan Doktor di Jerman. Judul Disertasi beliau "Imaging Reflection Seismic Data using the Method of Velocity Continuation", selama berkarir di Jerman sangat banyak Konferensi dan Pelatihan yang beliau ikuti. Puluhan paper ilmiah juga sudah beliau terbitkan di jurnal-jurnal Internasional.
Sehari-hari beliau sebagai Senior Scientist and project management pada GFZ (GeoForschungZentrum) Postdam, Berlin, dan juga ketua pengurus masjid Al-Falah di Berlin, dulu waktu saya kuliah, saya punya gantungan kunci bertuliskan "Otak Jerman, Hati Mekkah", mungkin sangat tepat kata-kata ini dialamatkan ke beliau, karena disamping Dr.-rer.nat Makky mempunyai ilmu yang dalam dibidangnya, beliau juga mengalokasikan waktunya untuk mengurusi umat dengan cara aktif mengelola masjid dan umat Islam di Berlin, bahkan di Jerman.
A.5.1 Leibnizhaus,
Ramadhan 1433H, Hannover, 23 Juli 2012
Jaharuddin
Oleh: Jaharuddin
Beruntunglah anda yang saat ini sedang di tanah air, gegap gempita menyambut ramadhan mengharu biru, menjadikan suasana bergembira, syahdu untuk menyambut bulan agung bernama ramadhan. Mulai dari rumah, kantor, event-event menyambut ramadhan dan suasana acara TVpun dirancang dengan suasana ramadhan, berasa sudah ramadhan. Kami yang sedang berada di negeri bernama Jerman, berupaya juga untuk membuat suasana menyambut ramadhan dengan antusias dan gembira, kami berupaya semakin meningkatkan kegiatan-kegiatan keIslaman, kami juga menyiapkan agenda berbuka bersama, penceramah ramadhan dan lain-lain. walaupun demikian, kami tetap saja merindukan tanah air, suasananya, kehangatannya, jauh lebih kental, bisa bershilaturahmi dengan orang tua, sanak family dan teman-teman.
Beruntunglah anda yang saat ini sedang di tanah air, gegap gempita menyambut ramadhan mengharu biru, menjadikan suasana bergembira, syahdu untuk menyambut bulan agung bernama ramadhan. Mulai dari rumah, kantor, event-event menyambut ramadhan dan suasana acara TVpun dirancang dengan suasana ramadhan, berasa sudah ramadhan. Kami yang sedang berada di negeri bernama Jerman, berupaya juga untuk membuat suasana menyambut ramadhan dengan antusias dan gembira, kami berupaya semakin meningkatkan kegiatan-kegiatan keIslaman, kami juga menyiapkan agenda berbuka bersama, penceramah ramadhan dan lain-lain. walaupun demikian, kami tetap saja merindukan tanah air, suasananya, kehangatannya, jauh lebih kental, bisa bershilaturahmi dengan orang tua, sanak family dan teman-teman.
Di kota Hannover, berbagai rangkaian acara telah disiapkan mulai dari penyambutan, saat ramadhan itu sendiri, bahkan sampai setelah ramadhan pun sudah direncanakan, berupa:
(1). Layaknya di Indonesia di kota kami Hannover, melalui Keluarga Muslim Hannover (KMH) kami juga rutin setiap tahun mengadakan tarhib ramadhan. Hal ini dilakukan untuk me refresh pengetahuan kami, warga muslim Indonesia di kota Hannover, agar lebih siap menghadapi ramadhan, apalagi beberapa tahun ini kami memasuki ramadhan pada musim panas, dengan implikasi waktu siang lama sekali, sementara waktu malamnya sedikit. Kami akan memulai puasa sejak 03.00 CET dan akan berbuka pada pukul 21.34 CET, jadi, kami akan berpuasa selama 18,5 jam. Implikasi lain dari berpuasa dimusim panas adalah waktu sholat isya dan waktu sholat shubuh yang relatif dekat. Kami akan sholat Isya sekitar pukul 23.44 CET, dan setelah itu dilanjutkan tarawih, larut malam sekali tentunya, dan tepat pukul 03.00 CET sudah shubuh, ini berarti hampir seluruh waktu malam terpakai untuk tarawih, tilawah dan siap-siap untuk sahur, nah kalau habis tarawih tidur dulu, bisa-bisa sahurnya kelewat, jadi alternatifnya adalah setelah tarawih tidak tidur, gunakan untuk ibadah seperti baca al-Qur'an, sahur dan menunggu waktu sholat shubuh. Untuk sholat shubuh berjama'ah di Masjid, ada budaya di masjid Komunitas Turki (ini yang paling banyak di Jerman), mereka baru sholat shubuh berjama'ah 1/5 jam sebelum matahari terbit, kalau saat ini matahari terbit 5.21 CET, maka sholat shubuh berjama'ah akan dilaksanakan pukul 04.50 CET, jadi jangan kaget kalau pukul 03.00 saat waktu sholat shubuh sudah masuk, anda datang ke masjid, masjidnya masih gelap dan terkunci, karena takmirnya belum datang. Beginilah gambaran perjuangan ramadhan di musim panas, namun kami berkeyakinan , pahalanya pun insya Allah berlipat ganda, dan kami sangat yakin kami sanggup dan mampu melaksanakan ibadah di bulan ramadhan ini dangan baik. Amin-Amin-Amin ya robbil alamin.
(2). Tentang bagaimana kami meng-awali bulan ramadhan biasanya ada beberapa referensi yang kami jadikan rujukan, seperti pendapat Komisi Fatwa Eropa, Dewan Muslim di Jerman, biasanya hasil keputusan kedua lembaga ini dipublikasikan di www.islam.de , dan bagi kami di Hannover akan ditambah dengan pengumuman dari Masjid-masjid di kota Hannover, yang biasanya diumumkan setelah sholat maghrib. Untuk beberapa tahun belakangan ini tidak ada perbedaan penentuan awal dan akhir ramadhan di Jerman. Untuk Ramadhan tahun 2012 ini, Komisi Fatwa Eropa dan Dewan Muslim di Jerman, sudah mengumumkan bahwa 1 Ramadhan 1433H, jatuh pada hari Jum'at, 20 Juli 2012, dan untuk memperkuat pendapat ini, pengurus Keluarga Muslim Hannover (KMH) akan mengutus utusan untuk mencari informasi pada waktu maghrib besok hari ke masjid-masjid, informasi yang didapatkan itu, akan langsung di rilis oleh KMH di Milis KMH dan fb KMH.
(3). Layaknya di Indonesia kami di Hannover, juga rutin setiap pekan mengadakan berbuka puasa bersama di salah satu rumah warga secara bergiliran, insya Allah, sabtu, 21 Juli 2012 nanti, akan diadakan dirumah kami. Sebetulnya acara ini diadakan pada waktu yang sudah larut, namun dalam rangka menjaga shilaturahmi dan menguatkan sesama muslim di tanah rantau, acara tetap akan kami lakukan, setiap warga biasanya berdatangan dengan bergembira pada acara-acara seperti ini, paling tidak sejenak kami merasakan nuansa ramadhan yang kental diantara kami, berbuka puasa ini juga diawali dengan ceramah dari salah satu ustadz yang sedang belajar atau bekerja di Jerman. Nah, moment seperti ini kami nanti-nantikan, salah satu alasannya adalah kami akan mencicipi aneka ragam masakan Indonesia diacara seperti ini, seperti siomay, bakso, sate, rendang, yang dibawa oleh masing-masing warga.
(4). Mendatangkan ustadz dari Indonesia. Untuk tahun ini alhamdulillah kota kami dan beberapa kota lainnya di Jerman dan eropa, akan kedatangan Ustadz Dr. Abas Mansur Tamam, MA dari Indonesia, beliau pengajar pascasarjana Universitas Indonesia (UI), alumni S3 Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Kedatangan ustadz ke eropa untuk tahun ini difasilitasi oleh Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU). Tentunya kedatangan ustadz dari Indonesia ini akan menjadi penyemangat kami di tanah rantau, untuk lebih giat melaksanakan amal ibadah ditengah keringnya nuansa keIslaman, dan semakin giat berdakwah mengajak kepada Islam. Secara khusus saya mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PKPU dan seluruh tim yang telah bersusah payah merencanakan dan menjalankan safari ustadz PKPU tahun 2012 ini, semoga menjadi amal ibadah pemberat timbangan amal sholeh di akhirat kelak.Amin.
(5). Mengadakan Idul Fitri dan Halal bi Halal. Kalau Idul fitri jatuh di akhir pekan, maka kami secara otomatis akan mengadakan sholat idul fitri. namun jika pada hari kerja, biasanya kami ikut dengan masjid yang mengadakan, karena kalau dihari kerja, baik mahasiswa maupun yang bekerja, tidak ada libur, jadi terpaksa setelah sholat idul fitri, masing-masing kembali kepada kerjanya/tugasnya masing-masing. termasuk anak-anak kita, kalau idul fitri jatuh dihari sekolah, mereka tetap bersekolah seperti biasanya.
Indah bukan bagi anda yang saat ini sedang ditanah air, disamping anda mendapatkan cuti bersama paling tidak seminggu, bisa digunakan untuk bertemu orang tua dan sanak family, biasanya juga diikuti dengan adanya Tunjangan Hari Raya (THR). Kalau ada yang mengeluh ternyata tidak "cukup", cobalah melihat kami-kami yang dirantau, jangankan THR, libur untuk sholat saja, kadang-kadang harus berdebat dulu dengan atasan atau Profesor, jadi apapun kondisi anda yang sedang di tanah air syukurilah, dan kami yang sedang di tanah rantau Jerman ini juga bersabar dan bersyukur, sambil banyak tersenyum dan memperbanyak amal ibadah. Amin.
(2). Tentang bagaimana kami meng-awali bulan ramadhan biasanya ada beberapa referensi yang kami jadikan rujukan, seperti pendapat Komisi Fatwa Eropa, Dewan Muslim di Jerman, biasanya hasil keputusan kedua lembaga ini dipublikasikan di www.islam.de , dan bagi kami di Hannover akan ditambah dengan pengumuman dari Masjid-masjid di kota Hannover, yang biasanya diumumkan setelah sholat maghrib. Untuk beberapa tahun belakangan ini tidak ada perbedaan penentuan awal dan akhir ramadhan di Jerman. Untuk Ramadhan tahun 2012 ini, Komisi Fatwa Eropa dan Dewan Muslim di Jerman, sudah mengumumkan bahwa 1 Ramadhan 1433H, jatuh pada hari Jum'at, 20 Juli 2012, dan untuk memperkuat pendapat ini, pengurus Keluarga Muslim Hannover (KMH) akan mengutus utusan untuk mencari informasi pada waktu maghrib besok hari ke masjid-masjid, informasi yang didapatkan itu, akan langsung di rilis oleh KMH di Milis KMH dan fb KMH.
(3). Layaknya di Indonesia kami di Hannover, juga rutin setiap pekan mengadakan berbuka puasa bersama di salah satu rumah warga secara bergiliran, insya Allah, sabtu, 21 Juli 2012 nanti, akan diadakan dirumah kami. Sebetulnya acara ini diadakan pada waktu yang sudah larut, namun dalam rangka menjaga shilaturahmi dan menguatkan sesama muslim di tanah rantau, acara tetap akan kami lakukan, setiap warga biasanya berdatangan dengan bergembira pada acara-acara seperti ini, paling tidak sejenak kami merasakan nuansa ramadhan yang kental diantara kami, berbuka puasa ini juga diawali dengan ceramah dari salah satu ustadz yang sedang belajar atau bekerja di Jerman. Nah, moment seperti ini kami nanti-nantikan, salah satu alasannya adalah kami akan mencicipi aneka ragam masakan Indonesia diacara seperti ini, seperti siomay, bakso, sate, rendang, yang dibawa oleh masing-masing warga.
(4). Mendatangkan ustadz dari Indonesia. Untuk tahun ini alhamdulillah kota kami dan beberapa kota lainnya di Jerman dan eropa, akan kedatangan Ustadz Dr. Abas Mansur Tamam, MA dari Indonesia, beliau pengajar pascasarjana Universitas Indonesia (UI), alumni S3 Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Kedatangan ustadz ke eropa untuk tahun ini difasilitasi oleh Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU). Tentunya kedatangan ustadz dari Indonesia ini akan menjadi penyemangat kami di tanah rantau, untuk lebih giat melaksanakan amal ibadah ditengah keringnya nuansa keIslaman, dan semakin giat berdakwah mengajak kepada Islam. Secara khusus saya mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PKPU dan seluruh tim yang telah bersusah payah merencanakan dan menjalankan safari ustadz PKPU tahun 2012 ini, semoga menjadi amal ibadah pemberat timbangan amal sholeh di akhirat kelak.Amin.
(5). Mengadakan Idul Fitri dan Halal bi Halal. Kalau Idul fitri jatuh di akhir pekan, maka kami secara otomatis akan mengadakan sholat idul fitri. namun jika pada hari kerja, biasanya kami ikut dengan masjid yang mengadakan, karena kalau dihari kerja, baik mahasiswa maupun yang bekerja, tidak ada libur, jadi terpaksa setelah sholat idul fitri, masing-masing kembali kepada kerjanya/tugasnya masing-masing. termasuk anak-anak kita, kalau idul fitri jatuh dihari sekolah, mereka tetap bersekolah seperti biasanya.
Indah bukan bagi anda yang saat ini sedang ditanah air, disamping anda mendapatkan cuti bersama paling tidak seminggu, bisa digunakan untuk bertemu orang tua dan sanak family, biasanya juga diikuti dengan adanya Tunjangan Hari Raya (THR). Kalau ada yang mengeluh ternyata tidak "cukup", cobalah melihat kami-kami yang dirantau, jangankan THR, libur untuk sholat saja, kadang-kadang harus berdebat dulu dengan atasan atau Profesor, jadi apapun kondisi anda yang sedang di tanah air syukurilah, dan kami yang sedang di tanah rantau Jerman ini juga bersabar dan bersyukur, sambil banyak tersenyum dan memperbanyak amal ibadah. Amin.
semoga bermanfaat
Hannover, Musim Panas, 18 Juli 2012, pukul 19.44 CET
Leibnizhaus A.5.1
Oleh: Jaharuddin
Kata-kata di atas terinspirasi saat diskusi agak berat dengan istri sehabis sholat shubuh dan dzikir Al-Matsurat, kita diskusi tentang fenomena kritikan, celaan, mungkin hinaan dari orang yang dulu katanya 100% dukung dakwah, namun belakangan ini dari perenungan yang dilakukannya, dia sudah memastikan 2014 tidak akan mendukung. Sedih rasanya, mendengar kata-kata yang seperti ini.
Dua hari yang lalu, saya juga mendapat masukan, kritikan yang halus tapi tajam dari seorang sahabat di Hannover, anak muda yang banyak beramal sholeh, semangat dan pintar. Dia mengkritik saya dan kebijakan aktifis dakwah yang sepakat dengan sistim demokrasi dan turunannya. Pedih rasanya...disaat berharap Ustadz HNW menjadi DKI 1, dan ternyata menjadi urutan ketiga, tema ini diungkit kembali. Bab ini bagi aktifis dakwah yang sekarang aktif digelanggang politik praktis sebenarnya sudah lewat, namun sahabat ini, malah mempertanyakan "benarkah pilihan ikut dalam demokrasi" menjadi pilihan yang sesuai dengan syariah?
Sekali lagi, bab ini sesungguhnya sudah lama dibahas, dan saat ini aktifis dakwah sudah memasuki bab berkontribusi nyata untuk kemaslahatan, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat. Idealisme bahwasanya Islam adalah solusi, saat ini ditawarkan secara nyata melalui tangan-tangan para aktifis dakwah ditengah masyarakat, bukan hanya di forum-forum pengajian.
Kehadiran aktifis dakwah diberbagai bidang, termasuk politik, sesungguhnya upaya mewujudkan idealisme Islam sebagai solusi. Kalau ada yang bertanya, lho... kalau begitu kok ada yang ???, itulah kenyataan yang sedari awal yang harusnya disadari oleh semua aktifis dakwah, idealisme yang ada di dalam grup pengajian, yang merupakan nilai-nilai Islam yang pasti kebenarannya, ditawarkan dalam bentuk operasional ditengah masyarakat, hal ini agar nilai-nilai Islam yang universal, benar-benar dirasakan dalam bentuk kesejahteraan, keadilan sosial, kemakmuran, pemberdayaan, alokasi yang tepat, dan seterusnya.
Nah dalam menawarkan Islam sebagai solusi ke berbagai segmen, berbagai reaksi alami muncul ditengah masyarakat, ada yg ahlan wa sahlan, ada yang biasa aja, ada yang wait and see, ada yang resisten, ada yang melihat ini salah jalan, ada yang melihat idealisme sudah luntur, ada yang melihat agama hanya kedok dalam rangka menarik simpati masyarakat, dan berbagai pandangan lainnya. Ini realita yang dihadapi oleh aktifis dakwah.
Disisi lain, dalam berbagai tantangan yang dihadapi aktifis dakwah dilapangan, ada juga akitifis dakwah yang akhirnya dengan perjuangan tenaga, waktu, uang dan airmata ditakdirkan Allah menjadi DPR, Gubernur, Walikota/Bupati, dll. Dan setelah mendapatkan amanah tersebut, tantangan semakin berat, bagaimana menerapkan Islam sebagai solusi ditengah-tengah masyarakat yang butuh pembinaan lebih lanjut, akhirnya ada yang berhasil, ada yang biasa saja, dan jangan kaget ada yang akhirnya larut, bahkan menjadi korban.
Kalaulah mau "aman" lebih baik tidak menyentuh hiruk pikuk politik, mungkin anda lebih nyaman, jauh dari intrik, namun aktifis dakwah yang sekarang sedang berjuang didunia politik, malah semakin yakin bahwa dunia politik, harus semakin banyak dihiasi dengan orang-orang yang sholeh dan kuat menghadapi berbagai tantangan didalamnya.
Melalui masuknya aktifis dakwah didunia politik, semakin tahu dengan persis dan detil, bagaimana negara dikelola, bagaimana anggaran dibuat, dan bagaimana alokasi dana didistribusikan, bagaimana keberpihakan anggaran terhadap rakyat, para dhuafa, bagaimana umat Islam dijadikan ancaman oleh lembaga tertentu, bagaimana negosiasi dan diplomasi internasional, dan lain-lain. Banyak aktifis dakwah yang awalnya terkaget-kaget dengan berbagai praktek yang selama ini lazim dilakukan, dan sampai saat ini masih berlangsung, namun sebagai aktifis dakwah tidak cukup hanya terkaget-kaget, namun dituntut juga memberikan akternatif solusi yang lebih baik, dan saat yang sama juga berupaya mengakomodasi kepentingan "orang lama". pada tataran inilah akhirnya muncul istilah kompromi, ini riil terjadi.
Coba anda bayangkan bangaimana kompleknya masalah aktifis dakwah yang saat ini diterjunkan ke gelanggang politik, makanya sebagian akitifis dakwah, setelah merasakan, mengetahui dengan riil kondisi dunia politik, maka minta kepada qiyadah untuk tidak lagi diamanahkan maju ke gelanggang politik. Mengapa? "ngak kuat", atau ada juga yang mengatakan "itu bukan kolamnya". atau ada juga yang akhirnya mengunakan do'a memasuki WC ketika menginjak pintu masuk gedung DPR.
Relatif lebih mudah dan lebih aman, bagi diri anda pribadi, keluarga anda, jika hanya menjadi da'i pengisi kajian-kajian keislaman saja, anda tidak menjadi objek pemberitaan yang setiap gerak gerik anda dicari sensasinya. Ada aktifis dakwah yang mengatakan beruntunglah antum yang diamanah berdakwah pada struktur yang rendah, seperti DPRa, karena anda lebih banyak mengurusi masyarakat saja, tidak dilibatkan dalam lobi-lobi, dan kompromi politik, yang bisa jadi memakan korban.
Pada akhirnya, tindakan kita sebagai seorang da'i menghendaki perubahan secara terus menerus pada diri, keluarga yang Islami, akhirnya masyarakat juga terwarnai dengan nilai Islam, dan seterusnya, dengan demikian tugas ini tugas yang besar, tugas yang mulia, tugas para nabi, dan sunnatullahnya menghadapi tantangan dan membutuhkan waktu yang panjang, serta niat dan amal yang ikhlas, untuk itu teruslah beramal sholeh...dan perbaiki diri, keluarga, dan masyarakat...yakinlah al-haq suatu hari akan mendapatkan momentumnya yang tepat sesuai dengan skenario yang telah ditentukan Allah SWT. tetap semangat dan selamat beramal sholeh.
semoga bermanfaat.
Hannover, Musim panas, 13 Juli 2012, pukul 06.38 CET
Disisi lain, dalam berbagai tantangan yang dihadapi aktifis dakwah dilapangan, ada juga akitifis dakwah yang akhirnya dengan perjuangan tenaga, waktu, uang dan airmata ditakdirkan Allah menjadi DPR, Gubernur, Walikota/Bupati, dll. Dan setelah mendapatkan amanah tersebut, tantangan semakin berat, bagaimana menerapkan Islam sebagai solusi ditengah-tengah masyarakat yang butuh pembinaan lebih lanjut, akhirnya ada yang berhasil, ada yang biasa saja, dan jangan kaget ada yang akhirnya larut, bahkan menjadi korban.
Kalaulah mau "aman" lebih baik tidak menyentuh hiruk pikuk politik, mungkin anda lebih nyaman, jauh dari intrik, namun aktifis dakwah yang sekarang sedang berjuang didunia politik, malah semakin yakin bahwa dunia politik, harus semakin banyak dihiasi dengan orang-orang yang sholeh dan kuat menghadapi berbagai tantangan didalamnya.
Melalui masuknya aktifis dakwah didunia politik, semakin tahu dengan persis dan detil, bagaimana negara dikelola, bagaimana anggaran dibuat, dan bagaimana alokasi dana didistribusikan, bagaimana keberpihakan anggaran terhadap rakyat, para dhuafa, bagaimana umat Islam dijadikan ancaman oleh lembaga tertentu, bagaimana negosiasi dan diplomasi internasional, dan lain-lain. Banyak aktifis dakwah yang awalnya terkaget-kaget dengan berbagai praktek yang selama ini lazim dilakukan, dan sampai saat ini masih berlangsung, namun sebagai aktifis dakwah tidak cukup hanya terkaget-kaget, namun dituntut juga memberikan akternatif solusi yang lebih baik, dan saat yang sama juga berupaya mengakomodasi kepentingan "orang lama". pada tataran inilah akhirnya muncul istilah kompromi, ini riil terjadi.
Coba anda bayangkan bangaimana kompleknya masalah aktifis dakwah yang saat ini diterjunkan ke gelanggang politik, makanya sebagian akitifis dakwah, setelah merasakan, mengetahui dengan riil kondisi dunia politik, maka minta kepada qiyadah untuk tidak lagi diamanahkan maju ke gelanggang politik. Mengapa? "ngak kuat", atau ada juga yang mengatakan "itu bukan kolamnya". atau ada juga yang akhirnya mengunakan do'a memasuki WC ketika menginjak pintu masuk gedung DPR.
Relatif lebih mudah dan lebih aman, bagi diri anda pribadi, keluarga anda, jika hanya menjadi da'i pengisi kajian-kajian keislaman saja, anda tidak menjadi objek pemberitaan yang setiap gerak gerik anda dicari sensasinya. Ada aktifis dakwah yang mengatakan beruntunglah antum yang diamanah berdakwah pada struktur yang rendah, seperti DPRa, karena anda lebih banyak mengurusi masyarakat saja, tidak dilibatkan dalam lobi-lobi, dan kompromi politik, yang bisa jadi memakan korban.
Pada akhirnya, tindakan kita sebagai seorang da'i menghendaki perubahan secara terus menerus pada diri, keluarga yang Islami, akhirnya masyarakat juga terwarnai dengan nilai Islam, dan seterusnya, dengan demikian tugas ini tugas yang besar, tugas yang mulia, tugas para nabi, dan sunnatullahnya menghadapi tantangan dan membutuhkan waktu yang panjang, serta niat dan amal yang ikhlas, untuk itu teruslah beramal sholeh...dan perbaiki diri, keluarga, dan masyarakat...yakinlah al-haq suatu hari akan mendapatkan momentumnya yang tepat sesuai dengan skenario yang telah ditentukan Allah SWT. tetap semangat dan selamat beramal sholeh.
semoga bermanfaat.
Hannover, Musim panas, 13 Juli 2012, pukul 06.38 CET