Oleh: Jaharuddin
Pagi jam 07.30 CET saya berangkat ke Berlin, dalam rangka menghadiri undangan IWKZ eV bekerjasama dengan KBRI di Berlin. Lazimnya Saya ke Berlin naik Kereta api (Deutch Bahn), namun kali ini untuk berhemat dan mencari pengalaman baru, saya mengunakan Bus. Biar ada pengalaman baru dan pelajaran apa yang bisa diambil dari transportasi Bus di negara Jerman ini.
Saya naik bus Berlin Linie Bus, ternyata untuk berpergian di hari kerja lebih ekonomis, saya ke Berlin PP harganya hanya 47 euro, bahkan kalau dapat harga promo bisa 11 euro saja untuk satu kali jalan. bagi yang ingin lebih tahu banyak tentang trasnportasi bus di Jerman, bisa dilihat di https://www.berlinlinienbus.de. Catatan saya untuk bus, kualitas pelayanan sangat baik, bus tidak penuh, yang unik adalah disetiap kursi penumpang tersedia seat belt, yang wajib digunakan oleh setiap penumpang, seat belt nya mirip seat belt di pesat, jadi yang dipakai dibagian pinggang. Kemudian yang positif lainnya adalah sebelum berangkat ada penjelasan dari sopir tentang perjalanan.
Untuk komunikasi, ternyata sopir tetap diperkenankan untuk di kontak selama perjalanan, namun handphone sopir disediakan dalam bus tempat mengkoneksikan handphone ke sistim bus, jadi kalau ada panggilan, maka si sopir cukup menekan tombol dan mendekatkan mikropon sehingga bisa berbicara, dan pembicaraan tersebut didengar penumpang, jadi terbuka, saya menduga sistim ini diciptakan untuk membuat bus dan sopir tetap bisa terhubungi ketika bertugas namun tidak untuk urusan pribadi, dan tidak berlama-lama berbicara melalui telepon ketika bertugas, akhirnya tugas utama sopir membawa penumpang dengan selamat dan nyaman bisa dijalankan dengan baik.
Dalam perjalanan saya memperhatikan bagaimana kota-kota di Jerman, dan setahu saya saat ini sudah se eropa, telah terkoneksi infrastruktur yang sangat baik berupa jalan tol, yang tidak berbayar. Saya memperhatikan disepanjang perjalanan 4 jam hannover Berlin, jalan sangat mulus, lebar dan lurus. Penguna utama jalan ini adalah mobil pribadi dan truk pembawa barang. Bus malah sedikit, karena transportasi publik utama di Jerman adalah kereta api. Saya memperhatikan truk pembawa barang dari berbagai negara di jalan-jalan ini ada dari Polandia, Belanda, UK, dll.
Ini menjadi akselerator kemudahan distribusi antar negara di eropa, makanya tidak aneh, buah-buahan yang ada di jerman, kualitasnya sangat baik, dan kalau dilihat produksinya biasanya dari negara lain, seperti pisang dari spanyol, bahkan air minum tawar dalam kemasan saja, itu ada yang berasal dari Turki, dan banyak sekali ditemukan di pasaran Jerman.
Infrastruktur jalan raya yang mulus, lurus dan lancar ini menjadi pemicu interkoneksi ekonomi dari berbagai negara dan akhirnya akan menstimulus produksi dan distribusi barang dan jasa. Saya sempat bermimpi, semoga saja suatu hari yang tidak lama lagi, infrastruktur jalan raya di Indonesia antar kota itu dihubungkan dengan baik oleh jalan-jalan tol, yang kalau bisa secara bertahap ditangani oleh negara, dan mengurangi peran swasta dalam pengadaan fasilitas umum yang sangat dibutuhkan masyararakat ini. Memang di pulau Jawa sepertinya sudah hampir terjadi interkoneksi antar kota dengan jalan tol. Semoga dalam waktu yang tidak lama lagi, bisa diteruskan ke pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan pulau-pulau lainnya. Sehingga arus distribusi barang dan jasa bisa berjalan dengan lancar, dan akan memicu pertumbuhan produksi, distribusi, dan pertumbuhan ekonomi masing-masing kota. Amin.
Akhirnya sampai di Berlin ZOB/ICC (terminal busnya Berlin), tepat waktu dan alhamdulillah seperti lazimnya transportasi umum di Jerman, walaupun kita sudah melakukan perjalanan selama 4 jam, namun kita masih sangat fresh untuk melanjutkan aktivitas. Saya mencari transportasi dalam kota menuju Masjid Al-Falah (satu-satunya masjid Indonesia di Berlin) untuk melaksanakan sholat Jum'at. Kalau ada yang mau tahu lebih lanjut bisa di lihat di http://iwkz.de/.
Dari masjid Al-Falah saya menuju KBRI yang tidak jauh dari Masjid, untuk mengikuti acara. Dari acara ini beberapa catatan saya yang penting untuk dibagi adalah:
belum selesai..akan dilanjutkan...
belum selesai..akan dilanjutkan...
Oleh: Jaharuddin
Sangat jelas nilai-nilai ini memberikan manfaat besar bagi siapapun, mari kita ulas satu persatu: (1). Kerja Keras. Secara sederhana kerja keras adalah melakukan kerja diatas rata-rata orang lain bekerja dibidang yang sama. Jika orang lain memulai kerja pukul 08.00 dan berakhir pukul 17.00, maka yang dimaksud kerja keras adalah anda memulai lebih pagi dan mengakhirinya lebih sore/malam. Ditambah dengan kualitas yang juga lebih baik dari standar umum, seperti jika standar produk yang dihasilkan adalah 100, maka dalam waktu yang sama anda bisa menghasilkan produk lebih.
(2). Selalu Memiliki posisi yang ulet. Saya menafsirkan ulet adalah berusaha dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh mengerjakan tugas anda dengan baik dan kualitas terbaik, tanpa melihat reward yang diberikan kepada anda. (3). Tidak Pantang Menyerah. Saya fikir menjadi hukum alam, mencapai sesuatu yang baik dan mulia selalu diikuti dengan tantangan dalam melaluinya. Setiap orang yang sukses berarti dia telah melewati dan mengatasi tantangannya dengan baik dan benar, semakin besar mimpi dan cita serta kesuksesan yang anda inginkan, semakin besar tantangan yang akan anda hadapi. Nah, sikap pejuang yang harus anda miliki adalah, apapun tantangannya anda siap menghadapinya dan menyelesaikan dengan baik, jika terjadi benturan yang luar biasa hebat, anda mundur selangkah, untuk menenangkan diri, evaluasi dan menyusun langkah selanjutnya untuk maju sebagai pejuang dan pemenang.
(4). Jujur. Menjadi sikap yang semakin langka ditemui di era persaingan yang semakin tajam, dengan berbagai dalih yang bisa diungkapkan seperti "berdiplomatis", "berkata lebih cerdas", dan lain-lain. Saya mengingatkan kepada kita semua, hati-hati dengan kata-kata berdiplomatis, bertindak dan berkata lebih cerdas, yang substansi sebetulnya melakukan ketidak jujuran. Yakinlah tindakan ketidak jujuran akan melahirkan kejahatan-kejahatan selanjutnya yang pada akhirnya bisa merusak tatanan kehidupan, dan bisa menghancurkan diri anda sendiri, jadi walaupun berat, bersikap dan bertindaklah secara jujur.
(5).Stay the Core (setia terhadap tujuannya). Saya melihat kasus ini sering menganggu fokus, sebagian orang yang sebetulnya sudah on the track dalam karirnya, namun karena godaan tertentu maka dia kehilangan fokus, seperti disaat sedang memulai usaha dan usahanya mempunyai prospek yang bagus, ditengah jalan dengan berbagai pertimbangan, akhirnya tergoda untuk meninggalkan usahanya dan merintis usaha baru, dan menjadi kebiasaan. Memulai suatu usaha karena ada tantangan, dan membuka lagi dan seterusnya, kondisi ini sama sekali tidak menguntungkan anda, karena anda tidak akan pernah mencapai puncak yang anda inginkan. Jadi berusahalah stay the core sampai anda menemukan titik puncak yang anda harapkan, dan jika itu sudah anda dapatkan, anda dipersilakan untuk merintis hal baru yang menantang andrenalin anda. Dengan demikian bukan berarti tidak boleh keluar dari core anda, namun pastikan anda telah menemukan titik puncak yang anda inginkan pada core sebelumnya.
Selain nilai-nilai yang disampaikan oleh Sandiaga S Uno tersebut, menarik juga dikomentari seputar kemasan di atas, yaitu: gelas yang sama, ukurannya, warnanya, bentuknya, kualitasnya , namun hasilnya bisa berbeda dan tetap menarik. Ini berarti ada unsur kreatifitas dalam mengemasnya, sehingga kelihatan menarik dan kreatif. Menurut saya nilai yang juga tidak bisa dipisahkan dari jiwa entrepreneurship adalah kreatif.
Bisa juga diartikan apapun wadah yang ada, sangat tergantung dari isi yang dimasukkan empunya kedalam wadah tersebut. Isi akan mempengaruhi hasil akhir dan penampilan akhir, jika yang dimasukkan menarik dan enak rasanya maka juga akan melahirkan rasa yang enak dan menarik dan sebaliknya. Anda juga bisa mentafsirkan sesuai dengan persepsi dan pengalaman anda.
Entrepreneurship adalah nilai yang menjiwai apapun aktifitas yang anda lakukan, jadi entrepreneurship tidak hanya wilayah usahawan. Adakalanya entrepreneurship langsung dialamatkan ke sekelompok orang yang ingin berwiraswasta, membuat usaha, para pengusaha dan seterusnya .
Kurang tepat jika entrepreneurship diartikan menjadi sempit seperti itu, entrepreneurship adalah nilai-nilai luhur yang menjiwai apapun bidang yang anda tekuni. Bagi anda yang sudah terlanjur menjadi pegawai negeri, maka jiwa entrepreneurship juga relevan untuk menjadi nilai dalam bekerja, begitu pula karyawan swasta, wirausaha dan lain-lain.
Intinya, dengan nilai entrepreneurship diharapkan anda sukses dibidang masing-masing melebihi kondisi rata-rata.
semoga bermanfaat.
Hannover, musim gugur, 26 September 2012
Sangat jelas nilai-nilai ini memberikan manfaat besar bagi siapapun, mari kita ulas satu persatu: (1). Kerja Keras. Secara sederhana kerja keras adalah melakukan kerja diatas rata-rata orang lain bekerja dibidang yang sama. Jika orang lain memulai kerja pukul 08.00 dan berakhir pukul 17.00, maka yang dimaksud kerja keras adalah anda memulai lebih pagi dan mengakhirinya lebih sore/malam. Ditambah dengan kualitas yang juga lebih baik dari standar umum, seperti jika standar produk yang dihasilkan adalah 100, maka dalam waktu yang sama anda bisa menghasilkan produk lebih.
(2). Selalu Memiliki posisi yang ulet. Saya menafsirkan ulet adalah berusaha dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh mengerjakan tugas anda dengan baik dan kualitas terbaik, tanpa melihat reward yang diberikan kepada anda. (3). Tidak Pantang Menyerah. Saya fikir menjadi hukum alam, mencapai sesuatu yang baik dan mulia selalu diikuti dengan tantangan dalam melaluinya. Setiap orang yang sukses berarti dia telah melewati dan mengatasi tantangannya dengan baik dan benar, semakin besar mimpi dan cita serta kesuksesan yang anda inginkan, semakin besar tantangan yang akan anda hadapi. Nah, sikap pejuang yang harus anda miliki adalah, apapun tantangannya anda siap menghadapinya dan menyelesaikan dengan baik, jika terjadi benturan yang luar biasa hebat, anda mundur selangkah, untuk menenangkan diri, evaluasi dan menyusun langkah selanjutnya untuk maju sebagai pejuang dan pemenang.
(4). Jujur. Menjadi sikap yang semakin langka ditemui di era persaingan yang semakin tajam, dengan berbagai dalih yang bisa diungkapkan seperti "berdiplomatis", "berkata lebih cerdas", dan lain-lain. Saya mengingatkan kepada kita semua, hati-hati dengan kata-kata berdiplomatis, bertindak dan berkata lebih cerdas, yang substansi sebetulnya melakukan ketidak jujuran. Yakinlah tindakan ketidak jujuran akan melahirkan kejahatan-kejahatan selanjutnya yang pada akhirnya bisa merusak tatanan kehidupan, dan bisa menghancurkan diri anda sendiri, jadi walaupun berat, bersikap dan bertindaklah secara jujur.
(5).Stay the Core (setia terhadap tujuannya). Saya melihat kasus ini sering menganggu fokus, sebagian orang yang sebetulnya sudah on the track dalam karirnya, namun karena godaan tertentu maka dia kehilangan fokus, seperti disaat sedang memulai usaha dan usahanya mempunyai prospek yang bagus, ditengah jalan dengan berbagai pertimbangan, akhirnya tergoda untuk meninggalkan usahanya dan merintis usaha baru, dan menjadi kebiasaan. Memulai suatu usaha karena ada tantangan, dan membuka lagi dan seterusnya, kondisi ini sama sekali tidak menguntungkan anda, karena anda tidak akan pernah mencapai puncak yang anda inginkan. Jadi berusahalah stay the core sampai anda menemukan titik puncak yang anda harapkan, dan jika itu sudah anda dapatkan, anda dipersilakan untuk merintis hal baru yang menantang andrenalin anda. Dengan demikian bukan berarti tidak boleh keluar dari core anda, namun pastikan anda telah menemukan titik puncak yang anda inginkan pada core sebelumnya.
Selain nilai-nilai yang disampaikan oleh Sandiaga S Uno tersebut, menarik juga dikomentari seputar kemasan di atas, yaitu: gelas yang sama, ukurannya, warnanya, bentuknya, kualitasnya , namun hasilnya bisa berbeda dan tetap menarik. Ini berarti ada unsur kreatifitas dalam mengemasnya, sehingga kelihatan menarik dan kreatif. Menurut saya nilai yang juga tidak bisa dipisahkan dari jiwa entrepreneurship adalah kreatif.
Bisa juga diartikan apapun wadah yang ada, sangat tergantung dari isi yang dimasukkan empunya kedalam wadah tersebut. Isi akan mempengaruhi hasil akhir dan penampilan akhir, jika yang dimasukkan menarik dan enak rasanya maka juga akan melahirkan rasa yang enak dan menarik dan sebaliknya. Anda juga bisa mentafsirkan sesuai dengan persepsi dan pengalaman anda.
Entrepreneurship adalah nilai yang menjiwai apapun aktifitas yang anda lakukan, jadi entrepreneurship tidak hanya wilayah usahawan. Adakalanya entrepreneurship langsung dialamatkan ke sekelompok orang yang ingin berwiraswasta, membuat usaha, para pengusaha dan seterusnya .
Kurang tepat jika entrepreneurship diartikan menjadi sempit seperti itu, entrepreneurship adalah nilai-nilai luhur yang menjiwai apapun bidang yang anda tekuni. Bagi anda yang sudah terlanjur menjadi pegawai negeri, maka jiwa entrepreneurship juga relevan untuk menjadi nilai dalam bekerja, begitu pula karyawan swasta, wirausaha dan lain-lain.
Intinya, dengan nilai entrepreneurship diharapkan anda sukses dibidang masing-masing melebihi kondisi rata-rata.
semoga bermanfaat.
Hannover, musim gugur, 26 September 2012
Oleh: Jaharuddin
Tulisan ini terinspirasi dari diskusi Anis Baswedan, Sandiaga S Uno dan Anas Urbaningrum pada acara Mata Najwa Metro TV. Tiga tokoh muda yang berkarya dibidangnya masing-masing pada usia mudanya. Pertanyaan dasarnya adalah apakah jalan yang mereka tempuh yang pada akhirnya mampu mengantarkan mereka menjadi tokoh-tokoh muda yang sukses di wilayahnya masing-masing.
Sangat menarik ungkapan Anis Baswedan pada acara ini yang saya cuplik diatas sebagai pembuka, bahwa Indeks Prestasi yang menjadi acuan utama dari proses pendidikan, bukanlah tiket utama untuk anda berhasil di dunia nyata nantinya. Memang Indeks Prestasi dibutuhkan, namun dia bukan satu-satunya yang akan menentukan masa depan anda. Ada faktor lain yang sangat berpengaruh juga yaitu leadership, dan berfikir outside the box.
Agar Indeks Prestasi anda tinggi, kalau perlu summa cum laude, anda bisa dapatkan dengan tekun belajar mata kuliah yang anda dapatkan selama anda belajar. Nah, itu tidak cukup. selanjutnya dimana anda mendapatkan nilai lebih di bidang Leadership dan berfikir outside the box.
Kedua hal ini anda bisa dapatkan melalui aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah atau kampus, melalui ajang organisasi ekstra kurikuler inilah, atau istilah lainnya "sekolah aktivis'. Anda diasah kemampuan leadershipnya dan berfikir outside the box.
Melalui sekolah aktivis, anda dituntut mampu memanage diri sehingga tidak lalai terhadap kuliah, saat yang sama anda dituntut untuk melaksanakan tanggung jawab organisasi. Tantangan-tantangan seperti inilah yang akan mengasah dan menumbuh kembangkan potensi kepemimpinan anda dan juga berfikir outside the box.
Pada saat kebanyakan mahasiswa istirahat pulas, para aktivis menyiapkan agenda kegiatan, demonstrasi, pengabdian masyarakat, menjaga keIslaman mahasiswa, rapat, koordinasi dan seterusnya. Pada saat mahasiswa liburan bersama orang tuanya dan dilayani oleh assisten rumah tangga di rumah masing-masing, para aktivis melewatkan hari-harinya dengan pelatihan, dauroh, mencari dana untuk kegiatan, outbond, tadabur alam, dan seabrek kegiatan liburan lainnya yang telah dirancang jauh-jauh hari. Seolah-olah para aktivis tidak mengambil haknya untuk berlibur, bersenang-senang dan dilayani oleh fasilitas yang disediakan oleh keluarga dan lingkungannya.
Contoh berfikir outside the box misalnya bisa berbentuk keunikan yang timbul dari proses pemahaman yang dalam dari situasi. Seperti saat ini banyak media menyebarkan berbagai informasi yang benar maupun hoax, dengan dalih kebebasan pers. Bisa jadi timbul persepsi yang digiring menjadi seolah-olah fakta bahwa negara Indonesia tidak aman, pembunuhan dimana-mana, pencurian terjadi pada setiap saat, kemacetan semakin menjadi-jadi, banjir, korupsi, dll. Jangan sampai persepsi (sebagiannya adalah fakta) yang disampaikan media ini menjadi hantu baru bagi masyarakat yang berujung pada rasa pesimis. Pada kondisi ini para aktivis harus berfikir outside the box bahwa perlu dibangun dan ditumbuh kembangkan sikap optimisme pribadi dan masyarakat bahwa Indonesia adalah negara besar, kaya dan berproses menjadi negara yang kuat dan maju. Peran yang sangat mulia yang harus diperankan para aktivis. Kritis terhadap keadaan adalah suatu kaharusan, tapi tidak dengan menimbulkan rasa pesimis pada siapapun.
Waktu yang akan membuktikan bahwa sekolah formal dan ditambah dengan sekolah aktivislah yang mengasah setiap orang untuk mampu mengkondisikan dirinya untuk siap menghadapi tantangan-tantangan kehidupan riil selanjutnya. Dan dalam dunia nyata akan terjadi seleksi alam, bahwa orang-orang yang telah menempa dirinya selama proses pendidikan formalnya dengan tambahan berbagai kegiatan positif lainnya lah yang akan mampu menyeruak muncul dalam persaingan kehidupan yang berat dan penuh tantangan.
Waktu yang akan membuktikan bahwa sekolah formal dan ditambah dengan sekolah aktivislah yang mengasah setiap orang untuk mampu mengkondisikan dirinya untuk siap menghadapi tantangan-tantangan kehidupan riil selanjutnya. Dan dalam dunia nyata akan terjadi seleksi alam, bahwa orang-orang yang telah menempa dirinya selama proses pendidikan formalnya dengan tambahan berbagai kegiatan positif lainnya lah yang akan mampu menyeruak muncul dalam persaingan kehidupan yang berat dan penuh tantangan.
Bagi orang yang sudah mengecap sekolah formal yang baik ditambah sekolah aktivis, tidak ada kata menyerah baginya sampai kebahagiaan sejati menghampirinya yaitu pada saat Allah memperkenankannya untuk memasuki syurganya. Amin.
Akhirnya, tidak ada kata istirahat bagi para aktivis sejati, kalaupun anda sudah tidak kuliah lagi, namun masyarakat tetap membutuhkan sentuhan hangat tangan-tangan para aktivis yang mempunyai intelektualitas baik, mempunyai leadership dan mampu berfikir outside the box.
Hannover
Musim Gugur, 25 September 2012
Untuk rekan-rekan yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri, tetapi sering terkendala dengan masalah tidak bisa mengajak serta keluarga karena dana beasiswa yang terbatas, beasiswa dari Islamic Development Bank ini bisa menjadi alternatif untuk bisa studi lanjut keluar negeri . Islamic Development Bank (IDB) adalah sebuah organisasi ekonomi yang berpusat di Jeddah, Saudi Arabia. IDB memberikan program beasiswa ini kepada negara-negara anggota dan muslim communitydi negara-negara non-anggota IDB sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan sumber daya manusia di negara-negara tersebut.
Ada 3 tipe beasiswa yang ditawarkan oleh IDB, meliputi:
1. Scholarship Programme for Muslim Communities in Non-member Countries
2. M.Sc Scholarship Programme in Science and Technology for IDB Least Developed Member Countries
3. Merit Scholarship Programme for High Technology
2. M.Sc Scholarship Programme in Science and Technology for IDB Least Developed Member Countries
3. Merit Scholarship Programme for High Technology
Untuk pelamar dari Indonesia, hanya program no. 3 yang dapat diikuti untuk saat ini, yaitu Merit Scholarship Programme for High Technology. Program ini menawarkan beasiswa untuk mengikuti Program PhD (untuk 3 tahun) dan Post Doc (untuk 6-12 bulan).
Persyaratan dan Fasilitas dari beasiswa IDB
IDB menetapkan beberapa kriteria bagi seseorang untuk bisa melamar pada program Merit Scholarship Programme for High Technology, yaitu:
- Berusia tidak lebih dari 35 tahun (untuk program PhD) dan 40 tahun (untuk program Post Doc)
- Merupakan anggota institusi penelitian atau institusi akademik di negara asal. Untuk Indonesia, IDB lebih menyukai dosen atau peneliti di lembaga penelitian.
- Memiliki pengalaman kerja dan penelitian di bidang yang relevan yaitu science dan technology minimal 2 tahun. Ini dibuktikan dengan menyertakan copy publikasi ilmiah atau penelitian yang relevan.
- Mempunyai proposal riset yang baik dan jelas, terkait dengan pembangunan science dan technology di negara asal.
- Mempunyai kemampuan bahasa yang memenuhi kriteria untuk menempuh pendidikan di negara tujuan.
Untuk kriteria bidang Science dan Technology dari IDB, biasanya akan berubah setiap tahunnya. Sehingga untuk memastikan bidang yang tercakup dalam beasiswa ini, sekiranya rekan-rekan bisa melihat ke website IDB scholarship. Tautan:
http://www.isdb.org/irj/portal/anonymous?NavigationTarget=navurl://c28c70fde436815fcff1257ef5982a08.
Akan lebih baik juga jika rekan-rekan sudah memilki offer letter (conditional atau unconditional) dari sebuah universitas. IDB lebih menyukai pelamar yang sudah memiliki offer letter dari universitas yang masuk dalam rangking 200 besar versi Times Higher Education (THES), sehingga sebelum melamar, hendaknya rekan-rekan bisa merujuk pada rangking universitas di THES. Tautan:
Jika belum memiliki offer letter, tidak ada salahnya juga tetap mencoba. IDB menetapkan kriteria penilaian tersendiri untuk menyeleksi calon penerima beasiswa IDB atau yang dikenal dengan IDB Scholars. Jika proposal riset yang kita susun baik dan jelas dan memenuhi kriteria IDB, proses mencari institusi tempat belajar bisa dilanjutkan setelah dinyatakan diterima sebagai IDB Scholars. IDB memberikan waktu selama 12 bulan sejak dinyatakan menerima beasiswa IDB, untuk mencari institusi tempat belajar. Jika tidak bisa memenuhi dalam jangka waktu 12 bulan, dengan berat hati IDB akan mencabut hak beasiswa ini.
Fasilitas yang diberikan oleh IDB untuk IDB scholars juga cukup baik, tidak kalah dengan beasiswa yang lain. Fasilitas ini meliputi:
- Pembayaran tuition fee dan/atau research bench fee.
- Tunjangan hidup, jumlahnya tergantung negara tujuan. Untuk UK, saat ini tunjangan hidup adalah £975 per bulan. Untuk yang membawa keluarga, ada tunjangan untuk spouse (suami/istri) sebesar £400 per bulan ditambah tunjangan hidup untuk anak sebesar 15% per anak (dicover hingga anak ke empat).
- Tunjangan untuk buku dan pakaian, saat ini sebesar USD 100 per bulan.
- Tunjangan pembelian computer, saat ini sebesar USD 1200
- Tunjangan mengikuti konferensi, saat ini sebesar USD 1500, untuk digunakan selama masa studi.
- Tunjangan untuk settlement saat pertama datang, besarnya 1 (satu) kali tunjangan hidup perbulan.
- Tunjangan untuk thesis preparation, besarnya USD 250.
- Tiket pulang dan pergi dari negara asal ke negara tujuan, digunakan saat berangkat dan pulang setelah selesai studi.
- Asuransi kesehatan. Untuk UK, tidak diberikan karena asuransi kesehatan sudah dicover oleh NHS.
Dengan fasilitas ini, bagi rekan-rekan yang ingin studi lanjut ke luar negeri dengan tetap membawa serta keluarga, beasiswa IDB ini kiranya bisa memberikan alternatif untuk tetap melanjutkan pendidikan ke luar negeri.
Langkah-langkah mendaftar beasiswa IDB
Beasiswa IDB ini dibuka mulai bulan September setiap tahunnya. Untuk proses seleksi awal dilakukan di negara asal. Untuk Indonesia, seleksi dilakukan oleh pejabat yang berwenang di Departemen Keuangan.
Setelah mengisi formulir aplikasi beasiswa (bisa dilihat atau download dari tautan ini – klik), sebagai berikut:
aplikasi dan dokumen pelengkap dikirimkan ke Departemen Keuangan, sebelum bulan Desember tiap tahunnya. Untuk alamat tujuan di Indonesia, bisa dilihat disini:
Jika lolos seleksi di Indonesia, maka kita akan dihubungi oleh Departemen Keuangan untuk melengkapi berkas. Pihak Departemen Keuangan yang nantinya mengirimkan dokumen yang sudah kita lengkapi langsung ke IDB di Jeddah. Hendaknya tidak mengirimkan aplikasi langsung ke IDB di Jeddah, karena dipastikan IDB akan langsung menolaknya karena tanpa ada seleksi di negara asal.
Setelah tahap ini, seleksi mulai mengerucut. Jika lolos seleksi dari IDB, IDB akan menghubungi kandidat, mereka menyebutnya sebagai Shortlisted Candidates, biasanya dilakukan sekitar Bulan April. Hanya kandidat yang masuk dalam shortlisted ini yang akan dihubungi via e-mail atau telepon. IDB akan memverifikasi lagi dokumen yang kita kirimkan sebelumnya, termasuk offer letter (terbaru atau up date) dari universitas tujuan. Pada tahap ini, IDB juga minta brief proposal tentang research yang kita ajukan meliputi judul, tujuan, benefit for your country, benefit for your institution dan benefit for for future career. IDB juga meminta copy publikasi ilmiah atau sertifikat yang relevan dengan pengalaman kerja untuk dikirimkan. Jika aktif dalam organisasi yang terkait dengan bidang science, technology atau sosial kemasyarakatan, bukti tersebut juga bisa diikusertakan dalam kelengkapan berkas. Seluruh dokumen bersama aplikasi form (lagi), kemudian diminta dikirimkan ke IDB. Untuk kali ini langsung dikirimkan ke IDB di Jeddah, tanpa melalui perantara Departemen Keuangan. Untuk menjamin dokumen sampai dengan cepat dan aman, rekan-rekan bisa menggunakan jasa dokumen pengiriman luar negeri seperti JNE atau DHL.
Tahap ini adalah tahap seleksi terakhir. IDB akan menghubungi kandidat yang sukses untuk menerima beasiswa sekitar akhir Agustus atau awal September melalui e-mail atau telepon. Tiap tahunnya IDB mengambil sekitar 2 hingga 5 kandidat untuk tiap negara.
Jika dinyatakan lolos seleksi, kandidat akan menerima offer letter dari IDB yang menjelaskan tentang kondisi beasiswa dan fasilitas-fasilitas yang diberikan. Jika kita menerima, yang dilakukan adalah cukup mengisi dan menandatangani surat pernyataan menerima beasiswa dari IDB dan surat tersebut dikembalikan lagi ke IDB. Sebaliknya, jika ingin menolak beasiswa IDB, cukup mengirimkan e-mail berisi penolakan beasiswa IDB melalui sekretaris IDB scholarship program.
Berikut time-table proses pendaftaran beasiswa IDB:
- September: Pengumuman pembukaan pendaftaran dan aplikasi melalui Departemen Keuangan
- Oktober-Desember : Seleksi di dalam negeri, oleh Departement Keuangan. Pengiriman berkas ke IDB, Jeddah oleh Departemen Keuangan.
- Januari-Maret : Proses seleksi oleh IDB, Jeddah
- April-Mei: Pengumuman shortlisted candidates. Pengiriman kelengkapan berkas ke IDB, Jeddah.
- Juni- Juli: Proses seleksi oleh IDB, Jeddah
- Agustus: Pengumuman hasil seleksi akhir. Pengiriman offer letter scholarship. Penandatanganan persetujuan atau penolakan offer scholarship dari IDB
- September: Kontrak scholarship dimulai dan berjalan (jika menerima).
Tips untuk Sukses Mendaftar Beasiswa IDB
Sebagaimana beasiswa yang lain untuk PhD program, proposal riset adalah kunci utama untuk bisa lolos beasiswa IDB. Proposal riset harus jelas, lengkap dan tidak bertele-tele, sehingga iDB juga akan mudah untuk melakukan penilaian.
Usahakan juga untuk menampilkan keunggulan-keunggulan penelitian yang akan kita lakukan, dan menyatakan keuntungan untuk negara Indonesia secara kuantitatif dan jelas. Time-table untuk penelitian juga hendaknya dibuat secara rinci, jelas namun singkat dan menyebutkan apa yang akan kita lakukan untuk tahun pertama, kedua dan ketiga.
IDB melakukan kerjasama dengan beberapa institusi pendidikan di luar negeri. Sehingga jika kita bisa mendapatkan offer letter dari institusi yang bekerjasama dengan IDB ini, maka akan memperbesar kemungkinan untuk diterima beasiswa IDB. IDB biasanya akan mengumumkan nama institusi kerjasama ini mendekati bulan September atau saat aplikasi beasiswa mulai di buka. Untuk UK, saat ini IDB bekerjasama dengan University of Oxford, University of Cambridge, dan University of Nottingham. Untuk University of Nottingham, beasiswa IDB ini sudah masuk dalam salah satu skema beasiswa di University of Nottingham untuk International Students. Tautan:
Jika belum bisa mendapatkan offer letter, rekan-rekan bisa tetap mengirimkan aplikasi beasiswa sembari berusaha untuk mendapatkan offer letter dari institusi di luar negeri. Sehingga jika nanti rekan-rekan masuk dalam shortlisted candidates, dokumen ini bisa di dikirimkan bersama update dokumen yang lain. Hal yang sama juga dilakukan jika masih mendapatkan conditional offer letter. Tetaplah berusaha untuk menjadikannya unconditional offer letter, sembari menunggu proses seleksi beasiswa dari IDB.
Kemampuan bahasa sesuai dengan negara tujuan, hendaknya juga disiapkan. Sehingga jika dinyatakan diterima beasiswa IDB, tidak ada kendala bahasa lagi untuk segera berangkat ke institusi tujuan. IDB tidak memberikan biaya untuk kursus bahasa dan test bahasa sebagai persyaratan masuk universitas di luar negeri.
Seleksi IDB scholarship ini diikuti oleh banyak negara, bukan hanya dari Indonesia saja. Oleh karena itu, hendaklah semua dokumen pelengkap ditata secara teratur, sistematis dan jelas, jika perlu: beri highlight pada bagian yang penting, untuk mempermudah pihak IDB melakukan proses seleksi. Dokumen yang dikirimkan semuanya hendaknya berbahasa Inggris atau Perancis, karena hanya 2 bahasa ini yang diterima oleh management IDB. Jika dokumen masih ada yang berbahasa Indonesia, hendaknya diterjemahkan dulu dalam bahasa Inggris atau Perancis. Beri cover pada dokumen yang dikirim meliputi nama kandidat, nomer kandidat (akan diberitahukan setelah masuk shortlisted candidates), negara asal, dan daftar dokumen yang disertakan. Selama proses aplikasi beasiswa, sejak dari seleksi di Departement Keuangan hingga IDB, ada kemungkinan diminta mengirimkan aplikasi form atau dokumen pelengkap lagi. Sehingga ada baiknya sebelum dikirimkan, semua dokumen termasuk application form yang sudah diisi di photocopy terlebih dahulu dan disimpan sebagai arsip.
Selama proses aplikasi, diharapkan juga secara teratur membuka e-mail, karena semua pengumuman yang berkaitan dengan beasiswa ini akan dikirimkan lewat e-mail. Termasuk juga ke e-mail pimpinan institusi asal kita, karena IDB sering meminta konfirmasi dari pimpinan kita di institusi asal. Untuk itu, hendaknya kita memberitahu pimpinan di institusi asal saat kita mulai mendaftar beasiswa IDB .
Pengalaman sebagai Penerima Beasiswa IDB
Saya dinyatakan diterima sebagai penerima beasiswa IDB sejak 1 September 2008. Sejak tanggal ini kontrak mulai berjalan, dan saya diberi waktu 12 bulan untuk mencari institusi tempat belajar hingga September 2009. Saat mengirim aplikasi ke IDB tahun 2007, saya belum memiliki institusi tujuan untuk belajar, sehingga yang saya lakukan adalah mengirimkan proposal penelitian disertai proposed institution, yaitu institusi yang nanti akan saya tuju, tanpa adanya offer letter.Offer letter pertama saya dapatkan dari University of Bath. Tetapi setelah saya ajukan ke IDB, ternyata institusi ini ditolak oleh IDB karena selain harus membayar tuition fee (saat itu £12,000 per tahun), saya juga diharuskan membayar research bench fee sebesar £6000 per tahun. Selain itu, University of Bath berada di ranking relatif bawah dari THES, sehingga oleh IDB, saya meminta untuk mengganti institusi. Offer kedua saya dapatkan dari University of Nottingham, dan langsung di setujui oleh IDB karena saat itu posisi University of Nottingham berada pada ranking 76 versi THES. Mulai 1 October 2009, saya memulai program PhD di School of Pharmacy, University of Nottingham. Bidang yang menjadi area of interest saya adalah Drug Delivery and Tissue Engineering, yaitu system penghantaran obat untuk stem cell, yang nantinya digunakan untuk mengganti organ atau jaringan tubuh yang rusak.Beasiswa IDB adalah salah satu beasiswa dari luar yang diakui oleh pihak University of Nottingham. Saya beserta 5 orang IDB scholars yang lain (tahun 2009), kami diikutsertakan dalam Scholarship Event bersama penerima beasiswa yang lain seperti dari Chevening, Erasmus, Commonwealth Scholarship untuk menerima sertifikat beasiswa dalam sebuah upacara.Untuk saat ini, jumlah IDB scholars di University of Nottingham adalah 25 orang, berasal dari berbagai negara. Kami juga memilki asosiasi di University of Nottingham, dibawah naungan International Office. Menjadi bagian dari IDB Students Association di University of Nottingham merupakan pengalaman tersendiri, karena di asosiasi ini tidak berdasarkan negara, sehingga kami bisa saling berinteraksi dan bertukar budaya dengan teman-teman dari negara lain. Setiap 2 bulan sekali, kami melaksanakan meeting atau gathering untuk sekedar bertemu atau membicarakan masalah-masalah yang terkait dengan studi dan beasiswa.Kami juga memiliki asosiasi untuk IDB scholars di UK, saat ini beranggotakan 75 orang. Untuk UK-IDB Students Association, meeting dijadwalkan setiap tahun, dan dihadiri oleh perwakilan management IDB. IDB management juga akan lebih cepat menanggapi jika kami mengajukan sebuah issue melalui asosiasi, seperti kenaikan biaya hidup, urusan VISA dan pengelolaan jurnal oleh IDB scholars.IDB selaku sponsor beasiswa, dalam hal ini lebih bertindak sebagai parent atau orang tua bagi IDB scholars. Setiap 6 bulan, kami diminta untuk mengirimkan laporan studi, dan jika ada masalah, kami bisa melaporkan ke IDB. IDB yang nantinya akan mengontak pihak Universitas untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pihak management IDB juga cepat dan sigap dalam menindak lanjuti setiap masalah yang sampai ke IDB, seperti kenaikan biaya hidup, perpanjangan visa, perpanjangan beasiswa dan sebagainya. Fasilitas-fasilitas yang dijanjikan oleh IDB dalam kontraknya juga dipenuhi oleh IDB, seperti tunjangan pembelian computer dan tunjangan untuk mengikuti konferensi. Dengan adanya tunjangan ini, saya bisa mengikuti beberapa Konferensi Internasional di luar UK.Dengan fasilitas yang ditawarkan ini, kiranya bisa menjadi pertimbangan bagi teman-teman untuk memilih beasiswa IDB sebagai alternatif untuk study lanjut ke luar negeri, terutama bagi yang ingin membawa serta keluarga.
Pustaka:
- Islamic Development Bank, Scholarship and Assistance:
http://www.isdb.org/irj/portal/anonymous?NavigationTarget=navurl://5ffaebd539e6818daffef7bff9d770cb - PhD Handbook, 2008, IDB scholarship, Islamic Development Bank.
Anita Sukmawati, 15 September 2012
Anita adalah mahasiswa PhD di School of Pharmacy, The University of Nottingham. Memulai program PhD nya di bidang Drug Delivery and Tissue Engineering sejak Oktober 2009 dengan sponsor dari University of Nottingham dan Islamic Development Bank. Berharap segera menyelesaikan studinya awal tahun 2013, Anita akan kembali ke Indonesia dan mengajar di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Oleh: Jaharuddin
Pada kali ini saya akan menulis tentang sepeda kita, yaitu alat transportasi yang saya duga dimiliki oleh semua rumah tangga di Hannover. Sepeda merupakan salah satu transportasi andalan di Hannover dan eropa pada umumnya. Pilihan bersepeda bukan karena transportasi umum tidak baik, namun ini pilihan dari masing-masing individu punya alasan tersendiri mengapa memilih sepeda sebagai transportasi, bisa berupa lebih ekonomis, bisa pula alasan lebih sehat, atau karena menikmati cuaca musim semi dan panas yang sayang dilewatkan begitu saja, atau bisa pula alasan rekreasi, atau malah budaya yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan setiap individu yang ada dikota ini.
Termasuk kami sekeluarga, di Jakarta saya sempat punya sepeda, namun itu digunakan beberapa kali saja, karena berbagai alasan, seperti panas, tidak efektif, dan lain-lain. Kami sekeluarga disini mempunyai sepeda, kecuali istri saya, yang sampai hari ini masih konsisten untuk tidak bersepda, apa alasannya...mungkin suatu saat dbahas...:).
Saya sendiri selama hampir 2 tahun di Hannover, sudah mempunyai 2 sepeda, pernah beli satu sepeda awal saya sampai di Hannover, sepedanya bagus dan saya suka dengan sepeda ini, sudah mempunyai jasa mengantarkan Alif ke TK nya di rathaus, kemudian mengantarkan Zaky ke TK nya di MHH (lebih kurang setengah jam perjalanan dari rumah saya), berjasa pula mengantarkan alif dan Zaky berkeliling danau machsee, dan banyak kenangan lain bersama sepeda ini. namun sayang musim dinggin 2011 yang lalu, saya parkir di dekat halte steintor, dan saya kelupaan mengambilnya pada sore harinya, akhirnya esoknya tinggal kuncinya saja yang masih tersisa. Sepertinya ada orang yang lebih suka dan membutuhkan sepeda tersebut. semoga bisa dimanfaatkan lebih optimal oleh orang tersebut.
Beberapa bulan setelah itu, saya ditemani Dodie, menghadiri lelang sepeda yang diadakan pemerintah kota Hannover, pada kesempatan ini, saya berhasil mendapatkan sepeda lagi, seharga 28 euro, saya mendapatkan sepeda yang menurut saya bagus dan seharusnya harganya lebih mahal dari harga tersebut. dan alhamdulillah, sepeda ini sampai sekarang masih saya pakai. Sangat berjasa mengiringi perjalan Alif ke SDnya di Goetheplatz, dan menjemput Zaky dari Getheplatz.
Anak saya, Alif dan Zaky, juga mempunyai sepedanya sendiri, dan sepeda ini pula yang menghantarkan alif akhirnya bisa naik sepeda sendiri dan Zaky sampai sekarang masih belajar.
semoga bermanfaat.
Hannover, musim gugur, 17 sept 2012, pukul 00.03 CET
Dengan kegagalan kapitalisme membangun kesejahteran umat manusia di muka bumi, maka isu kematian ilmu ekonomi semakin meluas di kalangan para cendikiawan dunia. Banyak pakar yang secara khusus menulis buku tentang The Death of Economics tersebut, antara lain Paul Omerod, Umar Ibrahim Vadillo, Critovan Buarque, dsb.
Adalah Paul Omerod menulis buku berjudul The Death of Economics (1994) (Matinya Ilmu Ekonomi). Omerrod menandaskan bahwa ahli ekonomi terjebak pada ideologi kapitalisme yang mekanistik yang ternyata tidak memiliki kekuatan dalam membantu dan mengatasi resesi ekonomi yang melanda dunia. Mekanisme pasar yang merupakan bentuk dari sistem yang diterapkan kapitalis cenderung pada pemusatan kekayaan pada kelompok orang tertentu.
Mirip dengan buku Omerod, muncul pula Umar Vadillo dari Scotlandia yang menulis buku, ”The Ends of Economics” yang mengkritik secara tajam ketidakadilan sistem moneter kapitalisme. Kapitalisme justru telah melakukan ”perampokan” terhadap kekayaan negara-negara berkembang melalui sistem moneter fiat money yang sesungguhnya adalah riba.
Dari berbagai analisa para ekonom dapat disimpulkan, bahwa teori ekonomi telah mati karena beberapa alasan. Pertama, teori ekonomi Barat (kapitalisme) telah menimbulkan ketidakadilan ekonomi yang sangat dalam, khususnya karena sistem moneter yang hanya menguntungkan Barat melalui hegemoni mata uang kertas dan sistem ribawi.Kedua, Teori ekonomi kapitalisme tidak mampu mengentaskan masalah kemiskinan dan ketimpangan pendapatan. Ketiga, paradigmanya tidak mengacu kepada kepentingan masyarakat secara menyeluruh, sehingga ada dikotomi antara individu, masyarakat dan negara. Keempat, Teori ekonominya tidak mampu menyelaraskan hubungana antara negara-negara di dunia, terutama antara negara-negara maju dan negara berkembang.Kelima, terlalaikannya pelestarian sumber daya alam.
Alasan-alasan inilah yang oleh Mahbub al-Haq (1970) dianggap sebagai dosa-dosa para perencana pembangunan kapitalis. Kesimpulan ini begitu jelas apabila pembahasan teori ekonomi dihubungkan dengan pembangunan di negara-negara berkembang. Sementara itu perkembangan terakhir menunjukkan bahwa kesenjangan antara negara-negara berpendapatan tinggi dan negara-negara berpendapatan rendah, tetap menjadi indikasi bahwa globalisasi belum menunjukkan kinerja yang menguntungkan bagi negara miskin. (The World Bank, 2002).
Sejalan dengan Omerod dan Vadillo, belakangan ini muncul lagi ilmuwan ekonomi terkemuka bernama E.Stigliz, pemegang hadiah Nobel ekonomi pada tahun 2001. Stigliz adalah Chairman Tim Penasehat Ekonomi President Bill Clinton, Chief Ekonomi Bank Dunia dan Guru Besar Universitas Columbia. Dalam bukunya “Globalization and Descontents, ia mengupas dampak globalisasi dan peranan IMF (agen utama kapitalisme) dalam mengatasi krisis ekonomi global maupun lokal. Ia menyatakan, globalisasi tidak banyak membantu negara miskin. Akibat globalisasi ternyata pendapatan masyarakat juga tidak meningkat di berbagai belahan dunia. Penerapan pasar terbuka, pasar bebas, privatisasi sebagaimana formula IMF selama ini menimbulkan ketidakstabilan ekonomi negara sedang berkembang, bukan sebaliknya seperti yang selama ini didengungkan barat bahwa globalisasi itu mendatangkan manfaat.. Stigliz mengungkapkan bahwa IMF gagal dalam misinya menciptakan stabilitas ekonomi yang stabil.
Karena kegagalan kapitalisme itulah, maka sejak awal, Joseph Schumpeter meragukan kapitalisme. Dalam konteks ini ia mempertanyakan, “Can Capitalism Survive”?.No, I do not think it can. (Dapatkah kapitalisme bertahan ?. Tidak, saya tidak berfikir bahwa kapitalisme dapat bertahan). Selanjutnya ia mengatakan, ” Capitalism would fade away with a resign shrug of the shoulders”,Kapitalisme akan pudar/mati dengan terhentinya tanggung jawabnya untuk kesejahteraan (Heilbroner,1992).
Sejalan dengan pandangan para ekonom di atas, pakar ekonomi Fritjop Chapra dalam bukunya, The Turning Point, Science, Society and The Rising Culture (1999) dan Ervin Laszio dalam buku 3rd Millenium, The Challenge and The Vision (1999), mengungkapkan bahwa ekonomi konvensional (kapitalisme) yang berlandaskan sistem ribawi, memiliki kelemahan dan kekeliruan yang besar dalam sejumlah premisnya, terutama rasionalitas ekonomi yang telah mengabaikan moral. Kelemahan itulah menyebabkan ekonomi (konvensional) tidak berhasil menciptakan keadilan ekonomi dan kesejahteraan bagi umat manusia. Yang terjadi justru sebaliknya, ketimpangan yang semakin tajam antara negara-negara dan masyarakat yang miskin dengan negara-negara dan masyarakat yang kaya, demikian pula antara sesama anggota masyarakat di dalam suatu negeri. Lebih lanjut mereka menegaskan bahwa untuk memperbaiki keadaan ini, tidak ada jalan lain kecuali mengubah paradigma dan visi, yaitu melakukan satu titik balik peradaban, dalam arti membangun dan mengembangkan sistem ekonomi yang memiliki nilai dan norma yang bisa dipertanggungjawabkan.
Titik balik peradaban versi Fritjop Chapra sangat sesuai dengan pemikiran Kuryid Ahmad ketika memberi pengantar buku Umar Chapra, ”The Future of Economics : An Islamic Perspective (2000), yang mengharuskan perubahan paradigma ekonomi. Hal yang sama juga ditulis oleh Amitai Etzioni dalam buku, ”The Moral Dimension : Toward a New Economics”(1988), yakni kebutuhan akan paradigm shift (pergeseran paradigma) dalam ekonomi.
Sejalan dengan pandangan para ilmuwan di atas, Critovan Buarque, ekonom dari universitas Brazil dalam buknya, “The End of Economics” Ethics and the Disorder of Progress(1993), melontarkan sebuah gugatan terhadap paradigma ekonomi kapitalis yang mengabaikan nilai-nilai etika dan sosial.
Paradigma ekonomi kapitalis tersebut telah menimbulkan efek negatif bagi pembangunan ekonomi dunia, yang disebut Fukuyama sebagai ”Kekacauan Dahsyat”dalam bukunya yang paling monumental, “The End of Order”.(1997), yakni berkaitan dengan runtuhnya solidaritas sosial dan keluarga.
Meskipun di Barat, ada upaya untuk mewujudkan keadilan sosial, namun upaya itu gagal, karena paradigmanya tetap didasarkan pada filsafat materialisme dan sistem ekonomi ribawi. Kemandulan yang dihasilkan elaborasi teori dan praktek Filsuf Sosial Amerika, John Rawis dalam buku “The Theory of Justice” (1971) yang ditanggapi oleh Robert Nozik dalam bukunya “Anarchy, State and Utopia” (1974), telah menjadi contoh yang mempresentasikan kegagalan teori keadilan versi Barat.
Ketika sistem ekonomi kapitalisme mengalami kerapuhan dan ”kematian”, maka sekali lagi ditegaskan, bahwa peluang (chance) ekonomi syariah makin terbuka luas untuk berkembang dan menjadi solusi sistem perekonomian dunia. Gejala tersebut semakin menunjukkan realitanya ketika 75 negara di dunia telah mempraktekkan sistem ekonomi dan keuangan Islam, baik di Asia, Eropa, Amerika maupun Australia. Demikian pula dalam bidang akademis, beberapa universitas terkemuka di dunia sedang giat mengembangkan kajian akademis tentang ekonomi syariah. Harvard University merupakan universitas yang aktif mengembangkan forum dan kajian-kajian ekonomi syariah tersebut. Di Inggris setidaknya enam universitas mengembangakan kajian-kajian ekonomi syari’ah. Demikian pula di Australia oleh Mettwally dan beberapa negara Eropa seperti yang dilakukan Volker Ninhaus. Para ilmuwan ekonomi Islam, bukan saja kalangan muslim, tetapi juga non muslim.
Di Indoinesia, malah sebaliknya, masih banyak pakar ekonomi dari kaum muslimin yang masih memiliki paradigma sekuler sehingga belum tertarik kepada ekonomi Islam karena belum mempelajari dan belum mengerti tentang ekonomi Islam tersebut. Seandainya mereka secara jujur dan pikiran yang jernih mempelajarinya, niscaya mereka akan tertarik dan berdecak kagum melihat keunggulan ekonomi ilahiyah ini. Indonesia Syariah Expo merupakan momentum paling strategis untuk menarik perhatian para pakar dan seluruh masyarakat untuk melihat produk dan keunggulan ekonomi syariah tersebut yang pada gilirannya menerapkan ekonomi syariah dalam seluruh aktivitas ekonomi dan keuangannya baik dalam konteks individu, keluarga, perusahaan maupun negara.
sumber: http://www.pesantrenvirtual.com
Saya yakin Antum semua di bulan Ramadhan kemarin telah mengkhatamkan Alquran. Tinggal masalahnya, berapa kali khatam?
Ikhwah fillah. Interaksi kita dengan Alquran baru akan terwujud ketika kita merasa dibimbing Alquran dalam setiap interaksi kita, termasuk pengalaman-pengalaman hidup kita. Pola interaksi kita dengan Alquran itulah yang harus kita tingkatkan, agar Alquran benar-benar memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita.Ikhwah fillah. Salah satu kandungan Alquran adalah sejarah yang berisi fakta-fakta kemudian ditafsirkan. Tujuan utamanya bukan menguasai fakta-fakta itu, tetapi bagaimana kita mengambil pelajaran dari fakta-fakta sejarah tersebut.
Kisah Alquran yang erat kaitannya dengan kehidupan bernegara, di antaranya adalah kisah Nabi Yusuf, Nabi Sulaiman, dan Nabi Musa vs Penguasa kala itu.
Nabi Musa mengajarkan kepada kita tentang bagaimana memposisikan diri sebagai oposisi. Nabi Yusuf mengajarkan kepada kita konsep dan aplikasi tentang "musyarakah" sehingga kisahnya yang berawal di penjara dapat berujung di istana. Berbeda lagi kisah tentang Nabi Sulaiman, yang bercerita tentang bagaimana jika agama telah mampu menguasai negara.
Ketiga cerita tersebut meskipun berbeda, tetapi mempunyai persamaan:
(1) Konflik
Baik ketika beroposisi, bermusyarokah, maupun menguasai negara, konflik itu selalu ada. Bahkan (cikal bakal) konflik antara Nabi Musa dan Fir'aun telah ada jauh sebelum Nabi Musa lahir, yaitu keinginan Fir'aun melenyapkan setiap bayi laki-laki karena dikhawatirkan akan menyingkirkan kekuasaannya.
Konflik adalah salah satu bentuk cobaan Allah kepada manusia. Manusia yang paling keras cobaannya adalah para nabi dan orang-orang yang paling "mirip" dengan para nabi itu (orang-orang shalih).
Konflik itu biasa, bahkan konflik antara Yusuf dan Benyamin (satu ibu-satu bapak) dengan saudara-saudaranya yang juga anak-anak keturunan Nabi (keluarga Yusuf, 4 generasi ke atas adalah Nabi semua) hingga berujung pada skenario pembunuhan. Apalagi hanya dalam sebuah organisasi atau negara. Kata Sayid Qutb: kita tidak bisa memilih untuk tidak berkonflik, yang bisa kita pilih adalah di kubu mana kita berada.
Khusus cerita Yusuf kita dapati konflik terjadi karena kecemburuan akan kadar keikhlasan saudara-saudaranya. Maka, prinsip dakwah kita yang pertama dan utama adalah salamatush-shadr (lapang dada, wujud ukhuwah paling minimal -ed).
(2) Konspirasi
Hal yg patut dicatat: ayat-ayat yang berkaitan dengan konspirasi kepada para nabi itu dikaitkan dengan keimanan kepada Allah dan kepada taqdir, supaya kita punya keyakinan bahwa Allah-lah yang mengendalikan semuanya. Dia-lah sebaik-baik pembuat tipu daya.
Kita lihat bagaimana kisah Nabi Musa yang diselamatkan Allah dengan mengantarkan beliau ke istana Fir'aun melalui Sungai Nil kemudian ditemukan oleh isteri Fir'aun. Siapakah yang mengendalikan pikiran isteri Fir'aun sehingga Musa diselamatkan dan diijinkan menikmati hidup di istana? Bukankah sebelumnya Fir'aun ingin agar setiap bayi laki-laki dibunuh? Mengapa dia justeru setuju untuk membesarkan Musa di istananya? Allah telah mengubah persepsi Fir'aun dan isterinya sehingga menyelisihi niatnya sendiri.
Ingat pertempuran Fir'aun dan Musa, ketika Musa terjepit Ia justru lari ke laut. Logika perang modern dimana-mana kalau terjepit larinya ke gunung atau hutan bukan ke laut. Maka tatkala Fir'aun mengetahui hal itu, ia dan pasukannya besorak karena sangat mudah menghancurkan Musa dan pengikutnya. Tapi Allah punya rencana, diperintahkan Musa memukulkan tongkat ke laut dan terbelah-lah lautan. Fir'aun pun tak sempat berpikir panjang, mengejar ke tengah lautan yang terbuka, dan ia pun binasa ditelan lautan.
Demikian pula, siapakah yang mengendalikan pikiran saudara Yusuf sehingga mereka hanya menceburkan Yusuf ke dalam sumur, dan bukan membunuhnya? Ingat, sebab utama konflik antara Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya adalah KECEMBURUAN, yang berakhir pada konspirasi untuk membunuh Yusuf as.
Jika kita punya kesadaran tentang kekuasaan Allah, tidak boleh ada ancaman yang membuat kita berhenti bergerak dan berjuang. Maka, jangan pernah memandang besar dan kuat terhadap musuh-musuh kita. Allah-lah yang memberikan kita kekuatan dan persepsi itu.
(3) Jarak
Yang dimaksud di sini adalah jarak antara mimpi dan realisasi atas mimpi itu. Kita harus punya optimisme bahwa mimpi kita pasti terwujud. Harus punya nafas perjuangan yang panjang agar mimpi kita terwujud. Berapa lama jarak antara mimpi Nabi Yusuf dan realisasi kekuasaan beliau? Salah satu riwayat menjelaskan, jarak itu adalah 40 tahun. Kesabaran Yusuf itulah yang menjadikannya dimenangkan oleh Allah SWT.
Kesabaran adalah faktor yang sangat penting dalam suatu perjuangan. Kisah nabi Yusuf antara dibuang saudara-saudaranya dengan realitas mimpi ayahnya nabi Yakub, bahwa saudara-saudara akan menyembah/sujud ke nabi Yusuf, adalah sekitar 40 tahun (8x pemilu), riwayat lain 80 tahun (16x pemilu).
Jatuh bangun dalam pilkada, pileg, adalah biasa dalam pendakian menuju kemenangan. Yang pasti, kita harus terus naik, meskipun dlm perjalanan naik itu kadangkala butuh istirahat. Kalaupun kita menang pilkada bahkan memenangkan negara ini masih akan panjang perjuangan (tantangan dan konfliknya). Usai memenangi negara kita harus berjuang dan berkonflik memenangkan tahap berikutnya hingga sampai ustadziyatul ’alam.
Jadi miliki nafas yang panjang, jangan pernah patah arang apalagi hanya karena survey.
Siapa yang akan menang, adalah mereka yang berumur lebih panjang: stamina tetap, teknik semakin baik. Pemimpin Bosnia kala tahun 1994 diwawancarai oleh Fox News ditanya tentang masa depan Bosnia, beliau mengatakan, "Yang memenangi peperangan ini bukanlah yang membunuh lebih banyak jiwa, tetapi siapa yang bisa hidup lebih lama." Fakta sejarah menunjukkan bahwa pada akhirnya Serbia pergi dan Bosnia berdiri merdeka.
Yakinlah kapanpun itu kita akan tetap menang pada akhirnya. Mana lebih lama umur negara atau agama? Imperium Romawi-Yunani sekarang mana? Tapi agama yang dulu pernah mereka kalahkan sampai hari ini masih tetap ada. Maka karena kita berjuang untuk agama ia akan selalu menang! Politisi menciptakan voters, tapi agama menciptakan Followers. Kuat mana voters dan followers?
(4) Mindset
Baik Nabi Yusuf, Musa, maupun Sulaiman, ketiganya punya mindset sebagai PEMENANG, bukan pengabdi. Coba perhatikan, Doa Nabi Sulaiman yang sangat dahsyat: Robbii hablii mulkan laa yanbaghii li ahadin min ba'dii. Sulaiman minta negara dan ia minta negara itu tidak diberikan kepada selainnya.
Kita doanya apa? kita doa minta istri, anak-anak sholeh, dan semua itu diberikan oleh Allah. Tapi pernahkah kita berdoa minta negara?
*Sulaiman bukan hanya minta negara, tapi negara/kekuasaan yang tak diberikan Allah kepada setelahnya*
Kalau kita tak pernah meminta (berdoa) minta negara akankah Allah berikan kita negara ini? Oleh karena itu mari kita tambah doa-doa kita dengan doa Sulaiman.
*Kalau kita minta negara maka Allah akan sertakan segala isinya, tapi kalau kita hanya minta suami, istri, anak sholeh belum tentu negara akan diberikan pada kita. Sulaiman karena doanya itu menurut riwayat istrinya 99, bahkan Daud istrinya 1000*
Berdoalah kepada Allah agar kita diberikan kekuasaan yang dengannya kita memperbaiki umat dan bangsa ini. Bahkan lebih daripada itu, kita akan tunjukkan peran kita di muka bumi ini.
Apakah Antum siap untuk mengubah mindset sebagai pemenang? Apakah Antum siap memenangkan dakwah ini? Yakinkah Antum dengan kemenangan yang akan Allah berikan?
(disampaikan pada Halal bi halal Kader PKS Se-Tangsel. Ciputat, 2 September 2012.)sumber: http://pksmesir.blogspot.de/2012/09/konflik-konspirasi-jarak-dan-mindset.html
Beberapa waktu yang lalu, Seorang kader dakwah di Jerman tampak kecewa dengan keputusan jamaah yang memilih mendukung Fauzi Bowo (Foke), mengeluh galau kepada saya:
Kader: Pak, saya kecewa karena PKS mendukung Foke, seolah melawan arus perubahan yang mendukung Jokowi...Hanya karena Ahok itu kristen...?? Coba lihat di Mesir, Presiden Moersi saja memilih wapresnya seorang Kristen koptik. Itu wapres lho...bukan hanya setingkat wagub. Lalu apa kurang shalehnya ikhwah Mesir...? negeri dimana pusat dakwah ini dimulai dan berkembang. Kenapa kita tidak bisa menjadikan mereka sebagai qudwah..??
Saya: Bak disambar geledek, terus terang saya agak terkejut mendapat pertanyaan itu tiba-tiba.
Saya menjawab: Akhi, itulah bedanya kualitas kader dakwah di Mesir dan kader dakwah di Indonesia, atau kader dakwah dari Indonesia yang sedang di Jerman. Setelah ada keputusan syura, mereka semua sami'na wa atha'na, tidak atau masih mempertentangkan seperti antum. Coba bayangkan, "Mereka disana diinstruksikan untuk MEMILIH WAPRES YANG KRISTEN (aksi aktif) tapi bisa bersepakat untuk itu tapi kita di Jakarta hanya diintruksikan untuk TIDAK MEMILIH SEORANG WAGUB YANG KRISTEN (aksi pasif) saja kita tidak bisa tsiqoh dengan qiyadah kita sendiri", jadi wajar kalau Allah berikan kemenangan bagi ketsiqohan mereka di Mesir sana.
Coba antum renungi kata-kata saya tadi ya akhi...
Sebelumnya, secara pribadi saya juga mendukung Jokowi tapi ketika keputusan telah dibuat oleh majelis syura maka tidak ada lagi pilihan pribadi, berganti dengan keikhlasan untuk menjalankan keputusan syura jama'ah.
Dalam setiap jamaah wajib ada sebuah majelis syura, dan tidak semua orang harus menjadi anggota majelis syura itu. Mereka yang ada dimajelis itu adalah orang-orang terpilih yang diajukan oleh seluruh anggota jamaah, mereka tidak pernah mengajukan diri untuk berada disana. Mereka adalah orang-orang terbaik yang dimiliki jamaah ini.
Sebuah keputusan syura bisa saja salah karena anggotanya bukan barisan para malaikat melainkan manusia biasa tapi itu masih lebih baik dari fikiran-fikiran pribadi dan pembangkangan yang dilakukan jundi-jundinya. Kita harus siap jatuh bangun bersama barisan dakwah ini. Mereka yang tidak siap untuk jatuh bangun bersama jamaah adalah mereka yang tidak cocok berada di jalan dakwah ini.
Pertanyaan berikutnya adalah; sudahkah kita siap untuk tsiqoh kepada qiyadah seperti di Mesir...???
(entah dari mana jawaban ini tiba-tiba hadir ke dalam fikiran saya, saya juga tidak tau. namun satu hal yang pasti, bahwa kita harus siap bila sewaktu-waktu diminta penjelasan oleh kader yang mencintai barisan dakwah ini dengan sifat kritis yg mereka miliki...)
Wallahu'alam....
dikutip dari tulisan seorang sahabat di Niedersachsen, Jerman
Kader: Pak, saya kecewa karena PKS mendukung Foke, seolah melawan arus perubahan yang mendukung Jokowi...Hanya karena Ahok itu kristen...?? Coba lihat di Mesir, Presiden Moersi saja memilih wapresnya seorang Kristen koptik. Itu wapres lho...bukan hanya setingkat wagub. Lalu apa kurang shalehnya ikhwah Mesir...? negeri dimana pusat dakwah ini dimulai dan berkembang. Kenapa kita tidak bisa menjadikan mereka sebagai qudwah..??
Saya: Bak disambar geledek, terus terang saya agak terkejut mendapat pertanyaan itu tiba-tiba.
Saya menjawab: Akhi, itulah bedanya kualitas kader dakwah di Mesir dan kader dakwah di Indonesia, atau kader dakwah dari Indonesia yang sedang di Jerman. Setelah ada keputusan syura, mereka semua sami'na wa atha'na, tidak atau masih mempertentangkan seperti antum. Coba bayangkan, "Mereka disana diinstruksikan untuk MEMILIH WAPRES YANG KRISTEN (aksi aktif) tapi bisa bersepakat untuk itu tapi kita di Jakarta hanya diintruksikan untuk TIDAK MEMILIH SEORANG WAGUB YANG KRISTEN (aksi pasif) saja kita tidak bisa tsiqoh dengan qiyadah kita sendiri", jadi wajar kalau Allah berikan kemenangan bagi ketsiqohan mereka di Mesir sana.
Coba antum renungi kata-kata saya tadi ya akhi...
Sebelumnya, secara pribadi saya juga mendukung Jokowi tapi ketika keputusan telah dibuat oleh majelis syura maka tidak ada lagi pilihan pribadi, berganti dengan keikhlasan untuk menjalankan keputusan syura jama'ah.
Dalam setiap jamaah wajib ada sebuah majelis syura, dan tidak semua orang harus menjadi anggota majelis syura itu. Mereka yang ada dimajelis itu adalah orang-orang terpilih yang diajukan oleh seluruh anggota jamaah, mereka tidak pernah mengajukan diri untuk berada disana. Mereka adalah orang-orang terbaik yang dimiliki jamaah ini.
Disana tentu sudah terjadi diskusi dan perdebatan tentang manfaat dan mudharat pencalonan ini, baik bagi warga Jakarta, bagi dakwah, dan pastinya bagi tegaknya agama Allah dibumi Jakarta. Untuk strategi dan kemashlahatan dakwah, tidak semua hasil dan proses syuro disampaikan ke semua kader dan masyarakat umum. Perlu kita ingat bahwa setiap organisasi punya amniah yang harus dijaga, dan itu sangat bisa dimaklumi dan normal-normal saja.
Sebuah keputusan syura bisa saja salah karena anggotanya bukan barisan para malaikat melainkan manusia biasa tapi itu masih lebih baik dari fikiran-fikiran pribadi dan pembangkangan yang dilakukan jundi-jundinya. Kita harus siap jatuh bangun bersama barisan dakwah ini. Mereka yang tidak siap untuk jatuh bangun bersama jamaah adalah mereka yang tidak cocok berada di jalan dakwah ini.
Pertanyaan berikutnya adalah; sudahkah kita siap untuk tsiqoh kepada qiyadah seperti di Mesir...???
(entah dari mana jawaban ini tiba-tiba hadir ke dalam fikiran saya, saya juga tidak tau. namun satu hal yang pasti, bahwa kita harus siap bila sewaktu-waktu diminta penjelasan oleh kader yang mencintai barisan dakwah ini dengan sifat kritis yg mereka miliki...)
Wallahu'alam....
dikutip dari tulisan seorang sahabat di Niedersachsen, Jerman
26 Syawal 1433H