1. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali
2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
3. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan.
4. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk dalam hidupnya.
5. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istrimu, pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Allah untuk diberikan teman hidup
6. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.
7. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.
8. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya, pikirkan tentang orang-orang yang tinggal di jalanan.
9. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir, pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan.
10. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, pikirkan tentang penganguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.
11. Sebelum kamu menunjukkan jari dan meyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa
Selama ini banyak orang yang nggak sadar kalau sebenarnya meja kerja mencerminkan kepribadian dan gaya kerja pemakainya. Tatanan atau susunan barang-barang di meja Anda konon bisa mengungkapkan siapa diri Anda sesungguhnya. Bukan itu saja, keadaan meja Anda juga bisa mengungkapkan cara kerja Anda sehari-hari. Paling tidak demikian menurut Liza Kanarek dalam bukunya `Everything`s Organized`.
Nah di bawah ini adalah empat jenis meja kerja yang akan mengungkapkan rahasia kepribadian dan cara kerja Anda:
* Meja berantakan Di atas meja ini, kertas-kertas, buku-buku, dokumen, alat tulis, dan surat-surat dibiarkan dalam keadaan `semrawut`. Tapi herannya pemilik meja ini tidak merasa terganggu dengan kondisi mejanya. Sebenarnya pengguna meja ini adalah pekerja yang kreatif tapi sayangnya mereka kurang bisa diandalkan. Mereka kurang bisa bertanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan padanya. Mereka juga mudah panik dan sulit membagi pekerjaan berdasarkan skala prioritas. Tetapi memang, jika moodnya lagi bagus, mereka bisa menyelesaikan tugas dengan tuntas dan memuaskan, tapi tetap dengan meja yang berantakan. Karena untuk tipe ini, agaknya akan sulit bekerja dengan kondisi meja yang rapih.
* Meja kosong Meja ini nyaris selalu terlihat kosong melompong. Di atasnya hanya terdapat komputer dan telepon. Semua peralatan kerja lainnya seperti kertas, alat tulis, kamus dan buku-buku diletakkan dalam laci meja, sekalipun pemakainya sedang bekerja. Mereka baru mengambilnya jika ingin menggunakannya. Pemilik meja ini menunjukkan pribadi yang serius dan disiplin dalam bekerja. Jarang sekali mereka beranjak dari kursi sebelum pekerjaan selesai. Mereka juga tidak terpengaruh pada lelucon apapun yang dilontarkan ketika tengah bekerja. Karena memang, pada dasarnya `sense of humor` mereka sangat rendah. Sehingga mereka pun cenderung kaku dalam pergaulan.
* Meja friendly Meja jenis ini terlihat semarak. Di atasnya terdapat foto-foto pribadi dan keluarga, boneka lucu, dan berbagai macam pernak-pernik. Alat tulis dan buku-buku disusun dalam wadah yang unik dengan warna-warna ceria. Mereka yang memiliki meja ini adalah orang yang terbuka dan humoris, mereka seringkali menjadi penghibur orang-orang sekantor. Walaupun terlihat santai, tapi mereka cukup kreatif. Mereka juga cukup bisa diandalkan dan bertanggung jawab terhadap semua tugas yang dibebankan padanya. Mereka bisa menjadi sahabat bagi teman-temannya di kantor.
* Meja formal Meja ini selalu tampak rapih dan bersih. Buku-buku dan file-file dokumen tersusun rapih di atas meja. Apa yang terlihat di meja adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan. Mereka yang memiliki meja ini termasuk orang yang serius dalam bekerja. Tetapi mereka bukanlah orang yang `kaku`, mereka cukup fleksibel menghadapi rekan-rekan di kantor. Mereka bisa membedakan dengan baik kapan waktu untuk bekerja dan kapan waktu untuk bercanda. Mereka juga cukup dewasa dalam menghadapi setiap masalah. Nah mulai sekarang coba perhatikan deh meja rekan-rekan Anda di kantor. Siapa tau dengan mengetahui profil meja rekan Anda, Anda lebih mudah untuk mengetahui siapa yang paling cocok bekerja sama dengan Anda.
Lalu bagaimana dengan meja Anda sendiri...?
From: [mailto:dyoshida@binus.ac.id] di Milis Manajemen http://groups.yahoo.com/group/manajemen
Banyak yang bertanya mengapa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin
redaksi Metro TV. Memang sulit bagi saya untuk meyakinkan setiap orang
yang bertanya bahwa saya keluar bukan karena ¡pecah kongs dengan Surya
Paloh, bukan karena sedang marah atau bukan dalam situasi yang tidak
menyenangkan. Mungkin terasa aneh pada posisi yang tinggi, dengan power
yang luar biasa sebagai pimpinan sebuah stasiun televisi berita,
tiba-tiba saya mengundurkan diri.
Dalam perjalanan hidup dan karir, dua kali saya mengambil keputusan
sulit. Pertama, ketika saya tamat STM. Saya tidak mengambil peluang
beasiswa ke IKIP Padang. Saya lebih memilih untuk melanjutkan ke Sekolah
Tinggi Publisistik di Jakarta
walau harus menanggung sendiri beban uang
kuliah. Kedua, ya itu tadi, ketika saya memutuskan untuk mengundurkan
diri dari Metro TV.
Dalam satu seminar, Rhenald Khasali, penulis buku Change yang saya
kagumi, sembari bergurau di depan ratusan hadirin mencoba menganalisa
mengapa saya keluar dari Metro TV. Andy ibarat ikan di dalam kolam.
Ikannya terus membesar sehingga kolamnya menjadi kekecilan. Ikan
tersebut terpaksa harus mencari kolam yang lebih besar.
Saya tidak tahu apakah pandangan Rhenald benar. Tapi, jujur saja, sejak
lama saya memang sudah ingin mengundurkan diri dari Metro TV. Persisnya
ketika saya membaca sebuah buku kecil berjudul Who Move My Cheese.Bagi
Anda yang belum baca, buku ini bercerita tentang dua kurcaci. Mereka
hidup dalam sebuah labirin yang sarat dengan keju. Kurcaci yang satu
selalu berpikiran suatu hari kelak keju di tempat mereka tinggal akan
habis. Karena itu, dia
selalu menjaga stamina dan kesadarannya agar jika
keju di situ habis, dia dalam kondisi siap mencari keju di tempat lain.
Sebaliknya, kurcaci yang kedua, begitu yakin sampai kiamat pun
persediaan keju tidak akan pernah habis.
Singkat cerita, suatu hari keju habis. Kurcaci pertama mengajak
sahabatnya untuk meninggalkan tempat itu guna mencari keju di tempat
lain. Sang sahabat menolak. Dia yakin keju itu hanya dipindahkan oleh
seseorang dan nanti suatu hari pasti akan dikembalikan. Karena itu tidak
perlu mencari keju di tempat lain. Dia sudah merasa nyaman. Maka dia
memutuskan menunggu terus di tempat itu sampai suatu hari keju yang
hilang akan kembali. Apa yang terjadi, kurcaci itu menunggu dan menunggu
sampai kemudian mati kelaparan. Sedangkan kurcaci yang selalu siap tadi
sudah menemukan labirin lain yang penuh keju. Bahkan jauh lebih banyak
dibandingkan di tempat lama.
Pesan moral buku
sederhana itu jelas: jangan sekali-kali kita merasa
nyaman di suatu tempat sehingga lupa mengembangkan diri guna menghadapi
perubahan dan tantangan yang lebih besar. Mereka yang tidak mau berubah,
dan merasa sudah nyaman di suatu posisi, biasanya akan mati digilas waktu.
Setelah membaca buku itu, entah mengapa ada dorongan luar biasa yang
menghentak-hentak di dalam dada. Ada gairah yang luar biasa yang
mendorong saya untuk keluar dari Metro TV. Keluar dari labirin yang
selama ini membuat saya sangat nyaman karena setiap hari keju itu sudah
tersedia di depan mata. Saya juga ingin mengikuti lentera jiwa saya.
Memilih arah sesuai panggilan hati. Saya ingin berdiri sendiri.
Maka ketika mendengar sebuah lagu berjudul Lentera Hati yang dinyanyikan
Nugie, hati saya melonjak-lonjak. Selain syair dan pesan yang ingin
disampaikan Nugie dalam lagunya itu sesuai dengan kata hati saya, sudah
sejak lama saya
ingin membagi kerisauan saya kepada banyak orang.
Dalam perjalanan hidup saya, banyak saya jumpai orang-orang yang merasa
tidak bahagia dengan pekerjaan mereka. Bahkan seorang kenalan saya, yang
sudah menduduki posisi puncak di suatu perusahaan asuransi asing,
mengaku tidak bahagia dengan pekerjaannya. Uang dan jabatan ternyata
tidak membuatnya bahagia. Dia merasa lentera jiwanya ada di ajang
pertunjukkan musik. Tetapi dia takut untuk melompat. Takut untuk memulai
dari bawah. Dia merasa tidak siap jika kehidupan ekonominya yang sudah
mapan berantakan. Maka dia menjalani sisa hidupnya dalam dilema itu. Dia
tidak bahagia.
Ketika diminta untuk menjadi pembicara di kampus-kampus, saya juga
menemukan banyak mahasiswa yang tidak happy dengan jurusan yang mereka
tekuni sekarang. Ada yang mengaku waktu itu belum tahu ingin menjadi
apa, ada yang jujur bilang ikut-ikutan pacar (yang belakangan ternyata
putus juga) atau ada yang karena solider pada teman. Tetapi yang paling
banyak mengaku jurusan yang mereka tekuni sekarang -- dan membuat mereka
tidak bahagia -- adalah karena mengikuti keinginan orangtua.
Dalam episode Lentera Jiwa (tayang Jumat 29 dan Minggu 31 Agustus 2008),
kita dapat melihat orang-orang yang berani mengambil keputusan besar
dalam hidup mereka. Ada Bara Patirajawane, anak diplomat dan lulusan
Hubungan Internasional, yang pada satu titik mengambil keputusan drastis
untuk berbelok arah dan menekuni dunia masak memasak. Dia memilih
menjadi koki. Pekerjaan yang sangat dia sukai dan menghantarkannya
sebagai salah satu pemandu acara masak-memasak di televisi dan kini
memiliki restoran sendiri. Saya sangat bahagia dengan apa yang saya
kerjakan saat ini, ujarnya. Padahal, orangtuanya menghendaki Bara
mengikuti jejak sang ayah sebagai dpilomat.
Juga ada Wahyu Aditya yang sangat
bahagia dengan pilihan hatinya untuk
menggeluti bidang animasi. Bidang yang menghantarkannya mendapat
beasiswa dari British Council. Kini Adit bahkan membuka sekolah animasi.
Padahal, ayah dan ibunya lebih menghendaki anak tercinta mereka
mengikuti jejak sang ayah sebagai dokter.Simak juga bagaimana Gde Prama
memutuskan meninggalkan posisi puncak sebuah perusahaan jamu dan jabatan
komisaris di beberapa perusahaan. Konsultan manajemen dan penulis buku
ini memilih tinggal di Bali dan bekerja untuk dirinya sendiri sebagai
public speaker.
Pertanyaan yang paling hakiki adalah apa yang kita cari dalam kehidupan
yang singkat ini? Semua orang ingin bahagia. Tetapi banyak yang tidak
tahu bagaimana cara mencapainya.
Karena itu, beruntunglah mereka yang saat ini bekerja di bidang yang
dicintainya. Bidang yang membuat mereka begitu bersemangat, begitu
gembira dalam menikmati hidup. Bagi saya, bekerja itu
seperti rekreasi.
Gembira terus. Nggak ada capeknya, ujar Yon Koeswoyo, salah satu
personal Koes Plus, saat bertemu saya di kantor majalah Rolling Stone.
Dalam usianya menjelang 68 tahun, Yon tampak penuh enerji. Dinamis. Tak
heran jika malam itu, saat pementasan Earthfest2008, Yon mampu
melantunkan sepuluh lagu tanpa henti. Sungguh luar biasa. Semua karena
saya mencintai pekerjaan saya. Musik adalah dunia saya. Cinta saya.
Hidup saya, katanya.
Berbahagialah mereka yang menikmati pekerjaannya. Berbahagialah mereka
yang sudah mencapai taraf bekerja adalah berekreasi. Sebab mereka sudah
menemukan lentera jiwa mereka
Semoga bermanfaat..
source: http://kickandy com/?ar_id= MTEzOA==
Kisah si Umar
Adalah seorang pekerja Syria yang sedang bekerja di
lantai 13 sebuah gedung. Tiba-tiba seorang
berteriak-teriak,
"Umar .. Umar . anak perempuanmu Fatimah mati karena
kecelakaan ... Umar ...!"
Karena panik, orang ini langsung loncat lewat
jendela... dari lantai 13.
Ketika dia hampir mendekati lantai 9, dia baru ingat
bahwa dia tidak punya anak perempuan bernama Fatimah,
setelah dia hampir mendekati lantai 5, dia baru sadar
bahwa dia belum menikah.. apalagi punya anak. Dan
ketika dia hampir menyentuh tanah.. dia baru sadar
bahwa namanya bukanlah Umar..
Penjaga kolam menghampiri seorang anak lelaki dan
menegurnya, "kamu tidak boleh kencing di kolam renang
ini, mengerti?!"
Dengan wajah tak mengerti si anak berkata, "tapi semua
orang kan pada kencing di kolam??"
Penjaga mencoba bersabar, "iya, memang. Tapi
kencingnya tidak dari atas papan loncat."
Suatu malam seorang lelaki yang sedang mabuk naik bis
dan duduk di sebelah perempuan berumur.
Si nene k memandangnya dari atas ke bawah, kemudian
berkata, "tahu nggak, kamu akan ke neraka!"
Si lelaki melompat kaget dan berteriak,
"Stop...kirriii. Salah naik bis."
Di tengah malam, telepon di rumah seorang petugas
perpustakaan bernama Bobi berdering.
"Selamat malam. Maaf mau tanya, perpustakaan buka jam
berapa ya?"
tanya suara seorang lelaki di telepon.
"Ya ampun, Anda menelepon tengah malam begini hanya
ingin tahu kapan perpusatakaan buka?" tanya Bobi.
"Tapi ini sangat penting", kata penelepon.
"Jam sembilan pagi", kata Bobi.
"Jam sembilan??? Tidak bisa lebih pagi lagi?"
tanya si penelepon.
"Memangnya kenapa Anda ingin datang pagi-pagi?" tanya
Bobi.
"Siapa bilang saya ingin datang? Saya ingin keluar
dari perpustakaan ini..."
Seorang cewek yang bahasa Inggrisnya kacau-balau suatu
hari nubruk seorang bule ketika jalan-jalan di mall.
Cewek: "I'm sorry."
Bule: "I'm sorry, too."
Si cewek bingung. Doi ngerasa harus ngejawab tuh bule.
Cewek: "I'm sorry, three."
Bule: "What are you sorry for?"
Cewek: "I'm sorry, five."
Interview antara HRD dan Pelamar:
HRD: Nama saudara siapa ?
Pelamar: Prawojo pak ...
HRD: Coba ceritakan tentang keluarga saudara !!...
Pelamar: Saya 2 bersaudara, adik saya masih kuliah di
Jogya..Orang Tua saya tinggal di Surabaya .. Kakek dan
nenek
dari Bapak tinggal di Solo..Kakek dan nenek dari Ibu
tinggal di Semarang ..Paman dan Pakde semua tinggal di
Tegal..
HRD: Apakan saudara dapat berbahasa inggris ?
Pelamar: Yes .. sir ...
HRD: now tell me about your family in English !!...
Pelamar: Sorry sir .. i don't have family in English
..., they're all living in Indonesia
terakhir ke aceh 3 bulan setelah masa darurat tsunami dicabut, maka alhamdulillah 9 november 2008, saya bisa berkunjung kembali ke Aceh. kunjungan ke Aceh selalu memberikan kenangan special, mulai dari makanannya yang berbumbu, kopi aceh yang nikmat. dan nuansa masjid Baiturahman yang selalu memberikan makna tersendiri. selama di Aceh saya di fasilitasi oleh Bapak Arafar SE, jazakallah pak arafar.
ekonom yang sering menjadi narasumber didalam berbagai seminar, saya pernah mendapat kuliah ekonomi makro dari beliau di Ekonomi Pertanian IPB, yang terkesan dari beliau adalah ketika kuliah beliau tidak pernah membawa buku, padahal ekonomi makro kan terkenal banyak kalkulusnya. tapi begitulah gaya beliau yang cuek dan mempunyai ilmu yang banyak. beliau pakar modeling ekonomi.jazakallah pak
saya pernah mendapat kuliah dari pak agust, ayat dan hadist ekonomi syariah, kuliah yang sangat menarik dan banyak ilmu yang bisa diambil dari kuliah ini, seharusnya calon ekonom syariah, tidak cukup hanya mendapatakan mata kuliah ini 3 SKS, paling tidak 6 SKs, sehingga benar-benar matang pemahaman tentang ayat dan hadist ekonomi, atau kalau perlu dipisah saja ayat ekonomi 1 mata kuliah dan hadist satu mata kuliah. jazakallah pak atas semua ilmu yang diberikan.
saya pernah mendapatkan kesempatan amat berharga berguru kepada Bapak Rizqullah, cukup lama di eropa memimpin salah satu bank BUMN, kembali ke Indonesia membidani lahirnya BNI Syariah, Kandidat PhD Islamic and Economics Finance Universitas Trisakti, disaat yang sama mengajar Islamic Banking, ilmunya luas dan memberikan pencerahan, beliau selalu mengarahkan untuk mendiskusikan segala sesuatunya terkait ekonomi syariah, dan beliau menekankan pendapat beliau sebagai dosen belum tentu benar, dan boleh saja kalau ada yang berbeda pendapat, saya sangat terkesan dengan pengajaran beliau elegan dan mencerdaskan. terima kasih pak.
saya lebih sering memanggilnya pak hen, beliau sangat peduli dengan binaanya, banyak kenangan manis yang pernah saya rasakan bersama beliau, walaupun waktu itu cuma dibonceng dengan motor, dari mandalo ke jambi (kota), jazakallah atas semua kebaikan ustadz, semoga Allah memudahkan semua langkah ustadz, dan melipat gandakan semua amal ibadah ustadz.
senior di FE Universitas Jambi, beliau termasuk orang yang awal-awal mengarahkan saya untuk beraktivitas di masjid Kampus, pernah menjadi guru ngaji (penasehat spritual. jazakallah ustadz, semoga Allah melipat gandakan pahala atas semua kebaikan dan arahan ustad selama saya dibina.
akh febriansyah, emngawali karirnya di LDK Fakultas pertanian UNJA, kemudian menjadi staff kasrat KAMMI Daerah Jambi, dari sini kelihatan beliau mempunyai potensi yang besar dalam hal siyasi, beliau juga pernah menjadi ketua KAMMI Wilayah Sumatra bagian selatan, kemudian menjadi sekjend KAMMI Pusat, dan akhirnya menjadi Ketua Umum KAMMI Pusat, KAMMI Jambi bangga dengan karir antum, tetaplah istiqomah, bahwasanya kita adalah da'i, amar ma'ruf nahi mungkar.ALLAHU AKBAR
Nama Zulhamli Alhamdi, S.Pt
Tanggal lahir Jambi, 02-Oktober-1975
Asal Partai Partai Keadilan Sejahtera
Jabatan Anggota
Seperti halnya para sejawatnya di Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Zulhamli Alhamdi, juga merentas karir dari politik itu setelah melihat konsep ideology Islam yang ditonjolkan partai itu. Dan pria kelahiran Jambi, 2 Oktober 1975, ini juga merentas semua itu melalui jalur kampus.
Sewaktu masih kuliah, alumnus Fakultas Peternakan Universitas Jambi tahun 2000, juga menyibukan diri disejumlah kegiatan kampus.
Sebut saja Sema (Senat Mahasiswa) Fapet (Fakultas Peternakan), dimana anak ke tujuh dari delapan bersaudara, pasangan almarmuh Abdul Hamid Suhal dan Siti Anar menjabat sebagai sekretaris umum. Di organisasi lain macam, HMI dia menjabat sebagai ketua komisaris peternakan tahun 1997-1998.
Disamping aktif mengurusi organisasi kampus, dia juga terlibat dalam LSM Azder. Lembaga yang turut berperan menangani reboisasi hutan. Disini dia tak sekedar menyoroti penanganan panghijauan dari balik meja saja.
Nama Purwani Puji Lestari, SE
Tanggal lahir Jambi , 20-Januari-1976
Asal Partai Partai PKS
Jabatan Anggota
Keberadaannya di DPRD Kota Jambi, begi Purwani Puji Lestari, tak lebih dari ”pindah palemen”. Soalnya, saat masih duduk did bangku kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Jambi, ia sudah lebih dulu dibesarkan di “parlemen jalanan”.
Sebutan parlemen jalanan yang dimaksudkan wanita kelahiran Jambi, 20 Januari 1976, adalah lingkungan dimana dia bersama kawan-kawannya sesame aktifis di KPPJ (Kaukus Perempuan Politik Jambi), FPRJ (Forum Peduli Remaja Jambi), sampai KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia), kerap melakukan aksi turun kejalan.
Dibawah paying organisani ini, Purwani dan rekan-rekannya bukan hanya sekedar unjuk kekuatan untuk menyoroti kebijakan pemerintah. Tapi organisasi ini pula, Purwani bisa menyerap ilmu yang tak didapatkannya di bangku perguruan tinggi. Wawasan dan cara pandangnya pun makin kritis dalam menyikapi persoalan.
Nama Dede Firmansyah, SP
Tanggal lahir Bogor, 01-Desember-1974
Asal Partai Partai Keadilan Sejahtera
Jabatan Anggota
Konsep ideology Islam ditonjolkan Partai Keadilan—sebelum berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera, menjadi pemicu nalurinya untuk berkecimpung ke partai politik. Karena itu, tahun 2000 lalu, Dede Firmansyah, membulatkan tekad untuk bergabung kepartai. Dan, tak dikiranya sama sekali bila dibelakang hari, keputusan yang diambilnya tersebut telah mengantarkannya duduk di kursi DPRD Kota Jambi.
Ketelanjurannya ini ternyata membawa hikmah lain dalam diri pria kelahiran Bogor, 1 Desember 1974, selain dapat berkecimpung langsung dilembaga legislative ini, dia pun bisa lebih mendalami pembeljaran ilmu politik praktis. Dimana disana dia bisa mengawal kebijakan pemerintah yang bersentuhan dengan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat.
Sebagai orang yang dibesarkan di kampus, alumnus tahun 2000 fakultas Pertanian Universitas Jambi, ini dulunya hanya melihat dari sisi luar akan kebijakan yang disepakati antara legislative dan eksekutif,
rabu, 22 oktober 2008, pukul 00.30 WIB, dr nana dan Hj Elma S, berangkat ker Jerman. setelah perjalanans ekitar 12 jam, sampai di Dubai, untuk transit sekitar 3 jam, setelah itu melanjutkan perjalanan ke Frankfurt, Jerman.
Keterangan Foto, Dari Kanan ke kiri : Fahmi, Anhar, Bambang, Abdullah Ali, Istri Imam, Imam,Sukma, Asep, Jahar
alhamdulillam, walaupun ketinggalan travel untuk berangkat ke bandung, namun karena kegigihan dan motivasi yang kuat akhirnya presentasi penelitian proyek RISBIN Litbang departemen Kesehatan RI, salah satu pemenangnya departemen histologi FK UI, melalui dr. radiana dan dr. siti. semoga penelitian yang rencananya akan dilangsungkan selama dua tahun, dari 2009 - 2010, berjalan dengan lancar, sukses dan mendapatkan kondisi optimal yang di inginkan.
selamat ya.
Oleh: Dahlan Iskan
Meski saya bukan ekonom, banyak pembaca tetap minta saya ''menceritakan' '
secara awam mengenai hebatnya krisis keuangan di AS saat ini. Seperti
juga, banyak pembaca tetap bertanya tentang sakit liver, meski mereka tahu
saya bukan dokter. Saya coba:
Semua perusahaan yang sudah go public lebih dituntut untuk terus
berkembang di semua sektor. Terutama labanya. Kalau bisa, laba sebuah
perusahaan publik terus meningkat sampai 20 persen setiap tahun. Soal
caranya bagaimana, itu urusan kiat para CEO dan direkturnya.
Pemilik perusahaan itu (para pemilik saham) biasanya sudah tidak mau tahu
lagi apa dan bagaimana perusahaan tersebut dijalankan. Yang mereka mau
tahu adalah dua hal yang terpenting saja: harga sahamnya harus terus naik
dan labanya harus terus meningkat.
Perusahaan publik di AS biasanya dimiliki ribuan atau ratusan ribu orang,
sehingga mereka tidak peduli lagi dengan tetek-bengek perusahaan mereka.
Mengapa mereka menginginkan harga saham harus terus naik? Agar kalau para
pemilik saham itu ingin menjual saham, bisa dapat harga lebih tinggi
dibanding waktu mereka beli dulu: untung.
Mengapa laba juga harus terus naik? Agar, kalau mereka tidak ingin jual
saham, setiap tahun mereka bisa dapat pembagian laba (dividen) yang kian
banyak.
Soal cara bagaimana agar keinginan dua hal itu bisa terlaksana dengan
baik, terserah pada CEO-nya. Mau pakai cara kucing hitam atau cara kucing
putih, terserah saja. Sudah ada hukum yang mengawasi cara kerja para CEO
tersebut: hukum perusahaan, hukum pasar modal, hukum pajak, hukum
perburuhan, dan seterusnya.
Apakah para CEO yang harus selalu memikirkan dua hal itu merasa tertekan
dan stres setiap hari? Bukankah sebuah perusahaan kadang bisa untung, tapi
kadang bisa rugi?
Anehnya, para CEO belum tentu merasa terus-menerus diuber target. Tanpa
disuruh pun para CEO sendiri memang juga menginginkannya. Mengapa?
Pertama, agar dia tidak terancam kehilangan jabatan CEO. Kedua, agar dia
mendapat bonus superbesar yang biasanya dihitung sekian persen dari laba
dan pertumbuhan yang dicapai. Gaji dan bonus yang diterima para CEO
perusahaan besar di AS bisa 100 kali lebih besar dari gaji Presiden George
Bush. Mana bisa dengan gaji sebesar itu masih stres?
Keinginan pemegang saham dan keinginan para CEO dengan demikian seperti
tumbu ketemu tutup: klop. Maka, semua perusahaan dipaksa untuk
terus-menerus berkembang dan membesar. Kalau tidak ada jalan, harus
dicarikan jalan lain. Kalau jalan lain tidak ditemukan, bikin jalan baru.
Kalau bikin jalan baru ternyata sulit, ambil saja jalannya orang
lain. Kalau tidak boleh diambil? Beli! Kalau tidak dijual? Beli dengan
cara yang licik -dan kasar! Istilah populernya hostile take over.
Kalau masih tidak bisa juga, masih ada jalan aneh: minta politisi untuk
bikinkan berbagai peraturan yang memungkinkan perusahaan bisa mendapat
jalan.
Kalau perusahaan terus berkembang, semua orang happy. CEO dan para
direkturnya happy karena dapat bonus yang mencapai Rp 500 miliar setahun.
Para pemilik saham juga happy karena kekayaannya terus naik. Pemerintah
happy karena penerimaan pajak yang terus membesar. Politisi happy karena
dapat dukungan atau sumber dana.
Dengan gambaran seperti itulah ekonomi AS berkembang pesat dan
kesejahteraan rakyatnya meningkat. Semua orang lantas mampu membeli
kebutuhan hidupnya. Kulkas, TV, mobil, dan rumah laku dengan kerasnya.
Semakin banyak yang bisa membeli barang, ekonomi semakin maju lagi.
Karena itu, AS perlu banyak sekali barang. Barang apa saja. Kalau tidak
bisa bikin sendiri, datangkan saja dari Tiongkok atau Indonesia atau
negara lainnya. Itulah yang membuat Tiongkok bisa menjual barang apa saja
ke AS yang bisa membuat Tiongkok punya cadangan devisa terbesar di dunia:
USD 2 triliun!
Sudah lebih dari 60 tahun cara ''membesarkan' ' perusahaan seperti itu
dilakukan di AS dengan suksesnya. Itulah bagian dari ekonomi kapitalis. AS
dengan kemakmuran dan kekuatan ekonominya lalu menjadi penguasa dunia.
Tapi, itu belum cukup.
Yang makmur harus terus lebih makmur. Punya toilet otomatis dianggap tidak
cukup lagi: harus computerized!
Bonus yang sudah amat besar masih kurang besar. Laba yang terus meningkat
harus terus mengejar langit. Ukuran perusahaan yang sudah sebesar gajah
harus dibikin lebih jumbo. Langit, gajah, jumbo juga belum cukup.
Ketika semua orang sudah mampu beli rumah, mestinya tidak ada lagi
perusahaan yang jual rumah. Tapi, karena perusahaan harus terus meningkat,
dicarilah jalan agar penjualan rumah tetap bisa dilakukan dalam jumlah
yang kian banyak. Kalau orangnya sudah punya rumah, harus diciptakan agar
kucing atau anjingnya juga punya rumah. Demikian juga mobilnya.
Tapi, ketika anjingnya pun sudah punya rumah, siapa pula yang akan beli
rumah?
Kalau tidak ada lagi yang beli rumah, bagaimana perusahaan bisa lebih
besar? Bagaimana perusahaan penjamin bisa lebih besar? Bagaimana
perusahaan alat-alat bangunan bisa lebih besar? Bagaimana bank bisa lebih
besar? Bagaimana notaris bisa lebih besar? Bagaimana perusahaan penjual
kloset bisa lebih besar? Padahal, doktrinnya, semua perusahaan
harus semakin besar?
Ada jalan baru. Pemerintah AS-lah yang membuat jalan baru itu. Pada 1980,
pemerintah bikin keputusan yang disebut ''Deregulasi Kontrol Moneter''.
Intinya, dalam hal kredit rumah, perusahaan realestat diperbolehkan
menggunakan variabel bunga. Maksudnya: boleh mengenakan bunga tambahan
dari bunga yang sudah ditetapkan secara pasti. Peraturan baru itu berlaku
dua tahun kemudian.
Inilah peluang besar bagi banyak sektor usaha: realestat, perbankan,
asuransi, broker, underwriter, dan seterusnya. Peluang itulah yang
dimanfaatkan perbankan secara nyata.
Begini ceritanya:
Sejak sebelum 1925, di AS sudah ada UU Mortgage. Yakni, semacam
undang-undang kredit pemilikan rumah (KPR). Semua warga AS, asalkan
memenuhi syarat tertentu, bisa mendapat mortgage (anggap saja seperti KPR,
meski tidak sama).
Misalnya, kalau gaji seseorang sudah Rp 100 juta setahun, boleh ambil
mortgage untuk beli rumah seharga Rp 250 juta. Cicilan bulanannya ringan
karena mortgage itu berjangka 30 tahun dengan bunga 6 persen setahun.
Negara-negara maju, termasuk Singapura, umumnya punya UU Mortgage. Yang
terbaru adalah UU Mortgage di Dubai. Sejak itu, penjualan properti di
Dubai naik 55 persen. UU Mortgage tersebut sangat ketat dalam menetapkan
syarat orang yang bisa mendapat mortgage.
Dengan keluarnya ''jalan baru'' pada 1980 itu, terbuka peluang untuk
menaikkan bunga. Bisnis yang terkait dengan perumahan kembali hidup. Bank
bisa dapat peluang bunga tambahan. Bank menjadi lebih agresif. Juga para
broker dan bisnis lain yang terkait.
Tapi, karena semua orang sudah punya rumah, tetap saja ada hambatan. Maka,
ada lagi ''jalan baru'' yang dibuat pemerintah enam tahun kemudian. Yakni,
tahun 1986.
Pada 1986 itu, pemerintah menetapkan reformasi pajak. Salah satu isinya:
pembeli rumah diberi keringanan pajak. Keringanan itu juga berlaku bagi
pembelian rumah satu lagi. Artinya, meski sudah punya rumah, kalau mau
beli rumah satu lagi, masih bisa dimasukkan dalam fasilitas itu.
Di negara-negara maju, sebuah keringanan pajak mendapat sambutan yang luar
biasa. Di sana pajak memang sangat tinggi. Bahkan, seperti di Swedia atau
Denmark, gaji seseorang dipajaki sampai 50 persen. Imbalannya, semua
keperluan hidup seperti sekolah dan pengobatan gratis. Hari tua juga
terjamin.
Dengan adanya fasilitas pajak itu, gairah bisnis rumah meningkat drastis
menjelang 1990. Dan terus melejit selama 12 tahun berikutnya. Kredit yang
disebut mortgage yang biasanya hanya USD 150 miliar setahun langsung
menjadi dua kali lipat pada tahun berikutnya. Tahun-tahun berikutnya terus
meningkat lagi. Pada 2004 mencapai hampir USD 700 miliar setahun.
Kata ''mortgage'' berasal dari istilah hukum dalam bahasa Prancis.
Artinya: matinya sebuah ikrar. Itu agak berbeda dari kredit rumah. Dalam
mortgage, Anda mendapat kredit. Lalu, Anda memiliki rumah. Rumah itu Anda
serahkan kepada pihak yang memberi kredit. Anda boleh menempatinya selama
cicilan Anda belum lunas.
Karena rumah itu bukan milik Anda, begitu pembayaran mortgage macet, rumah
itu otomatis tidak bisa Anda tempati. Sejak awal ada ikrar bahwa itu bukan
rumah Anda. Atau belum. Maka, ketika Anda tidak membayar cicilan, ikrar
itu dianggap mati. Dengan demikian, Anda harus langsung pergi dari rumah
tersebut.
Lalu, apa hubungannya dengan bangkrutnya investment banking seperti Lehman
Brothers?
Gairah bisnis rumah yang luar biasa pada 1990-2004 itu bukan hanya karena
fasilitas pajak tersebut. Fasilitas itu telah dilihat oleh ''para pelaku
bisnis keuangan'' sebagai peluang untuk membesarkan perusahaan dan
meningkatkan laba.
Warga terus dirangsang dengan berbagai iklan dan berbagai fasilitas
mortgage. Jor-joran memberi kredit bertemu dengan jor-joran membeli rumah.
Harga rumah dan tanah naik terus melebihi bunga bank.
Akibatnya, yang pintar bukan hanya orang-orang bank, tapi juga para
pemilik rumah. Yang rumahnya sudah lunas, di-mortgage- kan lagi untuk
membeli rumah berikutnya. Yang belum memenuhi syarat beli rumah pun bisa
mendapatkan kredit dengan harapan toh harga rumahnya terus naik. Kalau toh
suatu saat ada yang tidak bisa bayar, bank masih untung. Jadi, tidak ada
kata takut dalam memberi kredit rumah.
Tapi, bank tentu punya batasan yang ketat sebagaimana diatur dalam
undang-undang perbankan yang keras.
Sekali lagi, bagi orang bisnis, selalu ada jalan.
Jalan baru itu adalah ini: bank bisa bekerja sama dengan ''bank jenis
lain'' yang disebut investment banking.
Apakah investment banking itu bank?
Bukan. Ia perusahaan keuangan yang ''hanya mirip'' bank. Ia lebih bebas
daripada bank. Ia tidak terikat peraturan bank. Bisa berbuat banyak hal:
menerima macam-macam ''deposito'' dari para pemilik uang, meminjamkan
uang, meminjam uang, membeli perusahaan, membeli saham, menjadi penjamin,
membeli rumah, menjual rumah, private placeman, dan apa pun yang orang
bisa lakukan. Bahkan, bisa melakukan apa yang orang tidak pernah
memikirkan! Lehman Brothers, Bear Stern, dan banyak lagi adalah jenis
investment banking itu.
Dengan kebebasannya tersebut, ia bisa lebih agresif. Bisa memberi pinjaman
tanpa ketentuan pembatasan apa pun. Bisa membeli perusahaan dan menjualnya
kapan saja. Kalau uangnya tidak cukup, ia bisa pinjam kepada siapa saja:
kepada bank lain atau kepada sesama investment banking. Atau, juga kepada
orang-orang kaya yang punya banyak uang dengan istilah ''personal
banking''.
Saya sering kedatangan orang dari investment banking seperti itu yang
menawarkan banyak fasilitas. Kalau saya mau menempatkan dana di sana, saya
dapat bunga lebih baik dengan hitungan yang rumit. Biasanya saya tidak
sanggup mengikuti hitung-hitungan yang canggih itu.
Saya orang yang berpikiran sederhana. Biasanya tamu-tamu seperti itu saya
serahkan ke Dirut Jawa Pos Wenny Ratna Dewi. Yang kalau menghitung angka
lebih cepat dari kalkulator. Kini saya tahu, pada dasarnya dia tidak
menawarkan fasilitas, tapi cari pinjaman untuk memutar cash-flow.
Begitu agresifnya para investment banking itu, sehingga kalau dulu hanya
orang yang memenuhi syarat (prime) yang bisa dapat mortgage, yang kurang
memenuhi syarat pun (sub-prime) dirangsang untuk minta mortgage.
Di AS, setiap orang punya rating. Tinggi rendahnya rating ditentukan oleh
besar kecilnya penghasilan dan boros-tidaknya gaya hidup seseorang. Orang
yang disebut prime adalah yang ratingnya 600 ke atas. Setiap tahun orang
bisa memperkirakan sendiri, ratingnya naik atau turun.
Kalau sudah mencapai 600, dia sudah boleh bercita-cita punya rumah lewat
mortgage. Kalau belum 600, dia harus berusaha mencapai 600. Bisa dengan
terus bekerja keras agar gajinya naik atau terus melakukan penghematan
pengeluaran.
Tapi, karena perusahaan harus semakin besar dan laba harus kian tinggi,
pasar pun digelembungkan. Orang yang ratingnya baru 500 sudah ditawari
mortgage. Toh kalau gagal bayar, rumah itu bisa disita. Setelah disita,
bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi dari nilai pinjaman. Tidak
pernah dipikirkan jangka panjangnya.
Jangka panjang itu ternyata tidak terlalu panjang. Dalam waktu kurang dari
10 tahun, kegagalan bayar mortgage langsung melejit. Rumah yang disita
sangat banyak. Rumah yang dijual kian bertambah. Kian banyak orang yang
jual rumah, kian turun harganya. Kian turun harga, berarti nilai jaminan
rumah itu kian tidak cocok dengan nilai pinjaman. Itu berarti kian banyak
yang gagal bayar.
Bank atau investment banking yang memberi pinjaman telah pula menjaminkan
rumah-rumah itu kepada bank atau investment banking yang lain. Yang lain
itu menjaminkan ke yang lain lagi. Yang lain lagi itu menjaminkan ke yang
beriktunya lagi. Satu ambruk, membuat yang lain ambruk. Seperti kartu
domino yang didirikan berjajar. Satu roboh menimpa kartu lain. Roboh
semua.
Berapa ratus ribu atau juta rumah yang termasuk dalam mortgage itu? Belum
ada data. Yang ada baru nilai uangnya. Kira-kira mencapai 5 triliun dolar.
Jadi, kalau Presiden Bush merencanakan menyuntik dana APBN USD 700 miliar,
memang perlu dipertanyakan: kalau ternyata dana itu tidak menyelesaikan
masalah, apa harus menambah USD 700 miliar lagi? Lalu, USD 700 miliar
lagi?
Itulah yang ditanyakan anggota DPR AS sekarang, sehingga belum mau
menyetujui rencana pemerintah tersebut. Padahal, jumlah suntikan sebanyak
USD 700 miliar itu sudah sama dengan pendapatan seluruh bangsa dan negara
Indonesia dijadikan satu.
Jadi, kita masih harus menunggu apa yang akan dilakukan pemerintah dan
rakyat AS. Kita juga masih menunggu data berapa banyak perusahaan dan
orang Indonesia yang ''menabung'' -kan uangnya di lembaga-lembaga
investment banking yang kini lagi pada kesulitan itu.
Sebesar tabungan itulah Indonesia akan terseret ke dalamnya. Rasanya tidak
banyak, sehingga pengaruhnya tidak akan sebesar pengaruhnya pada
Singapura, Hongkong, atau Tiongkok.
Singapura dan Hongkong terpengaruh besar karena dua negara itu menjadi
salah satu pusat beroperasinya raksasa-raksasa keuangan dunia. Sedangkan
Tiongkok akan terpengaruh karena daya beli rakyat AS akan sangat menurun,
yang berarti banyak barang buatan Tiongkok yang tidak bisa dikirim secara
besar-besaran ke sana. Kita, setidaknya, masih bisa menanam jagung.(*)
Lowongan CPNS 2008(Tambahan) :
Batan (deadline 23 Okt 08)
http://www.batan. go.id/cpns/
Dep Perindustrian (deadline 16 Okt 08)
http://ujian- online.depperin. go.id/pendaftara n/masta.php? isi=PENGUMUMAN
Ristek (deadline 20 Okt 08)
http://www.ristek. go.id/index. php?mod=File& conf=frame& abs=1&file= file_upload/ pengumuman/ pns.html
Kementerian Pemberdayaan Perempuan (deadline 17 Okt 08)
http://www.menegpp. go.id/menegpp. php?cat=detail& id=menegpp& dat=270
Setneg (deadline 13 Okt 08)
http://www.setneg. go.id/index. php?option= com_content& task=view& id=2771&Itemid=
Lowongan CPNS 2008:
Dep PU (deadline 17 Okt 08)
http://www.pu. go.id/SPPNSPU200 8.asp.asp
Dep Perdagangan (deadline 10 Okt 08)
http://www.depdag. go.id/index. php?option= link_khusus& task=detil& id=61
Dep Kehutanan (deadline 15 Okt 08)
http://www.dephut. go.id/index. php?q=id/ node/4857
Dep HUkum dan HAM (deadline 15 Okt 08)
http://www.depkumha m.go.id/xDepkumh amWeb/xBerita/ xUmum/penumuman+ cpns+2008. htm
Dep ESDM (deadline 13 Okt 08)
http://www.esdm. go.id/download/ Penerimaan% 20CPNS%202008. pdf
Setelah Hiroshima dan Nagasaki luluh lantak terkena bom atom sekutu (Amerika), Jepang pelan tapi pasti berhasil bangkit. Mau tidak mau harus diakui saat ini Jepang bersama China dan Korea Selatan sudah menjelma menjadi macan Asia dalam bidang teknologi dan ekonomi. Alhamdulillah saya mendapat kesempatan 10 tahun tinggal di Jepang untuk menempuh studi saya. Dalam artikel sebelumnya saya mencoba memotret Jepang dari satu sisi. Kali ini, saya mencoba merumuskan 10 resep yang membuat bangsa Jepang bisa sukses seperti sekarang. Tentu rumusan ini di beberapa sisi agak subyektif, hanya dari pengalaman hidup, studi, bisnis dan bergaul dengan orang Jepang di sekitar perfecture Saitama, Tokyo, Chiba, Yokohama. Intinya kita mencoba belajar sisi Jepang yang baik yang bisa diambil untuk membangun republik ini. Kalau ditanya apakah semua sisi bangsa Jepang selalu baik, tentu jawabannya tidak. Banyak juga budaya negatif yang tidak harus kita contoh
1. KERJA KERAS
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan. Di kampus, professor juga biasa pulang malam (tepatnya pagi ), membuat mahasiswa nggak enak pulang duluan. Fenomena Karoshi (mati karena kerja keras) mungkin hanya ada di Jepang. Sebagian besar literatur menyebutkan bahwa dengan kerja keras inilah sebenarnya kebangkitan dan kemakmuran Jepang bisa tercapai.
2. MALU
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Bagaimana mereka secara otomatis langsung membentuk antrian dalam setiap keadaan yang membutuhkan, pembelian ticket kereta, masuk ke stadion untuk nonton sepak bola, di halte bus, bahkan untuk memakai toilet umum di stasiun-stasiun, mereka berjajar rapi menunggu giliran. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.
3. HIDUP HEMAT
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00. Contoh lain adalah para ibu rumah tangga yang rela naik sepeda menuju toko sayur agak jauh dari rumah, hanya karena lebih murah 20 atau 30 yen. Banyak keluarga Jepang yang tidak memiliki mobil, bukan karena tidak mampu, tapi karena lebih hemat menggunakan bus dan kereta untuk bepergian. Termasuk saya dulu sempat berpikir kenapa pemanas ruangan menggunakan minyak tanah yang merepotkan masih digandrungi, padahal sudah cukup dengan AC yang ada mode dingin dan panas. Alasannya ternyata satu, minyak tanah lebih murah daripada listrik. Professor Jepang juga terbiasa naik sepeda tua ke kampus, bareng dengan mahasiswa-mahasiswanya.
4. LOYALITAS
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan. Kota Hofu mungkin sebuah contoh nyata. Hofu dulunya adalah kota industri yang sangat tertinggal dengan penduduk yang terlalu padat. Loyalitas penduduk untuk tetap bertahan (tidak pergi ke luar kota) dan punya komitmen bersama untuk bekerja keras siang dan malam akhirnya mengubah Hofu menjadi kota makmur dan modern. Bahkan saat ini kota industri terbaik dengan produksi kendaraan mencapai 160.000 per tahun.
5. INOVASI
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah. Mobil yang dihasilkan juga relatif lebih murah, ringan, mudah dikendarai, mudah dirawat dan lebih hemat bahan bakar. Perusahaan Matsushita Electric yang dulu terkenal dengan sebutan “maneshita” (peniru) punya legenda sendiri dengan mesin pembuat rotinya. Inovasi dan ide dari seorang engineernya bernama Ikuko Tanaka yang berinisiatif untuk meniru teknik pembuatan roti dari sheef di Osaka International Hotel, menghasilkan karya mesin pembuat roti (home bakery) bermerk Matsushita yang terkenal itu.
6. PANTANG MENYERAH
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia. Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo. Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen). Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan saya akan kupas lebih jauh tentang ini
7. BUDAYA BACA
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institut penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan. Saya biasa membeli buku literatur terjemahan bahasa Jepang karena harganya lebih murah daripada buku asli (bahasa inggris).
8. KERJASAMA KELOMPOK
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok”. Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.
9. MANDIRI
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.
10. JAGA TRADISI
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan. Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena ”hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.
Mungkin seperti itu 10 resep sukses yang bisa saya rangkumkan. Bangsa Indonesia punya hampir semua resep orang Jepang diatas, hanya mungkin kita belum mengasahnya dengan baik. Di Jepang mahasiswa Indonesia termasuk yang unggul dan bahkan mengalahkan mahasiswa Jepang. Orang Indonesia juga memenangkan berbagai award berlevel internasional. Saya yakin ada faktor “non-teknis” yang membuat Indonesia agak terpuruk dalam teknologi dan ekonomi. Mari kita bersama mencari solusi untuk berbagai permasalahan republik ini. Dan terakhir kita harus tetap mau belajar dan menerima kebaikan dari siapapun juga.
http://romisatriawahono.net/2007/06/13/10-resep-sukses-bangsa-jepang/
Kamis, 18 sept 2008, semua personil departemen marketing pustaka Al-Kautsar jakarta, mengadakan Ifthor Jama'i di Taman Masjid At' ta'wun Puncak. selepas pulang kantor, jam 4 sore mulai berangkat dari kantor, walaupun orangnya 10 orang, namun cukup satu mobil APV saja, jadi suasana amal jama'inya kental sekali, himpit-himpitan di dalam mobil, tapi alhamdulillah bisa dinikmati dan sangat memberikan kesan yang unik, istilah marketingnya diferensiasi.
sampai di at ta'awun, persis saat adzan berkumandang, dan kita bisa makan ta'ajil dulu di mobil , trus sholat maghrib, ngeteh/ngopi gratisan dan baru makan bersama di taman masjid at tawun.
acara selalu diselingi dengan canda tawa dengan aktor utama fahmi dan pak asep, sampai-sampai yang lain bingung, kenapa ketawa terus ya.........
selepas makan, turun ke parkir untuk minum skoteng, sambil mencari oleh-oleh,yang sebagian besar membawa oleh-oleh strawberi yang ditawar oleh pak asep seharusnya Rp.15.000 per bungkus, karena kepiawaian pak asep dengan bahasa sundanya jadi cukup Rp.6.000 saja per bungkus.ada juga yang membawa oleh-oleh boneka naruto, katanya untuk adiknya...siapa ya....?
keterangan foto :dari arah belakang ke arah depan : Mbak desti, mbak khusnul, Imam, Amhar, Fahmi. Asep, Jahar, Agus M, Handono, yang sedang memfoto sukma.
untuk artikel-artikel tentang ekonomi syariah saya sengaja membikin blog khusus ekonomi syariah di shariaeconomy.blogspot.com
untuk artikel tentang penerbitan buku, saya sengaja membikin blog khusus penerbitan buku di penerbitbukuislam.blogspot.com
silakan kunjungi blog tersebut
untuk artikel tentang penerbitan buku, saya sengaja membikin blog khusus penerbitan buku di penerbitbukuislam.blogspot.com
silakan kunjungi blog tersebut
1. Persiapan di Indonesia
. Menentukan pilihan studi secara matang, studi apa yang akan nanti dipilih.
. Mencari informasi yang selengkap-lengkapnya baik melalui internet, Kedutaan Jerman, Goethe Institut di kota terdekat atau teman/relasi yang pernah ke atau sedang di Jerman. Tentunya juga bisa memilih layanan kami (G2G).
. Membuat Paspor dan keperluan administrasi lainnya yang berhubungan dengan izin studi keluar negeri dari pemerintah Indonesia.
. Langsung mendatangi Kedutaan Jerman atau perwakilannya, untuk bisa langsung mendapatkan informasi / keterangan baik lisan atau tertulis dengan membawa formulir persyaratan yang telah di sediakan.
(minimal 3 kali kunjungan ke Kedutaan Jerman dari proses pengisian formulir, legalisasi sampai dengan penerbitan Visa, selama kurun waktu 1-3 bulan).
. Untuk mempercepat proses penerbitan Visa jika bisa sebaiknya:
- Jika ada keluarga atau relasi di yang bertempat tinggal di Jerman mintalah bantuan mereka untuk menjadi sponsor, sebagai penanggung biaya hidup di sana.
- Meminta bantuan dari keluarga atau relasi anda untuk mendaftarkan ke sekolah Bahasa atau Studkoll atau Perguruan Tinggi di Jerman. Setelah itu Dokumen bukti penerimaan Sekolah bisa di lampirkan pada persyaratan yang harus dipenuhi.
. Beberapa hal/dokumen yang sebaiknya dipersiapkan:
- Paspor
- Pas foto bermacam ukuran ( 2x3; 3x4; 4x6 )
- *Surat keterangan penerimaan Beasiswa
- *Ijin Studi ( Tugas Belajar ) dari Universitas / Instansi tempat bekerja
- **Surat Nikah, Akte Kelahiran Istri/Suami/Anak.
- Surat Jaminan keuangan dari Bank. ( Bahasa Inggris/Jerman ) disertai;
. Fotokopi Deposito / Tabungan setara € 6.000,-
. Bukti Aset/Kekayaan Sponsor setara € 6.000,- atau Lebih.
- Akte kelahiran ( Terjemahan + Legalisasi )
- Ijazah SMA dan atau S1 ( Terjemahan + Legalisasi )
- Transkrip Nilai Ijazah ( Terjemahan + Legalisasi )
- Surat Keterangan Sehat ( Terjemahan/Bahasa Inggris + Legalisasi )
- Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Kepolisian (Terjemahan + Legalisasi)
- Ijazah Bahasa Jerman dan atau Toefl ( Skor: 550)
- „Lebenslauf“ / CV-Curriculum Vitae ( Riwayat Hidup )secara kronologis (Bahasa Inggris).
* ( Untuk penerima beasiswa / Dosen-Pengajar di PT Indonesia)
** ( Untuk yang akan membawa serta Istri/Suami/Anak)
. Mengatur waktu yang tepat, sehingga tidak ada waktu yang terbuang.
( Termin/Jadwal yang perlu diperhatikan ) :
- Akhir Pendaftaran Sekolah Bahasa / Studkoll / Perguruan Tinggi
Batas Akhir penerimaan pendaftaran di Perguruan Tinggi :
Sommersemester - 15 Januari
Wintersemester - 15 Juli
- Mulai masuk Sekolah Bahasa / Studkoll / Perguruan Tinggi
- Ada beberapa Jurusan Kuliah yang hanya di mulai pada musim panas
(Sommersemester 1 April – 30 September) atau musim dingin
(Wintersemester 1 Oktober – 31 Maret) di beberapa „Fachhochschule“ ada yang memulainya 1 bulan sebelumnya.
- Rentang waktu pengurusan Paspor dan perizinan dari instansi Pemerintahan.
- Rentang waktu pendaftaran sampai penerbitan Visa dari Kedutaan Jerman.
- Visa pertama yang diterbitkan hanya belaku selama 3 bulan. Kita bisa meminta pada Kedutaan Jerman kapan mulai berlakunya Visa, sehingga kita bisa menyesuaikan dengan jadwal keberangkatan ke Jerman / Flight Ticket
. Kebutuhan yang bisa dibawa untuk mengawali kehidupan di Jerman:
- Buku-buku yang berhubungan dgn mata kuliah yg akan dibawa, seperti kamus.
- Peralatan elektronik. ( seperti: Laptop, Voicerecorder, Ponsel, Kamera, Handycam, CD-Player, “Rice Cooker”- kecil dll. Harga peralatan elektronik di Jerman lebih mahal.)
- Untuk yang mau kuliah Informatik/ Hobi dengan IT, disarankan untuk membawa software yang diperlukan nanti.
- Alat dan sepatu olahraga.
- Pakaian/Sepatu. ( Bawa seperlunya, terutama untuk pakaian musim dingin, lebih baik untuk membelinya di Jerman, karena baju hangat/ sepatu boot disini kurang sesuai dengan iklim Jerman yang kelembabannya kurang/kering).
o Herbst/Winter - Musim Gugur/Dingin [September – Maret]
Temperatur ( 10°C / -10°C )
o Frühling/Sommer - Musim Semi/Panas [April – Agustus]
Temperatur ( 15°C / 30 °C )
- Multivitamin & Makanan kesukaan! ( Tidak perlu membawa Mie-Instan atau Beras, karena bisa kita beli disana ). Maksimal (bagasi) barang bawaan ke pesawat terbang hanya 20 Kg, untuk bisa 30 Kg harus meminta extra pada waktu pembelian Ticket Pesawat sehingga tertulis pada Ticket.
- Obat-obatan selain yang khusus dan juga yang obat umum seperti:untuk Demam/Flu/Sakit kepala/Mencret/Masuk angin, obat gosok(balsem).
- Untuk keperluan mandi dan kosmetik sebaiknya di beli di Jerman sehingga tidak memperberat bagasi kita.
. Terakhir dan terpenting, persiapan biaya dalam bentuk „cash“ yang akan diperlukan, minimal untuk 3 bulan pertama di Jerman. Untuk bulan-bulan pertama memulai kehidupan di Jerman diperlukan biaya yang lebih besar dari biaya hidup routine bulanan selanjutnya, hal ini dikarenakan keperluan kita untuk biaya transportasi baik untuk pendaftaran ataupun untuk mencari tempat tinggal, pembayaran awal jaminan untuk asrama/apartemen sebesar antara 2 - 3 bulan sewa bulanannya ( sewa bulanan asrama € 150 - € 300 ), biaya makan sehari-hari dan biaya tak terduga lainnya.
http://www.myg2g.com/stepbystep/24a6bc95cc023f701.html
. Menentukan pilihan studi secara matang, studi apa yang akan nanti dipilih.
. Mencari informasi yang selengkap-lengkapnya baik melalui internet, Kedutaan Jerman, Goethe Institut di kota terdekat atau teman/relasi yang pernah ke atau sedang di Jerman. Tentunya juga bisa memilih layanan kami (G2G).
. Membuat Paspor dan keperluan administrasi lainnya yang berhubungan dengan izin studi keluar negeri dari pemerintah Indonesia.
. Langsung mendatangi Kedutaan Jerman atau perwakilannya, untuk bisa langsung mendapatkan informasi / keterangan baik lisan atau tertulis dengan membawa formulir persyaratan yang telah di sediakan.
(minimal 3 kali kunjungan ke Kedutaan Jerman dari proses pengisian formulir, legalisasi sampai dengan penerbitan Visa, selama kurun waktu 1-3 bulan).
. Untuk mempercepat proses penerbitan Visa jika bisa sebaiknya:
- Jika ada keluarga atau relasi di yang bertempat tinggal di Jerman mintalah bantuan mereka untuk menjadi sponsor, sebagai penanggung biaya hidup di sana.
- Meminta bantuan dari keluarga atau relasi anda untuk mendaftarkan ke sekolah Bahasa atau Studkoll atau Perguruan Tinggi di Jerman. Setelah itu Dokumen bukti penerimaan Sekolah bisa di lampirkan pada persyaratan yang harus dipenuhi.
. Beberapa hal/dokumen yang sebaiknya dipersiapkan:
- Paspor
- Pas foto bermacam ukuran ( 2x3; 3x4; 4x6 )
- *Surat keterangan penerimaan Beasiswa
- *Ijin Studi ( Tugas Belajar ) dari Universitas / Instansi tempat bekerja
- **Surat Nikah, Akte Kelahiran Istri/Suami/Anak.
- Surat Jaminan keuangan dari Bank. ( Bahasa Inggris/Jerman ) disertai;
. Fotokopi Deposito / Tabungan setara € 6.000,-
. Bukti Aset/Kekayaan Sponsor setara € 6.000,- atau Lebih.
- Akte kelahiran ( Terjemahan + Legalisasi )
- Ijazah SMA dan atau S1 ( Terjemahan + Legalisasi )
- Transkrip Nilai Ijazah ( Terjemahan + Legalisasi )
- Surat Keterangan Sehat ( Terjemahan/Bahasa Inggris + Legalisasi )
- Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Kepolisian (Terjemahan + Legalisasi)
- Ijazah Bahasa Jerman dan atau Toefl ( Skor: 550)
- „Lebenslauf“ / CV-Curriculum Vitae ( Riwayat Hidup )secara kronologis (Bahasa Inggris).
* ( Untuk penerima beasiswa / Dosen-Pengajar di PT Indonesia)
** ( Untuk yang akan membawa serta Istri/Suami/Anak)
. Mengatur waktu yang tepat, sehingga tidak ada waktu yang terbuang.
( Termin/Jadwal yang perlu diperhatikan ) :
- Akhir Pendaftaran Sekolah Bahasa / Studkoll / Perguruan Tinggi
Batas Akhir penerimaan pendaftaran di Perguruan Tinggi :
Sommersemester - 15 Januari
Wintersemester - 15 Juli
- Mulai masuk Sekolah Bahasa / Studkoll / Perguruan Tinggi
- Ada beberapa Jurusan Kuliah yang hanya di mulai pada musim panas
(Sommersemester 1 April – 30 September) atau musim dingin
(Wintersemester 1 Oktober – 31 Maret) di beberapa „Fachhochschule“ ada yang memulainya 1 bulan sebelumnya.
- Rentang waktu pengurusan Paspor dan perizinan dari instansi Pemerintahan.
- Rentang waktu pendaftaran sampai penerbitan Visa dari Kedutaan Jerman.
- Visa pertama yang diterbitkan hanya belaku selama 3 bulan. Kita bisa meminta pada Kedutaan Jerman kapan mulai berlakunya Visa, sehingga kita bisa menyesuaikan dengan jadwal keberangkatan ke Jerman / Flight Ticket
. Kebutuhan yang bisa dibawa untuk mengawali kehidupan di Jerman:
- Buku-buku yang berhubungan dgn mata kuliah yg akan dibawa, seperti kamus.
- Peralatan elektronik. ( seperti: Laptop, Voicerecorder, Ponsel, Kamera, Handycam, CD-Player, “Rice Cooker”- kecil dll. Harga peralatan elektronik di Jerman lebih mahal.)
- Untuk yang mau kuliah Informatik/ Hobi dengan IT, disarankan untuk membawa software yang diperlukan nanti.
- Alat dan sepatu olahraga.
- Pakaian/Sepatu. ( Bawa seperlunya, terutama untuk pakaian musim dingin, lebih baik untuk membelinya di Jerman, karena baju hangat/ sepatu boot disini kurang sesuai dengan iklim Jerman yang kelembabannya kurang/kering).
o Herbst/Winter - Musim Gugur/Dingin [September – Maret]
Temperatur ( 10°C / -10°C )
o Frühling/Sommer - Musim Semi/Panas [April – Agustus]
Temperatur ( 15°C / 30 °C )
- Multivitamin & Makanan kesukaan! ( Tidak perlu membawa Mie-Instan atau Beras, karena bisa kita beli disana ). Maksimal (bagasi) barang bawaan ke pesawat terbang hanya 20 Kg, untuk bisa 30 Kg harus meminta extra pada waktu pembelian Ticket Pesawat sehingga tertulis pada Ticket.
- Obat-obatan selain yang khusus dan juga yang obat umum seperti:untuk Demam/Flu/Sakit kepala/Mencret/Masuk angin, obat gosok(balsem).
- Untuk keperluan mandi dan kosmetik sebaiknya di beli di Jerman sehingga tidak memperberat bagasi kita.
. Terakhir dan terpenting, persiapan biaya dalam bentuk „cash“ yang akan diperlukan, minimal untuk 3 bulan pertama di Jerman. Untuk bulan-bulan pertama memulai kehidupan di Jerman diperlukan biaya yang lebih besar dari biaya hidup routine bulanan selanjutnya, hal ini dikarenakan keperluan kita untuk biaya transportasi baik untuk pendaftaran ataupun untuk mencari tempat tinggal, pembayaran awal jaminan untuk asrama/apartemen sebesar antara 2 - 3 bulan sewa bulanannya ( sewa bulanan asrama € 150 - € 300 ), biaya makan sehari-hari dan biaya tak terduga lainnya.
http://www.myg2g.com/stepbystep/24a6bc95cc023f701.html
Marah dan emosi adalah tabiat manusia. Kita tidak dilarang marah, namun diperintahkan untuk mengendalikannya agar tidak sampai menimbulkan efek negatif. Dalam riwayat Abu Said al-Khudri Rasulullah saw bersabda Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridlai, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat meridlai (H.R. Ahmad).
DAlam riwayat Abu Hurairah dikatakan Orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam bergulat, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah (H.R. Malik).
Menahan marah bukan pekerjaan gampang, sangat sulit untuk melakukannya. Ketika ada orang bikin gara-gara yang memancing emosi kita, barangkali darah kita langsung naik ke ubun-ubun, tangan sudah gemetar mau memukul, sumpah serapah sudah berada di ujung lidah tinggal menumpahkan saja, tapi jika saat itu kita mampu menahannya, maka bersyukurlah, karena kita termasuk orang yang kuat.
Cara-cara meredam atau mengendalikan kemarahan:
1. Membaca Ta'awwudz. Rasulullah bersabda Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A'uudzu billah mina-syaithaani-r-rajiim Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk (H.R. Bukhari Muslim).
2. Berwudlu. Rasulullah bersabda Kemarahan itu itu dari syetan, sedangkan syetan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah (H.R. Abud Dawud).
3. Duduk. Dalam sebuah hadist dikatakanKalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah (H.R. Abu Dawud).
4. Diam. Dalam sebuah hadist dikatakan Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah (H.R. Ahmad).
5. Bersujud, artinya shalat sunnah mininal dua rakaat. Dalam sebuahhadist dikatakan Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud). (H.R. Tirmidzi)
http://www.perpustakaan-islam.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=175
Siapa yang menahan marah, padahal ia dapat memuaskannya (melampiaskannya), maka kelak pada hari kiamat, Allah akan memanggilnya di depan sekalian makhluk. Kemudian, disuruhnya memilih bidadari sekehendaknya." (HR. Abu Dawud - At-Tirmidzi)
Tingkat keteguhan seseorang dalam menghadapi kesulitan hidup memang berbeda-beda. Ada yang mampu menghadapi persoalan yang sedemikian sulit dengan perasaan tenang. Namun, ada pula orang yang menghadapi persoalan kecil saja ditanggapinya dengan begitu berat. Semuanya bergantung pada kekuatan ma’nawiyah (keimananan) seseorang.
Pada dasarnya, tabiat manusia yang beragam: keras dan tenang, cepat dan lambat, bersih dan kotor, berhubungan erat dengan keteguhan dan kesabarannya saat berinteraksi dengan orang lain. Orang yang memiliki keteguhan iman akan menyelurusi lorong-lorong hati orang lain dengan respon pemaaf, tenang, dan lapang dada.
Adakalanya, kita bisa merasa begitu marah dengan seseorang yang menghina diri kita. Kemarahan kita begitu memuncak seolah jiwa kita terlempar dari kesadaran. Kita begitu merasa tidak mampu menerima penghinaan itu. Kecuali, dengan marah atau bahkan dengan cara menumpahkan darah. Na’udzubillah.
Menurut riwayat, ada seorang Badwi datang menghadap Nabi S.A.W. dengan maksud ingin meminta sesuatu pada beliau. Beliau memberinya, lalu bersabda, "Aku berbuat baik padamu." Badwi itu berkata, "Pemberianmu tidak bagus." Para sahabat merasa tersinggung, lalu mengerumuninya dengan kemarahan. Namun, Nabi memberi isyarat agar mereka bersabar.
Kemudian, Nabi S.A.W. pulang ke rumah. Nabi kembali dengan membawa barang tambahan untuk diberikan ke Badwi. Nabi bersabda pada Badwi itu, "Aku berbuat baik padamu?" Badwi itu berkata, "Ya, semoga Allah membalas kebaikan Tuan, keluarga dan kerabat."
Keesokan harinya, Rasulullah S.A.W. bersabda kepada para sahabat, "Nah, kalau pada waktu Badwi itu berkata yang sekasar engkau dengar, kemudian engkau tidak bersabar lalu membunuhnya. Maka, ia pasti masuk neraka. Namun, karena saya bina dengan baik, maka ia selamat."
Beberapa hari setelah itu, si Badwi mau diperintah untuk melaksanakan tugas penting yang berat sekalipun. Dia juga turut dalam medan jihad dan melaksanakan tugasnya dengan taat dan ridha.
Rasulullah S.A.W. memberikan contoh kepada kita tentang berlapang dada. Ia tidak panik menghadapi kekasaran seorang Badwi yang memang demikianlah karakternya. Kalau pun saat itu, dilakukan hukuman terhadap si Badwi, tentu hal itu bukan kezhaliman. Namun, Rasulullah S.A.W. tidak berbuat demikian. Beliau tetap sabar menghadapinya dan memberikan sikap yang ramah dan lemah lembut. Pada saat itulah, beliau S.A.W. ingin menunjukkan pada kita bahwa kesabaran dan lapang dada lebih tinggi nilainya daripada harta benda apa pun. Harta, saat itu, ibarat sampah yang bertumpuk yang dipakai untuk suguhan unta yang ngamuk. Tentu saja, unta yang telah mendapatkan kebutuhannya akan dengan mudah dapat dijinakkan dan bisa digunakan untuk menempuh perjalan jauh.
Adakalanya, Rasulullah S.A.W. juga marah. Namun, marahnya tidak melampaui batas kemuliaan. Itu pun ia lakukan bukan karena masalah pribadi. Melainkan, karena kehormatan agama Allah.
Rasulullah S.A.W. bersabda, "Memaki-maki orang muslim adalah fasik (dosa), dan memeranginya adalah kufur (keluar dari Islam)." (HR. Bukhari)
Sabdanya pula, "Bukanlah seorang mukmin yang suka mencela, pengutuk, kata-katanya keji dan kotor." (HR. Turmudzi).
Seorang yang mampu mengendalikan nafsu ketika marahnya berontak, dan mampu menahan diri di kala mendapat ejekan. Maka, orang seperti inilah yang diharapkan menghasilkan kebaikan dan kebajikan bagi dirinya maupun masyarakatnya.
Seorang hakim yang tidak mampu menahan marahnya, tidak akan mampu memutuskan perkara dengan adil. Dan, seorang pemimpin yang mudah tersulut nafsu marahnya, tidak akan mampu memberikan jalan keluar bagi rakyatnya. Justru, ia akan senantiasa memunculkan permusuhan di masyarakatnya. Begitu pun pasangan suami-isteri yang tidak memiliki ketenangan jiwa. Ia tidak akan mampu melayarkan laju bahtera hidupnya. Karena, masing-masing tidak mampu memejamkan mata atas kesalahan kecil pasangannya.
Bagi orang yang imannya telah tumbuh dengan suburnya dalam dadanya. Maka, tumbuh pula sifat-sifat jiwa besarnya. Subur pula rasa kesadarannya dan kemurahan hatinya. Kesabarannya pun bertambah besar dalam menghadapi sesuatu masalah. Tidak mudah memarahi seseorang yang bersalah dengan begitu saja, sekalipun telah menjadi haknya.
Orang yang demikian, akan mampu menguasai dirinya, menahan amarahnya, mengekang lidahnya dari pembicaraan yang tidak patut. Wajib baginya, melatih diri dengan cara membersihkan dirinya dari penyakit-penyakit hati. Seperti, ujub dan takabur, riya, sum’ah, dusta, pengadu domba dan lain sebagainya. Dan menyertainya dengan amalan-amalan ibadah dan ketaatan kepada Allah, demi meningkatkan derajat yang tinggi di sisi Allah S.W.T.
Dari Abdullah bin Shamit, Rasulullah S.A.W. bersabda, "Apakah tiada lebih baik saya beritahukan tentang sesuatu yang dengannya Allah meninggikan gedung-gedung dan mengangkat derajat seseorang?" Para sahabat menjawab, "Baik, ya Rasulullah." Rasulullah saw bersabda, "Berlapang dadalah kamu terhadap orang yang membodohi kamu. Engkau suka memberi maaf kepada orang yang telah menganiaya kamu. Engkau suka memberi kepada orang yang tidak pernah memberikan sesuatu kepadamu. Dan, engkau mau bersilaturahim kepada orang yang telah memutuskan hubungan dengan engkau." (HR. Thabrani).
Sabdanya pula, "Bahwasanya seorang hamba apabila mengutuk kepada sesuatu, naiklah kutukan itu ke langit. Lalu, dikunci pintu langit-langit itu buatnya. Kemudian, turunlah kutukan itu ke bumi, lalu dikunci pula pintu-pintu bumi itu baginya. Kemudian, berkeliaranlah ia kekanan dan kekiri. Maka, apabila tidak mendapat tempat baru, ia pergi kepada yang dilaknat. Bila layak dilaknat (artinya kalau benar ia berhak mendapat laknat), tetapi apabila tidak layak, maka kembali kepada orang yang mengutuk (kembali ke alamat si pengutuk)." (HR. Abu Dawud).
(sumber ; Edi S. Kurniawan, Muhammad Haryadi, e-mail : Riyadi_albatawy@yahoo.co.id)
sejak tahun 2002, al kautsar sudah rutin melakukan rapat laporan dan evaluasi tahunan, tahun 2002 ini diadakan di hotel lembah hijau ,ciloto, Puncak, Jawa Barat.
keterangan foto: baris belakang, dari kanan ke kiri (wiwin(staff marketing),Nandang Burhanuddin,Lc,MSi(Staf Redaksi), Hani Ali Bawazir, SE.Ak(Staf Keuangan), Robiul Huda S.Ag(Manajer Keuangan) ), baris depan, dari kanan ke kiri (Hidayat(Manajer Produksi), Ust. Abduh Zulfidar Akaha, Lc(Manajer Redaksi), Drs. Tohir Bawazir(Owner/Direktur),WAR Dhani, SPd(manajer HRD),Hadi Norkholis(apa jabatan pak hadi waktu itu ya?, sekarang beliau manajer Produksi), Jaharuddin(manajer Pemasaran)
foto para jajaran pimpinan pustaka al-kautsar tahun 2003, sesaat setelah grand opening pustaka al kautsar di kantor baru yang representatif di cipinang muara raya, Jakarta Timur.
menjelang ramadhan 1429H/1998, bunda nita, tante wati , oma niar, mabit di muhi, paginya tante et, bersama okta juga ikut bergabung di muhi....
sehari sebelum ramadhan 1429 H, kita sejkeluarga mengantar bunda nita, oma niar dan tante wati ke ps minggu, setelah mabit di rumah muhi, sesampainya di ps minggu., zaky melihat ayam jantan, duh senangnya, zaky ingin memegang ayam tersebut, alif dari jauh cekikikan kegelian melihat keberanian zaky.....