Jgnlah terlalu fokus dgn sebab-sebab materi untuk meraih kemenangan, tetapi kurang fokus pd "Rabbul asbab" (pemilik segala sebab / Allah).
Jangan semata fokus pd manajemen, idariyah, takhtith (perencanaan), tapi kurang fokus dalam hak-hak Allah.
Takhtith dan manajemen baru efektif jika dilakukan oleh tangan yang berwudhu, kening yg banyak sujud, jiwa yg khusyu', hati yg tenang dan tunduk pd Allah. Tanpa itu sehebat-hebatnya manajemen dan takhtith yg dilakukan tak akan memberi kemenangan.
Apa yg dianggap org sbg nafilah (sunnah), bagi kalian bernilai faridhah (wajiB). Di mana posisi kalian dalam hal tilawah minimal 1 juz perhari? Di mana posisi antum dalam rakaat-rakaat malam? Di mana posisi antum dalam infaq maliyah? Di mana posisi antum dalam rakaat dhuha?
Lawanlah politik uang yg biasa dijadikan senjata lawan-lawan antum dengan akhlak, ukhuwwah dan cinta serta ubudiyyah.... BUkan dengan uang juga!!
Senjata antum hanya dua: hubungan baik dg Allah dan akhlak mulia dengan manusia. Dengan itu dua cinta berhimpun: cinta Allah dan cinta manusia.
Ustad Al Banna mengatakan, "nahnu nuqaatil an naas bil hubb" (Kita menaklukan manusia dg cinta)
Ada saat suatu titik yang mempertemukan kita dalam sebuah jalan perjuangan dan mengisi catatan kehidupan dalam ranah idealisme. Yang mengingatkan kita akan visi perubahan tuk Jakarta yg kita Cintai.
Padatnya aktivitas perjuangan ini mungkin melebihi jadwal ketika bercengkrama dengan keluarga dan itu tak menjadi halangan tuk terus melangkah.
Mempertahankan cahaya nurani agar diri mampu menapak surga. Agar tetap menjadi bintang yang menerangi kegelapan.
Perjuangan ini telah menjadi saksi kehidupan untuk merajut mimpi untuk sebuah perubahan. Mimpi- mimpi menjadi sang al banna. Yakinlah Batik Beresin Jakarta akan selalu memeriahkan aktivitas kita sampai kapanpun.
Saudaraku adalah sebuah kehormatan dapat mengenal dan berjuang bersama kalian yang dalam lelahnya masih dapat tetap berupaya, tidak hanya bisa bicara tapi juga bekerja mengkritisi tapi juga memberi solusi tidak merasa rendah ketika dihina, dan tidak merasa tinggi bila dipuji, yang telah menjadikan Perjuangan sebagai urusan keluarganya
Saudaraku Tetaplah berdiri tegak karena kalian adalah petarung....Teruslah bergerak karena kalian adalah pejuang....masih banyak tugas lain menanti kita.....Terima kasih Sahabat Hidayat + Didik untuk Perjuangan ini, semoga Allah mencatatkannya sebagai amal bagi kita semua...aamiin
Padatnya aktivitas perjuangan ini mungkin melebihi jadwal ketika bercengkrama dengan keluarga dan itu tak menjadi halangan tuk terus melangkah.
Mempertahankan cahaya nurani agar diri mampu menapak surga. Agar tetap menjadi bintang yang menerangi kegelapan.
Perjuangan ini telah menjadi saksi kehidupan untuk merajut mimpi untuk sebuah perubahan. Mimpi- mimpi menjadi sang al banna. Yakinlah Batik Beresin Jakarta akan selalu memeriahkan aktivitas kita sampai kapanpun.
Saudaraku adalah sebuah kehormatan dapat mengenal dan berjuang bersama kalian yang dalam lelahnya masih dapat tetap berupaya, tidak hanya bisa bicara tapi juga bekerja mengkritisi tapi juga memberi solusi tidak merasa rendah ketika dihina, dan tidak merasa tinggi bila dipuji, yang telah menjadikan Perjuangan sebagai urusan keluarganya
Saudaraku Tetaplah berdiri tegak karena kalian adalah petarung....Teruslah bergerak karena kalian adalah pejuang....masih banyak tugas lain menanti kita.....Terima kasih Sahabat Hidayat + Didik untuk Perjuangan ini, semoga Allah mencatatkannya sebagai amal bagi kita semua...aamiin
Oleh: Jaharuddin
Pagi tadi waktu Jerman, saya semangat sekali untuk membuka TV Indonesia, sebelumnya saya tahu akan ada quick count pilkada DKI dengan harapan hasil kerja kader dakwah di Jakarta dan juga dibantu oleh daerah lain bahkan luar negeri berhasil menjadikan Ustadz Hidayat menjadi DKI 1.
Pagi tadi waktu Jerman, saya semangat sekali untuk membuka TV Indonesia, sebelumnya saya tahu akan ada quick count pilkada DKI dengan harapan hasil kerja kader dakwah di Jakarta dan juga dibantu oleh daerah lain bahkan luar negeri berhasil menjadikan Ustadz Hidayat menjadi DKI 1.
Namun hasil sementara menunjukkan angka Ust Hidayat masih di urutan ketiga, ketika saya menulis ini, saya masih menyisakan harapan semoga ada perbaikan angka, sehingga pasangan Ust. Hidayat + Didik, masuk dalam putaran kedua. Namun jika tidak, sebagai manusia biasa, bolehlah kita bersedih, namun jangan larut dalam kesedihan, karena itu belum tentu baik untuk dakwah ini.
Saya dan istri dalam perjalanan ke kampus MHH sempat diskusi, kenapa tokoh sekaliber Ust. Hidayat pun akhirnya, para pemilih belum menjatuhkan pilihan kepada nya?.
Ada beberapa analisa yang bisa dilakukan. (1). Relatif singkatnya waktu Ust. Hidayat mensosialisasikan diri bisa jadi berpengaruh pada penerimaan masyarakat. (2). Masyarakat Jakarta, termasuk saya, memang sudah jenuh dengan kondisi kota yang semakin semberawut, karenanya masyarakat sebenarnya mengharapkan ada figur yang benar-benar diyakini memberikan perubahan yang significan bagi Jakarta kedepan, kalau berbicara perubahan, paling tidak Jokowi melakukan aksi nyatanya di Solo, dan ini sesungguhnya menjadi etalase kampanye bagi Jokowi kemanapun dia pergi. Saya mengamati melalui media, ketika kampanye pilkada yang lalu, Jokowi tidak terlalu heboh, tema kampanyenya hanya seputar kartu sehat, yang diperlihatkan kemana-mana ketika dia kampanye. artinya dipilihnya Jokowi saat ini yang paling dominan, bukanlah kerja kampanye saat pilkada ini, namun ini hasil investasi Jokowi dari dulu dia bekerja nyata di Solo.
Pelajarannya adalah, bagi siapapun saat ini yang mendapatkan amanah sebagai pemimpin, bukan hanya di wilayah politik, maka ini kesempatan bagi anda untuk membuktikan bahwa anda bekerja, dan riil manfaatnya dirasakan masyarakat. ketika itu anda lakukan, saat anda membutuhkan suara rakyat anda akan mendapatkan suara rakyat, karena saat ini masyarakat semakin cerdas.
Pelajaran lain
Kalaulah hasil akhir dari pilkada DKI ini ternyata menetapkan Ust. Hidayat berada pada urutan ketiga, maka kita semua menyakini bahwa perjuangan dalam bentuk tenaga, uang bahkan airmata yang selama ini dilakukan, tidak akan pernah sia-sia. Allah tidak pernah tidur dan lalai mencatat setiap amal yang dilakukan. Amalan yang telah dilakukan adalah bekal akhirat kelak. karenanya tidak perlu bersedih berlebih-lebihan, tidak usah mencari pintu-pintu kesalahan siapapun, karena itu belum tentu produktif.
Kita sangat yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita semua, artinya kemenangan tersebut dalam terminologi Allah bukan hanya dalam bentuk diberikannya amanah mengelola DKI kepada kader dakwah, namun banyak bentuk lain yang bisa diberikan Allah kepada kader dakwah, dan itu rahasia Allah.
Peluang
Dengan kondisi yang terjadi hari ini, terdapat beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan sebagai akselerasi dakwah kedepan. (1). Kalau Ust. Hidayat belum ditakdirkan menjadi DKI 1, padahal sudah diusahakan disosialisasikan segencar mungkin kepada warga DKI beberapa pekan terakhir, ini sesungguhnya menjadi modal bagi DPP untuk melakukan kajian mendalam, agar Ust. Hidayat dari jauh-jauh hari dicalonkan oleh PKS sebagai calon presiden dari PKS, artinya tugas selanjutnya dari Ust. Hidayat adalah untuk melakukan sosialisasi keberbagai daerah di Nusantara. Namun jika suara PKS saat pemilu nanti kurang dari 20%, maka masih mungkin Ust. Hidayat menjadi cawapres, dan yang terpenting adalah sudah disosialisasikan jauh-jauh hari. dengan cara seperti ini cukup waktu bagi kader untuk mensosialisasikan capresnya, secara langsung akan menguatkan kader-kader dakwah juga bekerja untuk pemenangan pemilu 2014. (2). DPP memberikan arahan yang sejelas-jelasnya bahkan jika perlu dengan contoh, kepada semua kepala daerah dari PKS untuk melakukan kerja-kerja nyata yang significan dirasakan manfaat untuk rakyat, karena ini modal dasar dalam pemenangan selanjutnya. (3). Kalaulah Allah mentakdirkan yang akan menjadi pemenang pilkada DKI pada putaran kedua adalah Jokowi, maka sesungguhnya rakyat merasa terakomodasi kepentingannya yaitu harapan perubahan yang nyata. maka sesungguhnya itu juga bagian dari tujuan PKS mengajukan calon pada pilkada DKI, untuk itu Jokowi membutuhkan dukungan PKS saat benar-benar melaksanakan tugasnya di DKI, karena PKS pemenang no. 2 di DKI. dari awal saya yakin Jokowi menyadari posisi penting PKS di Jakarta. Ini menjadi peluang bagi PKS untuk kembali menjadi pemenang di pemilu di wilayah DKI, mengapa demikian, karena saya menduga suara demokrat akan turun, seiring dengan kasus yang mendera partai demokrat, dan belum tentu PDIP dan Gerindra sebagai partai pendukung utama Jokowi bisa meraup suara dominan di Jakarta, karena saya meyakini, pemilih suka terhadap Jokowi namun belum tentu berkorelasi positif terhadap dipilihnya PDIP dan Gerindra di Jakarta.
Semoga bermanfaat.
Hannover, Musim Panas ,11 Juli 2012, pukul 12.02 CET.
Pelajaran lain
Kalaulah hasil akhir dari pilkada DKI ini ternyata menetapkan Ust. Hidayat berada pada urutan ketiga, maka kita semua menyakini bahwa perjuangan dalam bentuk tenaga, uang bahkan airmata yang selama ini dilakukan, tidak akan pernah sia-sia. Allah tidak pernah tidur dan lalai mencatat setiap amal yang dilakukan. Amalan yang telah dilakukan adalah bekal akhirat kelak. karenanya tidak perlu bersedih berlebih-lebihan, tidak usah mencari pintu-pintu kesalahan siapapun, karena itu belum tentu produktif.
Kita sangat yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita semua, artinya kemenangan tersebut dalam terminologi Allah bukan hanya dalam bentuk diberikannya amanah mengelola DKI kepada kader dakwah, namun banyak bentuk lain yang bisa diberikan Allah kepada kader dakwah, dan itu rahasia Allah.
Peluang
Dengan kondisi yang terjadi hari ini, terdapat beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan sebagai akselerasi dakwah kedepan. (1). Kalau Ust. Hidayat belum ditakdirkan menjadi DKI 1, padahal sudah diusahakan disosialisasikan segencar mungkin kepada warga DKI beberapa pekan terakhir, ini sesungguhnya menjadi modal bagi DPP untuk melakukan kajian mendalam, agar Ust. Hidayat dari jauh-jauh hari dicalonkan oleh PKS sebagai calon presiden dari PKS, artinya tugas selanjutnya dari Ust. Hidayat adalah untuk melakukan sosialisasi keberbagai daerah di Nusantara. Namun jika suara PKS saat pemilu nanti kurang dari 20%, maka masih mungkin Ust. Hidayat menjadi cawapres, dan yang terpenting adalah sudah disosialisasikan jauh-jauh hari. dengan cara seperti ini cukup waktu bagi kader untuk mensosialisasikan capresnya, secara langsung akan menguatkan kader-kader dakwah juga bekerja untuk pemenangan pemilu 2014. (2). DPP memberikan arahan yang sejelas-jelasnya bahkan jika perlu dengan contoh, kepada semua kepala daerah dari PKS untuk melakukan kerja-kerja nyata yang significan dirasakan manfaat untuk rakyat, karena ini modal dasar dalam pemenangan selanjutnya. (3). Kalaulah Allah mentakdirkan yang akan menjadi pemenang pilkada DKI pada putaran kedua adalah Jokowi, maka sesungguhnya rakyat merasa terakomodasi kepentingannya yaitu harapan perubahan yang nyata. maka sesungguhnya itu juga bagian dari tujuan PKS mengajukan calon pada pilkada DKI, untuk itu Jokowi membutuhkan dukungan PKS saat benar-benar melaksanakan tugasnya di DKI, karena PKS pemenang no. 2 di DKI. dari awal saya yakin Jokowi menyadari posisi penting PKS di Jakarta. Ini menjadi peluang bagi PKS untuk kembali menjadi pemenang di pemilu di wilayah DKI, mengapa demikian, karena saya menduga suara demokrat akan turun, seiring dengan kasus yang mendera partai demokrat, dan belum tentu PDIP dan Gerindra sebagai partai pendukung utama Jokowi bisa meraup suara dominan di Jakarta, karena saya meyakini, pemilih suka terhadap Jokowi namun belum tentu berkorelasi positif terhadap dipilihnya PDIP dan Gerindra di Jakarta.
Semoga bermanfaat.
Hannover, Musim Panas ,11 Juli 2012, pukul 12.02 CET.
Kalau anda melihat dan mengagumi seseorang yang anda anggap sukses, tentunya sesuai ukuran yang anda sematkan untuk orang tersebut, agar kekaguman anda punya daya ubah pada diri anda, maka hal yang harus anda cari tahu dan selanjutnya bisa anda adaptasi, tiru dan modifikasi sesuai dengan kebutuhan anda adalah, apa saja kerja keras yang pernah dilakukan tokoh tersebut.
Saya menyakini bahwa setiap orang sukses selalu diiringi dengan pengorbanan dan kerja keras orang-orang tersebut, seperti menahan diri untuk tidak banyak dan larut dalam permainan-permainan yang tidak bermanfaat, memperbanyak amalan ibadah, bukan hanya wajib namun ditambah dengan yang sunnah, seperti sholat tahajud, sholat hajat, sholat tasbih, puasa senin dan kamis, bahkan dengan puasa nabi Daud. Puasa nabi Daud adalah puasa sehari dan berbuka sehari, begitu seterusnya secara konsisten.
Pernah saya mendengar salah satu tokoh nasional Prof. Amien Rais, secara konsisten melakukan puasa Nabi Daud, ini bukan perkara mudah, namun ini perkara besar yang sadar tidak sadar akan mendorong dan mengarahkan kesuksesan pelakunya. dan banyak lagi contoh lain, pernah juga terdengar ada seorang tokoh, yang sebetulnya dia mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kekayaan dari jabatannya dengan cara yang halal, namun dia menahan diri untuk tidak menjadi kaya raya, dengan cara mengambil gajinya seperlunya saja, dan sebagian lainnya dishadaqahkan di jalan dakwah.
Dan biasanya tokoh-tokoh yang sukses seperti itulah yang melegenda, dan selalu mendapat tempat yang baik di hati rakyat, dengan belajar dari kerja keras orang-orang sukses maka, kita akan mendapatkan semacam pelajaran utama bahwasanya, orang-orang sukses tersebut adalah orang-orang yang siapa bekerja keras di atas rata-rata, orang lain, dan saat yang sama dia juga mampu mengendalikan dirinya juga diatas rata-rata orang lain.
Nah, kalau anda tidak mempu melakukan itu, maka ciri-ciri orang sukses belum ada pada diri anda, namun tidak usah sedih, masih banyak waktu dan kesempatan bagi anda untuk terus belajar dan melakukan perubahan dalam diri anda.
semoga bermanfaat.
oleh: Jaharuddin
Hannover, Musim panas, 6 Juli 2012. pukul 09.06 CET
´Mau taruh dimana muka kita ini´ kata seorang pemimpin negeri, Al-Quran saja di korupsi. Indonesia itu ´negara gagal´ kata survei internasional. Indonesia itu negeri yang sulit maju, terlalu banyak ´pungli´, seloroh supervisor kami disini. Kata dia, saya dulu pernah ke Indonesia, ketika mau pulang ke Jerman, di bandara Jakarta, saya dihadang pegawai imigrasi, dengan alasan yang ´macam-macam´ akhirnya saya harus beri uang sekitar 20 dollar agar bisa berangkat. Media-media barat selalu melaporkan suasana yang carut-marut di negeri, Kata mereka Indonesia itu diskriminasi terhadap minoritas, orang mudah dibunuh, banyak kekerasan, perampokan dan banyak lagi cerita yang buruk diberikan pada bangsa tercinta ini.
Namanya sebut saja Pak Rizal, beliau hidup di Jerman sejak kuliah Dipl.Ing dan saat ini menetap di Perlen, Texas, USA sudah 5 tahun. Hampir tiga perempat hidupnya dihabiskan di luar negeri. Kata beliau, kalaupun pulang ke Indonesia,1-2 tahun sekali,dan sekitar 1 bulan libur disana. Hidup di Jerman selama 25 tahun, membawa beliau menjadi orang yang akhirnya harus mandiri, segala sesuatu rutinnya dikerjakan sendiri, tidak banyak berharap dari tetangga, menyapa tetangga pun jarang, karena hidup bermodel ´flat haus´. Kalaupun ingin bantuan baik urusan gangguan listrik, air macet (walau sangat jarang), cukup telepon perusahaan dan petugasnya akan datang. Bahkan sampai urusan kematian sekalipun,nantinya akan dijemput ambulans,apabila beragama kristen, akan dibawa ke gereja dan dinyanyikan lagu rohani, kemudian dikubur atau dikremasi oleh pihak yayasan, fertig!!.
Ada cerita unik kehidupan disini, beliau cerita bagaimana petugas atau polisi mengetahui kalau ada orang yang meninggal, caranya dengan melihat apakah tumpukan koran didepan pintu rumahnya sudah menumpuk,itu pertanda kalau orang rumahnya sudah ´tot´ alias wassalamJ.
Bulan lalu beliau pulang liburan ke Indonesia, Beliau sempatkan mengambil titipan oleh2 dari eyangnya khalid di kampus UGM,Yogyakarta. Bertemulah pak rizal dengan `satpam` fakultas, sesaat mengambil titipan kami, sang satpam bertanya padanya, bapak tinggal dimana di yogya?, jawab pak rizal,saya mau cari penginapan. Ya udah pak, saya antarin nyari hotelnya di sekitar jalan kaliurang ini, akhirnya didapatlah penginapan tersebut. Pak rizal ingin memberikan sesuatu ucapan terima kasih, namun sang satpam kampus ini sudah kembali ke fakultas. Sesampai di Jerman dan bersilaturahmi ke apartemen kami, beliau langsung menanyakan apakah mungkin saya bisa mencari tahu nama satpam itu, saya tanya ke pak rizal,memangnya kenapa pak?jawaban beliau yang membuat saya dan bundanya khalid tersenyum dan terheran, kata beliau ´saya baru lihat ada orang baik´
. Kemudian beliau berucap, kelak kalau semua ikhtiar saya di luar negeri ini sudah dirasa cukup,saya ingin pulang ke Indonesia,tepatnya di sekitar pelabuhan ratu, kami tanya,kenapa akhirnya memilih pulang ke Indonesia?kata beliau singkat,saya suka ´ritme hidupnya´!!!.

Minggu lalu,ketika kami hendak keluar rumah, saya dan bundanya khalid sedang ngobrol,dari tingkat atas flat sebelah rumah kami,ada seorang anak muda Jerman memanggil kami (hal ini sangat tidak lazim dilakukan oleh orang Jerman), kata dia, Hallo,kalian berbahasa Indo ya,kalian orang indonesia ya?iya kata saya, dia bilang, saya sudah pernah ke Indonesia,saya pernah ke Bali dan Yogyakarta, saya pernah belajar bahasa Indonesia. Lalu anak muda itu dengan semangatnya mengatakan,`saya cinta sekali dengan Indonesia` tapi yang ´baik-baik´, ucapan itu buat saya dan bundanya khalid pun tertawa,dan dia sangat yakin bahwa orang yang diajak ngobrol pastilah orang2 yang ramah dan bersahabat, karena itulah yang dia rasakan ketika ada di Indonesia.
Ahh,jadi rindu pulang,´nikmati bersama suasana yogya´.Selamat berpuasa ya
Mit freundlichen Grüßen
Ayahnya Khalid
komentar:
:)...senyum dulu deh...
selamat puasa juga..mohon maaf lahir dan bathin....
sama pak..rindu juga Indonesia...baru aja nih telp....omak di kampung...:)
Indonesia...sedang di uji banyak masalah...namun dalam prespektif positif..ini pertanda banyaknya peluang yang mucul dari masalah masalah tersebut....obat nyamuk aja bisa jadi industri besar yg memperkerjakan ratusan bahkan ribuan orang karena adanya nyamuk...coba di Jerman ngak ada nyamuk...ngak ada industri obat nyamuk deh...dan banyak contoh lainnya....
dan bisa jadi kita yang ditakdirkan Allah melihat bumi Allah bernama Jerman dan eropa ini...bisa lebih jernih melihat Indonesia yg hari ini banyak masalah...sekali lagi namun banyak kearifan lokal..dan potensi serta peluang yang dihadirkan negara bernama Indonesia....
akhirnya ..sejauh-jauh bangau terbang akhirnya kembali ke sarangnya...ketika terbang...hendaknya semakin banyak pengetahuan dan ilmu yang didapatkan...untuk diadaptasi menjadi pengetahuan...dan hal yang bermanfaat bagi negara besar bernama Indonesia....
dan jangan lupa, negara Indonesia mempunyai potensi umat Islam terbesar di dunia...artinya pengabdian bagi Indonesia adalah...pengabdian pada umat Islam...ikut berkontribusi memajukan Indonesia adalah kontribusi memajukan umat Islam...semoga menjadi amal jariyah sebagai bekal diakhirat kelak....
lho....kok jadi serius nih.....:)
wassalam......
jahar
2 Juli 2012
Dear Applicant!
Once again we would like to thank you for your interest in our IGSP programme. We are pleased to inform you that your application has been accepted for the final selection, i.e. an interview.
The interview will take place at the DAAD Head office in Bonn on 9 July 2012. We will let you know the exact time for your interview within next week and will also give you further information.
Best regards
i.A. M G-J
3 juli 2012Dear Mr Damunar
As we have already informed you, we would like to invite you to a interview on 9 July 2012 which will take place in Bonn, Kennedyalle 105, Room 241 (“Haus Nord”) at 10:20 am (10:20 Uhr).
The interview will take around 20 minutes.
Please find attached the description of how to get to the DAAD Head Office. We would like to kindly ask you to arrive in time – if you should be delayed for some reason, please call us and inform us about the delay. Please bring your ID card with you, other documents are not necessary.
Please shortly confirm the receipt of this email!
If you should have any questions, please do not hesitate to contact me. We are looking forward to meeting you in Bonn next Monday!
Best regards
i.A. M G-J
Menjadi titik sejarah baru bagi saya dan keluarga, ini merupakan salah satu pintu masuk selanjutnya untuk mengarungi perjalanan penuh tantangan, dan dari awal saya yakin berkat pertolongan Allah, saya akan menghadapi dengan baik dan mendapatkan yang di cita-citakan.Amin. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Rintangan demi rintangan dalam kehidupan, itu biasa...dan itu menguji ketekunan, konsistensi, kesabaran anda dalam menghadapi kehidupan ini. obatnya sangat jelas...yaitu jangan pernah menyerah...jika anda kepentok..berhenti..sejenak...untuk selanjutnya maju lagi...
sampai kapan?...sampai anda bahagia.
sampai kapan?...sampai anda bahagia.