17 Juli 2010, Raker dengan teman-teman Pondok Pinang, jakarta Selatan. seingat saya yang memfoto akh Yono.
sesaat setelah sholat shubuh di salah satu masjid di Kota Nuernberg. secara pribadi saya surprise dengan masjid ini, karena Imam masjidnya ramah dan bacaan sholatnya bagus dan fasih, masjidnya luas mungkin sekitar 50 x 20 m persegi 2 lantai (sudah termasuk besar jika di dibandingkan di tanah air), kemudian di hias, saya jadi bertanya-tanya ,nih batik sepertinya juga di adobsi oleh Jerman nih, ternyata Turki juga mempunyai semacam batik. kemudian setelah shubuh ada salah seorang penduduk kota Nuernberg berkewarga negaraan Indonesia, melakukan Muroja'ah (mengulang hapalan) ke Imam masjidnya. dugaan saya ada sekitar 2 juz. subhanallah...saya lebih terkagum-kagum lagi. kemudian di beberapa sudut saya juga melihat beberapa pemuda menghapal Al-Qur'an. wah kalau di Indonesia mayoritas muslim, banyak masjid besar-besar, bisa-bisa kalah nih dengan Jerman yang mayooritas penduduknya bukan muslim.trus saya bertanya dengan teman, ternyata masih ada lagi masjid yg lebih besar dari ini. kemudian saya juga ada teman dari Wina Austria, katanya di Austria ada sekitar 100 masjid, bahkan ada 1 masjid besar 3 lantai. Allahu Akbar 3x.
bersama Bapak Bondan (Nuernberg), pak Acha (Wina, Austria), Pak Bakti (Wina, Austria) saat ada Training di Nuernberg. dengan latar rumah tradisional Jerman. di kawasan Kota Tua Nuernberg. 23 jan 2011
Alhamdulillah, segala puji syukur hanya bagi Allah, kami sekeluarga menikmati perjalanan menggunakan kereta api super Cepat (ICE), dari Hannover ke Nuernberg, Hari sabtu tgl 22 jan 2011. kereta ini super cepat, yg seharusnya di tanah air di tempuh dalam semalam. di Jerman hanya 3 jam saja. kami mendapatkan satu kamar untuk 1 keluarga, alif dan zaky sangat menikmatinya. terima kasih Allah dengan segala macam nikmat yg engkau berikan.
dengan latar belakang panggung yang di gunakan Hitler, mengumpulkan Massanya. di depan panggung ini ada lapangan luas, setara dengan 12 lapangan sepak bola. setiap tahun sampai sekarang para pengikut Hitler biasa berkumpul di tempat ini. panggung ini berada di Kota Nuernberg, Jerman.
Memulai lagi
Ketika dihadapkan pada pilihan untuk kembali ke belakang atau maju terus ke depan dengan segala aral melintang dan pendakian yang terjal, akankah kita pilih maju terus ke depan?
Dalam suatu perjalanan, kita butuh perjuangan untuk tetap bergerak. Kompas dan peta di tangan, berbekal tekad dan semangat, babak baru pun dimulai.
Tidak semudah yang dipikirkan, tidak selancar yang diharapkan, namun tetap harus dijalani. Karena berhenti dan kembali ke belakang adalah kehampaan, sedangkan maju terus ke depan adalah membuka lembaran kisah yang baru. Ada suka cita, haru biru, gamang atau takut dan yang jelas, ada cinta di situ....
Cinta, maafkan bila hari-hari tak selalu indah
Maafkan bila timbul masalah
Maafkan bila muncul salah paham
Lakukanlah semua dalam kerangka beribadah kepada Allah Swt
Untuk mencari keridhoan-Nya semata
Anak-anak kita sungguh amanah yang luar biasa
Alif begitu kritisnya bertanya, dan tak sungkan berkeluh kesah
Tentang inginnya kembali lagi ke Jakarta
Tak ingin berbahasa Jerman, tak ingin tinggal di Jerman
Hanya ingin melihat-lihat saja, lalu kita kembali lagi ke Jakarta
Zaky dengan celoteh lucu kereta 7 atau Steintor
Dan insiden naik tram ke Waterloo Platz Sabtu kemarin
Masih suka bergumam, nenek
Dan Indonesia….
Cinta, pengorbananmu sungguh luar biasa
Di rumah bukanlah pekerjaan yang mudah
Tingkat kesulitannya jauh lebih tinggi
Dari semua pekerjaan yang umi lakukan di lab, yank
Umi masih perlu dibina, bi
Tolong bimbing dan arahkan keluarga kita ke jalan yang baik dan selamat
Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat
Amin
dr. Radiana DA, MBiomed
Hannover,18 Januari 2011,Pukul 11.52 Waktu Jerman or 19.52 WIB
di kereta, pulang dari rumah Mr Jurgen/bu Nining/mbak Nisa, saat shilaturahmi tgl 1 Januari 2011. shilaturahmi ini bersama pak Hamdan sekeluarga (Pak Hamdan, bu Ismi, Izza,Haqi), pak Maemun, bu Ana dan suami (mr Stefan/Umar), dan mbak pat dan anaknya