6 bulan lebih…
Secara ragawi kita tidak pernah bertemu….
Menjadi hari-hari yg sulit dan berat bagi hamba ini….
Sinar cerah, mulai memberikan isyarat….
Bahwa pertemuan segera terwujud....
Seorang lelaki akan tertunduk lesu.....
Jika...sang istri tercinta jauh...darinya.....
Tidak bisa dipungkiri......
Kondisi tersebut....sangatlah berat....
Cinta.....
Satu kata penuh makna....
Yang belum tentu mampu teruraikan dengan baik....
Dalam 5 bab tesis.......
Belum tentu....
Mampu diuraikan dengan baik.....
Dalam satu disertasi sekalipun......
Cinta....
Membuat hidup....
Penuh gairah.....
Penuh pesona….
Penuh….gelora…….
Gelora jiwa …sang pejantan…dan betina…….
Cinta……..
Kata yang mudah di ucapkan….
Namun belum tentu mampu dimaknai dengan tepat.....
Cinta.....
Sebuah kata...
Yang mampu menghidupkan.....
Seseorang yang sudah mati suri........
Cinta....
Terkadang membuat ....jadi marah...
terkadang membuat...jadi ketawa....
terkadang....membuat jadi syahdu,...
terkadang membuat.....jihad.....dan syahid.....
Hangatnya matahari....bisa menjadi dingin... jika dibumbui cinta...
Dinginnya salju....bisa menjadi bara... karena cinta....
Sesuatu yang tidak mungkin...menjadi mungkin karena cinta......
Sesuatu yg biasa saja ...menjadi indaaahhhh.....
Keindahan yg selalu di tunggu insani.............
Jakarta, 21 November 2010 (dua hari sebelum terbang ke Hannover, Jerman)

Ada seorang ayah yang menjelang ajalnya di hadapan sang istri berpesan DUA hal kepada 2 anak laki-lakinya :
* Pertama : Jangan pernah menagih hutang kepada orang yg berhutang kepadamu.
* Kedua : Jika pergi ke toko jangan sampai mukamu terkena sinar matahari.
Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.
Pada suatu hari sang Ibu menanyakan hal itu kepada mereka.
Jawab anak yang bungsu :
"Ini karena saya mengikuti pesan ayah.. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih".
"Juga Ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong, padahal sebetulnya saya bisa berjalan kaki saja, tetapi karena pesan ayah itu, akibatnya pengeluaranku bertambah banyak".
Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, sang Ibu pun bertanya hal yang sama.
Jawab anak sulung :
"Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena Ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak pernah menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut".
"Juga Ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam.
Karenanya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup."
"Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama".
MORAL CERITA :
Kisah diatas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat di tanggapi dengan persepsi yang berbeda.
Jika kita menanggapi sesuatu hal dengan positive maka segala kesulitan sebenarnya adalah sebuah perjalanan membuat kita sukses, tetapi kita bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan karena rutinitas kita... pilihan ada di tangan kita.
* Berusahalah melakukan hal biasa dengan cara yang luar biasa *
Siapa itu Christopher Paul Gardner?, jika anda pernah melihat film "The Pursuit of Happiness", film ini merupakan kisah nyata tokoh utamanya Christopher Paul Gardner dalam mencari secuil kebahagiaan. Pria kelahiran 9 Februari 1954 ini berulangkali diusir dari tempatnya menginap karena tidak mampu membayar sewa. Gardner juga sering menginap di penginapan khusus tunawisma bersama anak semata wayangnya. Setelah mengantar anaknya ke sekolah, Garner berkeliling menawarkan peralatan kodokteran. Sampai suatu hari dia bertemu dengan seorang yang mengendarai mobil Ferrari merrah yang ternyata adalah seorang penjual saham dengan pendapatan sekitar US$ 80 ribu sebulan. Tak lama setelah itu, dirinya memutuskan untuk menjadi pialang saham dengan menjadi peserta pelatihan di perusahaan penjual saham. Kehidupannya yang sangat miskin, tanpa tempat tinggal, tanpa penghasilan yang layak, bahkan pernah dipenjara karena tidak mampu membayar denda parkir, tidak membuat pria kelahiran Wisconsin, USA ini putus asa. Berkat kegigihannya, pada tahun 1087, Gardner mendirikan perusahaan pialang saham yang ia beri nama Gardner Rich&Co, di Chicago. Pada tahun 2006, ayah dari Christopher Gardner Junior itu menjadi CEO dan pendiri dari Cristopher gardner International Holdings, dengan kantor di New York, Chicago dan San Francisco. (majalah tarbawi)
Banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik dari kisah ini, seperti kegigihan tanpa henti, modal ternyata bukan hanya uang,dll. namun sebagai seorang muslim, saya mempunyai catatan bahwa, usaha yang dilakukan oleh Gardner, perlu dikritisi, sebagai inspirasi saya rasa syah-syah saja, namun tidak musti di tiru tanpa catatan, karena kenyataannya dunia perdagangan saham saat ini sebagian besar masih didominasi dengan suasana spekulasi, ribawi dan Gharar serta Maisir.
Memang saat ini dibeberapa negara sudah menyediakan saham-saham yang sesuai syariah, walaupun kuantitasnya belum significant. untuk itu bagi anda yang terinspirasi dari kisah ini, dan ingin memulai usaha dengan penjualan saham, maka saya menyarankan anda hanya menjual saham-saham yang sesuai syariah, karena insya Allah itu jauh lebih berkah bagi anda dan keluarga.
semoga bermanfaat.
Jaharuddin
Dari namanya, kita tentu sudah tahu apa yang dihasilkan oleh pria Jepang ini. Tentu banyak yang tidak menyangka jalan hidup Soichiro tidak sehebat perusahaan yang didirikannya. Dia juga bukan murid yang pandai dikelasnya, nilainya selalu jelek, tapi dirinya mengaku tidak pernah bersedih. karena dunianya bukan pada buku-buku pelajaran yang diajarkan oleh gurunya. Tapi dia lebih tertarik pada dunia mesin, motor dan sepeda. Kecintaannya pada mesin diwariskan dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi mesin pertanian di Shizuko, Jepang Tengah. Sejak kecil dia banyak menghabiskan waktu bermain-main dengan palu dan paku. Bersepeda merupakan hobinya, hasilnya, ketika berusia 12 tahun, dia menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. di usia 15 tahun, dia dan keluarganya pindah ke kota dan bekerja di sebuah pabrik mesin. Kerjanya yang cekatan membuat atasannya terkesan. Dirinya mulai melakukan inovasi-inovasi, membuat ruji-ruji dari bahan logam (yang sebelumnya terbuat dari kayu) ring piston. Hingga suatu hari dia bermain-main dengan sepeda pancalnya dan "iseng' memasang motor kecil pada sepeda itu. dan itulah cikal bakal motor dan mobil bermerek Honda, yang kini kita kenal. (Majalah tarbawi).
ada beberapa catatan pelajaran yang bisa kita ambil:
(1). Jangan pernah merasa putus asa, walaupun nilai sekolah anda tidak bagus.
Saya adalah sebagian dari orang yang memandang nilai pada posisi "menengah', dalam pengertian saya tidak sepenuhnya bisa setuju dengan nilai yang benar-benar "jeblok", yang berakhir pada DO. dengan alasan dibutuhkan energi lebih dan motivasi yang lebih bagi anda yang pernah merasakan pahitnya "gagal" untuk bangkit kembali, memang kalau anda bisa bangkit, maka kegagalan tersebut menjadi pelajaran super berharga bagi anda, namun bagi saya khawatir anda tidak bangkit lagi!. dengan demikian saya cendrung menyarankan tetaplah perhatikan dengan serius nilai-nilai sekolah/kuliah anda, walaupun tidak perlu menjadi super the best. namun nilai anda masuk dalam jajaran baik saja cukup. dengan nilai anda yang termasuk kategori baik tersebut, lebih mudah bagi anda untuk mendapatkan peluang-peluang pengembangan diri lebih lanjut, misalnya menapatkan beasiswa untuk melanjutkan study dan seterusnya. berapa nilai kategori baik tersebut. kalau skala 0 - 4, angka 3 menurut saya sudah kategori baik. mengapa saya tidak menyarankan anda untuk maksimal mendapatkan nilai 4. karena dengan demikian anda mempunyai waktu untuk mengembangkan diri dan mendapatkan ilmu selain dari dunia akademis, misalnya berorganisasi, hal ini akan mendidik dan melatih anda untuk bergaul, lebih religius, mengatur waktu, berdiskusi, menjadi anggota tim, dan juga menjadi ketua tim, pemimpin, dengan kondisi saat yang sama anda juga berperan sebagai siswa/mahasiswa, seorang anak, dan multi peran lainnya.
kisah ini juga memberikan pelajaran, bagi anda yang saat ini nilai sekolah/kuliah anda super bagus. misalnya 3,8 - 4.0. jangan merasa berpuas diri dulu, karena belum tentu dengan nilai yang super bagus tersebut anda sukses dalam kehidupan nyata nantinya. saya mempunyai beberapa pengalaman, teman-teman yang saya duga nilai IPK nya lebih baik, namun saat saya sudah bertahun-tahun menjadi salah seorang pimpinan di perusahaan, teman ini shilaturahim ke kantor saya, untuk dicarikan lowongan kerja. memang tidak bisa di generalisir, namun ini memberikan kesadaran kepada semua orang jangan berpuas diri dengan nilai-nilai anda, atau saat yang sama jangan berputus asa dengan nilai anda yang belum the best.
(2). Setiap orang tua, hargailah potensi anak kita, dan selalu perhatikan dengan serius dan telaten, setiap perkembangan anak kita.
Coba anda bayangkan, kalau orang tuanya Soichiro Honda, saat ketahuan nilainya sekolahnya tidak bagus, dan orang tuanya tidak memberikan peluang baginya untuk berkembang, atau malah menghakimi Soichiro Honda, sebagai anak yang gagal, dan tidak mempunyai masa depan. mungkin sejarah akan berkata lain. namun saya menduga orang tua berbesar hati menerima apa adanya potensi anaknya, dan memberikan peluang untuk mencoba lagi, dan berkembang. dan jangan menghakimi jelek pada anak (bahkan jangan pernah mengatakan-kata-kata yang jelek kepada anak), karena perkataan orang tua itu bisa menjadi do'a bagi anak anda sendiri. maka berikan kesempatan, support, dan do'akan yang baik-baik untuk anak kita, agar sukses, dan berhasil.
(3). Selalu lakukan inovasi, terus berusaha, dan terus-serta terus berusaha.
salah satu kunci sukses Soichiro Honda adalah kemampuannya melakukan inovasi, pada saat orang lain masih berfikiran seragam, dia melakukan hal baru, dan ini bagian dari tips kesuksesannya. ada kalanya kita harus berfikiran dan bertindak berbeda dengan kebanyakan orang.
5. Setiap orang yang bersungguh-sungguh maka yakinlah, itu tidak akan pernah sia-sia.
apakah dengan berhasilnya Soichiro Honda membuat sepeda, motor, mobil dan seterusnya.... , selesailah tugasnya sebagai seorang yang berhasil?, belum!!!. perjuangan itu sampai kita menghembuskan nafas terakhir, mengapa demikian, semakin besar perkembangan bisnis, semakin banyak yang harus dikerjakan, dan semakin kompleks masalah yang dihadapi, dengan demikian selalu ada fase perjuangan secara continyu jika kita ingin sukses. bahkan, saat ini ketika Honda Group sudah menjadi Holding Company sekalipun, banyak masalah yang dihadapi, dengan demikian tidak ada istilah istirahat dalam berjuang...terus...dan selalu berjuang...dan untuk ini diperlukan kesiapan bagi setiap orang yang ingin sukses untuk siap berjuang secara terus menerus.
Semoga Allah melahirkan Soichiro Honda - Soichiro Honda Lainnya dari bumi Indonesia, yang memberikan karya dan manfaatnya bagi dunia, dan dilahirkan dari keluarga dan lingkungan muslim yang sholeh, sehingga mampu memberikan karya dan manfaat bagi dunia dan diakhirat menjadi penghuni surganya Allah. Amin.
Hannover, 27 jan 2012, pukul 00.18 CET/06.18 WIB
Jaharuddin

If you want something you’ve never had, you must be willing to do something you’ve never done....artinya lebih kurang begini...Jika Anda menginginkan sesuatu yang belum pernah anda miliki, Anda harus bersedia melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan....saya tidak tahu persis siapa yang pertama kali mengungkapkan kalimat ini, namun saya temukan di Internet dan kalimat ini juga pernah di kutip James Gwee, seorang trainer berkebangsaan Singapore yang CD dan Buku-bukunya sering saya baca dan saya jadikan referensi dan inspirasi saat bekerja dibidang marketing di salah satu perusahaan swasta di Jakarta.
kalimat ini memberi inspirasi bahwa setiap diri kita harusnya menyadari bahwa perubahan tersebut adalah tuntutan alam bagi diri kita untuk berkembang, cobalah anda lihat tubuh kita sendiri, juga mengalami perubahan, lingkungan kita juga mengalami perubahan, dan seterusnya. pada akhirnya hanya orang-orang yang mampu berubah sesuai dengan tuntutan zamanlah yang bisa mendapatkan tempat pada zaman selanjutnya.
nah jiwa perubahan ini penting disadari oleh setiap individu, kalaulah ada perkataan sebagian kecil orang yang mengatakan ...sudahlah, kita gini-gini ajalah...ngak usah neko-neko....pernyataan ini paling tidak setengah optimis. mulai merasa ngak perlu berubah. ini fatal dan akhirnya bisa jadi tidak bisa ikut dalam gerbong perubahan...
kalimat di atas juga memberi inspirasi bahwa kalau kita ingin mencapai hasil yang berbeda dari masa lalu kita, maka pastikan cara untuk mencapainya juga dilakukan dengan cara yang berbeda, karena jika tujuan anda berubah sementara cara yang anda pakai masih cara lama...maka bisa di duga tujuan anda tidak tercapai...atau kalau pun tercapai ada faktor x yang sesungguhnya itu berbeda dari sebelumnya.
kalimat ini juga memberi inspirasi bahwa anda secara individu maupun anda sebagai organisasi dari tahun ketahun di haruskan untuk melakukan evaluasi, apakah cara yang dilakukan dan tujuan yang telah di tetapkan perlu di rubah atau tidak. hindari tujuan berubah/target semakin tinggi , namun program/cara untuk mencapainya sama dari tahun ke tahun.
semoga bermanfaat.
jahar

Sebelum nyampai ke Jerman, saya termasuk orang yang khawatir dengan suasana ibadah bagi muslim di Jerman. karena Islam di Jerman minoritas.
setelah beberapa bulan tinggal di Kota Hannover, Jerman, dan mengunjungi beberapa kota lainnya, saya cukup lega dengan fasilitas masjid dan suasana penghargaan warga jerman terhadap Islam. menurut saya tidak ada hambatan berarti bagi umat muslim untuk melaksanakan ibadahnya di sini.
sebagai contoh, di kota Hannover, terdapat paling tidak 18 masjid dengan ukuran yang cukup besar (bisa menampung 50 - 200 jamaah), dengan kondisi nyaman dan bersih. dimasjid tersebut di dirikan sholat lima waktu berjama'ah, di beberapa masjid ada acara ceramah/kajian rutin keislaman, ada juga Qur'an Schule (belajar al qur'an untuk anak-anak). di Berlin ada Masjid Indonesia, namanya masjid Al Falah, di Nuerenberg, masjid-masjidnya luas-luas. karena banyak imigran turki dan timur tenggah yang sudah lama menetap dan menjadi warga Jerman.
saat ramadhan ini, semua masjid mengadakan sholat tarawih, untuk berbuka puasa, hampir seluruh masjid juga menyediakan buka puasa bersama, dengan menu ala timur tenggah, turki, pakistan, dan berbagai menu lainnya. ini kesempatan "perbaikan gizi" bagi student dari Indonesia. bahkan sudah menjadi tradisi student Indonesia, keliling dari satu masjid ke masjid yang lain untuk merasakan menu masing-masing masjid. di akhir ramadhan ada beberapa masjid mengadakan i'tikaf.
memang, tidak se meriah di tanah air Indonesia, namun sebagai minoritas, kita juga harus mampu menempatkan diri. masih ada kendala semisal belum boleh adzan terdengar suaranya keluar masjid, kemudian masjid belum merata ke kota-kota kecil. namun secara umum tidak ada kendala berarti untuk melaksanakan ibadah bagi umat islam di jerman.
termasuk juga pengunaan jilbab bagi muslimah, sangat mudah menemukan muslimah berjilbab di Jerman, karena banyak imigran dari turki dan timur tengah yang sudah sejak lahir di Jerman dan menjadi warga negara jerman.
untuk makanan halal, bisa didapatkan di toko-toko turki dan jaringannya, seperti daging, ayam, dan makanan halal lainnya. dan juga secara selektif bisa ditemukan di supermarket seperti Lidl,Rosman, Aldi, Netto,Rewe, dll.
saat ini terdapat 4 juta muslim di jerman, mulai muncul pengakuan tokoh-tokoh Jerman terhadap Islam, saya meyakini tidak lama lagi, didasarkan realita perkembangan ummat Islam di jerman, Islam adalah bagian yang tidak bisa di lepaskan dari jerman. karena jumlah ummat islam semakin banyak, baik karena kelahiran, pernikahan, atau secara sadar memilih Islam sebagai pilihan terbaik. Dari data Dewan Muslim Eropa rata-rata 100 orang perhari masuk Islam di Jerman. dan sebagian dari mereka adalah warga Jerman asli.
fajar Islam, lambat laun akan bersinar di eropa...mari kita do'akan....
semoga bermanfaat.
Sahur, 23 ramadhan musim panas 1432 H
jaharuddin

Oleh Rhenald Kasali*
Setiap saat mulai perkuliahan, saya selalu bertanya kepada mahasiswa berapa orang yang sudah memiliki pasport. Tidak mengherankan, ternyata hanya sekitar 5% yang mengangkat tangan. Ketika ditanya berapa yang sudah pernah naik pesawat, jawabannya melonjak tajam. Hampir 90% mahasiswa saya sudah pernah melihat awan dari atas. Ini berarti mayoritas anak-anak kita hanyalah pelancong lokal.
Maka, berbeda dengan kebanyakan dosen yang memberi tugas kertas berupa PR dan paper, di kelas-kelas yang saya asuh saya memulainya dengan memberi tugas mengurus pasport. Setiap mahasiswa harus memiliki "surat ijin memasuki dunia global.". Tanpa pasport manusia akan kesepian, cupet, terkurung dalam kesempitan, menjadi pemimpin yang steril. Dua minggu kemudian, mahasiswa sudah bisa berbangga karena punya pasport.
Setelah itu mereka bertanya lagi, untuk apa pasport ini? Saya katakan, pergilah keluar negeri yang tak berbahasa Melayu. Tidak boleh ke Malaysia, Singapura, Timor Leste atau Brunei Darussalam. Pergilah sejauh yang mampu dan bisa dijangkau.
"Uang untuk beli tiketnya bagaimana, pak?" Saya katakan saya tidak tahu. Dalam hidup ini, setahu saya hanya orang bodohlah yang selalu memulai pertanyaan hidup, apalagi memulai misi kehidupan dan tujuannya dari uang. Dan begitu seorang pemula bertanya uangnya dari mana, maka ia akan terbelenggu oleh constraint. Dan hampir pasti jawabannya hanyalah tidak ada uang, tidak bisa, dan tidak mungkin.
Pertanyaan seperti itu tak hanya ada di kepala mahasiswa, melainkan juga para dosen steril yang kurang jalan-jalan. Bagi mereka yang tak pernah melihat dunia, luar negeri terasa jauh, mahal, mewah, menembus batas kewajaran dan buang-buang uang. Maka tak heran banyak dosen yang takut sekolah ke luar negeri sehingga memilih kuliah di almamaternya sendiri. Padahal dunia yang terbuka bisa membukakan sejuta kesempatan untuk maju. Anda bisa mendapatkan sesuatu yang yang terbayangkan, pengetahuan, teknologi, kedewasaan, dan wisdom.
Namun beruntunglah, pertanyaan seperti itu tak pernah ada di kepala para pelancong, dan diantaranya adalah mahasiswa yang dikenal sebagai kelompok backpackers. Mereka adalah pemburu tiket dan penginapan super murah, menggendong ransel butut dan bersandal jepit, yang kalau kehabisan uang bekerja di warung sebagai pencuci piring. Perilaku melancong mereka sebenarnya tak ada bedanya dengan remaja-remaja Minang, Banjar, atau Bugis, yang merantau ke Pulau Jawa berbekal seadanya.Ini berarti tak banyak orang yang paham bahwa bepergian keluar negeri sudah tak semenyeramkan, sejauh, bahkan semewah di masa lalu.
Seorang mahasiswa asal daerah yang saya dorong pergi jauh, sekarang malah rajin bepergian. Ia bergabung ke dalam kelompok PKI (Pedagang Kaki Lima Internasional) yang tugasnya memetakan pameran-pameran besar yang dikoordinasi pemerintah. Disana mereka membuka lapak, mengambil resiko, menjajakan aneka barang kerajinan, dan pulangnya mereka jalan-jalan, ikut kursus, dan membawa dolar. Saat diwisuda, ia menghampiri saya dengan menunjukkan pasportnya yang tertera stempel imigrasi dari 35 negara. Selain kaya teori, matanya tajam mengendus peluang dan rasa percaya tinggi. Saat teman-temannya yang lulus cum-laude masih mencari kerja, ia sudah menjadi eksekutif di sebuah perusahaan besar di luar negeri.
The Next Convergence
Dalam bukunya yang berjudul The Next Convergence, penerima hadiah Nobel ekonomi Michael Spence mengatakan, dunia tengah memasuki Abad Ke tiga dari Revolusi Industri. dan sejak tahun 1950, rata-rata pendapatan penduduk dunia telah meningkat dua puluh kali lipat. Maka kendati penduduk miskin masih banyak, adalah hal yang biasa kalau kita menemukan perempuan miskin-lulusan SD dari sebuah dusun di Madura bolak-balik Surabaya-Hongkong.
Tetapi kita juga biasa menemukan mahasiswa yang hanya sibuk demo dan tak pernah keluar negeri sekalipun. Jangankan ke luar negeri, tahu harga tiket pesawat saja tidak, apalagi memiliki pasport.Maka bagi saya, penting bagi para pendidik untuk membawa anak-anak didiknya melihat dunia. Berbekal lima ratus ribu rupiah, anak-anak SD dari Pontianak dapat diajak menumpang bis melewati perbatasan Entekong memasuki Kuching. Dalam jarak tempuh sembilan jam mereka sudah mendapatkan pelajaran PPKN yang sangat penting, yaitu pupusnya kebangsaan karena kita kurang urus daerah perbatasan. Rumah-rumah kumuh, jalan berlubang, pedagang kecil yang tak diurus Pemda, dan infrastruktur yang buruk ada di bagian sini. Sedangkan hal sebaliknya ada di sisi seberang. Anak-anak yang melihat dunia akan terbuka matanya dan memakai nuraninya saat memimpin bangsa di masa depan. Di universitas Indonesia, setiap mahasiswa saya diwajibkan memiliki pasport dan melihat minimal satu negara.
Dulu saya sendiri yang menjadi gembala sekaligus guide nya. Kami menembus Chiangmay dan menyaksikan penduduk miskin di Thailand dan Vietnam bertarung melawan arus globalisasi. Namun belakangan saya berubah pikiran, kalau diantar oleh dosennya, kapan memiliki keberanian dan inisiatif? Maka perjalanan penuh pertanyaan pun mereka jalani. Saat anak-anak Indonesia ketakutan tak bisa berbahasa Inggris, anak-anak Korea dan Jepang yang huruf tulisannya jauh lebih rumit dan pronounciation-nya sulit dimengerti menjelajahi dunia tanpa rasa takut. Uniknya, anak-anak didik saya yang sudah punya pasport itu 99% akhirnya dapat pergi keluar negeri. Sekali lagi, jangan tanya darimana uangnya. Mereka memutar otak untuk mendapatkan tiket, menabung, mencari losmen-losmen murah, menghubungi sponsor dan mengedarkan kotak sumbangan. Tentu saja, kalau kurang sedikit ya ditomboki dosennya sendiri.
Namun harap dimaklumi, anak-anak didik saya yang wajahnya ndeso sekalipun kini dipasportnya tertera satu dua cap imigrasi luar negeri. Apakah mereka anak-anak orang kaya yang orangtuanya mampu membelikan mereka tiket? Tentu tidak. Di UI, sebagian mahasiswa kami adalah anak PNS, bahkan tidak jarang mereka anak petani dan nelayan. Tetapi mereka tak mau kalah dengan TKW yang meski tak sepandai mereka, kini sudah pandai berbahasa asing.
Anak-anak yang ditugaskan ke luar negeri secara mandiri ternyata memiliki daya inovasi dan inisiatif yang tumbuh. Rasa percaya diri mereka bangkit. Sekembalinya dari luar negeri mereka membawa segudang pengalaman, cerita, gambar dan foto yang ternyata sangat membentuk visi mereka.
Saya pikir ada baiknya para guru mulai membiasakan anak didiknya memiliki pasport. Pasport adalah tiket untuk melihat dunia, dan berawal dari pasport pulalah seorang santri dari Jawa Timur menjadi pengusaha di luar negeri. Di Italy saya bertemu Dewi Francesca, perempuan asal Bali yang memiliki kafe yang indah di Rocca di Papa. Dan karena pasport pulalah, Yohannes Surya mendapat bea siswa di Amerika Serikat. Ayo, jangan kalah dengan Gayus Tambunan atau Nazaruddin yang baru punya pasport dari uang negara.
*) Guru Besar Universitas Indonesia
Jawapos, 8 Agustus 2011
Oleh: Jaharuddin
Kisah ini saya tulis dari pengamatan saya, terhadap perilaku perempuan Jerman yang memilihara anjing, dan biasanya dibawa kemana-mana layaknya anak. Mengapa perempuan karena dari pengamatan saya sebagian besar yang memelihara anjing adalah perempuan. Ngak tahu alasannya kenapa?..yang berminat menjadi bahan riset silakan?...:)
Kisah ini saya tulis dari pengamatan saya, terhadap perilaku perempuan Jerman yang memilihara anjing, dan biasanya dibawa kemana-mana layaknya anak. Mengapa perempuan karena dari pengamatan saya sebagian besar yang memelihara anjing adalah perempuan. Ngak tahu alasannya kenapa?..yang berminat menjadi bahan riset silakan?...:)
Kemudian saya perlu membatasi, apa yang dimaksud dengan perempuan Jerman, karena kenyataanya banyak warga negara Jerman, namun sebetulnya mereka adalah imigran dari eropa timur, turki, timur tengah dan Negara lainnya, mereka sudah dari kecil, bahkan lahir di Jerman, mereka bisa diketahui dari pengamatan terhadap warna rambut dan bentuk wajah, saya di kasih tahu oleh teman yang sudah lebih lama di Jerman, dia bisa membedakan antara Jerman asli dengan orang-orang imigran. Yang saya maksud perempuan jerman di sini adalah semua perempuan di Jerman dengan budaya lokal Jerman saat ini, terutama dalam hal perilakunya terhadap anjingnya.
Pernahkah anda melihat seseorang berbicara dengan anjingnya?, Pernahkah anda melihat seseorang perempuan membawa anjing berjalan-jalan selayaknya anak, di pangku, di beri pakaian, di beri tempat khusus (keranjang, atau seperti kinder hanger/tempat anak di bagian belakang sepeda), di peluk, di cium, …dan seterusnya….bahkan saya menemukan di internet ada yang menikah dengan anjingnya…..
Jalan-jalanlah anda ke jerman….anda akan dengan mudah menemukannya di tempat-tempat umum…
Yang mengelitik bagi saya adalah, kenapa itu dilakukan?...bagi orang Jerman, tulisan ini mungkin di bilang usil, atau sesuatu yang tidak perlu di bahas…namun bagi saya …ini menarik dan kita perlu mengambil pelajaran dari perilaku ini.
Kenapa perempuan yang kebanyakan memelihara anjing?...padahal setahu saya di Jerman, orang yang mau melihara anjing harus mendapat sertifikasi untuk boleh memelihara anjing, dan harus kursus dulu. …serta kenapa mereka para perempuan mau?...karena ini adalah naluri alami seorang perempuan yang sesungguhnya adalah ke-ibu-an.
Namun budaya di Jerman, telah membentuk perempuan tidak pada optimalisasi naluri alami perempuan yaitu ke-ibu-an. Budaya yang terbentuk adalah tidak mau menikah, free sex, dan sangat sedikit yang mau mempunyai anak, menikah formal aja ngak mau, apalagi punya anak…bahasa candanya…mau enaknya, ngak mau anaknya. …yang lebih memprihatinkan, adalah minimnya rasa tanggung jawab untuk mempertahankan generasi yang unggul dan sehat. mereka bilang tidak mau repot, tidak mau ada ikatan,..dan seterusnya…..saya juga sedang menulis, akibat budaya free sex, bisa jadi Jerman akan kehabisan generasi, tanda-tandanya sudah terlihat.
Budaya memelihara anjing, merupakan jelmaan dari rasa kesepian para ibu (yang berumur ibu), karena perempuan membutuhkan teman ngobrol, teman bercanda, sementara itu mereka lebih suka hidup sendiri, akhirnya alternatifnya memelihara anjing. Dulu kala, fungsi anjing adalah untuk menjaga kebun, menjaga dari maling, sekarang fungsi anjing berubah dan naik peringkat.
Makanya, untuk mengusir rasa kesepian, perempuan membawa anjingnya untuk jalan-jalan, dan bermain dengan anjingnya.
Pelajaran .
Ternyata kemajuan teknologi, kemapanan ekonomi, keteraturan, dan banyak positif lainnya dari Negara Jerman, tidak mampu mengisi ke kosongan jiwa penduduknya. Artinya nilai-nilai alami dari setiap orang belum mampu di penuhi dengan baik oleh pembangunan dan kemajuan yang mereka lakukan.
Kita memang harus banyak belajar teknologi, keteraturan, kedisiplinan, menjaga kebersihan, dan hal-hal positif lainnya dari Jerman, namun ada sisi –sisi yang tidak mampu mereka penuhi dengan baik, yaitu optimalisasi fungsi alami dari penduduknya, seperti agama, mempunyai tanggung jawab untuk meneruskan generasi yang unggul dan sehat, menjauhi al-khohol, tidak free sex.
ini berarti, budaya seperti tidak percaya agama dalam berbagai kadar, baik rendah (lalai) maupun tinggi (atheis), free sex, alkhohol. memelihara anjing, telah terbukti merusak. dan ini tidak perlu di contoh. dan kalau kita cinta tanah air kita yang besar bernama Indonesia, cinta dengan budaya yang baik dan sehat, maka budayakan cinta agama dan benar-benar di jadikan agama sebagai way of live, menikah pada saatnya, menjauhi al-khohol, dan membangun anak-anak dan generasi yang sehat dan unggul. suatu saat bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang unggul dimana orang-orang dari belahan dunia lainnya, akan belajar dan banyak menimba ilmu dari bangsa bernama Indonesia. Amin.
Semoga bermanfaat.
Ditulis di ruang kerja leibnizhaus appartemen C.3.1, Holzmarkt 4, Hannover, Jerman, ditemani Alif, pukul 11.59 CET.
ini pesan perpisahan dari guru TK Alif, tanggal 29 Juli 2011...untuk yg akan meneruskan SD.
o..ya saya bercerita sedikit tentang sistim pendidikan TK di Hannover, Jerman. untuk share bagi siapa saja yg mau mengetahui...
menurut saya ada perbedaan sistim pendidikan TK di Indonesia dibandingkan dengan sistim pendidikan TK di kota hannover, Jerman. Alif mulai masuk TK di Hannover Januari 2011 dan Alif Mei 2011, berumur 6 tahun. anak-anak yang umur 6 tahun, dengan sendirinya dicarikan sekolah Oleh Imigrasi Kota (pemerintah Kota Hannover) untuk masuk SD (Grundshule).
selama Alif TK...mata pelajaran utamanya adalah BERMAIN, anak saya (Alif) aktifitas setiap harinya bermain in door dan out door. aktifitas sekolah dimulai jam 10 pagi sampai 12.30, sebelum jam 10 anak-anak sarapan bersama. khusus anak saya, dari awal kami kasih tahu ke guru sekolahnya, anak kami sarapan di rumah, jadi tidak ikut sarapan pagi bersama,ini tidak masalah. hal ini kami lakukan dengan pertimbangan adanya perbedaan budaya sarapan antara indonesia dan jerman, dan anak kami tentunya butuh masa adaptasi. termasuk kekhawatiran kami tentang ke halalan makanan di sekolah.
nah, alif biasanya kami antar ke sekolah sebelum pukul 10 pagi, dan langsung ganti sepatu dengan sandal/sepatu dalam ruang, dan langsung masuk ke arena main. awalnya alif tidak langsung mau bermain, karena sebagai orang asing tentunya ada kendala bahasa.
namun lama kelamaan tidak ada masalah, karena kebesaran kuasa Allah, anak-anak sangat cepat bisa adaptasi dan memahami bahasa asing dalam hal ini bahasa jerman, padahal anak-anak kami benar-benar tidak mempunyai bekal bahasa jerman awalnya, namun karena tidak merasa malu, mau bermain dan bergaul dengan orang jerman, dan seterusnya.... pembelajaran anak-anak super cepat. dalam hal ini kita orang tua/dewasa perlu belajar dan mengambil pelajaran dari cara anak-anak belajar bahasa asing, walaupun tidak punya basic sama sekali.
bahasa sehari-hari di sekolah mengunakan bahasa jerman, kalau untuk orang tua biasanya ada beberapa guru yg bisa berbahasa inggris, dan kita bisa berbahasa inggris dengan guru, walaupun tentunya mereka lebih senang, jika kita juga bisa berbahasa Jerman.
mengenai bahasa jerman alif, awalnya pasif, namun setelah 2 bulanan mulai aktif bahasa jermannya.
kembali ke sistim pendidikan, tidak ada sama sekali beban MEMBACA, TULIS, DAN HITUNG selama alif di TK, bahkan saya dengar di tinggat SD pun baru diperkenalkan huruf di kelas 2. jadi benar-benar anak-anak di suruh bermain, dan sering sekali di ajak ke luar, bermain bersama. menurut saya malah ini benar-benar menumbuh kembangkan motorik, psiko, dan potensi-potensi anak. apalagi beban PR...sama sekali tidak ada...
o..ya, sebagai informasi, mengenai biaya saya dikenakan iuran 30 euro per bulan. ini bukan biaya sekolah, karena prinsipnya sekolah gratis. ini adalah biaya penganti makan siang untuk alif. mengenai biaya ini, setahu saya ada dua kategori, jika sekolah pemerintah (negeri), maka prinsipnya gratis. namun kalau sekolah swasta, anak kita dikenakan biaya , selain biaya makan, anak saya yg kedua Zaky...dikenakan biaya 175 euro perbulan.untuk zaky setahu saya biaya tersebut terdiri dari biaya sekolah, biaya makan, dan biaya penitipan anak, karena jam sekolah zaky lebih lama, mulai pukul 10.00 s.d 16.30. bahkan kalau kita baru bisa jemput setelah jam 16.30 pun juga bisa.
namun setelah zaky masuk berumur 5 tahun, biayanya turun menjadi 55 euro per bulan. jadi besar kecilnya biaya, juga di tentukan umur anak kita, semakin kecil anak, dimasukkan ke sekolah semakin besar biayanya.
dengan lamanya anak di sekolah, ada hasil yg berbeda tentang kecepatan bahasa. anak saya yang kedua Zaky, lebih cepat aktif bahasa jermannya di banding abangnya Alif, kalau yang lain menurut saya sama aja.
mengenai makan siang bagi orang muslim, bisa di pesankan ke pihak sekolah untuk hanya makan dan minum halal saja. dan pihak sekolah sangat kooperatif, karena mereka juga sudah terbiasa dengan anak-anak muslim. walaupun muslim di kota ini minoritas, namun konsep dasar mereka, tidak boleh ada diskriminasi, dalam apapun.
untuk masuk SD, anak-anak yg akan berumur 6 tahun, akan mendapat surat dari imigrasi kota, untuk mendaftarkan anaknya ke beberapa sekolah yang di rekomendasikan, setahu saya di dasarkan letak geografis rumah kita, artinya di carikan sekolah yang di dekat rumah/tempat tinggal kita berada.
setelah didaftarkan ke sekolah yg kita tuju, pihak sekolah memberi rekomendasi kepada orang tua melalui surat, untuk tes kesehatan ke dinas kesehatan kota. tes kesehatan ini yang di lihat yg paling utama adalah tumbuh kembang anak. kalau tidak ada masalah maka langsung masuk ke SD. Alif, diminta untuk kursus bahasa jerman beberapa minggu di SD nya, setelah itu insya Allah langsung bisa masuk SD. tidak ada tes lainnya...
ini sedikit catatan pengalaman saya, dalam menyekolahkan anak di Hannover, Jerman pada tingkat TK, semoga bermanfaat sebagai informasi awal bagi siapa saja yang membutuhkan...o,ya. yang saya dengar sistim pendidikan di masing-masing kota di jerman belum tentu sama, karena masing-masing provinsi bisa membuat regulasinya masing-masing. namun secara umum, dari berbagai informasi yang saya dapatkan dari beberapa teman, ngak usah terlalu khawatir lah dengan anda yang mau study atau mukim di Jerman, secara umum pelayanan publik di Jerman sudah sangat stabil dan baik. saya belum mendengar ada warga asing terlantar di sini. bahkan pihak pemerintah kotanya akan membantu, sampai ke finansial jika , ada warga nya tidak mampu, termasuk warga asing.
ini bukan promosi lho ya..:), namun cuma memberikan informasi bagi siapa saja yang juga ada keinginan untuk melanjutkan study di sini.

melaksanakan puasa saat musim panas di Hannover, Jerman...dan negara eropa lainnya, dengan waktu Central European Time (CET). puasa di mulai jam 03.50 an dan nanti berbuka pkl 21.30 an. artinya berpuasa lebih kurang 17,5 jam.
kemudian sholat tarawih dimulai pkl 22.45 an, dan baru selesai sekitar pkl 00.00. dan tidak bisa istirahat banyak karena nanti pukul 03.00 harus sudah sahur.di luar, ketika anda berjalan ke kampus, atau tempat kerja, atau sekedar jalan-jalan untuk mengisi waktu...anda akan di hadapkan dengan pemandangan pakaian yang serba "terbuka". artinya kalau anda mau rehat di taman, atau tempat tempat umum lainnya, maka sangat susah anda benar-benar bisa menjaga pandangan dari "keterbukaan" tersebut.
teringat indahnya berpuasa di Indonesia, dengan waktu puasa 12,5 jam, sholat tarawih tidak terlalu malam, waktu istirahat yang cukup, lingkungan saling menghargai karena orang sedang berpuasa....
menurut saya...sangat aneh, jika masih banyak yang tidak berpuasa...dan ini menunjukkan kadar keimanan seseorang (QS 2:183).artinya sebegitu tipiskah keimanan diri, sehingga tidak tergerak untuk memanfaatkan bulan ramadhan sebagai bulan, memperbanyak bekal untuk menetap nantinya di akhirat.
ingat...tempat menetap kita sesungguhnya adalah akhirat...di dunia ini sementara..dan apa yang dilakukan (amal) di dunia ini akan menentukan kehidupan kita kelak di kampung akhirat.
sekali lagi ..wahai umat muslim, manfaatkanlah bulan yang penuh berkah ini...dan kalau belum bisa memaksimalkan ibadah di bulan ramadhan ini...cari dan perbanyak alasan untuk bergerak, lebih cepat dan lebih cepat untuk memperbanyak bekal akhirat.
kamis, hari ke 4 ramadhan 1432 H/4 agustus 2011
di Hannover, jerman

Senin, 4 Mei 2009, pukul 09.00 – 12.30 WIB……Hari yang melelahkan, kenapa?, saya mempertaruhkan status karyawan hari ini, karena berani melakukan survey tingkat kepuasan karyawan di tempat bekerja tanpa sepengetahuan HRD dan Direktur. Sebenarnya saya melakukan ini karena keprihatinan yang mendalam dari adanya kecendrungan semakin tingginya turn over karyawan, semakin banyaknya keluhan, target-target perusahaan tidak tercapai, mulai melambatnya respon perubahan, keluarnya tenaga-tenaga potensial, munculnya paradox pada kondisi banyak karyawan di PHK dan sulit mencari pekerjaan, kok karyawan di tempat saya bekerja sepertinya mudah saja untuk keluar, ini pertanda bahwa daya tarik keluar lebih tinggi bila dibandingkan tetap bertahan di perusahaan saya, kemudian diperparah lagi dengan kondisi pihak yang berwenang tidak begitu peduli dengan kondisi ini (mungkin subjectif berdasarkan pengamatan saya).
Akhirnya saya berinisiatif, melihat persepsi karyawan terhadap kepuasan mereka bekerja sekarang, saya membuat kuesioner dan secara diam-diam melakukan pendekatan kepada key person yang saya anggap “aman” untuk tidak membocorkannya sampai saatnya dibuka. Alhamdulillah pengambilan data berjalan dengan lancar, saya melakukan pengambilan data 51% dari total karyawan, namun di hari kedua , saya dengan segaja membocorkan survey ini kepada manager HRD, dan seperti yang saya duga beliau kaget, tapi biarlah kekagetan beliau, dan suasana mulai memanas dengan adanya koordinasi antara manager HRD dan staf direktur.
Sempat diselingi dengan libur satu hari, tibalah saatnya pertemuan coffee morning, yang memang saatnya membicarakan unek-unek yang ada di fikiran setiap perserta coffee morning yang diundang. Acara diawali dengan pembahasan beberapa agenda yang dilontarkan direktur, kemudian masuk ke ide investasi mesin, nah saya ikut mengomentari rencana investasi ini….apakah itu yang paling prioritas dan mendesak kita lakukan…? Bukankah kesejahteraan karyawan yang prioritas dan mendesak..? tema ini menjadi entry point bagi saya untuk meminta waktu mempresentasikan hasil survey saya…Saya mulai presentasi, saya merasakan kekakuan suasana saat itu, tapi saya dibiarkan untuk presentasi sampai selesai, setelah selesai saya mendapatkan kritikan yang cukup pedas dari direktur, tentang mekanisme melakukan survey yang tidak izin dengan direktur. Dalam hati saya mengatakan, kalau izin dulu ngak bakal terlaksana survey ini, atau paling tidak di rapatkan dulu, dibicarakan dulu…dan seterusnya yang pada akhirnya semangat kita pun yang sedang mengebu-gebu untuk memotret kepuasan karyawan telah hilang.
Nah hilang deh momentum yang sangat berharga, kembali ke tangapan direktur, terasa sekali resisten terhadap hasil survey saya, yang berkesimpulan bahwa terjadi ketidakpuasan yang significan terhadap pekerjaan, dan penyebab utamanya adalah kesejahteraan yang masih belum sesuai dengan harapan, tidak jelasnya jenjang karir, dan terusiknya kenyamanan kerja.
Wah, ngak bisa terima direktur, inikan subjektif sekali, belum lagi so’al kuesionernya bias, walaupun tidak dijelaskan secara detil bukti biasnya seperti apa, dan seharusnya bagaimana, wal hasil..cukup memanaslah suasana di awal coffee morning tersebut, ditambah staf direktur yang juga mencecar, mengulas dan menangapi…., yang mengagetkan saya, saya dibilang tidak professional…alhamdulillah, ada ustadz yang berempati dengan apa yang saya lakukan…terus terang saja saya mulai ada kepercayaan diri…mulai bisa menata diri dan emosi untuk melanjutkan diskusi dan menjawab pertanyaan…
Setelah itu, ternyata secara substansi survey saya juga di dukung oleh manager lainnya, walaupun diselingi dengan kritikan yang menyakitkan bagi saya, yaitu saya dibilang kurang ber adab, atau tidak sesuai dengan adab Islam…ya….mulai down lagi…tapi mencoba menata lagi, dan diskusi dilanjutkan…cukup panjang, dan sepertinya ini juga menstimulan rekan-rekan yang lain untuk menyampaikan unek-uneknya….
Dari rapat ini saya, berkali-kali mengatakan survey ini sama sekali tidak bertujuan untuk menjelek-jelekkan direktur dan HRD, namun survey ini adalah cara yang bisa saya lakukan untuk bersama-sema dengan pimpinan lainnya, lebih perhatian pada keberadaan sumber daya manusia yang ada di perusahaan, wabil khusus mengenai kesejahteraan semua karyawan…dan alhamdulillah substansinya bisa diterima..walaupun dipesankan kepada saya agar tidak mengulangi kembali melakukan survey illegal ini…
o..ya, ada keinginan untuk melakukan survey juga tentang kondite manager…menurut saya, ini sesuatu yang positif dan perlu di budayakan, tapi ingat lho pak…menyebarkan kuesioner sih…ngak terlalu berat , tapi mengolah data sampai menyajikan hasilnya cukup butuh waktu dan tenaga lho…saya kemarin sabtu-minggu yang seharusnya libur…saya gunakan untuk mengolah data tersebut di rumah…sampai acara keluarga harus disesuaikan….tapi alhamdulillah lancar…..

Sampai, detik-detik quick count di umumkan, rasa optimisme akan mendulang suara minimal 9%, terus membuncah dalam hati, bahkan saya pribadi optimis di atas 10%, dengan indikator: (a). Kampanye PKS tanggal 30 Maret merupakan kampanye terbesar dan paling tertib, lebih dari 300.000 orang yang ikut kampanye, gelora bung karno putih, dan tumpah ruah, bahkan tercatat di rekor MURI, malamnya ada ustadz dari Jambi yang menelepon konfirmasi seberapa besar massa kampanye tanggal 30 Maret tersebut, dari perbincangan tersebut di Jambi saja untuk kampanye PKS, massa yang hadir mencapai 8.000 orang, untuk ukuran di Jambi, menurut saya ini sangat besar. (b). Rekan-rekan tingkat DPRa (ujung tombak yang ada di tengah-tengah masyarakat), bekerja sunguh-sungguh, bahkan saya merasakan semangat beramal yang luar biasa telah di lakukan oleh jajaran DPRa, mulai pemasangan atribut sampai menyisir satu persatu rumah untuk direct selling. (c). DPP mentargetkan perolehan suara 20%, dalam tradisi PKS biasanya target yang diturunkan DPP, tidak akan jauh dari realita yang akan terjadi.(d). Iklan-iklan PKS di TV sangat cerdas, iklannya Cuma 3 hari (untuk mensiasati minimnya anggaran iklan) namun bisa didiskusikan para pakar dan masyarakat selama berminggu-minggu, termasuk berbagai macam bentuk iklan gambar yang cerdas dan kreatif, sms yang kata-katanya lucu, face book, RBT, dan berbagai macam cara dilakukan.
Namun, kenyataan sementara tidak seperti yang diharapkan, PDIP dan Golkar turun drastis, PKS masih naik walupun belum besar. ada beberapa catatan, sebagai bahan renungan yang perlu sama-sama diskusikan, terkait stagnannya perolehan suara PKS tahun 2009 ini, beberapa faktor yang tercatat dari pengamatan saya adalah:
1. Dari data sementara terlihat bahwa turunnya suara Golkar dan PDIP tidak lari ke PKS, namun turunnya suara dua partai besar tersebut, paling banyak didapatkan oleh Gerindra dan Hanura, dengan demikian keinginan DPP untuk memperluas pasar PKS dengan mencirikan inklusif dan warna-warninya PKS, belum berhasil, malah menurut saya mengakibatkan larinya pemilih yang dulu bersimpati dengan PKS, karena konsisten dan komitment yang kuat terhadap nilai-nilai perjuangan Islam.
2. Menurut saya para anggota dewan periode 2004 – 2009, baik di DPR maupun di DPRD belum mampu menunjukkan prestasi yang signifikan, yang terlihat adalah semangat yang sudah sangat baik untuk menolak korupsi, namun dari sisi profesionalismenya belum terlihat, apalagi berprestasi, sayangnya yang menjadi figur-figur utama untuk menarik massa pada kampanye 2009 ini, masih orang-orang lama yang belum berprestasi tersebut.
Sebagai contoh adalah DPRD Jakarta, PKS menjadi pemenang di pemilu 2004 di Jakarta, namun masyarakat boleh bertanya, apa dampak signifikan yang dirasakan masyarakat dengan kemenangan PKS di Jakarta tahun 2004. kalau alasannya orang nomor satu di DKI bukan kader PKS, seharusnya tidak menjadi alasan bagi PKS untuk berbuat maksimal, bukankah fraksi terbesar di DPRD PKS adalah fraksi PKS?, sekarang era Fauzi Bowo, terlihat kelambatan tim FOKE dalam menyelesaikan masalah, seperti banjir, kemacetan, rasa aman yang belum terwujud di tempat publik, namun fraksi PKS tidak bisa berbuat banyak?
3. Kaburnya pesan kampanye yang di usung, sampai kampanye berakhir, tidak kelihatan diferensiasi tawaran perbedaaan atau perubahan yang ditawarkan PKS jika PKS menang, apa yang berbeda dari Demokrat misalnya?, apa yang akan berubah jika PKS menang?, menurut saya sampai akhir kampanyepun tidak kelihatan.
4. Sistim pemilu dengan partai yang banyak dan suara terbanyak yang sekarang dilakukan juga mempunyai andil, kompetisi kapitalisme di sesama caleg PKS, jika caleg tertentu mempunyai banyak modal, maka pamflet-spanduk, dan beraneka ragam bentuk kampanyenya juga akan kentara, bahkan kita diperlihatkan pertarungan yang yang tidak sehat, ada anak muda kader PKS, mencalonkan kembali menjadi caleg, amunisinya sungguh luuaaar biasa, kader bolehlah bertanya darimana uangnya?, sementara ada ustadz yang bergelar Lc misalnya, kebetulan tidak mempunyai amunisi yang banyak, maka ustadz ini tidak bisa berbuat banyak, bahkan ada kasus caleg yang tidak mampu memberikan amunisi dan modal ke DPRa, tidak akan di kampanyekan oleh DPRa tersebut, apakah ini benar?, apakah kita sudah terjebak pada semangat kapitalisme (bekerja sesuai kehendak pemilik/yang memberikan modal)???, bukankah dulu kita pernah mendengar, ada seorang kader yang dicalonkan untuk menjadi kepala daerah, DPP berusaha mencarikan modal untuk pencalonan kader tersebut, kenapa sekarang seolah-olah setiap caleg harus berupaya sendiri dengan kemampuan sendiri, dimana semangat amal jama’i yang menjadi azas perjuangan dakwah ini?
5. di beberapa TPS yang saya amati, memperlihatkan kecendrungan pemilih lebih banyak memilih partai dari pada individu caleg, hal ini mengindikasikan bahwasanya pemilih tidak terlalu peduli dengan siapa caleg yang di calonkan partai, atau dengan kata lain pemilih lebih percaya partai daripada individu yang dicalonkan partai, kalau kondisi ini bisa di generalisir, maka seharusnya caleg tidak usah berkampanye dirinya, yang membuat pemilih jadi bosan/enek/mual, melihat banyaknya orang yang ambisi menjadi anggota legistatif, dana para caleg bisa dikumpulkan partai dan partai lebih fokus mengkampanyekan partai dan program-program yang akan di lakukan jika partai menang.
6. yang paling ditakutkan adalah hilangnya semangat keikhlasan dalam beramal, yang ada adalah semangat beramal yang disesuaikan dengan modal yang diberikan...(ma’af; saya berharap bukan seperti ini realitasnya)
Namun, apapun dia, kita perlu bersyukur, bahwasanya Allah masih memberikan kesempatan kepada PKS untuk memperbaiki diri, dan mulai sekarang mempersiapkan diri untuk tahun-tahun selanjutnya. Dan setiap kejadian yang menimpa dakwah ini pasti mempunyai hikmah yang baik, dan Allah memberikan yang terbaik kepada setiap umatnya.
Pendapat pribadi
Jakarta, 10 april 2009 (sehari setelah pemilihan legislatif 2009)
email:jaharuddin@gmail.com

Seluruh penumpang di dalam bus merasa simpati melihat seorang wanita muda dg tongkatnya meraba-raba menaiki tangga bus.
Dg tangannya yg lain di meraba posisi dimana sopir berada, dan membayar ongkos bus.
Lalu berjalan ke dalam bus mencari-cari bangku yg kosong dg tangannya.
Setelah yakin bangku yg dirabanya kosong, dia duduk.
Meletakkan tasnya di atas pangkuan, dan satu tangannya masih memegang tongkat.
Satu tahun sudah, Yasmin, wanita muda itu, mengalami buta.
Suatu kecelakaan telah berlaku atasnya, dan menghilangkan penglihatannya untuk selama-lamanya.
Dunia tiba-tiba saja menjadi gelap dan segala harapan dan cita-cita menjadi sirna.
Dia adalah wanita yg penuh dg ambisi menaklukan dunia, aktif di segala perkumpulan, baik di sekolah, rumah maupun di lingkungannya.
Tiba-tiba saja semuanya sirna, begitu kecelakaan itu dialaminya.
Kegelapan, frustrasi, dan rendah diri tiba-tiba saja menyelimuti jiwanya. Hilang sudah masa depan yg selama ini dicita-citakan.
Merasa tak berguna
dan tak ada seorang pun yg sanggup menolongnya
ada yg selalu membisiki hatinya. \"Bagaimana ini bisa terjadi padaku?\"
dia menangis.
Hatinya protes, diliputi kemarahan dan putus asa.
Tapi, tak peduli sebanyak apa pun dia mengeluh dan menangis, sebanyak apa pun dia protes, sebanyak apapun dia berdo\'a dan memohon, dia harus tahu, penglihatannya tak akan kembali.
Diantara frustrasi, depresi dan putus asa, dia masih beruntung, karena mempunyai suami yg begitu penyayang dan setia, Burhan.
Burhan adalah seorang prajurit TNI biasa yg bekerja sebagai security di sebuah perusahaan.
Dia mencintai Yasmin dg seluruh hatinya.
Ketika mengetahui Yasmin kehilangan penglihatan, rasa cintanya tidak berkurang.
Justru perhatiannya makin bertambah, ketika dilihatnya Yasmin tenggelam kedalam jurang keputus-asaan.
Burhan ingin menolong mengembalikan rasa percaya diri Yasmin, seperti ketika Yasmin belum menjadi buta.
Burhan tahu, ini adalah perjuangan yg tidak gampang.
Butuh extra waktu dan kesabaran yg tidak sedikit.
Karena buta, Yasmin tidak bisa terus bekerja di perusahaannya.
Dia berhenti dg terhormat.
Burhan mendorongnya supaya belajar huruf Braile.
Dg harapan, suatu saat bisa berguna untuk masa depan.
Tapi bagaimana Yasmin bisa belajar?
Sedangkan untuk pergi ke mana-mana saja selalu diantar Burhan?
Dunia ini begitu gelap. Tak ada kesempatan sedikitpun untuk bisa melihat jalan.
Dulu, sebelum menjadi buta, dia memang biasa naik bus ke tempat kerja dan ke mana saja sendirian.
Tapi kini, ketika buta, apa sanggup dia naik bus sendirian?
Berjalan sendirian?
Pulang-pergi sendirian?
Siapa yg akan melindunginya ketika sendirian?
Begitulah yg berkecamuk di dalam hati Yasmin yg putus asa.
Tapi Burhan membimbing jiwa Yasmin yg sedang frustasi dg sabar.
Dia merelakan dirinya untuk mengantar Yasmin ke sekolah,
dimana Yasmin musti belajar huruf Braile.
Dg sabar Burhan menuntun Yasmin menaiki bus kota menuju sekolah yg dituju. Dg Susah payah dan tertatih-tatih Yasmin melangkah bersama tongkatnya. Sementara Burhan berada di sampingnya.
Selesai mengantar Yasmin
dia menuju tempat dinas.
Begitulah, selama berhari-hari dan berminggu-minggu Burhan mengantar dan menjemput Yasmin.
Lengkap dg seragam dinas security.
Tapi lama-kelamaan Burhan sadar, tak mungkin selamanya Yasmin harus diantar; pulang dan pergi.
Bagaimanapun juga Yasmin harus bisa mandiri, tak mungkin selamanya mengandalkan dirinya.
Sebab dia juga punya pekerjaan yg harus dijalaninya.
Dg hati-hati dia mengutarakan maksudnya, supaya Yasmin tak tersinggung dan merasa dibuang.
Sebab bagaimanapun juga Yasmin masih terpukul dg musibah yg di alaminya.
Seperti yg diramalkan Burhan, Yasmin histeris mendengar itu.
Dia merasa dirinya kini benar-benar telah tercampakkan.
\"Saya buta, tak bisa melihat!\" teriak Yasmin.
\"Bagaimana saya bisa tahu saya ada di mana?
Kamu telah benar-benar meninggalkan saya.\"
Burhan hancur hatinya mendengar itu.
Tapi dia sadar apa yg musti dilakukan.
Mau tak mau Yasmin musti terima.
Musti mau menjadi wanita yg mandiri.
Burhan tak melepas begitu saja Yasmin.
Setiap pagi, dia mengantar Yasmin menuju halte bus.
Dan setelah dua minggu, Yasmin akhirnya bisa berangkat sendiri ke halte.
Berjalan dg tongkatnya.
Burhan menasehatinya agar mengandalkan indera pendengarannya,
di manapun dia berada.
Setelah dirasanya yakin bahwa Yasmin bisa pergi sendiri,
dg tenang Burhan pergi ke tempat dinas.
Sementara Yasmin merasa bersyukur bahwa selama ini dia mempunyai suami yg begitu setia dan sabar membimbingnya.
Memang tak mungkin bagi Burhan untuk terus selalu menemani setiap saat ke manapun dia pergi.
Tak mungkin juga selalu diantar ke tempatnya belajar, sebab Burhan juga punya pekerjaan yg harus dilakoni.
Dan dia adalah wanita yg dulu, sebelum buta, tak pernah menyerah pada tantangan dan wanita yg tak bisa diam saja.
Kini dia harus menjadi Yasmin yg dulu, yg tegar dan menyukai tantangan dan suka bekerja dan belajar.
Hari-hari pun berlalu.
Dan sudah beberapa minggu Yasmin menjalani rutinitasnya belajar,
dg mengendarai bus kota sendirian.
Suatu hari, ketika dia hendak turun dari bus, sopir bus berkata,
\"saya sungguh iri padamu\".
Yasmin tidak yakin, kalau sopir itu bicara padanya.
\"Anda bicara pada saya?\"
\" Ya\", jawab sopir bus.
\"Saya benar-benar iri padamu\". Yasmin kebingungan, heran dan tak habis berpikir, bagaimana bisa di dunia ini seorang buta,
wanita buta,
yg berjalan terseok-seok dg tongkatnya hanya sekedar mencari keberanian mengisi sisa hidupnya,
membuat orang lain merasa iri?
\"Apa maksud anda?\" Yasmin bertanya penuh keheranan pada sopir itu. \"Kamu tahu,\" jawab sopir bus,
\"Setiap pagi, sejak beberapa minggu ini, seorang lelaki muda dg seragam militer selalu berdiri di sebrang jalan.
Dia memperhatikanmu dg harap-harap cemas ketika kamu menuruni tangga bus.
Dan ketika kamu menyebrang jalan, dia perhatikan langkahmu dan bibirnya tersenyum puas begitu kamu telah melewati jalan itu.
Begitu kamu masuk gedung sekolahmu, dia meniupkan ciumannya padamu, memberimu salut, dan pergi dari situ.
Kamu sungguh wanita beruntung, ada yg memperhatikan dan melindungimu\".
Air mata bahagia mengalir di pipi Yasmin.
Walaupun dia tidak melihat orang tsb, dia yakin dan merasakan kehadiran Burhan di sana.
Dia merasa begitu beruntung, sangat beruntung, bahwa Burhan telah memberinya sesuatu yg lebih berharga dari penglihatan.
Sebuah pemberian yg tak perlu untuk dilihat;
kasih sayang yg membawa cahaya,
ketika dia berada dalam kegelapan.
***
Teman, kita ibarat orang buta.
Yg diperintahkan untuk mengabdi kpdNya ...bekerja dan berusaha
Kita adalah orang buta yg terus diberi semangat ..
Kita tak bisa melihat Alloh.
Tapi Alloh terus membimbing kita seperti cerita Yasmin
untuk memompa semangat kita .
Note :
Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang
(lalu) dia berkata: \"Inilah Tuhanku\"
Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata:
\"Saya tidak suka kepada yang tenggelam\".
( Q.S. 6:76 )
dari milis PSKTTI UI



Seorang anak laki2 tunanetra duduk di tangga sebuah bangunan dengan sebuah topi terletak di dekat kakinya. Ia mengangkat sebuah papan yang bertuliskan: 'Saya buta, tolong saya.' Hanya ada beberapa keping uang di dalam topi itu.
Seorang pria berjalan melewati tempat anak ini. Ia mengambil beberapa keping uang dari sakunya dan menjatuhkannya ke dalam topi itu. Lalu ia mengambil papan, membaliknya dan menulis beberapa kata. Pria ini menaruh papan itu kembali sehingga orang yang lalu lalang dapat melihat apa yang ia baru tulis.
Segera sesudahnya, topi itu pun terisi penuh. Semakin banyak orang memberi uang ke anak tuna netra ini. Sore itu pria yang telah mengubah kata-kata di papan tersebut datang untuk melihat perkembangan yang terjadi. Anak ini mengenali langkah kakinya dan bertanya, 'Apakah bapak yang telah mengubah tulisan di papanku tadi pagi? Apa yang bapak tulis?'
Pria itu berkata, 'Saya hanya menuliskan sebuah kebenaran. Saya menyampaikan apa yang kamu telah tulis dengan cara yang berbeda.' Apa yang ia telah tulis adalah: 'Hari ini adalah hari yang indah dan saya tidak bisa melihatnya.'
Bukankah tulisan yang pertama dengan yang kedua sebenarnya sama saja?
Tentu arti kedua tulisan itu sama, yaitu bahwa anak itu buta.
Tetapi, tulisan yang pertama hanya mengatakan bahwa anak itu buta. Sedangkan, tulisan yang kedua mengatakan kepada orang-orang bahwa mereka sangatlah beruntung bahwa mereka dapat melihat. Apakah kita perlu terkejut melihat tulisan yang kedua lebih efektif?
Moral dari cerita ini: Bersyukurlah untuk segala yang kau miliki. Jadilah kreatif. Jadilah innovatif. Berpikirlah dari sudut pandang yang berbeda dan positif.
Ajaklah orang-orang lain menuju hal-hal yang baik dengan hikmat. Jalani hidup ini tanpa dalih dan mengasihi tanpa rasa sesal. Ketika hidup memberi engkau 100 alasan untuk menangis, tunjukkan pada hidup bahwa engkau memiliki 1000 alasan untuk tersenyum.
Hadapi masa lalumu tanpa sesal.
Tangani saat sekarang dengan percaya diri.
Bersiaplah untuk masa depan tanpa rasa takut.
Peganglah iman dan tanggalkan ketakutan.
Orang bijak berkata, 'Hidup harus menjadi sebuah proses perbaikan yang terus berlanjut, membuang kejahatan dan mengembangkan kebaikan... Jika engkau ingin menjalani hidup tanpa rasa takut, engkau harus memiliki hati nurani yang baik sebagai tiketnya.
Hal yang terindah adalah melihat seseorang tersenyum..
Tapi yang terlebih indah adalah mengetahui bahwa engkau adalah alasan di belakangnya! !!
May God bless you all....

>Barang siapa yang meninggalkan berlebihan dalam bicara, ia akan memperoleh hikmah
>Barang siapa yang meninggalkan berlebihan dalam pandangan, ia akan memperoleh kekhusyu’an
>Barang siapa yang meninggalkan berlebihan dalam makanan, maka ia akan diberi kelezatan beribadah
>Barang siapa yang meninggalkan berlebihan tertawa, ia akan memperoleh kewibawaan
>Barang siapa yang meninggalkan kecintaan dunia, ia akan mendapatkan cinta akhirat
>Barang siapa yang meninggalkan sibuk oleh aib orang lain, maka ia akan memperoleh kesibukan memperbaiki aibnya sendiri
(Seorang ahli hikmah)

“Bersegeralah Kalian menuju amal Shaleh karena akan terjadi fitnah-fitnah seperti potongan gelapnya malam, dimana seorang mukmin bila berada di waktu Pagi dalam keadaan beriman maka di sore harinya menjadi kafir dan jika di sore hari dia beriman maka di pagi harinya dia menjadi kafir dan dia melelang agamanya dengan benda dunia” (HR.Muslim)

Mengapa kita membaca AlQuran meskipun kita tidak mengerti satupun artinya ?
This is a beautiful story :
Ini suatu cerita yang indah :
An old American Muslim lived on a farm in the mountains of eastern
Kentucky with his young grandson. Each morning Grandpa wakeup early
sitting at the kitchen table reading his Quran .
Seorang Muslim tua Amerika bertahan hidup di suatu perkebunan di suatu
pegunungan sebelah timur Negara bagian Kentucky dengan cucu lelakinya
yg masih muda. Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Quran
di meja makan di dapurnya.
His grandson wanted to be just like him and tried to imitate him in
every way he could. One day the grandson asked, "Grandpa! I try to
read the Qur'an just like you but I don't understand it, and what I do
understand I forget as soon as I close the book. What good does
reading the Qur'an do?"
Cucu lelaki nya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba
untuk menirunya dalam cara apapun semampunya. Suatu hari sang cucu nya
bertanya, " Kakek! Aku mencoba untuk membaca Qur'An seperti yang kamu
lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku
lupakan secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca
Qur'An?
The Grandfather quietly turned from putting coal in the stove and
replied, "Take this coal basket down to the river and bring me back a
basket of water."
Dengan tenang sang Kakek dengan meletakkan batubara di tungku pemanas
sambil berkata , " Bawa keranjang batubara ini ke sungai dan bawa
kemari lagi penuhi dengan air."
The boy did as he was told, but all the water leaked out before he got
back to the house.
Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi
semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya.
The grandfather laughed and said, "You'll have to move a little faster
next time," and sent him back to the river with the basket to try
again. This time the boy ran faster, but again the bas ket was empty
before he returned home.
Kakek tertawa dan berkata, "Lain kali kamu harus melakukukannya lebih
cepat lagi," Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan
keranjang tsb untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi
tetap, lagi2 keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah.
Out of breath, he told his grandfather that it was impossible to carry
water in a basket, and he went to get a bucket instead. The old man
said, "I don't want a bucket of water; I want a basket of water.
Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil
membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah bolong , maka sang
cucu mengambil ember sebagai gantinya.
Sang kakek berkata, " Aku tidak mau satu ember air ; aku hanya mau
satu keranjang air.
You're just not trying hard enough," and he went out the door to watch
the boy try again.. At this point, the boy knew it was impossible, but
he wanted to show his grandfather that even if he ran as fast as he
could, the water would Leak out before he got back to the house.
Ayolah, usaha kamu kurang cukup," maka sang kakek pergi ke luar pintu
untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu. Cucu nya yakin sekali
bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakek
nya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor
keluar sebelum ia sampai ke rumah.
The boy again dipped the basket into river and ran hard, but when he
reached his grandfather the basket was again empty. Out of breathe, he
said, "See Grandpa, it's useless!" "So you think it is useless?"
Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat
tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek
keranjang sudah kosong lagi. Sambil terengah-engah ia berkata, " Lihat
Kek, percuma!" " Jadi kamu pikir percuma?"
The old man said, "Look at the basket." The boy looked at the basket
and for the first time realized that the basket was different. It had
been transformed from a dirty old coal basket and was now clean,
inside and out.
Kakek berkata, " Lihatlah keranjangnya. " Sang cucu menurut, melihat
ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa
keranjang itu sekarang berbeda.. Keranjang itu telah berubah dari
keranjang batubara yang tua kotor dan kini bersih, luar dalam. "
"Son, that's what happens when you read the Qur'an. You mi ght not
understand or remember everything, but when you read it, you will be
changed, inside and out. That is the work of Allah in our lives."
Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Qur'An.. Kamu
tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membaca
nya lagi, kamu akan berubah, didalam dan diluar dirimu .
" If you feel this email is worth reading, please forward to your
contacts/friends. Prophet Muhammad ( p.b.u.h) says: "The one who
guides to good will be rewarded equally"
Jika kamu merasa email ini patut dibaca, maka lanjutkanlah ke
teman-temanmu. Seperti sabda Nabi Muhammad( SAW) :
" Bagi siapa saja yang membawa kebaikan maka akan mendapat ganjaran yang sama "

Kata orang Singapore tentang Indonesia--
Suatu pagi di bandar lampung, kami menjemput seseorang di bandara.
Orang itu sudah tua, kisaran 60 tahun. Sebut saja si bapak.
Si bapak adalah pengusaha asal singapura, dengan logat bicara gaya
melayu , english, (atau singlish?) beliau menceritakan pengalaman2
hidupnya kepada kami yang masih muda. Mulai dari pengalaman bisnis,
spiritual, keluarga, bahkan percintaan hehehe..
"Your country is so rich!"
Ah biasa banget kan denger kata2 begitu. Tapi tunggu dulu..
" Indonesia doesnt need d world, but d world need Indonesia "
"Everything can be found here in Indonesia , u dont need d world"
"Mudah saja, Indonesia paru2 dunia. Tebang saja hutan di Kalimantan ,
dunia pasti kiamat. Dunia yang butuh Indonesia !"
" Singapore is nothing, we cant be rich without indonesia .
500.000orang indonesia berlibur ke singapura setiap bulan. bisa terbayang uang
yang masuk ke kami? apartemen2 dan condo terbaru kami yang membeli pun
orang2 indonesia , ga peduli harga yang selangit, laku keras.
Lihatlah rumah sakit kami, orang indonesia semua yang berobat."
"Kalian tahu bagaimana kalapnya pemerintah kami ketika asap hutan
indonesia masuk? ya benar2 panik. sangat berasa, we are nothing."
"Kalian ga tau kan klo agustus kemarin dunia krisis beras. termasuk
di singapura dan malaysia ? kalian di indonesia dengan mudah dapat
beras"
"Lihatlah negara kalian, air bersih dimana2.. lihatlah negara kami,
air bersih pun kami beli dari malaysia . Saya pernah ke kalimantan,
bahkan pasir pun mengandung permata. Terlihat glitter kalo ada
matahari bersinar. Petani disana menjual Rp3000/kg ke sebuah pabrik
China . Dan si pabrik menjualnya kembali seharga Rp 30.000/kg. Saya
melihatnya sendiri"
"Kalian sadar tidak klo negara2 lain selalu takut meng-embargo
Indonesia ? Ya, karena negara kalian memiliki segalanya. Mereka takut
kalo kalian menjadi mandiri, makanya tidak di embargo. harusnya
KALIANLAH YANG MENG-EMBARGO DIRI KALIAN SENDIRI. Beli lah dari
petani2 kita sendiri, beli lah tekstil garmen dari pabrik2 sendiri. Tak perlu
kalian impor klo bisa produksi sendiri."
"Jika kalian bisa mandiri, bisa MENG-EMBARGO DIRI SENDIRI, Indonesia
will rule the world.."
------- so... what d'ya think...? J ------