Oleh: dr Radiana D Antarianto MBiomed (PhD Student Re-Birth Medizinische Hochschule Hannover (MHH) / Dosen Histologi FK UI)
Warga Keluarga Muslim Hannover ( KMH) dan masyarakat muslim lainnya yang berbahagia dan dirahmati Allah Swt,izinkan saya berbagi tentang sisi kesehatan kita selama berpuasa di bulan suci Ramadhan.
Bagaimana puasa mempengaruhi kesehatan kita?
Hasil penelitian menunjukkan manfaat positif puasa terhadap kesehatan. Mulai dari mengistirahatkan saluran pencernaan kita sehingga memberikan kesempatan untuk perombakan atau regenerasi permukaan saluran cerna dengan lebih sempurna, detoksifikasi tubuh kita dari senyawa oksigen yang bersifat racun (radikal bebas oksigen), membantu menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi, meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) sehingga terlindungi dari potensi terjadinya sumbatan pembuluh darah di otak(stroke iskemik) maupun jantung(infark miokard), gangguan saluran cerna seperti dispepsia fungsional (terkait dengan ritme kontraksi saluran cerna) membaik karena puasa, dan efek-efek positif lainnya. Penderita kanker yang menjalani puasa antara 5-15 jam sebelum kemoterapi diketahui berkurang efek samping yang muncul setelah pengobatan kemo dibandingkan yang tidak berpuasa.
Apa yang terjadi dengan tubuh kita selama berpuasa?
Untuk yang saat ini berada di Indonesia, maka lama puasa sekitar 12 - 13 jam. Pada orang yang normal dan penderita Diabetes dengan kadar gula darah terkontrol maka selama berpuasa sumber energi diperoleh dari cadangan gula di dalam hati (disebut glikogen, peristiwa pemecahan glikogen hati menjadi gula yang kembali diedarkan ke sirkulasi darah adalah glikogenolisis). Cadangan gula ini cukup memenuhi kebutuhan energi tubuh kita selama berpuasa sekitar 12 - 16 jam. Untuk yang di Indonesia, berarti belum bisa menargetkan berpuasa untuk mengurangi cadangan lemak :) ... nb: puasa niatnya bukan untuk pelangsingan badan , khan?
Berpuasa lebih dari 16 jam, insya Allah seperti yang akan kita lalui di Hannover (dan kota2 di Jerman lainnya) bulan Ramadhan nanti, maka sumber energi diperoleh dari perombakan lemak dan protein di tubuh kita, peristiwanya disebut glukoneogenesis. Lemak ada di jaringan lemak, dan glukoneogenesis pertama kali merombak lemak dulu. Kalau protein? Utamanya di otot kita. Oleh karena itu, berpuasa dalam jangka waktu yang sangat lama, bukan hanya lemak yang habis, namun juga berkurang massa otot kita.
Contoh riilnya: busung lapar, balutan kulit menutupi tulang belulang karena lemak dan otot sudah tereliminasi. Potret anak-anak busung lapar hendaknya menggugah hati kita saat berpuasa dan tergerak untuk berinfaq atau shodaqoh agar bahaya kelaparan tidak mencengkeram anak2 bangsa kita.
Oh ya, tapi jangan diasosiasikan puasa lebih dari 16 jam langsung busung lapar ya, karena cadangan lemak kita biasanya masih cukup tebal untuk menjadi sumber glukoneogenesis selama bulan Ramadhan....
Tips-tips agar tetap fit dan sehat selama berpuasa:
1. Untuk menghindari dehidrasi sedang (karena puasa akan menimbulkan dehidrasi ringan) maka usahakan minum sekitar 8-10 gelas sehari. Untuk yang sudah berusia lanjut, rasa haus bisa jadi berkurang, namun tetap harus minum dengan takaran yang cukup.
Minum air di sini tidak selalu berarti air putih semata, tetapi minum teh, susu, jus buah, koktil buah, bahkan kuah sayur juga termasuk dalam jumlah air yang kita konsumsi.
2. Saat berbuka puasa, hendaknya tidak makan sekaligus banyak, tapi secara bertahap.Dimulai dengan menikmati makanan ringan atau minuman yang manis-manis. Jika Anda suka kurma, makanlah buah yang berasa manis ini. Menurut peneliti dari Universitas Scranton menemukan kurma merupakan buah kering yang sangat kaya zat antioksidan, polyphenol. Selain itu Kurma juga mengandung serat yang bisa larut dan tidak larut di dalam tubuh. Serat yang tidak larut berfungsi membantu proses pencernaan. Sedangkan, serat larut mampu mencegah penyakit jantung serta menurunkan kadar kolesterol jahat. Bahkan, kadar gula darah dalam tubuh pasien diabetes bisa terkendali. Menurut beberapa ahli kesehatan buah kurma yang baik memiliki beberapa ciri:
Selaput luar atau kulit ari dalam keadaan utuh dan baik.
Tidak ada pelumuran gula atau madu sehingga tidak terasa lengket saat dipegang.
Berwarna coklat merah kekuningan.
Bentuknya besar dan dikemas baik.
Memiliki ijin dari Departemen Kesehatan (ini kalau di Indonesia).
3. Sedangkan pada saat sahur, meski kurang bernafsu untuk makan karena rasa kantuk belum hilang, sebaiknya digunakan sebaik-baiknya. Ada anjuran untuk makan sahur selambat mungkin, kira-kira setengah jam sebelum Imsak. Tapi ingat, sebaiknya makan sahur tidak terlalu kenyang, kira-kira sepertiga dari kebutuhan kalori sehari.
4. Bagi penderita sakit lambung, makanan yang sebaiknya dihindari adalah ketan, mi, daging berlemak, ikan dan daging yang diawetkan, sayuran mentah, sayuran berserat, minuman yang mengandung soda, dan bumbu yang tajam (cuka, cabai, asam). Jenis makanan tersebut bisa menimbulkan gas yang berpengaruh meningkatkan produksi asam lambung.
5. Bagi mereka yang memiliki berat badan melebihi ideal, sebaiknya selama berpuasa pun tetap menghindari makanan yang tinggi kolesterol, misalnya lemak hewan, margarin, mentega. Selain itu, sebaiknya Anda menghindari makanan yang manis-manis, seperti dodol, sirup, cokelat, kue tar, dan es krim. Selain lebih banyak mengonsumsi sayur, buah, dan daging tanpa lemak, pengolahan makanannya pun sebaiknya jangan digoreng.
6. Sementara mereka yang terlalu kurus, selama berpuasa sebaiknya menambah porsi susu dan menghindari makanan yang sulit dicerna, seperti sayuran berserat kasar (daun singkong, daun pepaya).
7. Mereka yang berusia lanjut, aturlah pola makan saat berbuka puasa juga secara bertahap. Makanlah jumlah yang lebih sedikit, namun dilakukan beberapa kali.
8. Walaupun tubuh terasa loyo ketika berpuasa, Anda juga disarankan tidak malas berolahraga karena dengan berolahraga tubuh menjadi lebih fit. Memang ketika puasa ada perubahan waktu, misalnya intensitas olahraga sebelum puasa dilakukan tiga sampai empat kali seminggu, tapi di bulan puasa cukup dengan dua sampai tiga kali.
Waktu yang paling baik untuk olahraga, yakni menjelang berbuka. Karena setelah tubuh mengeluarkan keringat, tubuh kembali mendapat asupan berupa minuman atau makanan. Bagi yang tidak terbiasa melakukan olahraga, pada tahap awal penyesuaian sebaiknya melakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki. Jangan terlalu memaksa untuk olahraga yang lebih berat, seperti aerobik atau lari karena kebugaran tidak bisa didapatkan secara instan. Akan lebih baik menambah porsi latihan secara bertahap.
9. Suplemen alami yang dapat menjadi tambahan yang menyehatkan selama kita menjalankan ibadah puasa.
Aloe vera, dengan dosis 50 - 200 mg sehari berkhasiat sebagai antiinfalmasi/ anti-radang ringan untuk mengobati iritasi yang terjadi pada pasien maag/ iritasi dinding usus dan dapat pula meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita.
Bioflavonoid dengan dosis 100 - 300 mg sehari dapat berfungsi sebagai anti radang sekaligus antioksidan yang dapat memperlambat penuaan organ-organ tubuh kita.
Papain dan bromelain yang terkandung dalam papaya dengan dosis 500 - 1500 mg sehari dapat membantu proses pencernaan karena fungsinya sebagai enzim proteolitik.
Jahe dengan dosis 500 -1000 mg sehari selain dapat menghangatkan tubuh juga dapat menghilangkan rasa mual.
Serat yang larut (berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan) ataupun yang tidak larut (seperti pectin) diketahui dapat memperlambat perpindahan makanan dan asam dari perut ke usus sehingga pada pasien yang menderita luka pada usus,tidak akan memperparah radang pada lukanya tsb.
Asam Omega 3 dalam Fish oil dengan dosis 2 - 10 g dapat berfungsi sebagai obat anti radang yang kuat sehingga baik sekali untuk pasien maag maupun radang usus.
# Sumber Rujukan : Diolah dan dibahasakan ulang dari beberapa sumber rujukan kedokteran, kesehatan populer dan umum.#
Wassalaam
dr Radiana D Antarianto, MBiomed (Ummi Alif-Zaky, Istri Bpk Jaharuddin, SE, ME)
PhD Student Re-Birth MHH
Dosen Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Oleh: dr. Radiana D Antarianto, MBiomed
Pertanyaan Seminar Online:
Pertanyaan 1: Faktor apa saja yang mempengaruhi usia biologis?
Jawab: Faktor usia biologis seseorang berhungan dengan kadar enzim Telamorase tinggi pada usia muda. Beberapa faktor yang mempengaruhi usia biologis yaitu dari diet atau makan seseorang dan gaya hidup. (selanjutnya lihat jawaban pertanyaan 2)
Pertanyaan 2: Anti Aging yang baik dan alami? (Putri)
Jawab:
*Tidur yang sehat
Hormon melatonin diproduksi di kelenjar pineal dan didistribusikan ke seluruh tubuh saat kondisi tidur kita masuk pada fase tidur yang dalam (REM= Rapid Eye Movement). REM adalah 20-25% dari keseluruhan waktu tidur kita atau sekitar 90-120 menit. Salah satu cara kita mengetahui tidur kita memasuki fase REM atau tidak adalah apakah kita dapat mengingat mimpi dalam tidur tersebut. Manfaat dari hormon melatonin antara lain:
Mengatur irama sirkardian (siklus gelap terang, jam biologis tubuh)
Dapat menguraikan radikal bebas (penyebab penuaan)
Meningkatkan level IGF-1 (Insulin like growth factor-1, merupakan penanda Growth Hormone) dan hormon DHEA (DeHydroEpiAndrosterone)
Menurunkan kadar kolesterol bagi yang berkadar kolesterol tinggi
Meningkatkan vitalitas
Jadi, ketika kita ingin tidur, upayakan agar waktu tidurnya cukup dan nyenyak tidurnya. Istilah beauty sleep dikatakan tidak memiliki bukti ilmiah oleh tim di Karolinska Institute, namun dari penelitian di Skotlandia tahun 2010 lalu, orang yang kurang tidur, 31 jam non-stop tidak tidur, diamati penampilannya maka tampak letih, kurang menarik dan kurang segar dibanding yang tidur dengan normal (BBC News, 15 Dec 2010).
* Gunakan tabir surya bila keluar rumah
( di Indonesia, sinar UV dari matahari bersinar hampir sepanjang tahun disertai polusi udara).
Penuaan kulit terjadi secara garis besar besar ada dua: penuaan intrinsik ( faktor genetik, glikosilasi dan oksidasi dalam sel-sel kulit ) sekitar 10% dari keseluruhan proses penuaan kulit, ditandai dengan penipisan kulit, kehilangan elastisitas kulit dan penurunan metabolisme kulit; sedangkan 90% lainnya adalah foto-aging (radiasi UV, stres, polusi, dan faktor lingkungan lain) yang menimbulkan kerusakan pada kulit diikuti reaksi hiper dari proses perombakan jaringan, degenerasi serat kolagen dan elastin di lapisan dermis kulit, pelebaran pembuluh darah kecil, penumpukan serat kolagen dan elastin yang abnormal dan pigmentasi kulit.
Ketika radiasi UV mengenai kulit, ini menyebabkan pembentukan banyak sekali radikal bebas yang merusak serat kolagen, elastin dan protein-protein sel kulit lainnya. Pajanan sinar UV juga mempengaruhi DNA sel kulit dan merusaknya, kerusakan pada DNA tersebut menyebabkan gangguan pada proses replikasi dan pembentukan protein yang dibutuhkan sel-sel kulit.
Melanosit (sel melanin, yang terdapat di epidermis yakni lapisan paling luar kulit dan memiliki pigmen) adalah sel-sel khusus yang menyerap sebagian besar sinar UV. Seiring dengan bertambahnya usia, aktivitas sel-sel ini berkurang berakibat banyak sinar UV yang menembus ke lapisan kulit di bawahnya (dermis yang kaya serat kolagen, elastin dan lain-lain). Hasilnya, bertahun-tahun setelah proses ini terjadi, kulit kehilangan kelembabannya dan melonggar. Sehingga tampak kusam, keriput, dan menggantung.
* Mengatur pola makan
Mengurangi (lebih baik lagi menghindari) makanan-makan yang cepat saji, junk food, berkadar gula tinggi (sukrosa, fruktosa, glukosa), roti tawar putih (tinggi kadar zat pati), pasta, cake, pie, permen, es krim, biskuit, chips, soft drink, donat, sirup manis. Semua ini menyebabkan kadar hormon insulin meningkat namun respon sel-sel tidak sensitif lagi terhadapnya.
Mengurangi makanan yang berkadar garam tinggi, terutama cemilan berkarbohidrat yang asin : pretzel, chips, crackers, dll. Garam meningkatkan gula darah dan respon insulin terhadap cemilan berkarbohidrat.
Meningkatkan konsumsi daging yang tinggi protein namun rendah lemak, seperti daging sapi, ayam, kalkun, ikan, dll.
Menurunkan jumlah konsumsi karbohidrat menjadi sekitar 75- 150 gr/ hari. Sumber karbohidrat sebaiknya nabati, misal dengan beras merah, kacang-kacangan, dan makanan-makanan dari gandum yang berkadar serat tinggi (unrefined).
* Olah Raga
Untuk yang satu ini, kita sering beralasan tidak punya waktu. Kesibukan kita sudah terlalu banyak, sehingga kita membiasakan diri tanpa olah raga. Olah raga mengembalikan keseimbangan hormon insulin-glukagon (yang mengatur gula darah dan pemanfaatannya untuk sel-sel tubuh kita) ke kondisi normal, membakar cadangan lemak (terkait dengan hormon glukagon juga), dan sensitisasi reseptor insulin di organ-organ yang membutuhkannya. Olah raga yang dianjurkan adalah sekitar 4-6x per minggu dengan waktu antara 30-60 menit.
* Stress management
Sulit mencapai keadaan stress free dalam hidup kita, karena kita adalah makhluk sosial yang berinteraksi dengan komunitas dan lingkungan kita berada. Yang bisa kita lakukan adalah mengelola stress dengan sikap mental yang positif agar stres tidak berkepanjangan dan menimbulkan gangguan mood bahkan depresi. Di antara sikap mental positif dalam mengelola stress:
Hindari stress yang tidak perlu
belajar berkata tidak
hindari orang yang menyebabkan kita stres
pilih lingkungan yang lebih suportif
buat skala prioritas, sehingga kita tahu mana yang penting untuk kita
Mengubah keadaan
Ungkapkan apa yang kita rasakan, jangan dipendam
Bersedia untuk negosiasi
Lebih ikhlas
mengelola waktu dengan lebih baik
Beradaptasi terhadap stresor
Lihat masalah dari sudut pandang berbeda
Lihat gambaran besarnya (rencana utama kehidupan kita)
Menyesuaikan standar kita
Fokus pada hal-hal yang positif
Menerima hal-hal yang kita tidak bisa ubah
Jangan berupaya mengendalikan segala sesuatu
Berbagi perasaan
Selalu mencari hikmah dari keadaan
Berbagi perasaan
Belajar memaafkan
Berhibur dan relaks(santai)
Melakukan hal yang kita sukai dalam ketenangan hati dan jiwa
Pertanyaan 3: Adakah pengaruh dari kebiasaan orang jepang memakan ikan mentah kepada panjang umurnya seseorang? Apa kira-kira kandungan ikan yang mempengaruhi orang menjadi panjang umur? (Andri, Bonn)
Jawab: Ikan mengandung zat omega 3 yang sangat bermanfaat untuk membantu kerja mitokondria untuk menghasilkan energi. Dengan arti kata dengan konsumsi omega 3 akan mempengaruhi kerja sel menjadi lebih baik, misalnya memperbanyak proses pembelahan sel. Kemudian kenapa orang asia biasanya cenderung terlihat lebih muda? Hal ini bisa jadi dikarenakan pola konsumsi yang sehat misalnya dengan memakan zat zat natural seperti gado-gado atau karedok.
Pertanyaan 4 : Saya pernah punya pengalaman kekurangan vitamin D. Menurut dokter di jerman, ini dikarenakan penggunaan jilbab yang saya kenakan sehingga kurang sinar matahari, padahal saya keluar rumah setiap hari. Mungkin dokter bisa memberikan tips? (Sophie, Jerman)
Jawab: Sebenernya statemen dokter jerman tersebut belum tentu benar. Jumlah paparan sinar matahari di jerman memang kurang. Selain dari matahari, sebenernya ada juga suplemen provitamin D3 yang bisa dikonsumsi selama di jerman.
Pertanyaan 5 : Saya ingin tahu bagaimana menjalani penuaan dengan sehat dan aman, dan hal apa saja yang harus diantisipasi?
Jawab: Untuk seseorang yang sudah berusia kepala 3 yang harus diwaspadai adalah kadar insulin yang meningkat. Hal ini bisa dilakukan dengan pemerikasan lab. Selain itu juga Index Massa tubuh diperhatikan, apakah termasuk kurus, normal atau kegendutan. Hal ini untuk menjaga kemungkinan terjadi ketidak seimbanan hormone dalam tubuh. Pada umur kepala 4 juga penting untuk melakukan pemeriksaan hormone estrogen. Selain itu juga sebaiknya dilakukan screening terhadap potensi kanker tertentu. Misalnya pada wanita, pemeriksaan kanker cerviks (dengan paps smear) dan juga mamografi atau usg payudara untuk pemeriksaan potensi kanker payudara.
Dituliskan kembali oleh: Helda Agustina
sumber: http://www.kharisma.de
Oleh: dr. Radiana D Antarianto, MBiomed.
Di bulan Juni 2011 Kharisma Woman & Education kembali mengadakan Seminar Online yang diikuti oleh peserta yang berdomisili di berbagai belahan dunia, seperti Indonesia, Thailand, Jerman, ataupun Perancis. Seminar Online kali ini merupakan kerja sama Kharisma Woman & Education dengan Radio Pengajian dan Qommunity Radio. Tema yang diangkat pada bulan Juni ini sangat menarik yakni “Cantik dan Sehat Sepanjang Usia“ yang menghadirkan narasumber yang kompeten dr. Radiana D Antarianto, MBiomed, seorang dokter dan Peneliti di bidang Stem Cell.
Dokter dengan dua anak ini memaparkan bahwa sejak dulu kala orang berpikir bagaimana caranya untuk memperpanjang hidupnya. Sebenernya yang dimaksud dengan Anti Aging Medicin adalah bukan bagaimana membuat seseorang menjadi lebih panjang hidupnya tetapi bagaimana cara menjaga seseorang ketika melalui proses penuaan bisa tetap fit dan produktif bahkan juga terlihat awet muda. Ilmu Anti Aging Medicine ini merupakan suatu terobosan dalam bidang kedokteran yang sudah berkembang sejak 18 tahun belakang ini.
Menurut definisi WHO, seseorang dikatakan tua atau lanjut usia apabila berumur diatas 60 tahun. Tetapi sebenernya definisi usia itu bisa dibedakan menjadi dua jenis, yakni usia kronologis dan usia biologis. Usia kronologis adalah usia seseorang dari semenjak dilahirkan sedangkan usia biologis tidak ditentukan oleh bilangan umur. Usia biologis ditentukan dari usia sel-sel di dalam tubuh seseorang dan juga parameter-parameter molekuler. Dengan begitu, bisa jadi usia biologis seseorang lebih muda dibandingkan usia kronologisnya ataupun sebaliknya. Untuk mengetahui usia biologis seseorang bisa dilakukan pemeriksaan di lab kedokteran.
Ada beberapa teori tentang penuaan. Secara garis besar ada tiga macam teori penuaan. Teori pertama adalah teori tentang sistem tubuh secara keseluruhan yang lama-kelamaan akan aus atau turun fungsinya. Misalnya dengan adanya tanda-tanda penuaan yan g bisa dilihat secara fisik seperti turunnya kemampuan pendengaran dan penglihatan. Selain itu juga menurunnya fungsi-fungsi organ tubuh, jaringan, dan sel. Dalam setiap sel ini sebenernya ada DNA yang sudah mengatur kapan kematian sel terjadi sehingga mempengaruhi proses penuaan secara keseluruhan. Teori yang kedua adalah proses penuaan itu bersifat pasif, yang artinya seseorang tidak mampu melawan proses penuaan yang dialaminya. Dan teori yang ketiga adalah proses penuaan yang bersifat aktif, dimana seseorang masih bisa melakukan tindakan untuk mencegah proses penuaan atau mengembalikan fungsi organ walaupun tidak kembali seperti fungsinya semula dikala muda tetapi tindakan ini cukup untuk membuat seseorang bisa lebih produktif dalam hidupnya.
Teori yang mendukung ke arah ini sudah lama berkembang. Contohnya adalah teori Neuroendokrin yang diperkenalkan oleh Prof. Vladimir Dillman, yang mengatakan lama-kelamaan tubuh kita akan aus dan juga fungsi Hypothalamus yang mengatur hormon-hormon akan menua. Ketika Hypothalamus menua, maka fungsi pengaturannya akan hilang sehingga mengakibatkan fungsi semua hormon yang dibawah kendalinya akan kacau. Pendapat ini diperkuat oleh ahli dr. Dean yang menyebutkan bahwa hormon-hormon itu bekerja di level sel. Sel- sel ini bisa lebih di sensitifkan kembali agar bisa membuat hormon bekerja dengan baik. Sehingga menurut pakar tersebut, anti aging drug yang baik adalah Metformin yang dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap reseptor hormon insulin. Karena seiring bertambah usia, maka kadar hormone insulin akan meningkat. Sehingga orang tersebut akan seperti orang diabetes atau relative diabetes. Hormon insulin ini mempunyai fungsi untuk membantu memasukkan gula darah dari peredaran darah ke sel-sel sehingga sel-sel dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Hanya sayangnya bila kadar insulin terlalu tinggi maka sel-sel ini tidak mampu menyerap gula darah dengan baik. Hal ini mengakibatkan kadar gula darah menjadi tinggi. Dengan adanya obat Metformin, diharapkan kondisi reseptor yang sensitifitasnya sudah menurun ini akan diperbaiki dengan mengembalikan jumlah hormone insulin ke ambang normal. Selain itu dr. Dean juga menambahkan bahwa ada hormon lain yang juga tidak kalah penting yaitu hormon Noradrenalin yang dihasilkan kelenjar yang terletak di puncak ginjal. Dengan pemberian obat tertentu maka sensitifitas dari reseptor hormone Noradrenalin akan diperbaiki.
Teori selanjutnya adalah teori radikal bebas yang sudah lama berkembang dari tahun 1956. Sumber radikal bebas terutama dari makanan yang kita konsumsi seperti makanan berlemak, yang dipanggang, obat-obatan, rokok, alcohol, dan sinar matahari. Cara memangkal proses radikal bebas ini dengan mengkonsumsi makanan anti radikal bebas yang terutama mengandung beta karoten, vitamin C dan E yang terdapat banyak di buah-buahan dan sayur-sayuran. Ada juga beberapa obat-obatan anti radikal bebas seperti melatonin.
Teori selanjutnya adalah teori tentang kerusakan pada membran sel yang mengakibatkan penuaan. Membran sel ini lama-kelamaan akan kaku karena kekurangan air dan komposisi lipid atau lemak, sehingga mengakibatkan zat-zat limbah dalam sel tidak dapat dikeluarkan dan akhirnya menumpuk di dalam sel. Zat limbah yang menumpuk ini akan mengakibatkan lipofuchsin. Cara untuk menghilangkan lipofuchsin adalah dengan pemberian obat seperti L-Carnitine.
Teori penuaan berikutnya adalah teori Hayflick yang menyatakan bahwa sel-sel itu membelah. Diantara sel-sel tersebut ada yang kemampuan membelahnya lebih tinggi, misalnya sampai 50 kali, kemudian mengalami kematian. Teori ini sebenarnya memiliki banyak kekurangan, tetapi kemudian kekurangannya dilengkapi oleh pengetahuan bahwa di dalam inti sel terdapat kromosom yang diujungnya terdapat telomer. Telomer ini akan terus memendek seiring dengan terjadinya pembelahan sel. Ketika seseorang masih muda, terdapat enzim telomerase dalam sel kita yang berfungsi untuk mempertahankan telomer tetap panjang sehingga sel bisa terus membelah. Namun ketika seseorang tua, kadar telomerase menurun sehingga telomer lama-kelamaan habis sehingga sel mengalami kematian.
Teori berikutnya adalah tentang kerusakan yang terjadi di mitokondria. Di dalam sel terdapat “pabrik” yang menghasilkan energy dalam bentuk molekul yang disebut Adenosintriposphat(ATP) yang merupakan sumber energi yang sangat tinggi untuk segala kegiatan sel. Seseorang membutuhkan sejumlah ATP yang jumlahnya setengah dari berat badan seseorang setiap harinya. Apabila pemenuhan ATP ini tidak terpenuhi maka akan mengakibatkan keletihan pada tubuh seseorang. Keletihan ini bisa jadi menjadi indikasi bahwa terjadi penurunan kerja dari mitokondria. Kondisi ini bisa dibantu dengan beberapa obat diantaranya Asetil L-Carnitine dan vitamin B6 dan B12.
Teori berikutnya adalah tentang Cross linking theory yaitu bertautnya glukosa atau cabang-cabang dari rantai glukosa dengan protein yang ada di dalam sel. Contohnya adalah di lensa mata kita dengan ditandai dengan katarak dan juga kulit yang menua yang kusam, bersisik, dan tidak bercahaya. Hal ini bisa terjadi dibawah pengaruh oksigen. Contohnya adalah apel yang dipotong dan dibiarkan, maka lama kelamaan akan berwarna kecoklatan dan mengkerut. Dalam kasus ini terdapat glikolisasi dari protein di apel. Seseorang bisa mengalami glikolisasi karena pola makan yang tidak baik, seperti makan yang manis-manis yang banyak mengandung gula sederhana. Gula sederhana ini akan cepat sekali menambah jumlah gula darah. Cara untuk menangkalnya adalah dengan mengurangi makan yang manis atau juga menggunakan obat-obatan seperti metformin, carnosin, dll.
Dari paparan diatas bisa diketahui bahwa ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperlambat proses penuaan. Bidang kedokteran di bidang ini yakni Anti Aging Medicine sudah berkembang sejak tahun 1992 di Amerika. Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa dengan gaya hidup Anti-Aging bisa menambah 24,6 tahun dari masa kehidupan seseorang. Prinsip Anti Aging disini maksudnya perbaikan kualitas kehidupan dan perbaikan kualitas kesehatan saat penuaan terjadi. Jadi Anti Aging Medicine bergerak di dua bidang yakni tindakan preventif (pencegahan) dan promotiv (meningkatkan kualitas kesehatan). Di Indonesia Anti Aging Medicine ini belum menjadi pendidikan spesialis kedokteran tetapi masih dalam tahap tingkat penelitian.
Apabila seseorang datang ke dokter anti aging makan tahap pertama adalah akan dilakukann wawancara medik dan kemudian dilanjutkan oleh pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter anti aging lebih spesifik dibandingkan dokter umum misalnya. Hal ini dikarenakan mereka mempunyai 12 penanda yang merupakan penanda usia biologis seseorang. Yaitu dengan memeriksan fungsi-fungsi sensoris seperti pendengaran, penglihatan, raba halus dan kasar dsb. Selain itu juga semua sistem tubuh diperiksa secara terartur. Kemudian dokter anti aging juga akan mendeteksi faktor resiko penyakit seseorang. Selain itu perbedaan dokter anti aging dengan dokter lainnya adalah terletak pada pemeriksaaan lab yang rutin misalnya pemeriksaan darah dan urin. Dokter anti aging medicine ini juga melakukan pemeriksaan lab yang bersifat molekuler misalnya pemeriksaan kromosom yang mendukung diagnosis dan terapi untuk pasien. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan kadar hormone seseorang melalui sebuah panel.
Sesudah itu dokter anti aging akan memberikan konseling untuk perubahan gaya hidup, konseling untuk perubahan nutrisi, dan Hormon therapy. Maksud dari hormon therapi adalah dengan pemberian hormone yang jumlahnya kurang. Diharapkan dengan pemberian hormon akan ada perubahan terhadap metabolisme dan pembelahan sel. Contohnya adalah pemberian hormone estrogen yang jumlahnya berkurang pada orang tua.
Ada aspek lain yang coba dirangkul oleh Anti Aging Medicine , yakni regenerative medicine yaitu bagaimana caranya jaringan yang mengalami kerusakan bisa diganti jaringan yang lebih sehat. Diantara Regenerative Medicine yang sedang berkembang adalah stem cell. Stem cell adalah sel yang masih muda (awal dari sel sebelum menjadi sel terakhir). Stem Cell ini mulai kembali dilirik oleh pakar kedokteran semenjak Prof Bodo Eckhardt yang melakukan terapi pengobatan jantung pada pasien jantung yang sudah parah dengan menggunakan stem cell dari sel darah pasien sendiri. Setelah beberapa bulan terapi, pasien mengalami perbaikan fungsi jantung sekitar 40 %.
bersambung ke bag. 2